Anda di halaman 1dari 5

Jakarta, 10 Agustus 2023

Kepada Yth :
Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur
Jl. Raya PKP No. 24 Kelapa Dua Wetan, Ciracas
Jakarta Timur
-------------------------------------------------------
- C : MAJELIS HAKIM YANG MEMERIKSA
q PERKARA PERDATA NO.:
2539/PDT.G/2023/PAJT

PERIHAL : DUPLIK KONVENSI DAN REPLIK KONVENSI DALAM


PERKARA PERDATA NO.: 2539/PDT.G/2023/PAJT

Dengan hormat,

Perkenankan saya, Indah lestari binti jaka, Lahir di Jakarta, 04 Oktober 1993, beragama
Islam, yang saat ini bertempat tinggal di Jalan Gang Kober No. 51 RT.001 / RW. 017
Kelurahan Klender – Kecamatan Duren Sawit- Jakarta Timur.

Sehubungan dengan Replik yang diajukan oleh Penggugat tertanggal 24 Juli 2023, dengan ini
saya mengajukan Duplik, sebagai beriku :

1. Bahwa Saya menolak dalil PENGGUGAT pada halaman 1 nomor 1, 2, dan 3, yang
menyatakan bahwa:

“tergugat sudah seringkali berhutang dan berbohong tanpa sepengetahuan


suami”

Saya masih berpegang teguh pada pernyataan saya, bahwa segala hutang yang timbul
bukan untuk gaya hidup pribadi, tetapi semata-mata hanya untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga kami sehari hari, juga untuk memenuhi kebutuhan anak,
demi memenuhi gizi anak dalam tumbuh kembangnya baik makan, pakaian, dan
DUPLIK KONVENSI DAN REPLIK KONVENSI DALAM PERKARA PERDATA NO.: 2539/PDT.G/2023/PAJT,
Halaman 1
pendidikan, yang sudah semestinya merupakan kewajiban seorang suami untuk
memberikan nafkah Yakni Pengeluaran yang biasanya dipergunakan oleh seseorang
untuk sesuatu yang baik atau dibelanjakan untuk orang-orang yang menjadi tanggung
jawabnya, dan semampu saya mencoba mengikuti perkataan suami saya, dan belajar
untuk menjadi istri yang baik, sesuai keinginannya.

2. Bahwa berdasarkan Dalil-dalil PENGGUGAT, berdasarkan , sebagaimana salah satu


asas hukum yakni siapa yang mendallikan dia yang harus membuktikan, maka sudah
menjadi kewajiban bagi PENGGUGAT untuk membuktikan apa yang telah
PENGGUGAT dalilkan baik dalam Konvensi maupun Rekonvensi, dan tentunya
bukan suatu yang sulit untuk dibuktikan apabila PENGGUGAT memiliki bukti-bukti
kuat guna mendukung dalil-dalil yang PENGGUGAT uraikan tersebut seperti pada
halaman 1 Nomor 4 yang menyatakan bahwa :

“Bahwa tergugat memang semasa perkawinan sudah seringkali berhutang


bahkan sering menjual emas yang di beli untuk di simpan,dst”

Serta pada poin halaman 1 nomor 5, halaman 2 nomor 6, 7, dan 12 Maka sudah
semestinya dalil tersebut dapat di buktikan kebenarannya agar tidak menjadi fitnah
ataupun melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

3. Bahwa TERGUGAT menolak membayar sebagian atau seluruhnya seperti yang di


maksud dalam poin halaman 3 nomor 12 senagai berikut :

“bahwa PENGGUGAT meminta tergugat untuk mengembalikan


uang,dst”

karena status saya hanyalah ibu rumha tangga yang tidak bekerja, dan berdasarkan
ketentuan Pasal 93 KHI (Kompilasi Hukum Islam) - Buku Kesatu: Hukum
Perkawinan - Bab XIII: Harta Kekayaan Dalam Perkawinan.

DUPLIK KONVENSI DAN REPLIK KONVENSI DALAM PERKARA PERDATA NO.: 2539/PDT.G/2023/PAJT,
Halaman 2
1. Pertanggungjawaban terhadap hutang suami atau istri dibebankan pada
hartanya masing-masing.
2. Pertanggungjawaban terhadap hutang yang dilakukan untuk kepentingan
keluarga, dibebankan kepada harta bersama.
3. Bila harta bersama tidak mencukupi, dibebankan kepada harta suami.
4. Bila harta suami tidak ada atau mencukupi dibebankan kepada harta istri

Juga sebagai mana dimaksud bahwa hubungan hukum hutang pihutang tersebut
adalah hukum yang seharusnya dilakukan di PENGADILAN NEGERI sesuai
HUKUM ACARA PERDATA maka dapat di nyatakan bahwa gugatan ini Gugatan
obscuur libel adalah gugatan kabur atau gugatan yang tidak jelas maka sudah
semestinya majelis hakim menolak gugatan tersebut.

4. Bahwa TERGUGAT membenarkan pernyataan PENGGUGAT pada poin halaman 2


nomor 11 yang di akui oleh PENGGUGAT adanya Kekerasan dalam rumah tangga
mengakibatkan luka memar di tulang mata sebelah kiri, namun TERGUGAT
memaafkan perbuatan tersebut dan tidak memilih menempuh jalur hukum karena
bagaimanapun juga PENGGUGAT adalah ayah dari anak-anak saya dan Suami saya
yang sangat saya cintai, semua itu semata mata untuk menjaga keutuhan rumah
tangga kami yang masih dalam proses pembelajaran menjadi keluarga yang sakinah
mawaddah wa rahmah.

5. Tergugat menolak seluruh dalil Penggugat dalam Repliknya kecuali yang secara tegas
diakui Tergugat atau terbukti kebenarannya menurut hukum.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa TERGUGAT tidak ingin bercerai dengan PENGGUGAT, karena masih


meyakini bahwa rumah tangga ini dapat diperbaiki dan menjadi keluarga yang sakinah
mawaddah wa rahmah.

DUPLIK KONVENSI DAN REPLIK KONVENSI DALAM PERKARA PERDATA NO.: 2539/PDT.G/2023/PAJT,
Halaman 3
2. Bahwa TERGUGAT tidak ingin bercerai karena mempertimbangkan nasib dari kedua
buah hati kami yang sangat saya cintai, apa bila harus tumbuh besar dan berkembang
tanpa keluarga yang utuh.
3. Bahwa TERGUGAT sebagai istri yang berusaha patuh pada suami hanya ingin
mendapat perlakukan yang baik serta mendapat bimbingan dari suami sesuai syariat
Islam.
4. Bahwa TERGUGAT memohon kepada majelis hakim yang terhormat untuk menolak
dan menyatakan PERMOHONAN TALAK tidak dapat di terima.
5. Apabila majelis hakim berpendapat lain dan menerima PERMOHONAN TALAK
tersebut, ada pun syarat yang harus di penuhi oleh PEMOHON/PENGGUGAT:
a. Nafkah Mut’ah sebagai hak seorang mantan istri yang baru saja
bercerai dengan suaminya sebesar Rp. 100.000.000.00 (Seratus juta
rupiah)
b. Nafkah Iddah sebagai hak seorang mantan istri yang baru saja
bercerai dengan suaminya dengan besaran yang pantas
sebagaimana mestinya menurut pendapat majelis hakim.
c. Nafkah untuk Khansa Nadhifah dan Asyraf Muzakki untuk memenuhi
kebutuhan sandang pangan dan papan dari setengah gaji
PENGGUGAT yang di peroleh dari seluruh pekerjaannya setiap
tanggal 1,
d. serta memenuhi biaya agar kedua anak kami bisa mendapatkan
Pendidikan yang layak hingga menyelesaikan Pendidikan di perguruan
tinggi

Demikian DUPLIK dari TERGUGAT, dengan keterbatasaan saya sebagai mannusia yang
mencari keadilan, Apabila Majelis Hakim Pengadilan Agama JAKARTA TIMUR yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa (Ex Aequo Et Bono).

Hormat saya

DUPLIK KONVENSI DAN REPLIK KONVENSI DALAM PERKARA PERDATA NO.: 2539/PDT.G/2023/PAJT,
Halaman 4
INDAH LESTARI

DUPLIK KONVENSI DAN REPLIK KONVENSI DALAM PERKARA PERDATA NO.: 2539/PDT.G/2023/PAJT,
Halaman 5

Anda mungkin juga menyukai