Anda di halaman 1dari 22

REPLIK TERHADAP JAWABAN TERGUGAT 1

DALAM PERKARA PERDATA NO. 15/PDT.G/2022/PN.MRT

Antara

HAFIZAN ROMY FAISAL.…..........................................................................PENGGUGAT

Melawan

KOPERASI TUJUAN MURNI………..…………………………………….TERGUGAT 1

PT.TEBO INDAH……………………………………………………………TERGUGAT 2

BUPATI TEBO Cq DINAS PERKEBUNAN,PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN TEBO.………………………………………………………TURUT TERGUGAT

1
Kepada Yth Muara Tebo 24 oktober 2022
Majelis Hakim PN Muara Tebo
Perkara No. 15/PDT.G/2022/PN.MRT
di Muara Tebo

Dengan Hormat,

Leonardus Siahaan, S.H., Robinson Rumahorbo. S.H semuanya adalah Advokat dan
Konsultan Hukum pada kantor Advokat LEO SIAHAAN & PARTNERS yang beralamat di
Jl.Lintas Tebo Bungo Km 05,Bogorejo Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo
Tengah,Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi
Dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 30 Agustus 2022
yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Muara Tebo, baik bertindak secara
bersama-sama ataupun sendiri-sendiri untuk dan atas nama: HAFIZAN ROMY FAISAL
selanjutnya disebut sebagai Penggugat

Dengan ini perkenankan PENGGUGAT menyampaikan Replik sebagai tanggapan atas


Jawaban TERGUGAT 1 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

 PENGGUGAT tetap berpegang teguh pada dalil-dalil yang dikemukakan dalam


gugatannya, dan menolak dengan tegas semua dalil TERGUGAT 1 dalam
Jawabannya tertanggal 10 Oktober 2022 baik dalam Eksepsi, dalam pokok perkara
kecuali yang diakui secara tegas oleh PENGGUGAT;
 PENGGUGAT secara tegas menyampaikan bahwa apa yang telah diungkapkan oleh
PENGGUGAT dalam gugatannya tertanggal 06 September 2022, merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari REPLIK ini dan sekaligus untuk membantah dalil-dalil
TERGUGAT 1 dalam jawabannya;

2
 Bahwa, dalil-dalil Jawaban Tergugat 1 yang didalilkan oleh TERGUGAT 1 benar-
benar tidak relevan dan sangat tidak sesuai dengan fakta-fakta hukum yang
sebenarnya, maka dengan ini kami tegaskan sekali lagi PENGGUGAT menolak
secara tegas dalil-dalil jawaban Tergugat 2, dalam eksepsi dan Dalam pokok perkara
yang diajukan TERGUGAT 1 dengan alasan-alasan sebagai berikut :

A. DALAM EKSEPSI

1. Menanggapi dalil Eksepsi TERGUGAT 1 huruf A yang pada pokoknya menyatakan

bahwa seolah Penggugat tidak memiliki kepentingan untuk menggugat dalam

perkara a quo, kami tanggapi sebagai berikut :

Bahwa Penggugat jelas memiliki kepentingan dalam perkara aquo, karena Hak

Penggugat sebaimana dimaksud dalam Nomor N0 053-

KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 tertanggal 12 juni 2013 dan surat Penyertaan

Penyertaan Lahan N0 053-KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 tertanggal 12 juni 2013;

Bahwa dalam perjanjian dimaksud dengan jelas menyatakan pada pokoknya

terhadap tanah Penggugat yang telah di serahkan dalam pola kemitraan kepada

Tergugat 1 telah disepakati bagi hasil sebesar 25% untuk Penggugat dari tiap-tiap

penjualan Tandan Buah Segar (sawit) yang telah ditanam diatas tanah Penggugat,

sehingga telah patut Penggugat untuk meminta haknya kepada Tergugat 1;

2. Bahwa menanggapi dalil eksepsi Tergugat 1 huruf B, dalam perkara a quo

timbulnya hak Penggugat untuk mengajukan Gugatan a quo adalah berdasar atas

tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat 1 dan Tergugat 2 atas

perjanjian sebagaimana kami uraikan diatas, sehingga belum dibayarkannya hak

Penggugat oleh Tergugat 1 dan/atau Tergugat 2 telah menjadikan

hutang/tanggungan bayar yang seharusnya diselesaikan oleh Tergugat 1 dan /

3
atau Tergugat 2, sehingga sudah tepat bagi Penggugat untuk mengajukan tuntutan

provisionil sebagai bentuk pencegahan terjadinya kerugian lebih lanjut atas diri

Penggugat, mengingat bisnis maupun bagi hasil yang dilakukan oleh Tergugat 1

dan Tergugat 2 diatas tanah Penggugat, namun Penggugat tidak diberikan haknya

sebagaimana hak bagi hasil yang sejak awal ditawarkan oleh Tergugat 1 dan

Tergugat 2 dan kemudian telah disepakati bersama, oleh karenanya sudah tepat

bagi Penggugat untuk mengajukan tuntutan provisionil;

B. DALAM POKOK PERKARA

Bahwa pada pokoknya PENGGUGAT tetap dan teguh pada dalil-dalil yang
disampaikan didalam Gugatan dan segala dalil yang telah dituangkan dalam eksepsi
diatas dianggap terulang kembali dalam dalil replik pokok perkara ini dan untuk
diperhatikan kembali ;

Menanggapi dalil jawaban Tergugat 1 pada angka 2 yang pada intinya menyatakan

seolah Penggugat tidak lagi memiliki hak karena terhadap tanah Penggugat telah

terjadi jual beli putus, kemudian seolah Penggugat tidakk memahami perihal skema

bagi hasil yang sebenarnya telah disepakati oleh Penggugat, Tergugat 1 dan

Tergugat 2, bersama ini kami uraikan proses alih kemitraan yang telah disepakati

bersama :

Telah jelas dan terang bahwa Gugatan dalam perkara a quo adalah Gugatan
Wanprestasi atas adanya dana bagi hasil terhadap tanah Penggugat yang ditanami
kelapa sawit oleh Tergugat 2 sebagaimana tertuang dalam surat Penyertaan
Penyerahan Lahan N0 053-KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 yang dibuat oleh Tergugat
2 dan Tergugat 1, dari surat tersebut telah memunculkan hak dan kewajiban antara
Penggugat dengan Tergugat 1 dan Tergugat 2, yang mana dalam pola kemitraan atas
perjanjian tersebut telah timbul kewajiban bagi Tergugat 1 dan Tergugat 2 untuk

4
memberikan bagi hasil kepada Penggugat sebesar 25% dari hasil penjualan TBS,
dengan skema :
1. Penggugat menyerahkan lahan seluas 22,13 ha kepada Tergugat 1 selanjutnya
Tergugat 1 menyerahkan lahan tersebut kepada Tergugat 2 untuk ditanami
kelapa sawit;
2. Bahwa kemudian setelah lahan tersebut ditanami Tergugat 2 dan menghasilkan
buah kelapa sawit (4 tahun sejak dtanami), buah kelapa sawit (TBS) dimaksud
dijual oleh Tergugat 2 yang kemudian hasil penjualan atas buah tersebut
diberikan Tergugat 2 kepada Tergugat 1, untuk selanjutnya diberikan kepada
Penggugat senilai 25% dan 75% untuk Tergugat 2 dari total keseluruhan
Penjualan tandan Buah Segar pada lahan pola kemitraan dimaksud;
Sehingga atas tidak diberikannya hak Penggugat baik itu oleh Tergugat 1 dan/atau
Tergugat 2, menilbulkan kerugian bagi Penggugat sebagaimana dimaksud dalam dalil
Gugatan Penggugat angka 9 dan 10;

Selain itu faktanya bahwa terhadap Perjanjian Kemitraan No 2 tanggal 08 Maret 2006

yang didalilkan oleh Tergugat 2, Tidak pernah diketahui, diberitahukan dan

disampaikan kepada para Petani yang bermitra dengan Tergugat 1 dan Tergugat 2,

termasuk dalam hal ini Penggugat;

Kami memaklumi jikalau Kuasa Hukum Tergugat 1 tidak memahami proses

berlangsungnya pola kemitraan sebagaimana dimaksud dalam perkara a quo, atau

mungkin Tergugat 1 selaku pihak berperkara tidak menceritakan dengan jujur perihal

pola kemitraan yang sejatinya telah ia langgar, karena pola kemitraan ini bukanlah

jual beli putus sebagaimana pemahaman yang telah dipaksakan dalam dalil Jawaban

Tergugat 1, jawaban seperti itu justru membuat kami berkesimpulan bahwa

nampaknya Tergugat 1 hendak menyerobot tanah Penggugat yang telah di serahkan

kepada Tergugat 1 dan Tergugat 2 dalam pola kemitraan, padahal selain perihal

adanya bagi hasil yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing pihak, dalam
5
perjanjian surat Penyertaan Penyerahan Lahan N0 053-

KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013, telah dengan tegas menerangkan bahwa Tergugat 1

selaku koperasi yang menaungi para petani kemitraan (d.h.i. termasuk Penggugat)

dengan PT. Tebo Indah / Tergugat 2, kemudian Tergugat 2 yang melakukan

penanaman dan perawatan sawit sampai menghasilkan tandan buah segar sawit

untuk dijual, kemudian dibagi hasil, dan perikatan tersebut berlaku untuk jangka waktu

tertentu yang nantinya terhadap tanah dimaksud dikembalikan lagi kepada para

petani, termasuk dalam hal ini Penggugat;

Sehingga adanya dalil yang menerangkan seolah proses pola kemitraan dimaksud

adalah jual beli putus, dapat kami duga merupakan upaya penyerobotan lahan /

perampasan tanah masyarkat/petani Kabupaten Tebo;

Bahwa berdasarkan hal-hal / fakta-fakta yang terurai di atas, PENGGUGAT mohon


kepada Ketua Pengadilan Negeri Muara Tebo, cq Majelis Hakim yang memeriksa dan
memutus perkara ini untuk menjatuhkan amar Putusan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:

1. Menolak seluruh Eksepsi TERGUGAT 1 ;

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak seluruh Jawaban Tergugat 1;

2. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

3. Menyatakan Tergugat 1 dan Tergugat 2 telah melakukan wanprestasi

6
4. Menghukum Tergugat 1 dan Tergugat 2 secara tanggung renteng untuk membayar
kerugian kepada Penggugat sebesar Rp. 765.600.000 (tujuh ratus enam puluh lima
juta enam ratus ribu rupiah);

Dengan ketentuan sebagai berikut


a. Ketentuan
- Lamanya hasil tidak dibagikan = 58 bulan
- Persentase pembagian hasil tergugat 2 = 75 %
- Persentase pembagian hasil penggugat = 25 %
- Jumlah batang sawit dalam 1 hektar = 120 batang
- Berat buah sawit dalam 1 batang = 10 kg Rata-rata perbatang
- Periode panen dalam 1 bulan = 2 kali/bulan
b. Perhitungan
- Jumlah batang
- 22 hektar x 120 batang = 2.640 batang
- Berat buah sawit 1 kali periode panen
- 2.640 batang x 10 kg / batang = 26.400 kg/panen
- Berat buah sawit 1 bulan
- 26.400 kg x 2 = 52.800 kg/bulan
- Harga penjualan TBS dalam 1 bulan
52.800 kg x Rp. 1000 / kg = Rp. 52.800.000
- Harga penjualan TBS selama hasil tidak dibagikan
Rp. 52.800.000 x 58 bulan = Rp. 3.062.400.000
- Persentase pembagian hasil untuk tergugat 2
Rp. 3.062.400.000 x 75 % = Rp. 2.296.800.000
- Persentase pembagian hasil untuk penggugat
Rp. 3.062.400.000 x 25 % = Rp. 765.600.000

5. Menghukum TERGGUGAT 1 dan TERGUGAT 2 dan TURUT TERGUGAT untuk


tunduk dan melaksanakan isi putusan perkara ini;

7
6. Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk segera melalukan evaluasi terhadap
lahan kemitraan milik penggugat maupun lahan petani kemitraan lain nya yang bermitra
dengan tergugat 1 dan 2, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

7. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahuu (uitvoerbaar bij voorraad)
meskipun ada upaya hukum keberatan;

8. Membebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT 1 dan TERGUGAT 2.

Atau :
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat pada Pengadilan Negeri Tebo yang memeriksa
dan mengadili perkara a quo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
Hormat Kami

LEONARDUS SIAHAAN,S.H ROBINSON RUMAHHORBO, S.H

8
9
REPLIK TERHADAP JAWABAN TERGUGAT 2

DALAM PERKARA PERDATA NO. 15/PDT.G/2022/PN.MRT

Antara

HAFIZAN ROMY FAISAL.…..........................................................................PENGGUGAT

Melawan

KOPERASI TUJUAN MURNI………..…………………………………….TERGUGAT 1

PT.TEBO INDAH……………………………………………………………TERGUGAT 2

BUPATI TEBO Cq DINAS PERKEBUNAN,PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN TEBO.………………………………………………………TURUT TERGUGAT

10
Kepada Yth Muara Tebo 24 oktober 2022
Majelis Hakim PN Muara Tebo
Perkara No. 15/PDT.G/2022/PN.MRT
di Muara Tebo

Dengan Hormat,

Leonardus Siahaan, S.H., Robinson Rumahorbo. S.H semuanya adalah Advokat dan
Konsultan Hukum pada kantor Advokat LEO SIAHAAN & PARTNERS yang beralamat di
Jl.Lintas Tebo Bungo Km 05,Bogorejo Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo
Tengah,Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi
Dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 30 Agustus 2022
yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Muara Tebo, baik bertindak secara
bersama-sama ataupun sendiri-sendiri untuk dan atas nama: HAFIZAN ROMY FAISAL
selanjutnya disebut sebagai Penggugat

Dengan ini perkenankan PENGGUGAT menyampaikan Replik sebagai tanggapan atas


Jawaban TERGUGAT 2 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

 PENGGUGAT tetap berpegang teguh pada dalil-dalil yang dikemukakan dalam


gugatannya, dan menolak dengan tegas semua dalil TERGUGAT 2 dalam
Jawabannya tertanggal 10 Oktober 2022 baik dalam Eksepsi, dalam pokok perkara
kecuali yang diakui secara tegas oleh PENGGUGAT;
 PENGGUGAT secara tegas menyampaikan bahwa apa yang telah diungkapkan oleh
PENGGUGAT dalam gugatannya tertanggal 06 September 2022, merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari REPLIK ini dan sekaligus untuk membantah dalil-dalil
TERGUGAT 2 dalam jawabannya;

11
 Bahwa, dalil-dalil Jawaban Tergugat 2 yang didalilkan oleh TERGUGAT 2 benar-
benar tidak relevan dan sangat tidak sesuai dengan fakta-fakta hukum yang
sebenarnya, maka dengan ini kami tegaskan sekali lagi PENGGUGAT menolak
secara tegas dalil-dalil jawaban Tergugat 2, dalam eksepsi dan Dalam pokok perkara
yang diajukan TERGUGAT 2 dengan alasan-alasan sebagai berikut :

SURAT KUASA TERGUGAT TIDAK SAH

-`Bahwa sangat perlu untuk kami tanggapi perihal Surat Kuasa KhususTERGUGAT 2
dalam perkara a quo, mengingat TERGUGAT 2 dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama PT. TEBO INDAH, yang mana hal ini merupakan suatu perbuatan
hukum dalam bertindak untuk dan atas nama suatu perseroan terbatas (badan
hukum), sehingga berlakulah Pasal 98 ayat (1) Undang-undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa “Direksi adalah Organ
Perseroan yang mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan
dalam menjalankan kewenangannya sebagai organ perseroan” oleh karenanya hal
ini sangat perlu untuk dibuktikan terlebih dahulu, siapa yang memberikan kuasa ?
atas dasar apa ? apakah pemberi kuasa memiliki kewenangan untuk memberikan
kuasa sebagaimana diatur dalam anggaran dasarnya ? mengingat TERGUGAT 2
tidak diwakili oleh seorang Advokat, dan penerima kuasa merupakan pegawai
PT.TEBO INDAH yang mana Tergugat 2 pada saat sidang pertama tidak ada
menunjukan akta perubahan maupun anggaran dasar, maka pembuktian atas hal
sebagaimana dimaksud diatas merupakan perihal yang fundamental, karena
apabila Surat Kuasa Khusus Tergugat 2 salah, cacat formil dan tidak sah, maka
tidak sah pula segala tindakan hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT 2 dan
siapa saja yang mewakilinya dalam perkara a quo;

B. DALAM EKSEPSI

1. Menanggapi dalil Eksepsi TERGUGAT 2 angka 1 dan 2 yang pada pokoknya

menyatakan :

12
“Bahwa gugatan penggugat adalah cacat hukum, dengan pertimbangan gugatan
penggugat termasuk diskualisi In Person, Yaitu Penggugat adalah orang yang tidak
memenuhi syarat (diskualifikasi) karena Penggugat dalam kondisi tidak mempunyai
hak untuk menggugat perkara Aquo.
Bahwa yang berwenang untuk menggugat tergugat 2 atas lahan kemitraan adalah
Tergugat 1 bukan Penggugat,sesuai akta perjanjian kerja sama antara Koperasi
Tujuan Murni dan Para anggotanya dengan PT.Tebo Indah dalam rangka
pembangunan dan pengelolaan proyek perkebunan kelapa sawit berdasarkan pola
bagi hasil usaha dikecamatan Tebo Tengah dan Kecamatan Tengah Ilir kabupaten
Tebo Provinsi Jambi(perjanjian kemitraan) Nomor 2 tanggal 08 Maret 2006 Yang
dibuat dihadapan Izmiral,S.H Notaris di Kabupaten Tebo”

Kemudian dalil eksepsi Tergugat 2 yang pada pokoknya menyatakan bahwa

seolah gugatan Penggugat salah sasaran pihak yang digugat yaitu adanya

kesalahan dalam bentuk menarik pihak Tergugat 2 adalah keliru (gemis aanhoeda

nigheid) dst.

Terhadap dali jawaban Tergugat 2, Penggugat menanggapi sebagai berikut ;


Bahwa Tergugat 2 menegaskan perihal perjanjian pengalihan atas lahan kemitraan
Nomor N0 053-KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 tertanggal 12 juni 2013, merupakan
perjanjian yang tidak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan dan tak
terpisahkan dengan surat Penyertaan Penyertaan Lahan N0 053-
KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 tertanggal 12 juni 2013 yang terhadap surat
perjanjian tersebut dibuat oleh Tergugat 2 sehingga sudah tepat dalam hal ini
Penggugat menarik Tergugat 2 sebagai pihak dalam perkara Aquo, sebagaimana
dalam kutipan yang disampaikan oeleh Ny. Retnowulan Sutantio,S.H dan Iskandar
Oeripkartawawinata,S.H dalam bukunya “Hukum Acara Perdata dalam Teori dan
Praktek’’ (hal.3) dalam Hukum acara Perdata, penggugat adalah seseorang yang
“merasa” bahwa haknya dilanggar dan menarik orang yang dirasa melanggar
haknya itu sebagai tergugat
Lebih lanjut Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H. dalam buku Hukum Acara
Perdata Indonesia, Edisi Keenam, Cetakan I, Februari 2002, Penerbit Liberty
Yogyakarta, halaman 48-49 menyebutkan :

13
”bahwa pada dasarnya seseorang dapat mengajukan gugatan (tuntutan hak)
selama ia mempunyai kepentingan hukum sebagaimana asas: point d’interest,
point d’action. Hal ini juga sesuai dengan putusan Mahkamah Agung tanggal 7 Juli
1971 No. 294 K/Sip/1971 yang mensyaratkan bahwa gugatan harus diajukan oleh
orang yang mempunyai hubungan hukum”;

Lebih lanjut dapat dilihat dari Putusan Mahkamah Agung No. 4 K/Rup/1958
tertanggal 13 Desember 1958 yang menyebutkan :
”untuk dapat menuntut seseorang di depan Pengadilan adalah syarat mutlak
bahwa harus ada perselisihan hukum antara kedua belah pihak yang berperkara”

Selanjutnya putusan Mahkamah Agung No. 305 K/Sip/1971 tertanggal 1971


menyatakan :
“penggugatlah yang berwenang untuk menentukan siapa-siapa yang digugatnya;

Sehingga sudah tepat kiranya PENGGUGAT menarik Tergugat 2 sebagai pihak


dalam perkara a quo, dengan demikian patut kiranya Eksepsi Tergugat 2 untuk
dikesampingkan;

2. Menanggapi dalil eksepsi Tergugat 2 angka 3, yang pada pokoknya menyatakan

bahwa seolah Gugatan Penggugat Tidak jelas serta melanggar yurisdiksi

(kompetensi absolut) sehinga meminta kepada hakim secara ex ofiiicio untuk

menyatakan diri tidak berwenang mengadili perkara a quo, merupakan dalil yang

menunjukan ketidak pahaman Tergugat 2 terhadap objek perkara yang kami

maksud dalam Gugatan a quo.

Merupakan dalil yang menunjukan ketidak pahaman TERGUGAT 2 terhadap


pokok dari Gugatan dalam perkara a quo, Telah jelas dan terang bahwa
Gugatan dalam perkara a quo adalah Gugatan Wanprestasi atas adanya dana
bagi hasil terhadap tanah Penggugat yang ditanami kelapa sawit oleh Tergugat 2
sebagaimana tertuang dalam surat Penyertaan Penyerahan Lahan N0 053-
KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 yang dibuat oleh tergugat 2, dari surat tersebut telah
memunculkan hak dan kewajiban antara Penggugat dengan Tergugat 1 dan

14
Tergugat 2, yang mana dalam pola kemitraan atas perjanjian tersebut telah timbul
kewajiban bagi Tergugat 1 dan Tergugat 2 untuk memberikan bagi hasil kepada
Penggugat sebesar 25% dari hasil penjualan TBS, dengan skema :
1. Penggugat menyerahkan lahan seluas 22,13 ha kepada Tergugat 1 selanjutnya
Tergugat 1 menyerahkan lahan tersebut kepada Tergugat 2 untuk ditanami
kelapa sawit;
2. Bahwa kemudian setelah lahan tersebut ditanami Tergugat 2 dan menghasilkan
buah kelapa sawit (4 tahun sejak dtanami), buah kelapa sawit (TBS) dimaksud
dijual oleh Tergugat 2 yang kemudian hasil penjualan atas buah tersebut
diberikan Tergugat 2 kepada Tergugat 1, untuk selanjutnya diberikan kepada
Penggugat senilai 25% dan 75% untuk Tergugat 2 dari total keseluruhan
Penjualan tandan Buah Segar pada lahan pola kemitraan dimaksud;
Sehingga atas tidak diberikannya hak Penggugat baik itu oleh Tergugat 1 dan/atau
Tergugat 2, menilbulkan kerugian bagi Penggugat sebagaimana dimaksud dalam
dalil Gugatan Penggugat angka 9 dan 10;
Selain itu faktanya bahwa terhadap Perjanjian Kemitraan No 2 tanggal 08 Maret
2006 yang didalilkan oleh Tergugat 2, Tidak pernah diketahui, diberitahukan dan
disampaikan kepada para Petani yang bermitra dengan Tergugat 1 dan Tergugat
2, termasuk dalam hal ini Penggugat;

Bahwa selain itu faktanya dalam Surat penyertaan lahan Nomor N0 053-
KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 tertanggal 12 juni 2013 dan surat pengalihan hak-
hak atas lahan kemitraan N0 053-KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 tertanggal 12 juni
2013 yang merupakan satu kesatuan dokumen yang dibuat Tergugat 2 untuk
mengikat suatu perjanjian kepada Penggugat, didalam surat tersebut menerangkan
bahwa;
Pasal 5 Domisili: Untuk akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaanya,
para pihak memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di kantor Pengadilan
Negeri Tebo

15
3. Gugatan penggugat telah salah dan keliru dalam mengartikan gugatan wanprestasi

karena jelas dan nyata gugatan penggugat yang ditunjukan kepada tergugat 2,

tidak memenuhi unsur sebagaimana tertuang dalam pasal 1243 KUHPerdata dst.

Penggugat menanggapi sebagai berikut:

Perjanjian antara Penggugat dan Tergugat telah dibuat dengan memenuhi unsur
unsur dan syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320
KUHPerdata”
1. Sepakat mereka yang mengikat dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal

Dalam hal ini perlu Penggugat jelaskan bahwa terhadap unsur-unsur yang ada
pada pasal 1320 KUHPer telah sepenuhnya terpenuhi dalam Surat penyertaan
lahan Nomor 053-KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 dan surat pengalihan hak-hak atas
lahan kemitraan No 053-KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 tertanggal 12 juni 2013
antara Penggugat dan Tergugat 1 maupun Tergugat 2;

Bahwa timbulnya gugatan yang diajukan oleh Penggugat karena adanya perjanjian

antara penggugat kepada Tergugat 1 maupun Tergugat 2 terkait pengelolaan

tanah Penggugat untuk ditanami kelapa sawit oleh pihak Tergugat 2, yang mana

terhadap hasil ebagaimana diperjanjikan dalam surat dokumen yang penggugat

terima sampai saat ini tidak ada kejelasannya, sehingga dengan diajukannya

gugatan ini akan menemukan titik terang bahwa Tergugat 1 dan/atau Tergugat 2

telah melakukan wanprestasi kepada Penggugat, dikarenakan setiap Penggugat

menanyakan permasalahan penggugat baik melalui lisan maupun tertulis, Tergugat

1 dan Tergugat 2 tidak pernah memberikan penyelesaian atas hak dari Penggugat;

sehingga Pengadilan Negeri Tebo c.q Majelis Hakim Pemeriksa Perkara, memiliki
kewenangan penuh (kompetensi absolut) untuk menguji dan mengadili Gugatan a
quo, mengingat landasaan adanya Gugatan a quo diajukan, adalah akibat adanya

16
Perbuatan Wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat 1 dan/atau Tergugat 2
berdasarkan sppl Nomor 053-KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 dan pengalihan hak-
hak atas lahan kemitraan No 053-KUD.TM/PNPL/SPPL/VI/2013 tertanggal 12 juni
2013 , (vide pasal 5)
Pasal 5
Domisli; Untuk akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaan nya, para
pihak memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Tebo

DALAM POKOK PERKARA

Bahwa pada pokoknya PENGGUGAT tetap dan teguh pada dalil-dalil yang
disampaikan didalam Gugatan dan segala dalil yang telah dituangkan dalam eksepsi
diatas dianggap terulang kembali dalam dalil replik pokok perkara ini dan untuk
diperhatikan kembali ;

1. Menanggapi dalil jawaban Tergugat 2 pada angka 2 yang pada intinya

menyebutkan bahwa seolah Penggugat tidak mempunyai hak untuk menggugat

Tergugat 2 karena yang berwenang untuk menggugat Tergugat 2 adalah

Terguat 1 dst.

Penggugat menanggapinya sebagai berikut :

Bahwa jelas adanya wanprestasi yang timbul adalah karena perikatan secara

tanggung renteng antara Penggugat, Tergugat 1 dan Tergugat 2, sehingga

keputusan Penggugat menarik Tergugat 2 merupakan keputusan yang tepat;

Lebih lanjut dapat dilihat dari Putusan Mahkamah Agung No. 4 K/Rup/1958
tertanggal 13 Desember 1958 yang menyebutkan :
”untuk dapat menuntut seseorang di depan Pengadilan adalah syarat mutlak
bahwa harus ada perselisihan hukum antara kedua belah pihak yang
berperkara”

17
Selanjutnya putusan Mahkamah Agung No. 305 K/Sip/1971 tertanggal 1971
menyatakan :
“penggugatlah yang berwenang untuk menentukan siapa-siapa yang digugatnya;

Bahwa selain daripada itu, kami menduga tidak akan mungkin jika Tergugat 1
untuk mengugat Tergugat 2 guna memperjuankan hak Penggugat, dikarenakan
salah satu pengurus koperasi (Tergugat 1) merupakan karyawan diperusahan
PT. Tebo Indah (Tergugat 2), maka dari itu Penggugat mengajukan gugatan a
quo demi memperjuangkan hak Penggugat yang selama ini telah diabaikan oleh
Tergugat 1 dan Tergugat 2;

2. Menanggapi dalil jawaban Tergugat 2 pada angka 3 dan angka 4 yang pada

intinya menyebutkan seolah kuasa hukum beserta penggugat telah berulang-

ulang menggagu pelaksananan kegiatan kemitraan dst.

Justru bentuk dalil jawaban seperti inilah yang menunjukan ketidak profesionalan

Tergugat 2, perusahaan besar selevel PT. Tebo Indah senyatanya telah

menggadaikan nama baiknya dengan dalil tersebut, sebagai edukasi saja bagi

Tergugat 2, belajarlah, bahwa menggugat itu merupakan hak dari warga Negara

yang merasa haknya dilanggar, mengapa harus merasa terganggu ? apakah ini

merupakan sebentuk kekhawatiran dari Tergugat 2 jikalau nantinya terbongkar

adanya suatu perbuatan tertentu yang dapat merugikan baik terhadap

Penggugat maupun kepada petani/masyarakat lainnya yang bermitra dengan

Tergugat 1 dan Tergugat 2 ? kalau hanya masalah hak Penggugat, harusnya

ringan saja bagi Tergugat 2 dan/atau Tergugat 1 untuk menyelesaikan

kewajibannya, tidak terselesaikannya persoalan antara Penggugat dengan

Tergugat 1 dan Tergugat 2, ditambah dengan dalil Tergugat 2 yang semacam

ini, yang menyudutkan Penggugat, tentunya malah berpotensi menggerakan


18
petani/masyarakat untuk bersatu melawan Tergugat 2 dan Tergugat 1,

sebaiknya hati-hati kepada Tergugat 2 dalam mendalilkan sesuatu;

Kemudian dalil jawaban Tergugat 2 yang menyatakan adanya beberapa upaya

hukum baik itu yang dilakukan oleh Penggugat maupun Kuasa Hukum

Penggugat, justru atas adanya beberapa gugatan tersebut harusnya Tergugat

intropeksi diri mengapa bisa timbul beberapa gugatan atas diri Tergugat 2 ???

Berarti ada kesalahan ataupun hal-hal yang belum dilaksanakan dengan baik

oleh Tergugat 2 atas manejemen pengelolaan kemitraan selama Tergugat 2

membuka bisnisnya di Kabupaten Tebo, kami disini adalah selaku masyarakat

Kabupaten Tebo yang meminta haknya, jangan nantinya dalil-dalil Tergugat 2

malah menjadi bentuk-bentuk penindasan terhadap masyarakat.

Bahwa selain 4 gugatan yang ada di Pengadilan Negeri Tebo dan Pengadilan

Negeri Bungo, masih ada juga petani yang tidak ada menyerahkan lahan nya

namun digusur oleh Tergugat 2 yang mana perkara tersebut pernah disidangkan

di Pengadilan Negeri Tebo dengan perkara No.01/Pdt.G/2018/PN.Mrt atas nama

penggugat Zulfah dan Tergugat PT.TEBO INDAH(Tergugat 2)

Perlu juga kuasa Hukum Penggugat Pertegas kepada Tergugat 2 yang

menyatakan bahwa akan melakukan tindakan hukum terhadap pihak lain yang

dianggapnya menggagu pelaksanaan kegiatan Kemitraan mereka. Selaku

Kuasa Hukum Penggugat dalam perkara a quo telah bertindak untuk dan atas

nama klien, yang terhadapnya telah mendasari Undang-undang Nomor 18

Tahun 2003 Tentang Advokat.

19
Pasal 15 UU Nomor 18 Tahun 2003 menyatakan ; Advokat bebas dalam

menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang menjadi

tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik Profesi dan

peraturan perundang- undangan;

Pasal 16; Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana

dalam menjalankan tugas profesinya dengan itikad baik untuk kepentingan

pembelaan klien dalam sidang pegadilan;

Semoga dengan penjelasan - penjelasan yang telah kami uraikan diatas tidak lagi

membuat Tergugat 2 maupun siapapun yang mewakilinya paham bahwa Menggugat

merupakan Hak, dan Advokat yang dalam hal ini bertindak selaku kuasa hukum untuk

mengajukan Gugatan a quo adalah berdasarkan amanat mandatory dari Undang-

undang Advokat. Tergugat 2 bukan tuhan, bukan juga presiden yang dapat melarang

setiap warga Negara Indonesia untuk memperjuangkan haknya;

Bahwa berdasarkan hal-hal / fakta-fakta yang terurai di atas, PENGGUGAT mohon


kepada Ketua Pengadilan Negeri Muara Tebo, cq Majelis Hakim yang memeriksa dan
memutus perkara ini untuk menjatuhkan amar Putusan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:

1. Menolak seluruh Eksepsi TERGUGAT 2 ;

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak seluruh Jawaban Tergugat 2;

2. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

3. Menyatakan Tergugat 1 dan Tergugat 2 telah melakukan wanprestasi

20
4. Menghukum Tergugat 1 dan Tergugat 2 secara tanggung renteng untuk membayar
kerugian kepada Penggugat sebesar Rp. 765.600.000 (tujuh ratus enam puluh lima
juta enam ratus ribu rupiah);

Dengan ketentuan sebagai berikut


a. Ketentuan
- Lamanya hasil tidak dibagikan = 58 bulan
- Persentase pembagian hasil tergugat 2 = 75 %
- Persentase pembagian hasil penggugat = 25 %
- Jumlah batang sawit dalam 1 hektar = 120 batang
- Berat buah sawit dalam 1 batang = 10 kg Rata-rata perbatang
- Periode panen dalam 1 bulan = 2 kali/bulan
b. Perhitungan
- Jumlah batang
- 22 hektar x 120 batang = 2.640 batang
- Berat buah sawit 1 kali periode panen
- 2.640 batang x 10 kg / batang = 26.400 kg/panen
- Berat buah sawit 1 bulan
- 26.400 kg x 2 = 52.800 kg/bulan
- Harga penjualan TBS dalam 1 bulan
52.800 kg x Rp. 1000 / kg = Rp. 52.800.000
- Harga penjualan TBS selama hasil tidak dibagikan
Rp. 52.800.000 x 58 bulan = Rp. 3.062.400.000
- Persentase pembagian hasil untuk tergugat 2
Rp. 3.062.400.000 x 75 % = Rp. 2.296.800.000
- Persentase pembagian hasil untuk penggugat
Rp. 3.062.400.000 x 25 % = Rp. 765.600.000

5. Menghukum TERGGUGAT 1 dan TERGUGAT 2 dan TURUT TERGUGAT untuk


tunduk dan melaksanakan isi putusan perkara ini;

21
6. Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk segera melalukan evaluasi terhadap
lahan kemitraan milik penggugat maupun lahan petani kemitraan lain nya yang bermitra
dengan tergugat 1 dan 2, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

7. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahuu (uitvoerbaar bij voorraad)
meskipun ada upaya hukum keberatan;

8. Membebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT 1 dan TERGUGAT 2.

Atau :
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat pada Pengadilan Negeri Tebo yang memeriksa
dan mengadili perkara a quo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
Hormat Kami

LEONARDUS SIAHAAN,S.H ROBINSON RUMAHHORBO, S.H

22

Anda mungkin juga menyukai