Anda di halaman 1dari 2

Jawaban Baca

Majelis hakim Yang Mulia//


Pihak Penggugat//
Serta sidang yang kami muliakan//
Dengan hormat/

Dengan ini/ TERGUGAT mengajukan Jawaban atas Gugatan PMH terhadap PENGGUGAT//

Dalam Eksepsi :

1. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Tidak Berwenan Mengadili Perkara A QUO


Bahwa karena TERGUGAT telah melakukan pemutusan kontrak, maka segala ketentuan
dalam kontrak jual beli dinyatakan tidak mengikat dan tidak berlaku sehingga
PENGGUGAT tidak dapat mengajukan Gugatan berdasarkan Pasal 10 Kontrak Jual Beli
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT tentang Jual Beli Mesin Diesel Nomor: 19867789,
melainkan kembali pada ketentuan dalam Pasal 118 ayat (1) HIR. tindakan PENGGUGAT
yang menggugat TERGUGAT ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menggugat
TERGUGAT ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak memenuhi kewenangan relatif.
dalam hal ini TERGUGAT yang beralamat di l. Kamboja Nomor 13, Kel. Gandaria, Kec.
Cilandak, Jakarta Selatan sehingga sudah seharusnya Gugatan diajukan ke Pengadilan
Negeri dimana TERGUGAT berdomisili //

2. EXCEPTIO NON ADIMPLETI CONTRACTUS


Bahwa PENGGUGAT tidak melakukan prestasinya (exceptio non adimpleti contractus)
sebagaimana mestinya sehingga termasuk ke dalam exceptio peremptoria; Bilamana
debitor selaku TERGUGAT dapat membuktikan kebenaran tangkisannya maka ia tidak
dapat dimintakan pertanggungjawaban apa-apa atas tidak dilaksanakannya perjanjian itu
(vide H Riduan Syahrani dalam buku Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, 2006
hal. 212); berdasarkan fakta-fakta yang ada, PENGGUGAT telah gagal dalam memenuhi
kewajibannya sebagaimana tertuang di dalam Perjanjian Jual Beli. Atas perbuatan
tersebut, TERGUGAT-lah yang dirugikan, tetapi justru PENGGUGAT yang mengajukan
Gugatan untuk meminta pembayaran ganti rugi dari TERGUGAT; PENGGUGAT tidak
berwenang untuk mengajukan Gugatan terhadap TERGUGAT sebagaimana dalil
exceptio non adimpleti contractus. Dengan demikian, TERGUGAT memohon kepada
Majelis Hakim Yang Mulia untuk kiranya memberikan perlindungan hukum bagi
TERGUGAT dengan menolak Gugatan PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan
Gugatan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard/NO).

Dalam Pokok Perkara :

1. Bahwa hal-hal yang disampaikan TERGUGAT dalam Eksepsi mohon agar dianggap
sebagai suatu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dengan materi pokok perkara
ini sehingga hal-hal yang telah disampaikan sebelumnya dalam Eksepsi dianggap telah
dimasukkan di dalam pokok perkara;
2. Bahwa TERGUGAT menyatakan secara tegas membantah dan menolak seluruh dalil
PENGGUGAT yang tercantum dalam Gugatan, kecuali dalam hal-hal yang secara tegas
diakui kebenarannya oleh TERGUGAT;
3. Bahwa Pada tanggal 2 September 2021, PENGGUGAT dan TERGUGAT menjalin
kontrak atas pembelian mesin diesel sebanyak 300 unit
4. Bahwa pada tanggal disepakatinya perjanjian, TERGUGAT menyepakati pihaknya akan
menerima barang tersebut selambat-lambatnya tanggal 17 Desember 2021
5. Bahwa itikad baik sebagaimana yang dimaksud dalam posita ke-14 daripada surat
gugatan tersebut, hanya sampai pada bulan kedua setelah kontrak ditandatangani.
6. Bahwa selepas lewat dua bulan setelah kontrak ditandatangani, PENGGUGAT berhenti
memberikan informasi terkait dengan perkembangan pemesanan diesel tersebut
7. Bahwa pada saat PENGGUGAT menginformasikan terkait sisa mesin yang belum
diproduksi, PENGGUGAT tidak dapat memastikan kapan banjir akan surut sehingga tidak
dapat dipastikan kapan produksi akan dilanjutkan.
8. Bahwa mengacu pada posita ke-25 gugatan, PENGGUGAT hanya memberikan jawaban
atas somasi kedua yang diberikan TERGUGAT pada tanggal 31 Januari 2022, sedangkan
pada somasi pertama pada tanggal 23 Januari 2020 diabaikan oleh PENGGUGAT.
9. Bahwa Somasi Pertama pada tanggal 23 Januari 2022 yang dilayangkan TERGUGAT
berisi peringatan untuk PENGGUGAT segera mengirimkan mesin yang dipesan
selambat-lambatnya 25 Januari 2023 sesuai dengan kontrak;
10. Bahwa berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh pihak TERGUGAT di atas, maka
dapat disimpulkan bahwasanya pihak PENGGUGAT telah melakukan tindakan
Wanprestasi;
11. Bahwa TERGUGAT memutus kontrak secara sepihak karena PENGGUGAT telah
wanprestasi dan demi menghindari kerugian yang lebih besar;
12. Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, pihak TERGUGAT tidak dapat dikenakan
penghukuman untuk membayar sejumlah uang paksa (dwangsom), sebab petitum dalam
Gugatan hanya menyebutkan terkait pembayaran sejumlah uang, hal mana bertentangan
dengan dasar hukum di atas.
13. Bahwa mengingat yang diadili adalah perkawa a quo adalah surat Gugatan yang di
dalamnya terdapat tuntutan pembayaran sejumlah uang, maka secara hukum
PENGGUGAT dilarang untuk mengajukan tuntutan uang paksa dalam perkara a quo.

Berdasarkan hal sebagaimana diuraikan diatas/ maka TERGUGAT mohon kepada Majelis
Hakim agar berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

Dalam Eksepsi
1. Mengabulkan Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;
Dalam Pokok Perkara
1. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara
ini

ATAU
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon
dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)

Anda mungkin juga menyukai