Gugatan rekonvensi berdasarkan Pasal 132 a HIR ayat (1) menyatakan bahwa tergugat
dapat mengajukan rekonvensi dalam segala perkara. Gugatan rekonvensi tersebut harus
diajukan Bersama-sama dengan jawaban atas gugatan penggugat. Jadi, tergugat dalam
persidangan diberikan kesempatan untuk menggugat kembali penggugat yang diajukan
bersamaan dengan jawaban terhadap gugatan lawannya, sehingga tergugat tidak perlu
mengajukan tuntutan baru.
Berdasarkan temuan diatas, dapat disimpulkan bahwa gugatan rekonvensi tetap dapat
diperiksa meskipun gugatan konvensi dinyatakan tidak dapat diterima. Hal tersebut
didasarkan pada Pasal 178 HIR ayat (2)/Pasal 189 ayat (2) RBG yang menyatakan bahwa
putusan harus secara menyeluruh memeriksa dan mengadili setiap segi gugatan yang
diajukan dan tidak mengabaikan gugatan selebihnya. Namun, berdasarkan riset yang telah
dilakukan dengan melihat putusan-putusan yang terdapat dalam direktori putusan MA RI,
mayoritas gugatan yang dinyatakan tidak dapat diterima mengakibatkan gugatan rekonvensi
juga dinyatakan tidak dapat diterima sebagaimana putusan Peninjauan Kembali Nomor 708
PK/Pdt/2018.