Anda di halaman 1dari 4

Jombang, 5 Juni 2023

JAWABAN DALAM PERKARA


No. Pdt/G./2023/PN JBG

Antara :

M.G. TATIEK dahulu Bernama TAN KIEM HWA Selaku PENGGUGAT.

Lawan

1. LUCIA HARTANTO Selaku TERGUGAT I


2. LIE KIM BIE Selaku TERGUGAT II
3. INDRAWATI Selaku TERGUGAT III
4. Kantor Pertanahan Jombang Selaku TERGUGAT IV

Dengan hormat,
Untuk dan atas nama Tergugat dengan ini menyampaikan jawaban sebagai
berikut :

I. DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel) Karena
Dalam Posita Gugatannya Tidak Mencantumkan Batas-Batas Atas Tanah
Sebagai Objek Sengketa
- Bahwa Menurut M Yahya Harahap menjelaskan pengertian Obscuur Libel
yang berarti “Surat Gugatan Penggugat tidak terang atau isinya gelap
(Onduidelijk). Disebut juga, Formulasi Gugatan tidak jelas. Padahal agar
Gugatan dianggap memenuhi syarat Formil, dalil Gugatan haru terang dan
jelas atau tegas (Duidelijk)”

- Bahwa PENGGUGAT dalam dalil Posita angka 4 dan 12 tidak menyebutkan


secara Terperinci mengenai batas-batas Obyek Sengketa baik itu sebelah
Utara,Timur,Selatan dan Barat dari Obyek Sengketa.

- Bahwa ketidakjelasan mengenai suatu batas-batas Obyek Sengketa


mengakibatkan Gugatan PENGGUGAT sepatutnya tidak dapat diterima hal
ini diperkuat dengan Yurisprudensi dalam putusan Mahkamah Agung No.
1149 K/SIP/1979 tanggal 17 April 1979 yang menyatakan : “Bila tidak jelas
tanah-tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat diterima”. Maka sudah
sepatutnya gugatan penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet
Otvankelijke Verklaard).

2. Bahwa Gugatan Penggugat (Diskualifikasi In Person) Tidak Mempunyai


Hak Untuk Menggugat Perkara Yang Disengketakan
- Bahwa PENGGUGAT dalam Posita Angka 5 menyatakan : “Bahwa sampai
dengan meningggalnya Almarhum BOEDI SOETRISNO alias TAN LIOE
TONG pada tanggal 7 Maret 1976 dan Almarhumah SOEWARNI dahulu
Bernama LIEM SWAN NIO pada tanggal 28 Oktober 1975, Status Obyek
Waris sebagaimana tersebut di atas merupakan Harta Warisan yang
menjadi Hak dari seluruh Ahli Waris.”

- Bahwa PENGGUGAT dalam Posita Angka 8 menyatakan : “Bahwa salah


satu Ahli Waris yang Bernama LIANA dahulu Bernama TAN KIEM LIAN
yakni Ahli Waris sebagai anak Kedua telah meninggal dunia pada tanggal 2
Februari 2011, dan kemudian SOEWITO alias SUWITO dahulu Bernama
TAN KIEM SWIE yakni Ahli Waris anak Ketiga juga telah meninggal dunia
pada tanggal 2 Desember 2022.”
- Bahwa Berdasarkan Dalil Posita PENGGUGAT Angka 5 dan 8 Harta Waris
telah terbuka pada saat meninggalnya Almarhum BOEDI SOETRISNO alias
TAN LIOE TONG pada tanggal 7 Maret 1976 dan Almarhum SUWITO telah
meninggal pada tanggal 2 Desember 2022.

- Bahwa berdasarkan kronologis peralihan Obyek Waris yang disampaikan


PENGGUGAT dalam dalil Posita angka 10 bahwa Obyek Waris yang
merupakan Harta Warisan Kemudian dimohonkan oleh Almarhum
SOEWITO alias SUWITO menjadi Hak Milik pada tanggal 18 Agustus 1986.
- Bahwa PENGGUGAT mendaftarkan Gugatan kepada Pengadilan Negeri
Jombang pada tanggal 5 Juni 2023.

- Bahwa berdasarkan rentang waktu terjadinya Peralihan Hak Obyek Waris


kepada Almarhum SUWITO menjadi Hak Milik pada tanggal 18 Agustus
1986 sampai dengan Gugatan ini di daftarkan kepada Pengadilan Negeri
Jombang pada tanggal 5 Juni 2023, Harta Waris tersebut telah ada selama
37 Tahun.

- Bahwa Berdasarkan Pasal 32 PP No.24 Tahun 1997 yang menyatakan


“Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah
atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut
dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang
merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut
pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak
diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis
kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang
bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai
penguasaan atas tanah atau penerbitan sertipikat tersebut.”

- Bahwa dalam hal Peralihan Hak Atas Obyek Waris tersebut telah berlalu
selama 37 Tahun dan berdasarkan Pasal 32 PP No.24 Tahun 1997 batas
waktu penuntutan pelaksanaan hak adalah paling lama 5 tahun, maka
Gugatan PENGGUGAT tidak mempunyai syarat yang berdasar.

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas bahwa gugatan


PENGGUGAT tidak mempunyai alasan hukum dan secara Formil tidak
memenuhi syarat dengan demikian sangat beralasan hukum bagi Majelis
Hakim untuk memutus terlebih dahulu sebelum memeriksa Pokok Perkara
dengan menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet
Otvankelijke Verklaard).

II. DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat , kecuali


yang secara tegas diakui oleh Tergugat;

2. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak semua dalil yang dikemukakan oleh
Penggugat dalam gugatannya kecuali yang diakui kebenarannya secara tegas.

3. Bahwa terhadap Posita Angka 6 dapat ditanggapi sebagai berikut : Bahwa


PENGGUGAT dan TERGUGAT III terkesan tidak peduli terhadap dilakukannya
pengurusan Obyek Waris baik dilakukannya Pemecahan Sertifikat Tanah atau
dilakukan Penjualan atas Obyek Waris yang kemudian terhadap hasilnya akan
diperoleh oleh masing-masing Ahli Waris sesuai dengan dalil Posita Penggugat
angka 1 dikarenakan PENGGUGAT dan TERGUGAT III berpidah tempat tinggal
dan bekerja diluar kota dalam hal ini Kota Surabaya, adalah terkesan tidak
peduli dikarenakan jarak antara Kota Jombang ke Kota Surabaya dapat
ditempuh selama kurang lebih 2 jam dengan jarak sekitar 84 KM.

4. Bahwa seharusnya pengurusan terhadap Obyek Waris sebagai Harta Waris


yang sebelumnya ber Alaskan Sertipikat Hak Milik a.n BOEDI SOETRISNO
tersebut dapat dilakukan dalam waktu seketika dan sekaligus dengan jangka
waktu yang tidak terlalu lama jika PENGGUGAT dan TERGUGAT III mengakui
keberadaan Obyek Waris tersebut sebagai Harta Waris bagi PENGGUGAT dan
TERGUGAT III.

5. Bahwa terhadap Posita Angka 9 ditanggapi sebagai berikut : Bahwa


TERGUGAT I sebagai Ahli Waris Anak dan TERGUGAT II sebagai Ahli Waris
Isteri baru bermaksud dan berencana melakukan penjualan terhadap Obyek
Waris sebagai Harta Waris atas sebidang tanah Bersertipikat Hak Milik a.n
SUWITO dan meskipun telah dilakukan penjualan terhadap sebidang tanah
tersebut tetap tidak akan bersifat merugikan PENGGUGAT I DAN TERGUGAT
III dikarenakan telah terjadi Peralihan Hak Atas Tanah dari Almarhum BOEDI
SOETRISNO kepada Almarhum SUWITO dan Ahli Waris yang berhak setelah
Peralihan Hak tersebut adalah TERGUGAT I dan TERGUGAT II berdasarkan
Pasal 832 KUHPerdata.

6. Bahwa dalam tahap Mediasi pun TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah


beritikad baik untuk memberikan pembagian hasil atas rencana penjualan
Obyek Waris sebagai Harta Waris atas Sebidang Tanah Bersertipikat Hak Milik
a.n SUWITO sebesar masing-masing 5% untuk PENGGUGAT dan TERGUGAT
III dari rencana hasil penjualan, namun itikad baik TERGUGAT I dan
TERGUGAT II tidak diindahkan oleh PENGGUGAT.

7. Bahwa terhadap Posita Angka 11 ditanggapi sebagai berikut : Bahwa dalam hal
kesepakatan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT III dengan Almarhum
SUWITO yang dalam kesepakatan tersebut PENGGUGAT menyatakan bahwa
nama Almarhum SUWITO digunakan hanya untuk menyederhanakan
penamaan serta pengurusan segala hal yang berkaitan dengan Obyek Waris
adalah dalil yang tidak jelas dan tidak dapat dibenarkan jika mengacu kepada
Pasal 37 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah yang menyatakan bahwa “Peralihan Hak Atas Tanah dan
Hak Milik atas satuan rumah susun melalui jual beli , tukar menukar, hibah,
pemasukan dalam Perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya,
kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan
dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Maka berdasarkan dalil
PENGGUGAT dan TERGUGAT III kesepakatan untuk menyederhanakan
penamaan serta pengurusan segala hal yang berkaitan dengan Obyek Waris
adalah tidak jelas dan tidak dapat dibenarkan sebagai dasar Peralihan Hak
maka perlu TERGUGAT I dan TERGUGAT II sangkal.

8. Bahwa terhadap Posita Angka 12 ditanggapi sebagai berikut : Bahwa dalam hal
rencana penjualan terhadap Obyek Waris sebagai Harta Waris TERGUGAT 1
dan TERGUGAT II telah memperhatikan Hak dan Kepentingan PENGGUGAT
dan TERGUGAT III dengan ber itikad baik menawarkan bagian hasil dari
rencana penjualan terhadap Obyek Waris sebagai Harta Waris ber Alasakan
Sertipikat Hak Milik a.n SUWITO tersebut sebesar 5% namun TERGUGAT I dan
TERGUGAT II terhadap penawaran tersebut mendapakan penolakan dari
PENGGUGAT dan TERGUGAT III.

9. Bahwa adalah Hak TERGUGAT I dan TERGUGAT II bilamana dilakukannya


peralihan Obyek Waris melalui permohonan pendaftaran Peralihan Hak kepada
TERGUGAT IV dikarenakan TERGUGAT I merupakan ahli waris yang sah jika
didasarkan kepada Pasal 832 KUHPerdata dan terhadap Obyek Waris sebagai
Harta Waris telah terjadi Peralihan Hak sebagaimana bukti Sertipikat Hak Milik
a.n SUWITO dan PENGGUGAT serta TERGUGAT III tidak dapat mengganggu
gugat terhadap Pemilik Sertifikat dalam hal ini Almarhum SUWITO sebagai
pemegang Hak Milik atas Tanah karena sertipikat tersebut telah berumur 5
tahun, hal ini selaras dengan yang dimuat dalam Pasal 32 PP No.24 Tahun
1997 yang menyatakan “Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan
sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh
tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak
lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut
pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak
diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada
pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan
ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan atas
tanah atau penerbitan sertipikat tersebut.” maka dalam hal ini TERGUGAT I dan
TERGUGAT III berhak atas setiap perbuatan hukum terhadap Obyek Waris
sebagai Harta Waris a.n SUWITO.

10. Bahwa Terhadap Posita Angka 13 ditanggapi sebagai berikut : TERGUGAT I


dan TERGUGAT III dalam rencana penjualan terhadap Obyek Waris Sebagai
Harta Waris ber Alaskan Sertipikat Hak Milik a.n SUWITO telah beritikad baik
untuk tetap memperhatikan Hak dan Kepentingan PENGGUGAT dan
TERGUGAT III secara memberikan penawaran bagi penghasilan atas rencana
penjualan terhadap Obyek Waris sebagai Harta Waris ber Alaskan Sertipikat
Hak Milik a.n SUWITO dalam tahap mediasi, namun apa daya PENGGUGAT
dan TERGUGAT III menolak tawaran sebagai itikad baik dari TERGUGAT I dan
TERGUGAT II.

Maka berdasarkan segala alasan yang dikemukakan diatas,


TERGUGAT I dan TERGUGAT II mohon kepada Majeli Hakim yang memeriksa
dan mengadili Perkara ini berkenan untuk memutuskan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI
1. Menerima Eksepsi TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT Tidak Dapat Diterima (Niet Otvankelijke
Verklaard)

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan tidak dapat diterima
2. Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara ini
berpendapat lain mohon putusan yang yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono)

Anda mungkin juga menyukai