Anda di halaman 1dari 8

Penelitian Perbandingan Hukum

DOSEN: DR.DRS.H. YADIMAN, S.H,M.H.

NENG SUSAN PUTRI HERLIANI RISNAWATI


171000266
G
A. Sejarah Perbandingan Hukum

- Menurut sejarahnya orang yang pertama melakukan perbandingan hukum adalah orang Yunani, seperti Plato
dan Aristoteles.
- Sebaliknya, orang romawi kurang perhatian terhadap perbandingan hukum karena merasa mempunyai
superioritas sistem hukum dan politik.

Perbandingan hukum merupakan ilmu yang setua ilmu hukum itu sendiri, namun perkembangannya sebagai
ilmu pengetahuan baru pada abad-abad terakhir. Pada awalnya minat terhadap studi perbandingan hukum masih
bersifat perseorangan kemudian berkembang dalam bentuk kelembagaan.

Apabila hal itu dikaitkan dengan Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, bahasa, agama,
budaya, dan adat istiadat, maka hukum harus memperhatikan keanekaragaman serta tidak perlu mempersoalkan
perbedaan-perbedaan tersebut. Sebaliknya hukum harus mampu menyatukan dan mengelola keanekaragaman
masyarakat tersebut menjadi hukum nasional sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
B. Pengertian Dan Istilah Perbandingan Hukum

Hukum pidana membahas aturan-aturan mengenai kejahatan, hukum acara membahas aturan-aturan tentang
proses-proses beracara di pengadilan. Sebagian ilmu hukum mempunyai sifat yang berbeda karena berhubungan
dengan beberapa masalah menyeluruh yang mempengaruhi seluruh atau hampir seluruh sistem hukum.
Yang termasuk kelompok ini adalah subjek-subjek teoritis, antara lain:

Sejarah hukum Sosiologi hukum Yurisudensi Comparative law


C. Perbandingan Hukum Sebagai Metode Hukum

dikemukakan Rudolf D. Schlessinger dalam bukunya yang berjudul Comparative Law (1959) sebagai berikut:

1. Comparative Law merupakan metode penyelidikan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
dalam tentang bahan hukum tertentu.

2. Comparative Law bukanlah suatu perangkat peraturan dan asas-asas hukum, bukan suatu cabang hukum.

3. Comparative Law adalah teknik atau cara menggarap unsur hukum asing yang aktual dalam suatu masalah
hukum.
Perbandingan hukum sebagai suatu metode pendekatan mengandung arti, bahwa ia merupakan suatu cara
pendekatan untuk lebih memahami objek atau masalah yang diteliti. Oleh karena itu, para sarjana menggunakan
istilah metode perbandingan hukum bukan hukum perbandingan dengan menetapkan metode studi atau suatu
cara kerja dalam melakukan perbandingan.
Beberapa model atau paradigma tertentu mengenai penerapan metode perbandingan hukum, antara lain
sebagai berikut:

1. Kamba
Perbedaan dan persamaan merupakan sesuatu yang ada pada perbandingan hukum, ia juga membicarakan
tiga fase: deskripsi, analisa, dan eksplanasi. Ia menekankan juga pendekatan fungsional dan pendekatan
pemecahan masalah sebagai sesuatu yang diperlukan bagi perbandingan lintas budaya, yaitu
membandingkan kebudayaan yang berbeda.

2. Perbandingan hukum mungkin diterapkan dengan memakai unsur-unsur sistem hukum sebagai titik tolak
perbandingan. Sistem hukum mencakup tiga unsur pokok, yaitu:
a. Struktur hukum yang mencakup lembaga hukum;
b. Substansi hukum yang mencakup perangkat kaidah atau perilaku teratur;
c. Budaya hukum yang mencakup perangkat nilai yang dianut.

Perbandingan dapat dilakukan terhadap masing-masing unsur atau secara komulatif, dan dapat juga
dilakukan terhadap perbagai sub sistem hukum yang berlaku di masyarakat atau secara lintas sektoral
terhadap sistem hukum perbagai masyarakat yang berbeda-beda.
D. Perbandingan Hukum Sebagai Metode Fungsional
Studi perbandingan hukum adalah suatu proses mempelajari, memahami, dan mensejajarkan konsep-konsep
yang dilakukan berdasarkan pendekatan fungsional dan pemecahan masalah sebagai titik tolak suatu
perbandingan yang meliputi latar belakang, asal usul serta segala persamaan dan perbedaan, baik yang bersifat
modern maupun tradisional. Perbandingan hukum tidak bertitik tolak dari norma hukum tetapi pada fungsi, yaitu
untuk mencari identitas fungsi norma hukum dalam penyelesaian problema sosial yang sama.
E. Keluarga Hukum
Untuk melakukan perbandingan hukum, terlebih dahulu harus mempelajari sistem hukum negara asing secara
mendalam karena setiap negara mempunyai sistem hukumnya sendiri. Klasifikasi sistem hukum yang ada di
dunia tersebut dinamakan dengan keluarga hukum, meskipun belum ada kesepakatan kriteria penggolongan
keluarga hukum. Selanjutnya bahwa yang menentukan klasifikasi ialah gaya dari sesuatu sistem hukum atau
kelompok sistem hukum sehingga kriteria adalah:

1. Asal dan perkembangan historis.


2. Cara pemikiran hukum yang spesifik.
3. Lembaga hukum yang karakteristik.
4. Sumber-sumber hukum dan interpretasinya.
5. Faktor-faktor ideologis.

Kelima keluarga besar hukum itu adalah sebagai berikut:

1. Sistem Eropa Kontinental dan Amerika Latin (System of Law Civil)


2. Sistem Anglo-American (Common Law Sistem)
3. Sistem Timur Tengah (Middle East System) seperti Irak, Yordania, Arab Saudi.
4. Sistem Timur Jauh (Far East System) seperti China dan Jepang.
5. Sistem negara-negara sosialis. (Sosialist Law System)

Anda mungkin juga menyukai