Anda di halaman 1dari 56

PUTUSAN

Nomor 1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Sungguminasa yang memeriksa dan mengadili


perkara dalam tingkat pertama, dalam sidang Majelis Hakim, telah menjatuhkan
putusan dalam perkara Cerai Talak antara:

Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M. bin Ahmad, umur 58 tahun, tempat


dan tanggal lahir Gowa, 18 Agustus 1964, NIK
7306081808640003, agama Islam, pekerjaan
tidak ada, pendidikan S2, tempat kediaman di
Jalan Kacong Dg. Lalang Nomor 129 (depan
bengkel las Jatim), RT 002, RW 003, Kelurahan
Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten
Gowa, sebagai Pemohon konvensi / Tergugat
rekonvensi;

melawan
Syamsinar Rahim, S.E. binti Abd. Rahim Dg. Mone, umur 54 tahun,
tempat dan tanggal lahir Sungguminasa, 12
Agustus 1968, agama Islam, pekerjaan ibu
rumah tangga, pendidikan S1, tempat kediaman
Jalan Masjid Raya Nomor 81 (depan rental
mobil CV. Jasa Saudagar), RT 002, RW 003,
Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa, sebagai Termohon
konvensi / Penggugat rekonvensi;

Pengadilan Agama tersebut;


Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;
Telah mendengar keterangan Pemohon Konvensi / Tergugat
Rekonvensi dan Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi, serta

Hal. 1 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


telah memeriksa alat-alat bukti yang diajukan di persidangan;

DUDUK PERKARA
DALAM KONVENSI

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal


28 November 2022 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama
Sungguminasa pada tanggal 28 November 2022, dengan register perkara
Nomor 1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm, mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah yang menikah pada
hari Selasa tanggal 03 Agustus 1993 Masehi bertepatan dengan tanggal 14
Syafar 1414 Hijriah, yang dicatat oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan
Somba Opu, Kabupaten Gowa, sesuai Duplikat Akta Nikah Nomor
B.058/KUA.21.06.15/PW.01/XI/2022 yang didasarkan pada Kutipan Akta
Nikah Nomor 132/07/VIII/1993, tanggal 24 November 2022.
2. Bahwa setelah menikah, Pemohon dengan Termohon hidup rukun dan
tinggal bersama di tempat kediaman orangtua Termohon Jalan Kacong Dg.
Lalang, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa,
dan terakhir tinggal di rumah kediaman yang dibangun bersama di Jalan
Masjid Raya Nomor 81, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa
3. Bahwa selama dalam ikatan perkawinan Pemohon dengan Termohon telah
dikaruniai 3 (tiga) orang anak yang masing-masing bernama:
3.1 Nurul Qadri bin Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M., lahir tanggal 14 Mei
1994.
3.2 Nur Ika Rezki binti Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M., lahir tanggal 02
November 1995.
3.3 Yuli Amelia Kamaluddin binti Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M., lahir
tanggal 23 Juli 2003.
4. Bahwa pada tahun 2020 terjadi perselisihan dan pertengkaran antara
Pemohon dan Termohon yang menjadi awal mula rumah tangga Pemohon
dengan Termohon menjadi tidak harmonis.
5. Bahwa perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon karena,
kondisi ekonomi rumah tangga Pemohon dengan Termohon mulai tidak

Hal. 2 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


stabil disebabkan Pemohon tidak lagi memiliki pekerjaan seperti dahulu
sehingga hal tersebut membuat Termohon berubah sikap yang dimana
Termohon sudah tidak lagi menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri,
seperti Termohon tidak mengurus makanan untuk Pemohon serta
Termohon juga menolak ajakan Pemohon untuk berhubungan badan,
bahkan Termohon juga beranggapan bahwa apabila Pemohon tidak mampu
membiayai seluruh kebutuhan keluarga Pemohon dengan Termohon, maka
Termohon tidak memiliki kewajiban untuk melayani Pemohon sebagai
seorang suami, sehingga sejak saat itu Pemohon dengan Termohon telah
pisah tempat tidur yang sudah berlangsung selama 2 (dua) tahun.
6. Bahwa pada bulan Februari 2022, Pemohon merasa bahwa Termohon
dengan Pemohon sudah sejak lama tidak menjalin hubungan layaknya
sebagai sepasang suami istri sehingga Pemohon memutuskan untuk
meninggalkan Termohon, yang pada akhirnya Pemohon dengan Termohon
pisah tempat tinggal sampai sekarang yang sudah berlangsung selama 9
(Sembilan) bulan.
7. Bahwa selama pisah tempat tinggal, Pemohon dengan Termohon sudah
tidak saling memperdulikan lagi layaknya suami istri.
8. Bahwa atas kondisi rumah tangga yang demikian itu, Pemohon merasa
sudah tidak sanggup mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan
Termohon, karena kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah
tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan. Oleh karena itu Pemohon
bertekad untuk segera mengakhiri perkawinan ini dengan perceraian.
9. Bahwa Pemohon bersedia membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini, sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon
kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Sungguminasa cq. Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut :
Primer:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon.
2. Memberi izin kepada Pemohon (Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M. bin
Ahmad) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (Syamsinar

Hal. 3 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Rahim, S.E. binti Abd. Rahim Dg. Mone) di depan sidang Pengadilan
Agama Sungguminasa.
3. Membebankan biaya perkara menurut ketentuan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku.
Subsider:
Atau bilamana Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya.
Bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan
Termohon telah hadir sendiri menghadap di persidangan;
Bahwa Ketua Majelis mengupayakan perdamaian antara Pemohon dan
Termohon namun tidak berhasil dan untuk memaksimalkan upaya perdamaian,
berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2016, Ketua Majelis
memerintahkan kedua belah pihak untuk menempuh jalur mediasi dengan
menunjuk dan menetapkan Mediator non Hakim Rahman Hidayat, S.M., C.Med.
dan berdasarkan Laporan Mediator tanggal 19 Desember 2022, mediasi
dinyatakan tidak berhasil;
Bahwa meskipun mediasi tidak berhasil, Majelis Hakim tetap berusaha
mendamaikan dengan cara menasihati Pemohon dan Termohon agar tetap
mempertahankan rumah tangganya serta hidup rukun dan kembali membina
rumah tangga dengan baik, akan tetapi tidak berhasil;
Bahwa selanjutnya diperiksa pokok perkara dalam sidang tertutup untuk
umum dengan terlebih dahulu dibacakan surat permohonan Pemohon yang isi
dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon;
Bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon mengajukan
jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut :
 Bahwa benar Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah pada
hari Selasa tanggal 03 Agustus 1993 Masehi bertepatan dengan tanggal 14
Syafar 1414 Hijriah;
 Bahwa benar, setelah menikah Pemohon dengan Termohon hidup rukun dan
tinggal bersama di tempat kediaman orangtua Tergugat Jalan Kacong Dg.
Lalang, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, dan
terakhir tinggal di rumah kediaman yang dibangun bersama di Jalan Masjid

Hal. 4 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Raya Nomor 81, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten
Gowa;
 Bahwa benar, selama dalam ikatan perkawinan Pemohon dengan Termohon
telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak yang masing-masing bernama:
1. Nurul Qadri bin Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M., lahir tanggal 14 Mei
1994.
2. Nur Ika Rezki binti Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M., lahir tanggal
02 November 1995.
3. Yuli Amelia Kamaluddin binti Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M., lahir
tanggal 23 Juli 2003
 Bahwa tidak benar pada tahun 2020 terjadi perselisihan dan pertengkaran
besar antara Pemohon dan Termohon, yang ada hanya
pertengkaran-pertengkaran biasa yang terjadi dalam rumah tangga;
 Bahwa tidak benar, karena Termohon tetap mengurus makanan Pemohon
dan masih mengurus urusan rumah tangga yang lainnya, justru Pemohon
yang jarang tinggal di rumah dan walaupun sudah kurang lebih 10 tahun
Pemohon tidak bekerja dan Pemohon tidak pernah lagi menafkahi Termohon,
tetapi Termohon masih tetap melayani Pemohon termasuk masih mau
melayani berhubungan badan, Termohon tidak pernah menolak kecuali saat
Termohon merasa kurang fit atau kecapean karena melakukan rutinitas
sehari-hari sehingga kadang Termohon menolak untuk melakukan hubungan
badan, sehingga tidak benar adanya jika Pemohon dan Termohon sudah
pisah ranjang selama 2 tahun;
 Bahwa benar, Termohon dengan Pemohon sudah tidak menjalin hubungan
layaknya sebagai sepasang suami istri karena Pemohon tidak meminta untuk
melakukan hal itu bahkan Termohon selalu mengajak Pemohon untuk
melakukan hubungan suami isteri, dan Pemohon sendiri yang memutuskan
pergi meninggalkan Termohon dan tinggal di rumah kakak Pemohon, yang
pada akhirnya Pemohon dengan Termohon pisah tempat tinggal sampai
sekarang yang sudah berlangsung selama 9 (sembilan) bulan;
 Bahwa benar selama pisah tempat tinggal, Pemohon dengan Termohon
sudah tidak saling memperdulikan lagi layaknya suami istri;

Hal. 5 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


 Bahwa Termohon tidak setuju dengan permohonan Pemohon dan tetap akan
membina rumah tangga antara Pemohon dan Termohon;
Bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon mengajukan replik
secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut;
 Bahwa Termohon tidak bisa menahan diri untuk berada dalam kesabaran
menerima kondisi ekonomi yang kurang stabil, sehingga Termohon seringkali
mengucapkan sindiran-sindiran yang merendahkan Pemohon. Mana mungkin
Pemohon dengan Termohon pisah ranjang sampai 1(satu) kalau perselisihan
biasa-biasa saja;
 Bahwa Termohon tidak mengurus pakaian Pemohon, sehingga urusan
cuci-mencuci pakaian Pemohon, Pemohon sendiri yang melakukannya, dan
sudah berlangsung bertahun-tahun sebelum tahun 2020 dan sampai saat ini.
Bahwa Termohon tidak pernah mau melayani hubungan suami-isteri bukan
karena alasan capek, Pemohon selalu pergi, tidak pernah minta, dsb, tetapi
Termohon selalu menolak “Edede doe’mo rong boya” (cari saja dulu uang).
Bahwa Termohon tidak lagi mengurusi makanan Pemohon, kalau pun
Termohon mengurus makanan itu karena butuh untuk makan bersama
anak-anak. Seringkali Termohon menyindir tentang ketersediaan makanan
sehingga Pemohon makan seadanya itupun kalaupun Pemohon yang
menyediakan/membeli bahan makanan;
 Bahwa sejak bulan Februari 2022 Pemohon bertengkar dengan Termohon,
Pemohon meninggalkan rumah dan bertempat tinggal di rumah Kakak
Pemohon, Pemohon merasa diperlakukan seperti najis yang masuk ke dalam
rumah, semua bekas kaki Pemohon di slaber/ dipell, dan itu berlangsung
berulang-ulang, walaupun Pemohon menegurnya, tetapi Termohon beralasan
kebersihan, tetapi anehnya kenapa Termohon tidak melakukannya untuk
anggota rumah yang lainya;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas
Pemohonn/Penggugat/Tergugat Rekonvensi mohon kepada Ketua Pengadilan
Agama Sungguminasa cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut:
Primer:

Hal. 6 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


1. Mengabulkan Permonan Pemohon/Penggugat/Tergugat Rekonvensi.
2. Memberi izin kepada Pemohon (Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M bin Ahmad)
untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon
(Syamsinar Rahim, S.E. binti Abd. Rahim Dg. Mone) di depan sidang
Pengadilan Agama Sungguminasa.
3. Membebankan biaya perkara menurut ketentuan hukum dan perundang -
Undangan yang berlaku
Subsidilamer:
Atau bilamana Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain,
mohon keputusan yang seadil-adilnya.
Bahwa atas replik Pemohon tersebut, Termohon mengajukan duplik
secara tertulis yang pada pokoknya bahwa Termohon pada dasarnya tetap
bertegas pada dalil – dalil yang dikemukakan dalam Eksepsi semula sehingga
tanggapan Pemohon pada halaman 1 dan 2 serta poin 1, 2, dan 3 sebuah dalil
dan argumentasi yang mengada–ada serta memutar balikkan fakta–fakta.
Justru, Pemohon yang selama ini melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam
mengurus dan melayani keluarga yang notabene egois dan mementingkan
dirinya sendiri tanpa peduli terhadap kebutuhan yang mendasar baik kepada
Istri maupun anak–anaknya. Sehingga Termohon dengan tegas menolak semua
dalil – dalil serta argumentasi yang dikemukakan Pemohon dalam
tanggapannya terkait eksepsi yang diuraikan Termohon yang lalu;
Dalam Konvensi
1. Menolak gugatan Konvensi;
2. Membebankan biaya perkara ke pada Penggugat Konvensi
sebagaimana ketentuan – ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Undang – Undang.
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah
mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut :
A. Surat
Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor
B.058/KUA.21.06.15/PW.01/XI/2022 berdasarkan Kutipan Akta Nikah
132/07/VIII/1993 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan

Hal. 7 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Somba Opu, Kabupaten Gowa pada tanggal 24 November 2022. Bukti surat
tersebut telah diperiksa oleh Hakim, dicocokkan dengan aslinya yang
ternyata sesuai dan telah dinazegelen, kemudian diberi kode bukti (PK).
Diberi tanggal dan paraf Ketua Majelis;
B. Saksi
Saksi 1 Hj. Nurhaedah Ahmad binti Ahmad, umur 61 tahun, di bawah
sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :
 Bahwa saksi kenal Pemohon dan Termohon karena saksi adalah Kakak
kandung Pemohon dan Ipar Termohon;
 Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri;
 Bahwa Pemohon dan Termohon hidup rukun setelah menikah dan tinggal
bersama di tempat kediaman orangtua Termohon jalan Kacong Dg.
Lalang, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa
dan terakhir tinggal di rumah kediaman yang dibangun bersama di Jalan
Masjid Raya Nomor 81, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa;
 Bahwa dalam perkawinan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3
(tiga) orang anak, masing-masing bernama :
1. Nurul Qadri Kamaluddin bin Drs. Kamaluddin Ahmad MM;
2. Nur Ika Reki Kamaluddinbinti Drs. Kamaluddin Ahmad MM;
3. Yuli Amelia Kamaluddin binti Drs. Kamaluddin Ahmad MM; .
 Bahwa saat ini rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun
lagi karena sejak tahun 2020 sudah sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran;
 Bahwa Pemohon dengan Termohon bertengkar perihal kondisi ekonomi
Pemohon tidak stabil karena Pemohon tidak lagi memiliki pekerjaan tetap
seperti dahulu sehingga membuat Termohon berubah sikap, Pemohon
tidak bisa mendengar kata-kata kasar dari Termohon;
 Bahwa hanya permasalahan itu saja yang saksi ketahui;
 Bahwa saksi tidak pernah melihat atau mendengar langsung Pemohon
bertengkar dengan Termohon, saksi mengetahui permasalahan rumah
tangganya berdasarkan pemberitahuan dari Pemohon yang awalnya

Hal. 8 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


kadang datang menginap di rumah saksi 1 sampai 2 malam namun
setelah itu Pemohon malah tinggal terus dan tidak mau kembali lagi ke
rumah bersamanya dengan Termohon sehingga saksi menanyakan apa
masalah Pemohon;
 Bahwa sejak bulan Februari tahun 2022 dan sejak saat itu saksi tidak
pernah lagi melihat Pemohon dan Termohon tinggal serumah seperti
sebelumnya;
 Bahwa selama pisah tempat tinggal, Pemohon tinggal di rumah saksi di
Jalan Kacong Dg. Lalang Nomor 129 (depan bengkel las Jatim), RT 002,
RW 003, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa,
sedangkan Termohon tinggal di rumah kediaman bersama di Jalan
Masjid Raya Nomor 81 (depan rental mobil CV. Jasa Saudagar), RT 002,
RW 003, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa;
 Bahwa Pemohon pernah mendatangi Termohon hanya untuk menemui
anak-anaknya walaupun tidak tiap hari sejak bulan Februari 2022,
sebaliknya Termohon tidak pernah lagi datang menemui Pemohon.
Selain itu saksi juga tidak pernah melihat atau mendengar keduanya
menjalin komunikasi;
 Bahwa Pemohon sering menginap di rumah kediaman bersama
Pemohon dan Termohon namun saksi tidak mengetahui apakah
Pemohon menginap atau tidak;
 Bahwa keluarga dari pihak Pemohon telah mengupayakan agar
Pemohon dan Termohon bisa rukun lagi membina rumah tangga, akan
tetapi upaya tersebut tidak berhasil;
 Bahwa saksi jarang bertemu dengan Termohon walaupun jarak rumah
saksi dan kediaman Pemohon dan Termohon berdekatan;
 Bahwa saksi tidak mengetahui jika Pemohon sering menelepon dan
keluar menemui perempuan lain;
 Bahwa saksi hanya mengetahui Pemohon keluar rumah jika ada acara
Taksiah atau acara lainnya namun saksi tidak tahu apakah diketahui oleh
Termohon atau tidak;
 Bahwa saksi pernah menanyakan kepada Pemohon untuk mencari

Hal. 9 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


nafkah buat Termohon dan anak-anaknya, walaupun saat ini Pemohon
memang belum ada pekerjaan namun Pemohon tetap memberi nafkah
untuk anaknya karena Pemohon tidak pernah menolak jika anaknya
meminta uang bahkan Pemohon telah menjual tanah untuk menafkahi
anak-anaknya seperti keperluan sekolahnya;
 Bahwa saksi tahu jika Termohon yang memenuhi kebutuhan Termohon
dan anak-anaknya;
 Bahwa Pemohon sekarang sudah tidak bekerja lagi;
 Bahwa saksi tidak mengetahui mengetahui perihal penggalangan dana
yang dihabiskan Pemohon untuk pencalonan Caleg terdahulu, saksi
hanya mengetahui Pemohon telah menjual tanah;
 Bahwa saksi mengetahui Pemohon mempunyai utang karena saksi
sendiri yang menyuruh Pemohon menjual tanahnya untuk membayar
utangnya kepada orang lain;
 Bahwa saksi tidak pernah melihat Termohon mendatangi Pemohon di
rumah saksi;
 Bahwa saksi mengetahui Pemohon pernah mengusir Termohon dua kali
karena marah;
 Bahwa saksi hanya pernah mendengar cerita tidak melihat langsung
Pemohon memukul Termohon dan anaknya dan waktu itu saksi tidak
langsung menemui Pemohon dan Termohon karena hubungan keluarga
memang sudah tidak baik dengan Termohon;
 Bahwa saksi tidak mengetahui, yang saksi tahu justru sebaliknya
Pemohon yang pernah bekerja sebagai ojol (grab) motor;
 Bahwa saksi pernah menasehati Pemohon untuk rukun kembali dengan
Termohon namun tidak berhasil;
 Bahwa saksi tidak mengetahui jika ada pihak keluarga yang merukunkan
Pemohon dan Termohon;
Saksi 2 Muh. Arfan Dg. Beta bin Muh. Amir, umur 54 tahun, memberikan
keterangan sebagai berikut :
 Bahwa saksi kenal Pemohon dan Termohon karena saksi adalah Kakak
kandung Pemohon dan Ipar Termohon;

Hal. 10 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


 Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri;
 Bahwa Pemohon dan Termohon hidup rukun setelah menikah dan tinggal
bersama tinggal bersama di tempat kediaman orangtua Termohon jalan
Kacong Dg.Lalang, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa dan terakhir tinggal di rumah kediaman yang dibangun
bersama di Jalan Masjid Raya Nomor 81, Kelurahan Tombolo,
Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa;
 Bahwa dalam perkawinan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3
(tiga) orang anak, masing-masing bernama :
1. Nurul Qadri Kamaluddin bin Drs. Kamaluddin Ahmad MM;
2. Nur Ika Reki Kamaluddinbinti Drs. Kamaluddin Ahmad MM;
3. Yuli Amelia Kamaluddin binti Drs. Kamaluddin Ahmad MM; .
 Bahwa saat ini rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun
lagi karena Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal;
 Bahwa saksi tidak mengetahui permasalahan antara Pemohon dan
Termohon, saksi hanya mengetahui Pemohon dan Termohon telah
berpisah tempat tinggal;
 Bahwa saksi tahu jika Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat
tinggal karena saksi pernah ke rumah Pemohon yang di Jalan Masjid
Raya pada tahun 2021, namun menurut tetangganya jika Pemohon
sudah pindah dan tinggal di rumah saudaranya di jalan Kacong Dg.
Lalang, kemudian saksi sudah memastikan sendiri jika Pemohon benar
sudah tinggal di rumah saudaranya;
 Bahwa saksi mengetahui Pemohon tidak bekerja lagi;
 Bahwa saksi mengetahui Pemohon tidak bekerja lagi sejak 3 (tahun)
terakhir ini;
 Bahwa dulu pekerjaan Pemohon pernah dua kali mencalonkan sebagai
anggota dewan, satu kali lolos satu kali tidak lolos setelah itu pernah
menjadi ketua pengurus Mesjid Nurul Falah dan kegiatan sosial lainnya;
 Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana caranya Pemohon menafkahi
keluarganya setelah tidak memiliki pekerjaan;
 Bahwa saksi tidak mengetahui Pemohon sering keluar malam;

Hal. 11 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


 Bahwa saksi tidak mengetahui Pemohon mempunyai utang kepada orang
lain;
 Bahwa saya tidak pernah menanyakan kepada Pemohon mengapa pergi
meninggalkan Termohon dari kediaman bersama;
 Bahwa saksi tidak pernah melihat atau mendengar langsung Pemohon
bertengkar dengan Termohon;
 Bahwa saksi tidak pernah menanyakan kepada Pemohon mengenai
Pemohon pergi meninggalkan Termohon dan mengusir Termohon;
 Bahwa saksi tidak pernah menasehati dan merukunkan Pemohon dan
Termohon karena saya tidak mau mencampuri urusan rumah tangga
Pemohon dan Termohon;
 Bahwa saksi tidak mengetahui apakah ada upaya damai yang dilakukan
oleh keluarga atau orang dekat Pemohon dan Termohon;
 Bahwa saksi tidak mengetahui Pemohon pernah mengusir Termohon
karena marah;
 Bahwa saksi tidak mengetahui jika Pemohon pernah memukul Termohon
dan anaknya;
 Bahwa saksi tidak mengetahui jika Termohon pernah bekerja sebagai ojol
(grab) motor;
 Bahwa saksi tidak mengetahui jika ada pihak keluarga yang merukunkan
Pemohon dan Termohon;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Termohon telah
mengajukan bukti saksi-saksi sebagai berikut :
Saksi 1 Hj. Syamsiar Rahim., S.Sos bin Abd. Rahim Dg. Mone., umur 58
tahun, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah
adik kandung Termohon sedangkan Pemohon adalah adik ipar saksi;
- Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon adalah suami isteri;
- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon pernah tinggal bersama di
rumah orangtua Pemohon pernah juga di rumah orang tua Termohon
sekarang sudah punya rumah kediaman bersama di Jalan Masjid Raya
Nomor 81, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa

Hal. 12 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Bahwa dalam perkawinan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang
anak;
- Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon yang saksi ketahui sudah
tidak rukun lagi karena terjadi perselisihan dan pertengkaran;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar dan melihat langsung Pemohon dan
Termohon bertengkar maupun berselisih namun saksi tahu pada tahun
2015-2016 Pemohon dan Termohon pernah bertengkar tetapi masalah kecil
saja, kemungkinannya masalah ekonomi;
- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal yang seingat
saksi sejak bulan Juli 2022 ketika lebaran Haji, karena Pemohon pergi
meninggalkan Termohon dan memilih tinggal di rumah saudaranya namun
setahu saksi pernah rukun lagi di bulan November dan Desember 2022 ketika
Pemohon telah mengajukan permohonan perceraiannya di Pengadilan
Agama;
- Bahwa saksi tidak tahu ketika rukun tersebut di bulan November dan
Desember 2022, Pemohon dan Termohon tidur sekamar lagi atau tidak, saksi
hanya lihat 3 kali Pemohon berada di rumah kediaman bersama sehingga
saksi berfikir Pemohon dan Termohon sudah rukun kembali;
- Bahwa saksi pernah menasihati Pemohon untuk rukun lagi dengan Termohon
ketika Termohon mau pindah rumah, waktu itu Pemohon juga datang
membantu angkat barang namun Pemohon hanya mengatakan sudah
terlanjur;
- Bahwa saksi tahu jika Pemohon saat ini tidak bekerja;
- Bahwa saksi tahu jika Pemohon pernah mengusir dan menyeret Termohon;
- Bahwa saksi tahu karena diceritakan oleh Termohon;
- Bahwa saksi tahu tahun 2012 Termohon yang menafkahi keluarga bahkan
Termohon pernah bekerja sebagai ojol (tukang ojek online) yang saksi
ketahui dari teman saksi yang pernah menggunakan jasa ojek online yang
ternyata Termohon yang mengendarainya;
- Bahwa saksi tahu ada anak Pemohon dan Termohon sekolah di STPDN;
Saksi 2 Kartika Lastri F binti Kamaruddin Abd. Rahim., umur 35 tahun, di
bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

Hal. 13 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah
keponakan Termohon;
- Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon adalah suami isteri;
- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama di Jalan
Masjid Raya Nomor 81, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa;
- Bahwa dalam perkawinan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang
anak;
- Bahwa anak-anak Pemohon dan Termohon tinggal bersama Termohon
selama Pemohon dan Termohon berpisah;
- Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon yang saksi ketahui sudah
tidak rukun lagi yang mengakibatkan pisah tempat tinggal;
- Bahwa saksi tidak tahu masalah dalam rumah tangga Pemohon dan
Termohon;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat dan mendengar Pemohon dan Termohon
bertengkar, saksi tahu jika ada masalah karena Termohon sering curhat
kepada saksi;
- Bahwa awalnya Termohon tinggal di rukonya dan sekarang Termohon tinggal
di rumah barunya bersama dengan anak-anaknya, sedangkan Pemohon
saksi dengar tinggal di rumah saudaranya;
- Bahwa saksi tidak tahu pasti kapan Pemohon dan Termohon pisah tempat
tinggal, karena saksi hanya tahu ketika saksi 4 bulan yang lalu ke rumah
Pemohon dan Termohon, satu jam saksi disana Pemohon tidak ada dan
Termohon mengatakan Pemohon sudah pergi;
- Bahwa saksi tidak tahu apa pekerjaan Pemohon sekarang;
- Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon pernah dirukunkan oleh
keluarga namun tidak berhasil;
Bahwa Pemohon dan Termohon telah mencukupkan bukti-bukti dalam
konvensinya;
Bahwa selanjutnya Pemohon menyampaikan kesimpulannya secara
tertulis sebagaimana yang tertuang dalam berita acara sidang;
Bahwa Termohon telah menyampaikan kesimpulannya secara terlulis

Hal. 14 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


sebagaimana yang tertuang dalam berita acara sidang;
DALAM REKONVENSI
Bahwa pada persidangan dengan agenda jawaban Termohon juga
mengajukan gugatan rekonvensi yang selanjutnya Termohon Konvensi disebut
Pemohon Rekonvensi dan Pemohon Konvensi yang selanjutnya disebut
sebagai Termohon Rekonvensi. Gugatan tersebut pada pokoknya mengenai
nafkah Madhiyah, nafkah iddah dan mut’ah dengan alasan-alasan yang pada
pokoknya bahwa Termohon tidak ingin bercerai namun jika Pemohon tetap ingin
menceraikan Termohon maka Pemohon harus memenuhi tuntutan Termohon
dalam gugatan rekonvensi yaitu:
1. Termohon menuntut nafkah lampau sebesar Rp5.000.000,- (lima juta
rupiah) setiap bulan selama 10 (sepuluh) tahun oleh karena selama 10
(sepuluh) tahun Pemohon tidak menafkahi Termohon dengan total
keseluruhan sejumlah Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah);
2. Termohon menuntut nafkah Iddah Rp5.000.000,- (lima Juta Rupiah) setiap
bulan selama 3 bulan dengan total keseluruhan sejumlah Rp. 15.000.000,-
(lima belas juta rupiah);
3. Termohon menuntut Mut’ah sebanyak 25 Gram emas kadar 90 berupa
gelang perhiasan;
Mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Agama Sungguminasa agar
mengabulkan permohonan Termohon agar menghukum Pemohon untuk
membayar/menyerahkan kepada Termohon yaitu :
1. Nafkah lampau sebesar Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) selama 10
(sepuluh) tahun dengan total keseluruhan sejumlah Rp. 600.000.000,-
(enam ratus juta rupiah);
2. Nafkah iddah sejumlah Rp5.000.000,- (lima Juta Rupiah) setiap bulan
selama 3 bulan dengan total keseluruhan sejumlah Rp. 15.000.000,- (lima
belas juta rupiah);
3. Mut’ah 25 Gram emas kadar 90 berupa gelang perhiasan;
Bahwa terhadap gugatan Rekonvensi Penggugat, Tergugat
memberikan jawaban dalam Rekonvensi secara tertulis yang pada pokoknya
bahwa tidak benar Penggugat Rekonvensi tidak pernah dinafkahi oleh Tergugat

Hal. 15 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Rekonveni selama 10 tahun
Alasan Hukumnya adalah:
1. Pada tahun 2012, Penggugat Rekonvensi menunaikan Ibadah Haji,
tabungan ONH berasal dari Tergugat Rekonvensi;
2. Pada tahun 2013, Tergugat Rekonvensi menjual sebagian tanah
pekarangan, untuk keperluan komsumsi rumah tangga, dan sebagian
harga penjualan digunakan biaya pendidikan anak yang menempuh
pendidikan di Jakarta sampai selesai tahun 2016;
3. Pada tahun 2014 – 2017, Tergugat Rekonvensi menjadi Dosen Tidak
Tetap pada salah satu Perguruan Tinggi Keguruan Swasta, walaupun tidak
banyak tetapi tetap bisa menopang sebagian kebutuhan keluarga;
4. Pada tahun 2018 – 2019, Tergugat Rekonvensi menjadi Staf Ahli DPRD
Kab. Gowa dengan tunjangan Anggaran APBD, walaupun tidak banyak
tetapi tetap bisa menopang sebagian kebutuhan keluarga;
5. Pada tahun 2020, Tergugat Rekonvensi mengalami masa sulit, dan itu
pulalah yang memicu pertengkaran dan perselisihan;
6. Pada Bulan September tahun 2022, Tergugat Rekonvensi menjual
sebagian pekarangan, kemudian Tergugat Rekonvensi memberikan
sebagian harga penjualan tanah kepada Penggugat Rekonvensi sebesar
Rp.140.000.000,-(seratus empat puluh juta rupiah), terdiri dari
Rp.10.000.000,-(Sepuluh juta rupiah) untuk Penggugat Rekonvensi,
Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) untuk pembayaran hutang Tergugat
Rekonvensi kepada Penggugat Rekonvensi, dan Rp.100.000.000,-(seratus
juta rupiah) Tergugat Rekonvensi titipkan kepada Penggugat Rekonvensi
untuk persiapan sebagian biaya perkawinan anak Penggugat Rekonvensi
dan Tergugat Rekonvensi;
7. Pada tahun 2006, Tergugat Rekonvensi membeli baru sebuah mobil
merek Xenia secara angsuran yang dibayar oleh Tergugat Rekonvensi, dan
menempatkan Penggugat Rekonvensi sebagai pemilik tercatat, mobil
tersebut digunakan bersama sampai dengan tahun 2017;
8. Pada tahun 2017, mobil sebagaimana dimaksud pada poin 7), dijual
bersama, harga penjualan sebesar Rp.55.000.000,- (lima puluh lima juta

Hal. 16 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


rupiah), dipergunakan membeli baru sebuah mobil Agya secara angsuran
pula. Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi secara
bersama-sama menggunakannya Sampai dengan tahun 2020, namun
memasuki tahun 2021 mobil dimaksud tidak bisa lagi dipergunakan pribadi
oleh Tergugat Rekonvensi;
Berdasar dari uraian diatas, menjadi tidak beralasan kalau Penggugat
Rekonvensi tidak mendapatkan nafkah selama 10 (sepuluh) tahun dari
Tergugat Rekonvensi;
Bahwa Tergugat Rekonvensi menolak memberikan nafkah Iddah sebesar
Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah) selama 3(tiga) bulan kepada Penggugat
Rekonvensi, kesanggupan Tergugat rekonvensi adalah Rp.1.000.000,-(satu
juta rupiah) selama 3(tiga) bulan;
Bahwa Tergugat Rekonvensi menolak memberikan nafkah Mut’ah berupa
emas perhiasan berbentuk gelang seberat 25 (dua puluh lima) gram emas
kepada Penggugat Rekonvensi, kesanggupan Tergugat rekonvensi adalah
2 (dua) gram emas berbentuk cincin;
Bahwa Tergugat Rekonvensi menolak memberikan nafkah lampau sebesar
Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah) selama 10(sepuluh) tahun kepada
Penggugat Rekonvensi, alasan Tergugat Rekonvensi adalah bahwa selama
sepuluh tahun tetap memberikan nafkah untuk keluarga;
Bahwa terhadap Jawaban rekonvensi Tergugat, Penggugat
memberikan replik dalam rekonvensi secara tertulis yang pada pokoknya
sebagai berikut:
Bahwa setelah membaca, mencermati dan menganalisis dalil – dalil dan
argumentasi yang diuraikan Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi dalam
tanggapannya pada halaman 2, 3, 4 pada poin 1 dan 2 adalah suatu dalil yang
keliru serta sangat tidak etik dalam menguraikan hal – hal yang tidak pantas
oleh karena meskipun Penggugat Rekonvensi tidak menghasilkan gaji tetap
akan tetapi juga punya andil dan konstribusi dalam membiayai serta menutupi
kebutuhan yang mendasar terhadap rumah tangga dan keperluan anak – anak
serta biaya Pendidikan anak yang kuliah dijakarta dari hasil kontrak ruko yang
dimiliki oleh penggugat rekonvensi . Bahwa tidak benar jika dalil yang

Hal. 17 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


dikemukakan Tergugat Rekonvensi membiayai semua pemberangkatan ibadah
haji Penggugat Rekonvensi ke Tanah Suci karena pelunasan ONH ditanggung
sendiri oleh Penggugat Rekonvensi dari hasil penjualan tanah warisan orang
tua.
Bahwa demikian pula pada poin 3 dan 5 adalah suatu dalil yang tidak relevan
untuk dikemukakan dan diuraikan karena itu hanyalah suatu argumentasi belaka
dan hanya bagian dari curhatan sebagai seorang suami yang seharusnya
menopang seluruh nafkah untuk keluarga baik Istri maupun anak – anak namun
kenyataan nya kebutuhan keluarga lebih banyak ditopang oleh Penggugat
Rekonvensi.
Bahwa demikian pula pada poin 6 Tergugat rekonvensi menjual sebagian rumah
dan pekarangan dengan tujuan utama adalah untuk menutupi seluruh utang
Tergugat Rekonvensi di bank yang digunakan untuk treding perdagangan mata
uang (foreks) namun cuman 2 bulan berjalan Tergugat Rekonvensi ternyata
menjadi korban penipuan treding perdagangan mata uang sehingga Tergugat
Rekonvensi mengalami kesulitan pembayaran angsuran dan terpaksa menjual
sebagian rumah dan pekarangan.
Bahwa demikian pula dalil dan argumentasi pada poin 8 Tergugat Rekonvensi
yang menyatakan bahwa terkait masalah mobil Tergugat Rekonvensi seakan –
akan Tergugat Rekonvensi yang membeli mobil tersebut akan tetapi nyatanya
tidak demikian karena angsuran mobil tersebut selama 5 tahun sama sekali
bukan pihak Tergugat Rekonvensi yang mengansur setiap bulannya terhadap
mobil tersebut. Sehingga sangat tidak pantas dan tidak etik jika didalilkan bahwa
Tergugat Rekonvensi hanya memakai uangnya saja, hal ini adalah sebuah dalil
yang keliru.
Majelis Hakim yang Mulia
Bahwa selama 10 tahun yang lalu Penggugat Rekonvensi dengan
segala upaya pikiran dan tenaga untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan
rumah tangga dari hasil kontrak ruko yang dimiliki oleh penggugat rekonvensi
karena Tergugat Rekonvensi dalam sikap dan tindakannya terhadap Penggugat
Rekonvensi beserta dengan anak – anak tidak diperhatikan dengan baik
sebagaimana layaknya seorang Suami atau Kepala Rumah Tangga yang

Hal. 18 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


memiliki rasa tanggung jawab terhadap seluruh kebutuhan Penggugat
Rekonvensi beserta dengan anak – anaknya dan 10 tahun yang lalu Penggugat
Rekonvensi tidak pernah merasakan suatu pemberian nafkah yang layak
sebagai seorang Ibu, seorang Istri yang memerlukan perhatian dalam
memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga. Sehingga dengan demikian sangat
wajar dan pantas apabila Penggugat Rekonvensi dengan tegas memohon
kepada Majelis Hakim yang Mulia yang menangani perkara ini untuk tetap
menghukum kepada Tergugat Rekonvensi untuk membayar / memberikan
nafkah iddah sebesar Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah) selama 3 bulan berturut
– turut kepada Penggugat Rekonvensi. Bahwa demikian pula, menghukum
Tergugat Rekonvensi untuk membayar / memberikan nafkah Mut’ah berupa
emas 25 gram. Bahwa demikian pula, menghukum kepada Tergugat
Rekonvensi untuk membayar / memberikan nafkah lampau kepada Penggugat
Rekonvensi sebesar Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah) per bulan selama 10
tahun.
Dalam Rekonvensi
1. Mengabulkan gugatan Rekonvensi;
2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar;
- Nafkah iddah sebesar Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah) selama
3 bulan berturut – turut;
- Nafkah Mut’ah berupa emas 25 gram;
- Nafkah lampau sebesar Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah) per
bulan selama 10 tahun.
Bahwa terhadap Replik rekonvensi Penggugat, Tergugat memberikan
duplik dalam rekonvensi secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat Rekonvensi dalam Replik
halaman 2, ...meskipun Penggugat rekonvensi tidak menghasilkan
gaji tetap akan tetapi punya andil dan kontribusi dalam membiayai
serta menutupi kebutuhan yang mendasar terhadap rumah tangga
dan keperluan anak-anak serta biaya pendidikan yang kuliah di
Jakarta dari hasil kontrak ruko yang dimiliki oleh penggugat
rekonvensi adalah dalil yang tidak benar dan mengada-ada. Sewa

Hal. 19 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


kontrak 1 unit ruko pada tahun 2011 sampai dengan 2014 sebesar
Rp.18.000.000,-(delapan belas juta rupiah) per satu tahun atau setara Rp.
1.500.00,-(satu juta lima ratus ribu rupiah) per satu bulan, pada tahun 2015
– 2017 menjadi setara Rp.1.700.000(satu juta tujuh ratus ribu rupiah) per
satu bulan, pada tahun 2018 – 2022 menjadi setara Rp.1.900.000,-(satu juta
sembilan ratus ribu rupiah) per satu bulan. Dengan besaran-besaran itu
sangat mengada-ada kalau dengan sewa ruko itu menutupi kebutuhan
keluarga dan biaya kuliah dan pendidikan anak.
2. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat Rekonvensi dalam Replik
halaman 2, ...pelunasan ONH ditanggung sendiri oleh Penggugat
Rekonvensi dari hasil penjualan tanaah warisan orang tua adalah dalil
yang tidak benar dan mengada-ada. Yang benar adalah pada tahun 2008
Penggugat Rekonvensi didampingi Tergugat Rerkonvensi mendaftar
setoran haji atas nama Penggugat Rekonvensi sebesar
Rp.20.000.000,-(dua puluh juta rupiah) untuk porsi haji tahun 2012, sumber
dana setoran berasal dari Arisan Bulanan Anggota DPRD Gowa periode
tahun 2004 -2009 yang mana pada tahun itu Tergugat Rekonvensi aktif
sebagai Anggota.
3. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat Rekonvensi dalam Replik
halaman 3, ...bahwa selama 10 tahun yang lalu Penggugat Rekonvensi
dengan segala upaya pikiran dan tenaga, dst.... seluruh kebutuhan
rumah tangga adalah dalil yang tidak benar dan mengada-ada. Karena
pendapatan dari sewa ruko tidak cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan
rumah tangga dan biaya pendidikan, yang besarannya kurang dari
Rp.2.000.000,- per bulan selama 10 tahun.
4. Bahwa apa yang Penggugat Rekonvensi mohonkan dalam Replik halaman
3, ....untuk tetap menghukum kepada Tergugat Rekonvensi untuk
membayar/memberikan nafkah iddah sebesar Rp.5.000.000 (Lima Juta
Rupiah selama 3 bulan berturut-turut kepada Penggugat Rekonvensi.
Bahwa demikian pula, menghukum Tergugat Rekonvensi untuk
membayar/memberikan nafkah Mut’ah berupa emas 25 gram. Bahwa
demikian pula, menghukum kepada Tergugat Rekonvensi untuk

Hal. 20 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


membayar/memberikan nafkah lampau kepada Penggugat Rekonvensi
sebesar Rp.5.000.000 (Lima Juta Rupiah) per bulan selama 10 tahun
adalah permintaan yang tidak realis serta mengada-ada, dikatakan
demikian karena Penggugat Rekonvensi telah Nusyuz atau meninggalkan
seluruh Kewajibannya untuk taat dan mengabdi sebagai seorang isteri
kepada suami, alasan hukumnya dijelaskan sebagai berikut
a. Bulan Mei 2022, Penggugat Rekonvensi melakukan perjalanan ke Kota
Bandung selama 6 (enam) hari tanpa izin dan pemberitahuan kepada
Tergugat Rekonvensi
b. Bulan Juli 2022, Penggugat Rekonvensi melakukan perjalanan Wisata
Pulau tanpa izin dan pemberitahuan kepada Tergugat Rekonvensi
c. Tahun 2020 - sekarang, Tergugat Rekonvensi tidak pernah meminta
izin keluar meninggalkan rumah atas segala aktifitas di luar rumah
d. Tahun 2018 - sekarang, Penggugat Rekonvensi tidak mengurusi
pakaian dan seluruh kewajiban Penggugat Rekonvensi kepada
Tergugat Rekonvensi.
Dari uraian ini dapat terlihat bahwa Penggugat Rekonvensi adalah
Nusyuz, Untuk itu, Menolak dengan tegas Eksepsi Tergugat/Penggugat
Rekonvensi dalam repliknya tertanggal 2 Januari 2023 dan memohon kepada
Ketua Pengadilan Agama Sungguminasa cq. Majelis Hakim yang memeriksan
dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan :
Primer:
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon/Tergugat Rekonvensi
2. Menolak gugatan Rekonvensi
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan rekonvensinya, Penggugat
telah mengajukan bukti saksi-saksi sebagai berikut:
Saksi 1 Hj. Syamsiar Rahim., S.Sos bin Abd. Rahim Dg. Mone., umur 58
tahun, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah
adik kandung Penggugat sedangkan Tergugat adalah adik ipar saksi;
- Bahwa saksi tahu saat ini Tergugat tidak bekerja, terakhir bekerja sebagai
anggota DPRD;

Hal. 21 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Bahwa Tergugat tidak bekerja sejak tahun 2009;
- Bahwa Penggugat dan anak-anaknya tidak dinafkahi oleh Tergugat sejak
tahun 2009 sampai sekarang;
- Bahwa sepengetahuan saksi yang menafkahi Penggugat dan anak-anaknya
adalah Penggugat sendiri;
- Bahwa sepengetahuan saksi saat ini tidak ada kegiatan Tergugat yang
menghasilkan uang namun Tergugat pernah menjual tanahnya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa nafkah yang diberikan Tergugat
kepada Penggugat pada saat keduanya masih bersama-sama;
- Bahwa selain menjual tanah, saksi tidak mengetahui kegiatan Tergugat
lainnya untuk mendapatkan penghasilan;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat baru saja berpisah tempat tinggal;
- Bahwa ketika masih tinggal bersama, Tergugat memang sudah lama tidak
menafkahi Penggugat karena tidak mempunyai pekerjaan sampai sekarang
sudah berpisah tetap tidak pernah lagi menafkahi Penggugat;
- Bahwa saksi mengetahui dari Tergugat bahwa Tergugat menjadi Pengurus
Masjid Nurul Falah
- Bahwa Tergugat menjadi Pengurus Masjid sejak kurang lebih 6 (enam) tahun
yang lalu dan pada tahun 2022 Tergugat kembali terpilih menjadi Ketua
Pengurus Masjid Nurul Falah;
- Bahwa saksi tidak mengetahui Tergugat mendapat penghasilan atau tidak
dari menjadi Pengurus Masjid Nurul Falah tapi sepengetahuan saksi,
Pengurus di Masjid lain tidak mendapat penghasilan karena saksi juga
pernah jadi Pengurus Masjid;
- Bahwa saksi lupa mahar yang diberikan Tergugat kepada Penggugat karena
sudah lama beberapa tahun yang lalu;
- Bahwa saksi tidak tahu jika Tergugat menjadi pengajar selain menjadi
pengurus di Masjid Nurul Falah;
- Bahwa saksi hanya mengetahui Penggugat mempunyai 2 (dua) petak ruko
yang telah dibangun dan disewakan sekarang. Ruko tersebut diperoleh
Penggugat setelah menikah dengan Tergugat dari hasil warisan orangtua
Penggugat dan hasil sewa ruko tersebut digunakan Penggugat untuk

Hal. 22 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


menafkahi anak-anak Penggugat dan Tergugat pada saat masa krisis
Tergugat tidak bekerja lagi sebagai Caleg pada tahun 2009;
- Bahwa ruko tersebut dibangun di tanah yang diberikan orangtua Penggugat
kepada Penggugat;
- Bahwa Termohon pernah bekerja sebagai Honorer di Kantor Pemda Gowa
dan di Kantor Lurah tempat saksi dulu bekerja untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari Penggugat dan anak-anaknya;
- Bahwa Tergugat tidak bekerja dan tidak berpenghasilan sejak kurang lebih
10 (sepuluh) tahun;
- Bahwa sepengetahuan saksi informasi dari Tergugat, Tergugat pernah
menjual tanah disamping rumah bersama Penggugat dan Tergugat untuk
mencalonkan kembali sebagai Caleg pada tahun 2014. Saat itu Pemohon
masih menjadi Caleg;
- Bahwa setahu saksi tanah tersebut dijual hanya untuk dipergunakan sebagai
dana Caleg bukan untuk dipergunakan biaya hidup anak-anaknya;
- Bahwa saksi mengetahui setelah Penggugat membangun ruko masih ada
tanah warisan dari orangtua Penggugat yang dijual dan Penggugat dapat lagi
bagian dari penjualan tersebut;
- Bahwa saksi mengetahui jika selama 2 tahun sejak tahun 2018 sampai
dengan 2019 Tergugat pernah menjadi Staf Ahli tapi saksi tidak mengetahui
Tergugat mendapat penghasilan dan memberikan penghasilannya tersebut
kepada Penggugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika Tergugat pernah menjadi Sekretaris
Golkar dan Kepala Sekretariat Golkar selama 3 (tiga) tahun sejak tahun 2016
sampai dengan 2018, saksi hanya mengetahui Tergugat sebagai Pengurus
Golkar;
- Bahwa saksi mengetahui pada tahun 2013 sampai dengan 2014 Tergugat
pernah mengerjakan proyek pemerintah Kemenpera untuk melakukan
perbaikan rumah masyarakat yang diantaranya banyak uang dipegang oleh
Tergugat namun saksi tidak mengetahui Tergugat mendapat gaji dari
pekerjaannya itu atau tidak;
- Bahwa saksi mengetahui Tergugat menjual tanah 2 (dua) kali, penjualan

Hal. 23 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


pertama pada tahun 2014 untuk persiapan menjadi Caleg, namun saksi tidak
mengetahui pada tahun 2013 sampai dengan 2016 masa kuliah anak
Tergugat di Jakarta, Tergugat ikut membantu membiayai sebagian dari hasil
penjualan tanah pekarangan tersebut;
- Bahwa saksi mengetahui dari informasi sewa awal 1 (satu) unit ruko sebesar
Rp.20.000.000 (dua puluh juta rupiah) selama 5 tahun namun sekarang harga
sewanya Rp.30.000.000 (tiga puluh juta rupiah);
- Bahwa saksi pernah mendengar dari keluarga jika Tergugat pernah mengajar
di salah satu Perguruan Tinggi Swasta tapi saksi tidak mengetahui dimana
tempat mengajar Tergugat dan ada penghasilan atau tidak;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika Tergugat pernah memberikan kepada
Penggugat uang sebesar Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) pada tanggal 6
Oktober 2022;
- Bahwa saksi mengetahui jika Tergugat menjual tanah separuh untuk
membayar utang karena Tergugat memiliki banyak utang;
- Bahwa pernah Tergugat meminjam uang saksi sejumlah Rp. 4.000.000,-
(empat juta rupiah) namun sudah dikembalikan dari hasil jual tanah tersebut;
Saksi 2 Nursidah binti Baso, umur 48 tahun, di bawah sumpah, memberikan
keterangan sebagai berikut :
- Bahwa Tergugat saat ini bekerja sebagai Pengurus Masjid;
- Bahwa saksi tidak mengetahui penghasilan dari Tergugat;
- Bahwa Tergugat dan Penggugat berpisah tempat tinggal semenjak Termohon
pindah rumah baru pada bulan Desember 2022;
- Bahwa saksi lupa kapan Tergugat sebagai Pengurus Masjid;
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa lama Tergugat menjadi Pengurus
Masjid;
- Bahwa saksi hanya tahu Tergugat bekerja sebagai Pengurus Masjid, tidak
tahu pekerjaan lainnya;
- Bahwa sepengetahuan saksi dari cerita Penggugat, Tergugat tidak
memberikan nafkah kepada Penggugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui mulai kapan Penggugat tidak diberikan nafkah
oleh Tergugat;

Hal. 24 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Bahwa saksi tidak mengetahui Tergugat pernah menjadi Pengurus Golkar;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jabatan Tergugat dalam Pengurusan Golkar;
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa penghasilan Tergugat dari menjadi
Pengurus Partai Golkar;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat sewaktu masih muda pernah
mengajar tapi pada saat setelah menikah Tergugat tidak pernah berprofesi
sebagai pengajar;
- Bahwa saksi tidak mengetahui Tergugat pernah sebagai Pengurus Proyek;
- Bahwa menurut informasi Penggugat, nafkah untuk Penggugat dan
anak-anaknya diperoleh dari hasil sewa/kontrak 2 unit ruko;
- Bahwa yang membangun ruko adalah Penggugat dari hasil penjualan tanah
warisan orangtua Tergugat di Kelurahan Tamarunang;
- Bahwa tanahnya dari warisan orangtua Penggugat;
- Bahwa tidak mengetahui berapa sewa dari ruko Penggugat;
- Bahwa saksi hanya mengetahui Termohon memiliki 2 (dua) petak ruko, saksi
tidak mengetahui luas rukonya;
- Bahwa Tergugat pernah menjadi Staf Ahli Anggota DPRD;
- Bahwa saksi lupa kapan Tergugat menjadi Staf Ahli Anggota DPRD;
- Bahwa pada saat Tergugat menjadi Staf Ahli Anggota DPR, penghasilannya
diberikan kepada Penggugat;
- Bahwa Ruko tersebut mulai disewakan sejak tahun 2010 sampai sekarang;
- Bahwa saksi lupa apa pekerjaan Pemohon sebelum tahun 2010;
- Bahwa sebelum mendapat hasil dari sewa ruko, Termohon biasanya
menggadaikan emasnya untuk menafkahi biaya hidup dan anak-anaknya;
- Bahwa saksi lupa kapan Penggugat menggadaikan emasnya untuk biaya
hidupnya;
- Bahwa saksi hanya mengetahui dari Penggugat bahwa Tergugat telah
memberikan uang hasil penjualan tanah Rp5.000.000 (lima juta rupiah)
kepada Penggugat tapi saksi lupa kapan Tergugat memberikannya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui ada transaksi keuangan lain yang diberikan
Tergugat kepada Penggugat;
- Bahwa saksi mengetahui selain ruko tersebut, Penggugat pernah menjual

Hal. 25 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


tanah warisan orangtua Penggugat;
- Bahwa saksi mengetahui, Penggugat menjual tanah sebanyak 3 (tiga) kali;
- Bahwa saksi mengetahui Penggugat pernah menjual tanah di Pallangga
untuk merenovasi rumah Penggugat;
- Bahwa saksi mengetahui bahwa Tergugat memberikan uang Rp30.000.000
(tiga puluh juta rupiah) kepada Penggugat yaitu untuk bayar utang,
Rp.5.000.000,- untuk Nafkah sisanya untuk mengembalikan uang anak yang
pernah diberikan kepada Tergugat namun diminta kembali dan uangnya
Tergugat serahkan kepada Penggugat, namun saksi lupa kapan kejadiannya;
- Bahwa saksi mengetahui Tergugat pernah memberikan uang Rp100.000.000
(seratus juta rupiah) kepada Penggugat untuk persiapan biaya pernikahan
anak Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui biaya Pendidikan anak Penggugat dan
Tergugat selama 3 (tiga) tahun di Jakarta adalah sebagian besar dari hasil
penjualan tanah Tergugat pada tahun 2013;
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa sewa ruko tersebut tapi menurut saksi
harganya lumayan karena 2 (dua) petak ruko yang disewakan;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya, Tergugat mengajukan
alat bukti saksi sebagai berikut:
Saksi 1 Hj. Nurhaedah Ahmad binti Ahmad, umur 61 tahun, di bawah sumpah,
memberikan keterangan sebagai berikut :
- Bahwa saya kenal Tergugat dan Penggugat karena saya adalah Kakak
Tergugat dan Ipar Penggugat;
- Bahwa Tergugat saat ini tidak bekerja sejak covid namun Penggugat selama
masa covid fokus di Masjid sebagai Ketua Pengurus Masjid Nurul Falah
Pa’bangiang;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat tidak mendapat penghasilan menjadi
Ketua Pengurus di Masjid namun Tergugat mendapat pendapatan lain seperti
Tergugat pernah mendapat juga pembagian beras zakat fitrah sebagai Ketua
Pengurus pada bulan Ramadhan;
- Bahwa selama Tergugat tinggal bersama saksi, makan dan minumnya saksi
yang tanggung;

Hal. 26 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Bahwa saksi tidak mengetahui biaya hidup Tergugat selama ini dan saksi
tidak pernah menanyakan kepada Tergugat;
- Bahwa Tergugat memiliki motor untuk dikendarai;
- Bahwa saksi tidak mengetahui darimana Tergugat mendapat uang untuk
membeli bensin motornya;
- Bahwa Tergugat tidak mengajar di Masjid Nurul Falah, namun Tergugat
sebagai Ketua Pengurus Masjid, seperti hari Jumat biasanya Tergugat
mengatur jadwal ceramah;
- Bahwa saksi mengetahui Tergugat pernah menjual tanah;
- Bahwa Tergugat menjual tanah sekitar bulan Oktober 2022;
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa hasil penjualan tanah Tergugat karena
saksi juga tidak pernah menanyakan kepada Tergugat, namun saksi
menyarankan kepada Tergugat agar hasil penjualan tanah tersebut dibayar
untuk melunasi utang Tergugat dan untuk persiapan pernikahan anak laki-laki
Tergugat dan Penggugat;
- Bahwa sepengetahuan saksi dana persiapan pernikahan anak Tergugat dan
Penggugat sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat menggunakan kelebihan dari hasil
penjualan tanah untuk untuk keperluan keseharian Tergugat;
- Bahwa sebelum Tergugat menjual tanah, Tergugat tidak mendapat uang atau
tidak mendapat pekerjaan;
- Bahwa pada saat Tergugat mempunyai pekerjaan dahulu Tergugat
memberikan nafkah kepada Penggugat;
- Bahwa dahulu Tergugat bekerja sebagai Kepala Lingkungan dan mendapat
penghasilan selanjutnya Tergugat menjadi Anggota Dewan selama 5 (lima)
tahun kemudian Tergugat pernah membuka usaha warnet selama 2 (dua)
tahun. Kemudian Tergugat menjadi Sekretaris Golkar selama 2 (dua) tahun
kemudian menjadi Dosen namun saksi lupa berapa lama mengabdi sebagai
Dosen. Setelah Covid Tergugat berhenti bekerja sampai saat ini;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar Tergugat menjadi Staf Ahli DPRD;
- Bahwa Tergugat mendapat penghasilan dari pekerjaan Tergugat sebagai
Kepala Lingkungan, Anggota Dewan, Sekretaris Golkar dan sebagai Dosen

Hal. 27 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


serta membuka usaha warnet;
- Bahwa sepengetahuan saksi selama Tergugat tinggal bersama saksi.
Tergugat memberikan nafkah kepada Penggugat namun saksi lupa berapa
kali. Tergugat biasanya membeli beras dan ikan kemudian membawa
langsung ke rumah tempat kediaman bersama Tergugat dan Penggugat;
- Bahwa saksi mengetahui dari cerita Tergugat, saksi tidak pernah melihat
langsung Tergugat memberikan kepada Penggugat;
- Bahwa Tergugat memberikan uang kepada Penggugat dari hasil penjualan
tanah namun saksi tidak mengetahui berapa jumlahnya;
- Bahwa Tergugat dan Penggugat saat itu baik-baik saja pada saat Tergugat
menjadi Anggota Dewan dan mempunyai mobil;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat pernah menjual mobil dan hasil
penjualan mobil digunakan untuk panjar mobil baru dan cicilannya yang
membayar adalah anak Tergugat dan Penggugat yang telah bekerja;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pekerjaan Penggugat, namun saksi
mendengar Penggugat yang membiayai kebutuhan anak-anaknya. Tergugat
juga menjual tanah disamping rumah kediaman bersama untuk kebutuhan
Tergugat dan untuk biaya kuliah anaknya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat telah menyewakan ruko;
- Bahwa Tergugat sekarang tidak mempunyai utang lagi karena telah lunas
semua;
- Bahwa sebelum covid pada saat Tergugat mempunyai pekerjaan
sepengetahuan saksi Penggugat tidak pernah mengeluh jika Tergugat tidak
memberikan uang;
- Bahwa sepengetahuan saksi, setelah covid pada saat Tergugat tidak
mempunyai pekerjaan Penggugat pernah cerita tidak ada mempunyai uang
karena Tergugat dan Penggugat kena tipu dari orang lain sehingga Tergugat
dan Penggugat bertengkar, dan saksi mendengar dari cerita orang bahwa
Penggugat mengeluh kepada orang-orang bahwa tidak dinafkahi lagi selama
10 tahun;
- Bahwa Tergugat menjual tanah sebanyak 2 (dua) kali;
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa yang dipakai Tergugat untuk

Hal. 28 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


membayar utang dan berapa yang diberikan kepada Penggugat;
- Bahwa pada saat Tergugat dan Penggugat masih rukun, Penggugat
mengurus dengan baik Tergugat dan anak-anaknya;
- Bahwa saksi mengetahui Tergugat ada utang di bank sebesar
Rp.135.000.000 (seratus tiga puluh lima juta rupiah) dan Tergugat telah
membayar utang di bank tersebut;
- Bahwa saksi mengetahui dan mengingat kejadian dimana Penggugat
datang dan menyuruh saksi untuk membujuk Tergugat pulang ke rumah
kediaman bersama dan saat itu saksi telah menyuruh Tergugat untuk pulang
ke rumah kediaman bersama;
- Bahwa saksi hanya mengetahui dari cerita dari orang jika Penggugat tidak
pernah diberikan nafkah oleh Tergugat selama 10 tahun;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat Tergugat pergi mengajar dan diberitahukan
oleh Tergugat bahwa tidak mengajar lagi sejak tahun 2019;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat mencalonkan dua kali, satu lolos
menjadi Anggota Dewan dan satu kali tidak lolos;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pelunasan biaya haji Penggugat pada tahun
2012 itu diperoleh dari penjualan tanah;
Saksi 2 Bachtiar Hasan bin Hasan, umur 48 tahun, di bawah sumpah,
memberikan keterangan sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal Tergugat dan Penggugat karena saksi adalah Paman
Tergugat;
- Bahwa Tergugat dan Penggugat adalah suami isteri;
- Bahwa Tergugat saat ini sebagai Ketua Pengurus Masjid Nurul Falah
Pa’bangiang Tombolo;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pasti berapa tahun namun sampai sekarang
Tergugat masih sebagai Ketua Pengurus Masjid tersebut;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pasti mengenai penghasilan Tergugat sebagai
Ketua Pengurus di Masjid;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat dahulu pernah bekerja sebagai
Kepala Lingkungan Tombolo mulai tahun 1993 sampai dengan 2005, setelah
itu Tergugat menjadi Anggota Dewan mulai tahun 2004 sampai dengan 2009

Hal. 29 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


dan ada penghasilannya namun saksi tidak mengetahui berapa
penghasilannya, selanjutnya Tergugat menjadi Dosen di Makassar dan ada
penghasilan namun saksi tidak mengetahui berapa penghasilannya, dimana
mengajar dan sejak kapan menjadi Dosen kemudian Tergugat mempunyai
usaha warnet di rumahnya sejak tahun 2017 namun saksi tidak mengetahui
berapa lama membuka usaha tersebut, terakhir ada kegiatan Tergugat di
DPRD sebagai Pengurus setelah Tergugat tidak menjadi Anggota Dewan lagi
namun saksi tidak mengetahui jabatan Tergugat sebagai apa;
- Bahwa saksi mengetahui tidak ada penghasilan lain Tergugat;
- Bahwa Tergugat dan Penggugat masih tinggal bersama karena terakhir saksi
pernah berkunjung ke rumah Tergugat dan Penggugat 6 (enam) bulan lalu;
- Bahwa saksi sering berkunjung ke rumah kediaman bersama Tergugat dan
Penggugat sebelum Penggugat membangun rumah terakhir bulan Desember
2022;
- Bahwa saksi melihat rukun-rukun antara Tergugat dan Penggugat;
- Bahwa sepengetahuan saksi saat ini Tergugat dan Penggugat tidak tinggal
bersama sejak setelah Penggugat membangun rumah;
- Bahwa Penggugat tinggal sekarang di rumah belakang Pegadaian;
- Bahwa Tergugat dan Penggugat tinggal bersama dahulu di rumah kediaman
bersama di jalan Mesjid Raya dekat rumah jabatan Bupati;
- Bahwa saksi tidak mengetahui permasalahan Tergugat dan Penggugat
mengenai nafkah dan kebutuhan anak Tergugat dan Penggugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui tentang nafkah Tergugat kepada Penggugat;
- Bahwa sepengetahuan saksi tidak ada kegiatan Tergugat di Masjid selain
sebagai Ketua Pengurus;
- Bahwa sepengetahuan saksi tidak ada kegiatan lain Tergugat sekarang
selain ke Masjid;
- Bahwa saksi kenal saudara Tergugat bernama Hj. Nurhaedah;
- Bahwa saksi tiap hari ke rumahnya, terakhir saksi ke rumah Hj. Nurhaedah
hari ini dan Tergugat tinggal disana. Tergugat bermalam kurang lebih selama
1 (satu) bulan namun pada saat siang Tergugat ke rumah kediaman bersama
untuk menyapu dan lainnya;

Hal. 30 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Bahwa saksi mengetahui Tergugat menjual tanah terakhir pada saat satu
atau dua bulan lalu;
- Bahwa saksi tidak mengetahui harga penjualan tanah yang dijualkan
Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui untuk apa uang hasil Penjualan Tanah
Tergugat;
- Bahwa Sepengetahuan saksi luas tanah yang dijualkan oleh Tergugat adalah
kurang lebih 150 meter;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika ada uang yang diberikan Tergugat kepada
Penggugat;
- Bahwa saksi mengetahui dari cerita Tergugat kepada saksi perihal uang yang
diberikan Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp150.000.000 (seratus lima
puluh juta rupiah) untuk persiapan pernikahan anak Tergugat dan Penggugat
- Bahwa saksi mengetahui masih ada tanah lain yang dijualkan Tergugat,
Tergugat menjual lagi tanah disamping tanah yang sebelumnya dijual
beberapa tahun yang lalu;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat menjual tanah sebanyak 2 (dua) kali;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat mencalonkan sebagai Caleg
sebanyak 2 (dua) kali;
- Bahwa sepengetahuan saksi, rumah kediaman bersama Tergugat dan
Penggugat belum dijual kepada orang lain karena saksi masih sering melihat
baik Tergugat maupun Penggugat datang kesana membersihkan;
- Bahwa saksi tidak mengetahui dimana Tergugat mendapat uang untuk beli
bensin dan kebutuhan lainnya, karena mungkin ada simpanan yang disimpan
dari Tergugat
- Bahwa saksi tidak mengetahui perihal utang Tergugat kepada orang lain;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pekerjaan Penggugat;
- Bahwa saksi baru mendengar dan mengetahui bahwa ruko yang disewakan
Pegadaian pemiliknya adalah Penggugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui perihal Penggugat memberikan uang kepada
Tergugat karena Tergugat tidak bekerja;
- Bahwa saksi tidak mengetahui perihal biaya sekolah anak Tergugat dan

Hal. 31 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Penggugat, namun saksi pernah menelepon Tergugat pada saat Tergugat
mengantar anaknya namun saksi tidak mengetahui anak yang mana diantar
Tergugat saat itu;
- Bahwa sepengetahuan saksi hanya satu ruko yang disewakan dan
Pegadaian yang sewa;
- Bahwa saksi tidak mengetahui Tergugat mempunyai utang di Bank;
Saksi 3 Muh. Arfan Dg. Beta bin Muh. Amir, umur 54 tahun, di bawah sumpah,
memberikan keterangan sebagai berikut :
- Bahwa Tergugat saat ini sebagai Pengurus Masjid Nurul Falah;
- Bahwa saksi tidak ingat berapa lama Tergugat menjadi Pengurus namun
sebagai Ketua Pengurus sejak 1 atau 2 tahun tahun lalu;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat tidak ada penghasilan sebagai Ketua
Pengurus Masjid;
- Bahwa Tergugat dahulu bekerja sebagai Kepala Lingkungan sejak tahun
1993 sampai dengan 2005 tapi saksi tidak mengetahui berapa penghasilan
Tergugat tersebut kemudian Tergugat sebagai Anggota Dewan sejak tahun
2004 sampai dengan 2009 perwakilan Fraksi Golkar ada penghasilan namun
saksi juga tidak mengetahui, selanjutnya Tergugat mempunyai usaha warnet
di rumah satu atau dua tahun kemudian Tergugat bekerja sebagai Dosen di
STKIP Pettarani Makassar selama kurang lebih 3 tahun, ada penghasilan
namun saksi juga tidak mengetahui berapa penghasilannya, selanjutnya
Tergugat sebagai Staf Ahli DPRD selama kurang lebih 2 tahun, saksi juga
tidak mengetahui berapa penghasilannya, setelah itu Tergugat sudah tidak
ada pekerjaan lagi;
- Bahwa Tergugat dan Penggugat saat ini sudah tidak tinggal bersama sejak 1
(satu) tahun yang lalu;
- Bahwa Tergugat yang meninggalkan kediaman bersama;
- Bahwa saksi dahulu sering mengunjungi Tergugat dan Penggugat
dikediaman bersama;
- Bahwa saksi melihat keadaan rumah tangga Tergugat dan Penggugat
baik-baik saja;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar mengenai Penggugat tidak diberikan

Hal. 32 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


nafkah oleh Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Penggugat patuh pada Tergugat atau
tidak;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar Penggugat pergi keluar rumah tanpa
izin Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui perihal nafkah Tergugat kepada Penggugat;
- Bahwa Tergugat sekarang tinggal di rumah kakak Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui perihal selama ini Tergugat memberikan
nafkah kepada Penggugat dan anak-anaknya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui darimana Tergugat mendapat uang;
- Bahwa saksi baru mengetahui Tergugat telah menjual tanah beberapa hari
yang lalu;
- Bahwa saksi tidak mengetahui harga tanah yang dijualkan Terguga;
- Bahwa saksi tidak mengetahui untuk apa Tergugat menjual tanah;
- Bahwa saksi mengetahui Tergugat telah menyiapkan uang untuk persiapan
pernikahan anaknya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa nominal uang yang disiapkan Tergugat
untuk persiapan pernikahan anaknya;
- Bahwa Tergugat memberikan uang tersebut kepada Penggugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Tergugat mengajar di Masjid Nurul
Falah;
- Bahwa Tergugat mencalonkan sebagai Anggota Dewan sebanyak 2 (dua)
kali, satu kali lolos satu kali tidak lolos;
- Bahwa Saksi tidak pernah mendengar uang yang dipersiapkan Tergugat
untuk persiapan pernikahan anaknya digunakan untuk membayar utang
Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pekerjaan Penggugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat bekerja karena Tergugat tidak
bekerja;
- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat telah menyewakan ruko;
- Bahwa Tergugat menggunakan kendaraan saat ini berupa motor;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Tergugat diberikan uang oleh

Hal. 33 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


kakaknya untuk kebutuhan sehari-hari Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Tergugat dan Penggugat masih
berkomunikasi selama Tergugat tinggal di rumah kakak Tergugat;
- Bahwa saksi mengetahui Penggugat telah tinggal di rumah baru;
- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa pemilik ruko disewakan oleh Pegadaian;
Bahwa selanjutnya Penggugat menyampaikan kesimpulannya secara
tertulis sebagaimana yang tertuang dalam berita acara sidang;
Bahwa Tergugat telah menyampaikan kesimpulannya secara terlulis
sebagaimana yang tertuang dalam berita acara sidang;
Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, ditunjuk segala sesuatu
yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari isi putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM
Dalam Konvensi
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah
sebagaimana telah diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa oleh sebab pokok sengketa dalam perkara ini
adalah perceraian antara suami Isteri yang akad nikahnya dilangsungkan
secara agama Islam, yang hal ini termasuk dalam jenis perkara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 49 dan penjelasannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 jo Pasal 63 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019,
maka berdasarkan prinsip syariah perkara ini menjadi kompetensi absolut
pengadilan agama untuk memeriksa dan mengadilinya;
Menimbang, bahwa selama persidangan atas perkara ini
dilangsungkan, Pemohon dan Termohon hadir dipersidangan;
Menimbang, bahwa antara Pemohon dan Termohon telah diupayakan
untuk berdamai, baik dalam persidangan oleh Majelis Hakim maupun dalam
proses mediasi oleh Mediator yang telah ditunjuk, namun upaya perdamaian
tersebut tidak berhasil, dengan demikian telah terpenuhi ketentuan Pasal 82

Hal. 34 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan
perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 154 ayat (1)
RBg dan Pasal 2 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01
Tahun 2008 yang telah diubah dengan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;
Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil, maka
diperiksa pokok perkara dalam sidang tertutup untuk umum, hal tersebut sesuai
ketentuan Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;
Menimbang, bahwa sebelum memeriksa tuntutan pokok Pemohon
terlebih dahulu harus dibuktikan mengenai hubungan hukum Pemohon dengan
Termohon;
Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan bukti P berupa fotokopi
Duplikat Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang
sebagai akta otentik, bermeterai cukup, telah dicap pos (nazegelen) dan sesuai
dengan aslinya, maka bukti surat tersebut telah memenuhi syarat formil, isi bukti
tersebut menerangkan bahwa Pemohon telah menikah dengan Termohon pada
hari Selasa tanggal 03 Agustus 1993, relevan dengan dalil yang hendak
dibuktikan oleh Pemohon, sehingga telah memenuhi syarat materil, maka bukti
P sebagai akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan
mengikat;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P terbukti bahwa Pemohon
dengan Termohon adalah suami istri sah, menikah pada hari Selasa tanggal 03
Agustus 1993, hal tersebut sesuai ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum
Islam;
Menimbang, bahwa oleh karena antara Pemohon dan Termohon telah
terbukti terdapat hubungan perkawinan sebagai suami isteri yang belum pernah
putus, sehingga atas dasar tersebut Majelis Hakim menilai Pemohon dan
Termohon berkualitas sebagai pihak yang mempunyai kepentingan hukum
dalam perkara a quo (legitima persona standi in judicio) dan memiliki legal

Hal. 35 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


standing dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa alasan pokok Pemohon mengajukan permohonan
cerai adalah bahwa kondisi ekonomi rumah tangga Pemohon dengan Termohon
mulai tidak stabil disebabkan Pemohon tidak lagi memiliki pekerjaan seperti
dahulu sehingga hal tersebut membuat Termohon berubah sikap yang dimana
Termohon sudah tidak lagi menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri,
seperti Termohon tidak mengurus makanan untuk Pemohon serta Termohon
juga menolak ajakan Pemohon untuk berhubungan badan, bahkan Termohon
juga beranggapan bahwa apabila Pemohon tidak mampu membiayai seluruh
kebutuhan keluarga Pemohon dengan Termohon, maka Termohon tidak
memiliki kewajiban untuk melayani Pemohon sebagai seorang suami, sehingga
sejak saat itu Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tidur yang sudah
berlangsung selama 2 (dua) tahun dan pada bulan Februari 2022, Pemohon
merasa bahwa Termohon dengan Pemohon sudah sejak lama tidak menjalin
hubungan layaknya sebagai sepasang suami istri sehingga Pemohon
memutuskan untuk meninggalkan Termohon, yang pada akhirnya Pemohon
dengan Termohon pisah tempat tinggal sampai sekarang yang sudah
berlangsung selama 9 (Sembilan) bulan;
Menimbang, bahwa dalam jawabannya secara tertulis, pada dasarnya
Termohon mengakui adanya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon
dan Termohon namun menurut Termohon hanya pertengkaran biasa dan
Termohon membantah jika tidak lagi melayani Termohon sebagai seorang istri
karena Termohon tetap mengurus makanan Pemohon dan masih mengurus
urusan rumah tangga yang lainnya, justru Pemohon yang jarang tinggal di
rumah dan walaupun sudah kurang lebih 10 tahun Pemohon tidak bekerja dan
Pemohon tidak pernah lagi menafkahi Termohon tetapi Termohon masih tetap
melayani Pemohon termasuk masih mau melayani berhubungan badan, dan
Termohon membantah pula jika telah terjadi pisah ranjang selama 2 tahun,
melainkan Termohon mengakui Pemohon dan Termohon telah pisah tempat
tinggal selama 9 bulan sejak bulan Februari 2022 hingga sekarang;
Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini adalah masalah perceraian
yang disandarkan alasan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah

Hal. 36 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


mengalami ketidakharmonisan dan ketidakcocokan yang sulit untuk dirukunkan
kembali, maka dalil Pemohon tersebut dikategorikan dalam Pasal 19 huruf (f)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi
Hukum Islam, dan harus ada cukup alasan, bahwa suami istri tidak akan dapat
hidup rukun dalam rumah tangga sebagaimana maksud Pasal 39 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, dan oleh karena adanya bantahan dari
Termohon maka diperlukan adanya pemeriksaan tentang kebenaran dalil-dalil
yang dikemukakan guna untuk menghindari terjadinya penyelundupan hukum
(rechts on dekking), maka Majelis Hakim kemudian membebani Pemohon dan
Termohon dengan pembuktian berimbang;
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon yang mendalilkan adanya
fakta-fakta yang dijadikan alasan cerai, maka Pemohon harus dibebani untuk
membuktikan alasan cerainya tersebut;
Menimbang, bahwa Pemohon juga telah mengajukan 2 (dua) orang
saksi, keduanya telah memberikan keterangan sebagaimana telah diuraikan
dalam duduk perkara;
Menimbang, bahwa kedua saksi tersebut adalah orang dewasa yang
memberikan keterangan secara terpisah di bawah sumpah di muka sidang, isi
keterangan kedua saksi adalah fakta yang dilihat atau didengar sendiri oleh para
saksi dan keterangan kedua saksi secara materil saling bersesuaian satu sama
lain dan relevan dengan dalil-dalil yang hendak dibuktikan oleh Pemohon serta
tidak ada halangan diterimanya kesaksian para saksi tersebut, maka kedua
saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sehingga keterangan
ketiga saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang dapat diterima;
Menimbang, bahwa Termohon untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya
telah mengajukan bukti lawan (tegen bewijs) berupa 2 (dua) orang saksi yang
telah memberikan keterangan sebagaimana telah diuraikan dalam duduk
perkara;
Menimbang, bahwa kedua saksi tersebut adalah orang dewasa yang
memberikan keterangan secara terpisah di bawah sumpah di muka sidang, isi
keterangan kedua saksi adalah fakta yang dilihat atau didengar sendiri oleh para
saksi dan keterangan kedua saksi secara materil saling bersesuaian satu sama

Hal. 37 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


lain dan relevan dengan dalil-dalil jawaban yang hendak dibuktikan oleh
Termohon serta tidak ada halangan diterimanya kesaksian para saksi tersebut,
maka kedua saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sehingga
keterangan kedua saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang dapat
diterima;
Menimbang, bahwa terhadap bukti saksi-saksi Pemohon telah
ditemukan fakta sebagai berikut :
1. Bahwa kedua saksi Pemohon mengetahui antara Pemohon dan Termohon
sudah tidak rukun karena telah terjadi pertengkaran;
2. Bahwa kedua saksi Pemohon tidak ada yang pernah melihat Pemohon dan
Termohon terjadi pertengkaran;
3. Bahwa kedua saksi Pemohon mengetahui jika Pemohon saat ini tidak
memiliki pekerjaan;
4. Bahwa kedua saksi Pemohon mengetahui antara Pemohon dan Termohon
telah berpisah tempat tinggal, saksi pertama mengetahui pisahnya sejak
bulan Februari tahun 2022 sedangkan saksi kedua mengetahui pisahnya
sejak tahun 2021;
5. Bahwa Pemohon yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan
saat ini tinggal dirumah kakak Pemohon;
Menimbang, bahwa terhadap bukti saksi-saksi Tergugat telah
ditemukan fakta sebagai berikut :
1. Bahwa kedua saksi Termohon jika Termohon dan Pemohon sudah tidak
rukun karena telah terjadi pertengkaran;
2. Bahwa saksi pertama Termohon pernah melihat pada tahun 2015-2016
Pemohon dan Termohon pernah bertengkar tetapi masalah kecil saja
sedangkan saksi kedua tidak pernah melihat pertengkaran melainkan
mengetahui dari cerita (curhat) Termohon;
3. Bahwa kedua saksi Termohon mengetahui antara Pemohon dan
Termohon telah berpisah tempat tinggal, saksi pertama mengetahui
pisahnya sejak bulan Juli 2022 namun setahu saksi pernah rukun lagi di
bulan November dan Desember 2022 ketika Pemohon telah mengajukan
permohonan perceraiannya di Pengadilan Agama, sedangkan saksi kedua

Hal. 38 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


mengetahui pisahnya sejak 4 bulan yang lalu;
4. Bahwa Pemohon yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan
saat ini tinggal dirumah kakak Pemohon;
Menimbang, bahwa tidak adanya saksi-saksi Pemohon yang melihat
langsung Pemohon dan Termohon bertengkar tidak berarti bahwa tidak ada
masalah dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon karena dalam
jawabannya Termohon mengakui adanya pertengkaran namun hanya
pertengkaran biasa saja;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi terbukti pula Pemohon
sudah tidak memiliki pekerjaan hal ini membuktikan bahwa ketidakadanya
pekerjaan Pemohon sehingga tidak lagi dapat menafkahi Termohon dan
anak-anak Pemohon dan Termohon menjadi masalah dalam rumah tangga
Pemohon dan Termohon namun apakah masalah tersebut yang menjadi pokok
pertengkaran masih berlanjut hingga saat ini dan telah bersifat terus menerus?;
Menimbang, bahwa oleh karena saksi-saksi menyaksikan sendiri bahwa
Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal dan Termohon dalam
jawabannya telah mengakui adanya perpisahan sejak bulan Februari 2022
sudah selama 9 bulan lamanya, maka oleh karena perpisahan tempat tinggal
antara Pemohon dan Termohon ini masih terus berlangsung sampai sekarang,
maka pertengkaran antara Pemohon dan Termohon ini telah terbukti memenuhi
unsur “secara terus menerus”;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan Termohon,
bukti tertulis Pemohon serta keterangan para saksi Pemohon dan Termohon,
Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta hukum yang disimpulkan sebagai
berikut:
1. Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami istri sah;
2. Bahwa Pemohon dengan Termohon pernah hidup dan telah dikaruniai 3
(tiga) orang anak;
3. Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal
bersama awalnya di kediaman orangtua Tergugat Jalan Kacong Dg. Lalang,
Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, dan
terakhir tinggal di rumah kediaman bersama di Jalan Masjid Raya Nomor 81,

Hal. 39 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa;
4. Bahwa kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun
dan harmonis namun sejak tahun 2020 antara Pemohon dan Termohon
mulai tidak harmonis lagi karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran
disebabkan Pemohon tidak lagi bekerja sehingga tidak lagi dapat menafkahi
keluarga;
5. Bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan
Februari 2022 yang hingga sekarang telah mencapai 1 tahun;
6. Bahwa selama pisah tempat tinggal antara Pemohon dengan Termohon
tidak pernah lagi saling menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya
suami istri;
7. Bahwa Pemohon telah berketetapan hati untuk bercerai dengan Termohon;
Menimbang, bahwa dalam kehidupan rumah tangga suami istri harus
saling menghormati dan saling menyayangi serta bergaul dalam suasana penuh
kesopanan baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan agar tercipta
ketenangan dalam membina rumah tangganya, akan tetapi hal ini tidak terjadi
dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, tidak adanya lagi kesepahaman
kata, tindakan/perbuatan dan pemikiran serta tidak adanya lagi kepercayaan
satu sama lain berakibat tidak harmonisnya lagi rumah tangga Pemohon dan
Termohon yang pada akhirnya perselisihan dan pertengkaran secara terus
menerus tidak dapat dihindarkan lagi;
Menimbang, bahwa pisah tempat tinggal akibat perselisihan seringkali
dilakukan sekedar sebagai metode atau cara untuk meredakan emosi atau
amarah, selain itu sebagai proses alamiah untuk menumbuhkan kembali rasa
cinta dan sayang yang timbul akibat kebutuhan masing-masing suami maupun
istri untuk kembali hidup bersama. Akan tetapi, pisah tempat tinggal yang terjadi
antara Pemohon dengan Termohon ternyata tidak demikian, mengingat bahwa
keterpisahan hidup antara Pemohon dan Termohon tidak berada di tempat yang
berjauhan dan masih dapat dijangkau sehingga sangatlah mungkin jika diantara
keduanya bermaksud untuk saling mengunjungi dan memperbaiki lagi kondisi
rumah tangga yang tengah menghadapi masalah, namun Pemohon dan
Termohon tidak menunjukkan keinginan untuk rukun kembali membina rumah

Hal. 40 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


tangga dan hingga putusan ini dibacakan pisah tempat tinggal tersebut sudah
berlangsung selama 1 (satu) tahun lamanya maka patut disimpulkan bahwa
perselisihan Pemohon dengan Termohon masih berlangsung dan sudah bersifat
terus menerus;
Menimbang, bahwa pihak keluarga telah berupaya untuk merukunkan
kembali Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil, Pengadilan telah pula
berupaya maksimal merukunkan rumah tangga Pemohon dan Termohon dalam
setiap persidangan, Majelis Hakim menyarankan Pemohon untuk
mengurungkan niatnya bercerai dan mencari alternatif lain untuk menyelesaikan
masalah rumah tangganya, bahkan Majelis Hakim telah mendeskripsikan
secara luas mengenai resiko negatif yang kemungkinan timbul akibat
perceraian, akan tetapi Pemohon tetap menunjukkan kebulatan tekadnya
bercerai dengan Termohon;
Menimbang, bahwa Hakim Mediator telah pula melakukan upaya damai
tersebut dalam rentang waktu yang cukup memadai, namun juga tidak berhasil.
oleh karena itu, Pengadilan menyimpulkan bahwa tidak ada harapan untuk
dapat merukunkan rumah tangga Pemohon dan Termohon karena perselisihan
antara keduanya telah sampai pada tingkat pecahnya perkawinan (brokendown
marriage);
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI Nomor 266/K/Ag/1993 tanggal 25 Juni 1994 dan Nomor
534/K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996, bahwa dalam hal perkara perceraian
dengan dalil telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan
pecahnya sebuah rumah tangga, tidak perlu dilihat dari pihak mana datangnya
perselisihan dan pertengkaran tersebut, atau salah satu telah meninggalkan
pihak lain, namun yang perlu dilihat dan menjadi pertimbangan Majelis Hakim,
adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan tersebut masih dapat di
pertahankan atau tidak;
Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohon
sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga
Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahan sebagaimana
yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yakni

Hal. 41 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yakni untuk
mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah,
yang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surah Surah ar-Rum
ayat 21 :

‫ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة‬
‫ورحمة إن في ذلك آليات لقوم يتفكرون‬
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa
kasih dan saksing, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan ayat Al qur’an


surah al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi:

‫و ان عزموا الطالق فان هللا سميع عليم‬


Artinya: "Dan jika mereka berazam (berketetapan hati) untuk talak maka
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Menimbang, bahwa karena perkawinan yang telah rapuh tidak akan
membawa maslahat, bahkan akan menimbulkan mudarat yang lebih besar, dan
Termohon pun dipersidangan menyatakan ingin bercerai, karena sejatinya
antara Pemohon dan Termohon sudah tidak dimungkinkan untuk menyatukan
perbedaan-perbedaan di antara keduanya tersebut bahkan Pemohon tidak mau
kembali lagi hidup bersama dengan Termohon yang apabila dihubungkan
dengan diajukannya permohonan cerai talak oleh Pemohon dan tidak
berhasilnya pihak keluarga maupun Majelis menasehati Pemohon agar rukun
kembali bersama Termohon telah meyakinkan Majelis bahwa rumah tangga
Pemohon dan Termohon telah pecah (Irretrievable breakdown) dan sudah
tidak mungkin untuk rukun kembali (on heel baare tweespalt) sehingga
perceraian adalah jalan keluar terakhir yang lebih kecil mudlaratnya
dibandingkan dengan membiarkan status perkawinannya terkatung-katung
tanpa penyelesaian yang pasti dan untuk menghindari terjadinya kemudharatan

Hal. 42 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


yang lebih besar maka jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinan
antara Pemohon dan Termohon, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah
ushul fiqh yang berbunyi :

‫د رء المفاسد مقد م علي جلب المصالح‬


Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarik
kemaslahatan.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sebagai pencegah dalam hal ini secara
ex officio menaati prosedur yang berlaku dan pada akhirnya mempertimbangkan
akan menjatuhkan putusan yang bersifat menghentikan atau menimbulkan hukum
baru;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dan
Termohon telah dapat dikategorikan rumah tangga pecah yang terus menerus
terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidak dapat dirukunkan lagi sehingga
permohonan Pemohon telah memenuhi alasan perceraian sebagaimana
tercantum dalam penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun
1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya permohonan
Pemohon harus dikabulkan pada petitum point 2 dengan memberi izin kepada
Pemohon untuk mengikrarkan talak satu raj’i kepada Termohon;
Menimbang, bahwa setelah dikabulkannya permohonan Pemohon
tersebut, maka oleh karena talak itu hak suami dan sesuai pula dengan
ketentuan Pasal 70 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun
2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka
Majelis Hakim akan membuka sidang, guna mengikrarkan talaknya Pemohon
terhadap Termohon setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap;
Dalam Rekonvensi
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas;
Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan pada bagian
konvensi menjadi turut pertimbangan pada bagian rekonvensi ini;

Hal. 43 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Menimbang, bahwa dalam gugatan rekonvensi ini, terjadi perubahan
penyebutan para pihak, semula Pemohon menjadi Tergugat dan Termohon
menjadi Penggugat;
Menimbang, bahwa pokok gugatan rekonvensi yang diajukan
Penggugat tersebut adalah mengenai nafkah madhiyah, nafkah iddah, dan
mut’ah;
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan materi gugatan
Penggugat, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan formalitas
pengajuannya;
Menimbang, bahwa gugatan rekonvensi yang diajukan oleh Penggugat
pada saat bersamaan dengan pengajuan jawaban dalam konvensi. Dalam
Pasal 158 ayat (1) RBg. mengatur bahwa Tergugat dalam gugatan asal wajib
mengajukan gugatan baliknya bersama-sama dengan jawabannya yang tertulis
atau lisan. Hal serupa diatur pada Pasal 245 Rv. yang menyebutkan bahwa
gugatan balik harus segera diajukan bersama dengan jawaban terhadap
Penggugat. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pengajuan gugatan
rekonvensi oleh Penggugat pada saat bersamaan dengan pengajuan jawaban
dalam konvensi telah memenuhi syarat formal pengajuan perkara. Oleh karena
itu dapat diperiksa lebih lanjut;
Menimbang, bahwa pengajuan gugatan rekonvensi oleh Penggugat
sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 158 RBg. jo Pasal 245 Rv. yaitu “gugatan
rekonvensi harus diajukan bersama-sama dengan jawaban selambat-lambatnya
sebelum pemeriksaan mengenai pembuktian”. Oleh karena itu dapat diperiksa
lebih lanjut;
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan
rekonvensinya secara lisan sebagai berikut :
1. Penggugat menuntut nafkah lampau sebesar Rp5.000.000,- (lima juta
rupiah) setiap bulan selama 10 (sepuluh) tahun oleh karena selama 10
(sepuluh) tahun Tergugat tidak menafkahi Penggugat dengan total
keseluruhan sejumlah Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah);
2. Penggugat menuntut nafkah Iddah Rp5.000.000,- (lima Juta Rupiah)
setiap bulan selama 3 bulan dengan total keseluruhan sejumlah Rp.

Hal. 44 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


15.000.000,- (lima belas juta rupiah);
3. Penggugat menuntut Mut’ah sebanyak 25 Gram emas kadar 90 berupa
gelang perhiasan;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat
mengajukan jawaban dan duplik yang pada pokoknya menolak memberikan
nafkah lampau dikarenakan Tergugat merasa masih menafkahi Penggugat
selama 10 (sepuluh) tahun dan Penggugat telah Nusyuz atau meninggalkan
seluruh Kewajibannya untuk taat dan mengabdi sebagai seorang isteri kepada
suami, dan Tergugat menolak memberikan nafkah Iddah sebesar
Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah) selama 3 (tiga) bulan kepada Penggugat
Rekonvensi, kesanggupan Tergugat rekonvensi adalah Rp.1.000.000,-(satu juta
rupiah) selama 3 (tiga) bulan serta Tergugat menolak memberikan nafkah
Mut’ah berupa emas perhiasan berbentuk gelang seberat 25 (dua puluh lima)
gram emas kepada Penggugat, kesanggupan Tergugat adalah 2 (dua) gram
emas berbentuk cincin;
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi,
keduanya telah memberikan keterangan sebagaimana telah diuraikan dalam
duduk perkara;
Menimbang, bahwa kedua saksi tersebut adalah orang dewasa yang
memberikan keterangan secara terpisah di bawah sumpah di muka sidang, isi
keterangan kedua saksi adalah fakta yang dilihat atau didengar sendiri oleh para
saksi dan keterangan kedua saksi secara materil saling bersesuaian satu sama
lain dan relevan dengan dalil-dalil yang hendak dibuktikan oleh Penggugat serta
tidak ada halangan diterimanya kesaksian para saksi tersebut, maka kedua
saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sehingga keterangan
ketiga saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang dapat diterima;
Menimbang, bahwa Tergugat untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya
telah mengajukan bukti lawan (tegen bewijs) berupa 3 (tiga) orang saksi yang
telah memberikan keterangan sebagaimana telah diuraikan dalam duduk
perkara;
Menimbang, bahwa ketiga saksi tersebut adalah orang dewasa yang
memberikan keterangan secara terpisah di bawah sumpah di muka sidang, isi

Hal. 45 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


keterangan ketiga saksi adalah fakta yang dilihat atau didengar sendiri oleh para
saksi dan keterangan ketiga saksi secara materil saling bersesuaian satu sama
lain dan relevan dengan dalil-dalil jawaban yang hendak dibuktikan oleh
Tergugat serta tidak ada halangan diterimanya kesaksian para saksi tersebut,
maka ketiga saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sehingga
keterangan kedua saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang dapat
diterima;
Menimbang, bahwa untuk kepastian mengenai nafkah madhiyah,
nafkah Iddah, dan Mut’ah, harus jelas besaran jumlahnya, maka Majelis Hakim
akan mempertimbangkan materi gugatan Penggugat mengenai pembayaran
nafkah madhiyah, nafkah iddah, dan mut’ah. Agar pertimbangan hukum atas
gugatan tersebut lebih fokus, sistematis dan mudah difahami, maka Majelis
Hakim akan mempertimbangkan substansi gugatan tersebut secara terpisah;
A. Gugatan Nafkah Madhiyah
Menimbang, bahwa Penggugat pada pokoknya mendalilkan bahwa
Penggugat menuntut nafkah lampau sebesar Rp5.000.000,- (lima juta rupiah)
setiap bulan selama 10 (sepuluh) tahun oleh karena selama 10 (sepuluh) tahun
Tergugat tidak menafkahi Penggugat dengan total keseluruhan sejumlah Rp.
600.000.000,- (enam ratus juta rupiah);
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya secara tertulis yang
pada pokoknya menolak memberikan nafkah lampau dikarenakan Tergugat
merasa masih menafkahi Penggugat selama 10 (sepuluh) tahun dan Penggugat
telah Nusyuz atau meninggalkan seluruh Kewajibannya untuk taat dan
mengabdi sebagai seorang isteri kepada suami;
Menimbang, bahwa dalam jawaban Tergugat bahwa Penggugat telah
nusyuz terhadap Tergugat sebagai suami, maka Hakim perlu
mempertimbangkan apakah Penggugat telah berbuat nusyuz dan tidak berhak
mendapatkan nafkah lampau tersebut;?
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Tergugat, tidak
ada yang mampu membuktikan jika Penggugat telah berbuat nusyuz terhadap
Tergugat dengan sering pergi meninggalkan Tergugat dan telah lalai dengan
tidak lagi melayani Tergugat sebagai suami sebagaimana diterangkan dalam

Hal. 46 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


duplik rekonvensi Tergugat, justru sebaliknya terbukti bahwa Tergugat telah
pergi meninggalkan kediaman bersama dan lebih memilih tinggal dengan
saudara Tergugat, sedangkan dalam keadaan pisah tempat tinggal tersebut,
Penggugat ternyata tetap menjalankan tanggung jawab memeliharan anak.
Dengan demikian, terlepas bahwa Penggugat dan Tergugat tidak tinggal
bersama lagi, Penggugat tetap menunjukkan sebahagian tanggung jawabnya
sebagai isteri, yaitu dengan memelihara anak keturunan Tergugat. Justru
Tergugat yang ternyata mengabaikan tanggung jawabnya sebagai suami;
Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut, Penggugat
rekonvensi tidak dapat dikualifikasi sebagai isteri yang nusyuz, sehingga
Penggugat tetap berhak mendapatkan nafkah dari Tergugat, yang pada sisi lain
berarti kewajiban Tergugat tetap ada dan tidak terputus meskipun Tergugat
pisah tempat tinggal dengan Penggugat dan kemudian menjatuhkan talak raj’i
terhadap Penggugat;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin hukum
sebagaimana termuat dalam kitab Al Muhadzdzab juz II halaman 164, yang
diambil alih oleh Majelis Hakim untuk pertimbangan, yaitu:

‫واذا وجد التمكين المو جب للنفقة و لم ينفق حتى مضت مد ة صا رت ا لنفقة دينا فى‬
‫ذمته وال تسقط بىمضى الزمن‬
Artinya: Apabila isteri taat maka wajiblah suami memberi nafkah dan jika
suami tidak memberinya hingga lewat waktu, maka nafkah tersebut
menjadi hutang suami karena tanggungannya dan tidak gugur hutang
tersebut dengan lewatnya waktu;
Menimbang, bahwa dalam Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1
tahun 1974 jo. Pasal 80 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam (KHI) menerangkan
bahwa suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu
keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya;
Menimbang, bahwa selanjutnya berapa bulan Tergugat tidak
memberikan nafkah biaya hidup untuk Penggugat?;
Menimbang, bahwa dalam gugatan rekonvensi Penggugat tersebut,
Penggugat menuntut biaya nafkah selama 10 tahun tidak dinafkahi, namun
Penggugat tidak pula menjelaskan terhitung sejak tahun berapa sehingga

Hal. 47 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Penggugat menetapkan tidak dinafkahi selama 10 tahun dan fakta bahwa
Tergugat tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan adalah sangat tidak wajar
jika dipaksakan untuk membayar/memberikan nafkah lampau sejumlah Rp.
600.000.000,- (enam ratus juta rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Penggugat
tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan Tergugat mulai tidak bekerja dan
tidak berpenghasilan sehingga tidak menafkahi Penggugat, sedangkan
saksi-saksi Tergugat menerangkan jika sebelumnya Tergugat pernah bekerja
sebagai Kepala Lingkungan Tombolo, menjadi Anggota Dewan, menjadi Dosen
di Makassar, pernah memiliki usaha warnet, pernah menjadi staf ahli dan
Pengurus partai, terakhir sudah tidak bekerja dan tidak berpenghasilan hanya
sebagai pengurus mesjid Nurul Falah;
Menimbang, bahwa usia perkawinan Penggugat dan Tergugat hingga
saat ini telah mencapai 29 tahun dan Penggugat menyatakan selama 10 tahun
tidak dinafkahi oleh Tergugat, maka selama kurung waktu tersebut sekalipun
Tergugat tidak menafkahi, Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat
sebagai istri dianggap telah rela, karena selama kurung waktu tersebut
Penggugat tidak menuntut haknya atas kewajiban Tergugat menafkahinya
bahkan Penggugat tetap menjalani kehidupan rumah tangga sebagai suami istri
dengan Tergugat bahkan setelah Tergugat tidak bekerja dan tidak pernah lagi
menafkahi Penggugat, Penggugat masih tetap melayani Tergugat termasuk
masih mau melayani berhubungan badan, sekalipun kemudian hal tersebutlah
yang menjadi pertengkaran dan perselisihan antara Tergugat dan Penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka
gugatan rekonvensi Penggugat yang menuntut nafkah lampau sebesar
Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulan selama 10 (sepuluh) tahun dengan
total keseluruhan sejumlah Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) harus
ditolak dan untuk selanjutnya Majelis Hakim hanya akan mempertimbangkan
kewajiban menafkahi Penggugat, sejak terhitung Penggugat dan Tergugat
berpisah tempat tinggal;
Menimbang, bahwa dalam pertimbangan konvensi telah terbukti jika
antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak bulan

Hal. 48 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Februari 2022 yang hingga sekarang telah mencapai 1 (satu) tahun lamanya,
dan terbuktinya Tergugat sejak berpisah sudah tidak memiliki pekerjaan dan
tidak lagi menafkahi Penggugat, maka Majelis Hakim hanya akan
mempertimbangkan nafkah Penggugat selama berpisah 1 tahun atau selama 12
bulan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa meskipun fakta
jika Tergugat saat ini sudah tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan,
ternyata tidak cukup untuk membebaskannya dari kewajiban menafkahi
Penggugat, namun fakta tidak adanya penghasilan Tergugat saat ini harus
dipertimbangkan sebagai faktor yang dapat meringankan nominal beban bagi
Tergugat;
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan berapa besar
nafkah lampau yang harus dibebankan kepada Tergugat?;
Menimbang, bahwa Penggugat menuntut nafkah lampau sejumlah
Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulannya namun oleh karena Tergugat
tidak memiliki pekerjaan dan fakta bahwa Tergugat saat ini telah berusia 58
tahun, yang tidak lagi memiliki kemampuan fisik yang kuat untuk bekerja, karena
itu, pembebanan dengan nominal yang wajar kepada Tergugat tidak dapat pula
dinilai sebagai perbuatan aniaya kepada diri dan hak-hak Tergugat;
Menimbang, bahwa karena tidak adanya bukti yang diajukan baik dari
Penggugat maupun Tergugat mengenai nafkah yang biasanya diberikan oleh
Tergugat ketika masih aktif dan memiliki pekerjaan, maka standar Majelis Hakim
kemudian menentukan nafkah lampau adalah dari standar terendah
Pengeluaran rata-rata per kapita perorang pertahunnya dalam wilayah
Kabupaten Gowa yaitu sejumlah Rp9.812.000,- (sembilan juta delapan ratus
dua belas ribu rupiah) perorang dan pertahunnya, yang jika dibagi perbulannya
berada pada nominal Rp.818.000,- (delapan ratus delapan belas ribu rupiah)
perorang sebagai kebutuhan dapat hidup layak secara fisik dalam 1 bulan,
(berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan);
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, dengan memperhatikan kemampuan Tergugat dan berdasarkan atas
dasar kelayakan dan kepatutan maka Majelis Hakim menilai jika patut dan wajar

Hal. 49 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


untuk menghukum Tergugat untuk memberikan atau membayar nafkah lampau
sejak bulan Februari 2022 sampai dengan sekarang atau selama 1 tahun
kepada Penggugat digenapkan sejumlah Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
perbulannya, sehingga Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) x 12 bulan, dengan
total keseluruhan sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah);
B. Gugatan Nafkah Iddah
Menimbang, bahwa Penggugat menuntut nafkah Iddah Rp5.000.000,-
(lima Juta Rupiah) setiap bulan selama 3 bulan dengan total keseluruhan
sejumlah Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah);
Menimbang, bahwa dalam al-Qur’an surah al-Baqarah (2) ayat 228
disyariatkan sebagai berikut:

Terjemahnya:
Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga
kali quru';
Menimbang, bahwa dalam Pasal 149 huruf b Kompilasi Hukum Islam
mengatur bahwa bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami
wajib memberi nafkah dan kiswah kepada bekas istri selama dalam iddah,
kecuali bekas istri telah dijatuhi talak ba'in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak
hamil. Hal mana ditegaskan kembali pada Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam
bahwa bekas istri berhak mendapat nafkah iddah dari bekas suaminya kecuali
bila ia nusyuz. Perihal nusyuznya istri juga disebutkan pada Pasal 80 ayat (7)
Kompilasi Hukum Islam bahwa kewajiban suami gugur apabila istri nusyuz;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan, Penggugat
tidak melakukan suatu perbuatan yang dapat dikualifikasi nusyuz. Oleh karena
itu, berdasar hukum apabila Penggugat berhak atas nafkah iddah;
Menimbang, bahwa sesuai syariat dalam al-Qur’an surah al-Baqarah (2)
ayat 228, Pasal 153 ayat (2) huruf b Kompilasi Hukum Islam menetapkan
pembebanan nafkah iddah adalah selama 3 kali suci atau sekurang-kurangnya
90 hari. Dengan demikian gugatan Penggugat untuk mendapatkan nafkah iddah
selama 3 (tiga) bulan juga telah berdasar hukum;
Menimbang, bahwa atas tuntutan Penggugat tersebut, Tergugat dalam

Hal. 50 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


jawabannya menyatakan kesanggupannya memberikan iddah sejumlah
Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) selama 3 (tiga) bulan;
Menimbang, bahwa dalam perkara nafkah iddah, Majelis Hakim perlu
mengemukakan bahwa berdasarkan Pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2019 menyebutkan bahwa : “Pengadilan dapat mewajibkan
kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau
menentukan suatu kewajiban bagi bekas isteri”.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil syar’i
Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An Nasai dari Fatimah
binti Qais, yang diambil alih oleh Majelis Hakim untuk pertimbangan yang
berbunyi :
‫انما النفقة والسكنى للمرأة اذا كان لزوجها عليها الرجعة‬
Artinya : “Sesungguhnya nafkah dan tempat tinggal menjadi hak seorang wanita
selama mantan suaminya mempunyai hak rujuk kepadanya”.
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat bukanlah isteri yang nusyuz
karena kenyataannya Tergugat yang pergi meninggalkan rumah kediaman
bersama dan dalam kesimpulan Tergugat di depan persidangan Tergugat tetap
bersikukuh untuk menceraikan Penggugat;
Menimbang, bahwa oleh karena perceraian atas kehendak Tergugat
selaku suami, maka berdasarkan Pasal 80 ayat (4) huruf (a), 149 huruf (b), 152
Kompilasi Hukum Islam serta berdasarkan kepatutan dan kelayakan, oleh
karenanya Majelis Hakim menilai pantas kiranya menghukum Tergugat untuk
memberikan nafkah Iddah kepada Penggugat sejumlah Rp1.000.000,- (satu juta
rupiah) perbulannya selama 3 (tiga) bulan yaitu dengan jumlah keseluruhan
sejumlah Rp3.000.000,- (tiga juta rupiah);
C. Gugatan Mut’ah
Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan gugatan rekonvensi agar
Tergugat memberikan mut’ah kepada Penggugat berupa 25 Gram emas kadar
90 berupa gelang perhiasan;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat tersebut, Tergugat dalam
jawabannya menyatakan kesanggupan Tergugat adalah 2 (dua) gram emas

Hal. 51 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


berbentuk cincin;
Menimbang, bahwa Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surah
al-Baqarah (2) ayat 236 dan 241, sebagai berikut:
َ‫علَى ۡٱل ُم ۡقت ِِّّر قَ َد ُرهُۥ َم َٰت َ َۢ َعا بِّٱ ۡل َمعۡ ُرو ِۖفِّ َحقًّا َعلَى ۡٱل ُم ۡح ِّسنِّين‬ ۡ َ ‫َو َمتِّعُوه َُّن‬
ِّ ‫علَى ٱل ُموس‬
َ ‫ِّع قَ َد ُرهُۥ َو‬
Terjemahnya:
“Dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada
mereka (bekas istrimu). Orang yang mampu menurut kemampuannya
dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian
menurut yang patut, yang demikian itu merupakan ketentuan bagi
orang-orang yang berbuat kebajikan”;

Terjemahnya:
“kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh
suaminya) mut’ah menurut yang ma’ruf sebagai suatu kewajiban bagi
orang-orang yang bertaqwa.”
Menimbang, bahwa syariat tentang mut’ah tersebut bersesuaian pula
dengan Pasal 149 huruf a Kompilasi Hukum Islam yang menyebutkan “bilamana
perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib: a. memberikan mut'ah
yang layak kepada bekas istrinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas
istri tersebut qabla al dukhul.”
Menimbang, bahwa ketentuan yang sama ditegaskan pula pada Pasal
158 Kompilasi Hukum Islam bahwa mut’ah wajib diberikan oleh bekas suami
dengan syarat perceraian itu atas kehendak suami;
Menimbang, bahwa dari segenap pertimbangan-pertmbangan tersebut
di atas, Majelis Hakim menilai bahwa gugatan Penggugat tentang pemberian
mut’ah telah berdasar hukum sehingga patut dikabulkan dengan bentuk dan
jumlah sebagaimana akan dipertimbangkan selanjutnya;
Menimbang, bahwa sangatlah tidak wajar jika Tergugat dipaksakan
memberikan mut’ah berupa berupa 25 Gram emas kadar 90 berupa gelang
perhiasan, namun karena perkara perceraian ini diajukan oleh suami dan
dengan mempertimbangkan asas keadilan dan kepatutan terkait kemampuan
finansial Tergugat, demikian pula dipertimbangkan usia pernikahan yang telah

Hal. 52 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


dijalani selama 29 tahun dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, adalah tidak
wajar pula jika Penggugat hanya diberikan mut’ah berupa 2 (dua) gram emas
berbentuk cincin, maka berdasarkan pasal 158 dan 160 Kompilasi Hukum Islam
pantas kiranya menghukumTergugat untuk memberikan atau membayar mut’ah
Penggugat berupa uang;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 huruf j Kompilasi Hukum
Islam, yang dimaksud dengan mut’ah adalah pemberian bekas suami kepada
istri, yang dijatuhi talak berupa benda atau uang dan lainnya. Dengan demikian
gugatan Penggugat agar Tergugat memberikan mut’ah berupa uang juga telah
bersesuaian dengan hukum;
Menimbang, bahwa adapun mengenai nominal atau besarnya mut’ah
yang harus diserahkan Tergugat kepada Penggugat, Majelis Hakim mengacu
pada fungsi mut’ah sebagai instrumen untuk menghibur dan menjadi
kenang-kenangan istri yang diceraikan. Menurut Majelis Hakim, istri
memerlukan hiburan selama masa kesedihan akibat perceraian, yang menurut
logika yuridis ditetapkan selama masa iddah. Demikian halnya bahwa setelah
masa iddah istri menurut hukum sudah terbuka untuk menerima pinangan,
sehingga sewajarnya untuk tidak lagi terbayangi kenangan bersama bekas
suaminya, yang dapat diartikan bahwa apabila mut’ah memiliki fungsi sebagai
kenang-kenangan, maka kenang-kenangan itu cukup senilai kebutuhan pada
masa iddah. Berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim berkesimpulan
bahwa besaran mut’ah Tergugat kepada Penggugat dapat disamakan dengan
12 (dua belas) kali biaya iddah perbulannya, yaitu sejumlah Rp12.000.000,-
(dua belas juta rupiah);
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat menuntut Nafkah madhiyah
sejumlah Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), nafkah Iddah sejumlah Rp.
15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan Mut’ah 25 Gram emas kadar 90 berupa
gelang perhiasan, maka Majelis Hakim menyatakan menolak gugatan
Penggugat untuk selebihnya;
Menimbang, bahwa demi tercapainya keadilan, kepastian dan
kemanfaatan sebagai tujuan hukum dan agar putusan Pengadilan tidak hampa
(illusoir) serta dengan memperhatikan substansi ketentuan Peraturan

Hal. 53 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perkara
Perempuan Berhadapan dengan Hukum dan Surat Edaran Mahkamah Agung
RI Nomor 1 tahun 2017, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Tergugat
untuk memenuhi kewajiban pembebanan Nafkah Madhiyah, nafkah iddah, dan
Mut’ah tersebut dilakukan sebelum mengucapkan ikrar talak;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi
Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang
perkawinan, maka berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-Undang
Nomor 50 tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konvensi/
Tergugat Rekonvensi;
Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan hukum syara’ yang berkenaan dengan perkara ini;
MENGADILI
Dalam Konvensi
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada Pemohon, (Drs. Kamaluddin Ahmad, M.M. bin
Ahmad), untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon,
(Syamsinar Rahim, S.E. binti Abd. Rahim Dg. Mone) di depan sidang
Pengadilan Agama Sungguminasa;
Dalam Rekonvensi
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat berupa:
2.1 Nafkah Madhiyah selama 1 (satu) tahun sejumlah Rp12.000.000,- (dua
belas juta rupiah);
2.2 Nafkah iddah selama 3 (tiga) bulan sejumlah Rp3.000.000,- (tiga juta
rupiah);
2.3 Mut’ah sejumlah Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah);
3 Menghukum Tergugat untuk membayar segala pembebanan pada angka
2.1, 2.2, dan 2.3 sesaat sebelum Tergugat mengucapkan ikrar talak;
4 Menolak gugatan Penggugat selebihnya;

Hal. 54 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Dalam Konvensi dan Rekonvensi
Membebankan kepada Pemohon konvensi/Tergugat rekonvensi membayar
biaya perkara sejumlah Rp620.000,00 (enam ratus dua puluh ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Agama Sungguminasa pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2023 Masehi
bertepatan dengan tanggal 24 Rajab 1444 Hijriah oleh Mun'amah, S.H.I., M.H.
sebagai Ketua Majelis, Dwi Rezki Wahyuni, S.H.I., M.H. dan Radiaty, S.H.I.,
masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari
itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis beserta para
Hakim Anggota tersebut, dan didampingi oleh Musdalifah, SH., M.H. sebagai
Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Pemohon konvensi/Tergugat
rekonvensi diluar hadirnya Termohon konvensi/Penggugat rekonvensi.
Hakim Anggota Ketua Majelis,

Ttd Ttd
Dwi Rezki Wahyuni, S.H.I., M.H. Mun'amah, S.H.I., M.H.

Ttd
Radiaty, S.H.I.
Panitera Pengganti,

Ttd
Musdalifah, SH., M.H.
Perincian biaya :
- Pendaftaran : Rp 30.000,00
- Proses : Rp 100.000,00
- Panggilan : Rp 450.000,00
- PNBP Panggailan : Rp 20.000,00
- Redaksi : Rp 10.000,00
- Meterai : Rp 10.000,00
Jumlah : Rp 620.000,00
(enam ratus dua puluh ribu rupiah)

Hal. 55 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Sungguminasa 13 Maret 2023
Untuk Salinan Sesuai Dengan Aslinya
An. Panitera
Panitera Muda Hukum

Andi M. Zulkarnain Chalid, S.H.

Hal. 56 dari 56 Hal. Putusan No.1140/Pdt.G/2022/PA.Sgm

Anda mungkin juga menyukai