Anda di halaman 1dari 8

KEUTAMAAN

BULAN
DZULHIJJAH
Sepuluh hari pertama
yang dicintai Allah
Pada awal bulan, yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
merupakan 10 hari yang dicintai oleh Allah subhanahu wa taála.
Keutamaan 10 hari di bulan Zulhijjah terdapat dalam firman Allah
Surat Al-Fajr.

"Demi Fajar, dan malam yang sepuluh," (Al-Fajr ayat 1-2)

Dalam tafsir Ibu Katsir, malam yang sepuluh itu diartikan 10 hari
pertama di bulan Zulhijah.

Pada 10 hari pertama ini, umat Islam dianjurkan untuk


memperbanyak amalan seperti berpuasa, salat sunah, membaca
Alquran, hingga bersedekah.
Bulan haram,
bulan yang dimuliakan
Bulan Dzulhijjah termasuk dalam bulan haram atau bulan yang
dimuliakan oleh Allah SWT. Dzulhijjah merupakan satu dari
empat bulan yang tergolong bulan haram. Tiga bulan lainnya
adalah Muharam, Rajab, dan Zulkaidah.
Bulan haram ini sesuai dengan firman Allah dalam surat At-
Taubah ayat 36
.
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas
bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit
dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu
dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu
semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-
orang yang bertakwa," (At-Taubah ayat 36)

Melalui ayat ini, umat Islam dilarang untuk menganiaya diri


sendiri. Sebaliknya, lakukan amalan yang dapat meningkatkan
keimanan.
Hari Arafah
Pada bulan Dzulhijjah terdapat hari Arafah pada tanggal 9
Dzulhijjah.

Pada hari tersebut, orang yang menjalankan ibadah haji, akan


melaksanakan Wukuf di Padang Arafah. Sedangkan orang yang
tidak menjalankan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa.

Orang yang berpuasa pada hari Arafah disebut bakal dihapuskan


dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya.
Bulan Haji
Pada bulan Dzulhijjah, Allah subhanahuwataála mengundang
umatnya untuk datang ke rumah Allah atau Baitullah, di Mekkah.

Pada bulan Dzulhijjah ini umat Islam dapat melaksanakan rukun


Islam yakni naik Haji bagi yang mampu. Jika sudah
melaksanakan ibadah haji, maka sempurnalah keislaman
seseorang.
Hari Raya Idul Adha
Pada bulan Dzulhijjah ini pula, satu dari dua hari raya umat
Islam akan diperingati. Umat Islam merayakan Hari Raya Idul
Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Hari besar dalam agama Islam ini merupakan peringatan


peristiwa kurban, meneladani kisah Nabi Ibrahim álaihissalam
dan anaknya Nabi Ismail álaihissalam.

Hari Raya Idul Adha dirayakan dengan salat Idul Adha lalu diikuti
dengan penyembelihan kurban. Pada hari ini pula umat Islam
dianjurkan untuk memperbanyak takbir.
Bulan Berkurban
Selain ibadah haji, umat Islam juga disunahkan untuk berkurban
pada bulan ini. Berkurban dilakukan dengan menyembelih hewan
kurban lalu membagikannya kepada sesama. Perintah berkurban
terdapat dalam AL-QURAN.

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan


(kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang
ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka
Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah diri-lah
kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-
orang yang tunduk patuh (kepada Allah)," (Al-Hajj ayat 34).

Allah subhanahuwataála menjanjikan banyak balasan kepada


orang yang berkurban salah satunya harta yang dibersihkan dan
rezeki yang terus dilimpahkan.
Hari Tasyrik
Pada bulan Dzulhijjah terdapat pula hari Tasyrik yakni setelah
Hari Raya Idul Adha pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Hari Tasyrik adalah hari di mana umat Islam dilarang berpuasa,


tapi dianjurkan banyak berzikir dan berbagi.

Nabi Muhammad shalallahuálaihiwasallam bersabda,


"Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa
Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (Hari Tasyrik).”
(Hadis Riwayat Abu Daud).

Anda mungkin juga menyukai