Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah : Bioteknologi

PROSES DAN PRODUK BIOTEKNOLOGI


PADA BIDANG PERTANIAN

O L E H:
KELOMPOK V

RISKI HANDAYANI (18010107005)


PIDYA RIRIN RIJAYANTI (18010107012)
SARFINA SARIANTI (18010107020)
YORIS (18010107031)
MUH. ARMIN (18010107037)

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KENDARI

2021
Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas
limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulisan makalah ini yang berjudul
“pengembangan produk bioteknologi pada bidang pertanian” selesai tepat pada
waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan guna penulisan makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua aamiin.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih banyak.

Kendari, 17 april 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... I
DAFTAR ISI................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknilogi Pertanian.................................................... 3
B. Proses Dan Produk Bioteknologi Pada Bidang Pertanian................ 4
C. Dampak Positif Dan Negatif Bioteknologi...................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan
terhadap ilmu pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan
juga akan berdampak pesat pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini adalah bioteknologi.
Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya
harus dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang
mungkin ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui dasar-dasar pengetahuan,
penalaran, logika, moral,agama, serta kriteria kebenarannya, tentu akan sangat
membantu menuntun kita pada tujuan pengembangan iptek yang sebenarnya.
Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian
beberapa disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan
alam tersebut ialah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia,
rekayasa genetika dan teknik kimia.
Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya
telah diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah
penerapan bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah
proses mikrobial tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu
percobaan intuitif. Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu
contoh dari kemampuan manusia menggunakan aktivitas penting sutau
mikroorganisme guna memenuhi kebutuhannya.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan.  Setiap inivasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.

1
2

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian bioteknologi pertanian?
2. Bagaimana proses dan produk bioteknologi pada bidang pertanian ?
3. Apa saja dampak positif dan negative dari bioteknologi ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi pertanian.
2. Untuk mengetahui proses dan produk bioteknologi pada bidang pertanian.
3. Untuk mengetahui dampak positif dan negative dari bioteknologi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi Pertanian


Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang
insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi
dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada
perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi
dengan rekayasa biokimia (Biochemical Engineering). Dari paduan dua kata
tersebut (bio dan teknologi) European Federation Of Biotechnology (1989)
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam
dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel,
bagian dari organisme hidup dan analog mulekuler untuk menghasilkan produk
dan jasa.
Bioteknologi pertanian adalah pengembangan teknologi dibidang
pertanian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin
lama semakin meningkat, di era moderen ini kebutuhan pangan semakin
meningkat sehingga manusia dituntut untuk melakukan inovasi didalam
berbudidaya tumbuhan agar mendapat hasil yang melimpah, kualitas yang
bagus, bibit yang sehat dan baik dan produktifitas tanaman yang relatif cepat
untuk di panen.
Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun
yang lalu, karena manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan
bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah
bioteknologi baru berkembang setelah pasteur menemukan proses fermentasi
dalam pembuatan anggur.
Perkembangan yang pesat dalam bidang biologi sel dan biologi molekuler
sejak tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat.
Dewasa ini, manusia telah mampu memanipulasi, mengubah, dan/atau
menambahkan sifat tertentu pada suatu organisme.
4

B. Proses dan Produk Bioteknologi pada Bidang Pertanian


Dalam mencukupi kebutuhan pangan penduduk dunia yang bertambah
terus, maka produksi pangan secara konvensional tidak dapat mengejarnya.
Oleh karena itu, melalui bioteknologi pertanian dapat menggunakan beberapa
cara antara lain:
1. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua
individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies.
Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah
untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas
x yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan
dengan padi varietas y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen
pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang
memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan
hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek. Penggunaan hormon-
pertumbuhan yang mengubah tumbuhan dari diploid menjadi poliploidi
sehingga dihasilkan produk yang “raksasa”, misalnya buah tomat, lombok
menjadi besar, dan seterusnya.
2. Kultur Jaringan.
Pada keadaan biasa, siklus pertumbuhan suatu tumbuhan memerlukan
waktu yang cukup panjang, tetapi melalui kultur jaringan siklus itu dapat
diperpendek, misalnya bunga anggrek yang secara biasa dari biji sampai
menjadi tumbuhan dewasa hingga berbunga memerlukan waktu yang cukup
lama, tetapi melalui kultur jaringan akan diperoleh tumbuhan baru dengan
cepat dan segera dapat berbunga.
Dalam mempercepat pembibitan tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat
tiga puluh kali dari pada cara tradisional. Dengan demikian, dapat mengatasi
kekurangan dan keterlambatan bibit dalam masa tanam dan juga
meningkatkan kuantitas panen. Dalam perbanyakan tumbuhan secara
kloning (clonning) pada tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai ekonomi
5

tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran dengan kultur jaringan,


misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor, dan sebagainya.
Untuk perbaikan sifat tumbuhan, maka silang somatik dengan kultur
jaringan dapat dibuat keragaman genetik dalam memperoleh tumbuhan yang
memilki sifat unggul. Silang somatik dapat dilakukan antartumbuhan dalam
satu varietas (intervariety), inter spesies, inter famili, inter classis, misalnya
penyilangan antara Nicotiana Tabacum dengan Pisum Sativum, Oryza
Sativa dengan Glysin Maximum, dan seterusnya.
Untuk penelitian penyakit tumbuhan, kultur jaringan (Merestim
Culture) dapat mengusahakan keragaman yang bebas virus dari tumbuhan
yang terserang. Beberapa ahli telah berhasil mendapatkan tumbuhan bebas
virus, misalnya tumbuhan anggur bebas virus crlv, tumbuhan tembakau dari
tmv (Tobaco Mozaic Virus), dan sebagainya.
Untuk membuat tumbuhan toleran terhadap stres, dapat dibuat dengan
kultur jaringan. Dalam dunia pertanian dikenal banyak lahan pertanian tidak
dapat digunakan untuk budidaya tumbuhan pertanian karena tumbuhan yang
akan ditanam mempunyai stres terhadap garam dapur, garam magnesium,
garam alumunium, pestisida, suasana yang dingin, dan sebagainya. Dengan
teknik kultur jaringan, dapat diusahakan spesies atau varietas yang tahan
terhadap stres tersebut, misalnya Licopersicum Esgulentum dan Oryza
Sativa Var yang toleran terhadap garam natrium chloride. Kultur jaringan
dapat melestarikan plasma nutfah yang disimpan di tempat yang dingin
sebagai “call culture, protoplast culture) dan sebagainya.
3. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika tumbuhan dapat menciptakan tumbuhan yang dapat
membentuk racun sendiri dari serangan insekta yang hendak memakannya.
Dengan kata lain, tumbuhan dapat menghasilkan sendiri zat pelindung
terhadap insekta sehingga tidak perlu penyemprotan insektisida. Kecuali itu,
dengan rekayasa genetika dapat dihasilkan tumbuhan bergizi tinggi,
tumbuhan tahan kering, tumbuhan yang dapat memproduksi pupuk sendiri,
umur mulai produksi pendek, dan seterusnya.
6

Organisme yang telah direkayasa genetikanya sering disebut dengan


genetic modified organism (GMO). Contoh bioteknologi dalam bidang
pertanian yang berupa tanaman GMO yang ada di sekitar kita diantaranya
adalah:
 Jagung manis. Jagung manis yang kita konsumsi saat ini merupakan
jagung hasil rekayasa genetika. Pada jagung manis gula yang terkandung
direkayasa untuk tidak diubah menjadi pati sehingga tetap manis dan
berair.
 Pepaya california. Pepaya ini juga merupakan hasil rekayasa genetika
oleh seorang profesor dari IPB, yang memiliki kelebihan rasa lebih manis
dan cepat berbuah.
 Golden rice. Pada tanaman padi ini disisipkan gen penghasil betakaroten
dari tanaman wortel, sehingga padi ini memiliki kelebihan selain
mengandung karbohidrat juga memiliki kandungan vitamin A.
 Kapas yang resisten terhadap Bt toksin. Pada tanaman kapas ini telah
disisipkan gen Bt toksin sehingga aman dari hama.
 Kedelai impor yang menjadi bahan baku dari tempe dan tahu. Kedelai ini
telah disisipkan dengan gen epsps sehingga kedelai impor ini tahan
terhadap herbisida berbahan glifosfat. Selain itu kelebihan lainnya adalah
harganya lebih murah karena selalu tersedia di pasaran.
4. Hidroponik
Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau
wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang bersifat porus,
seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons, sabut kelapa, arang
kayu, dan sebagainya. Contoh bioteknologi konvensional yang lain dalam
bidang pertanian adalah penyeleksian tanaman jenis mustard alami oleh
manusia, menghasilkan tanaman, kolabri, brokoli, kubis, dan kembang kol.
Aplikasi bioteknologi lainnya dapat digunakan untuk menciptakan
pertanian yang berkesinambungan, dengan cara mengurangi ketergantungan
pertanian terhadap bahan kimia. Aplikasi bioteknologi ini dapat berupa
7

pembuatan kompos, pupuk hayati, biopestisida, bioherbisida dan


bioinsektisida. Berbagai macam riset bioteknologi terus dilakukan untuk
menemukan produk pertanian yang dapat meningkatkan produksi maupun
dapat menjadi solusi terhadap permasalahan pertanian lainnya.
5. Transgenik
Sesuai dengan namanya transgenik adalah tanaman dengan hasil
rekayasa genetik sehingga substansi yang dimiliki bukan dari metabolisme
normalnya atau dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki sifat baru yang
sebelumnya tidak dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Pada proses transgenik
tanaman dibumbui gen bakteri yang akan menghasilkan senyawa
endotoksin.
Senyawa ini membantu tanaman untuk mengatasi hama dan
penyakit yang akan menyerang. Tanaman transgenik tentunya akan
terbebas dari pestisida karena pada proses penanaman tidak perlu
penyemprotan pestisida. Penanaman dengan transgenik tentunya memiliki
kelebihan yang menguntungkan untuk manusia, yaitu tidak perlu
menyemprotkan pestisida karena tanaman akan menghasilkan racun
sendiri, dapat memfiksasi nitrogen sendiri, kandungan gizi lebih tinggi,
dan tahan terhadap antibi otik tertentu. Contoh dari transgenik yaitu
tanaman tomat dengan buah yang tidak mudah busuk dan lebih unggul
buahnya dari tomat lain.
6. Pupuk Hayati
Pupuk hayati atau biasa disebut biofertilizer yaitu pupuk dengan
inokulum mikroba yang digunakan untuk menyuburkan tanah. Pupuk ini
memanfaatkan beberapa bakteri seperti bakteri pelarut fosfat, bakteri
penambah nitrogen atau mikoriza dengan rekayasa genetik untuk
menjadikannya sebagai pupuk penyubur tanah. Tentunya bioteknologi
pertanian berperan dalam hal ini agar mengurangi pencemaran lingkungan
dan mencukupi kebutuhan unsur hara atau mineral pada tanaman.

C. Dampak Positif Dan Negatif Bioteknologi


8

1. Dampak Positif Bioteknologi


Beberapa dampak positif (akibat baik, hal-hal yang menguntungkan) dari
perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain:
a. Meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit
tanaman, misalnya tanaman transgenic kebal hama.
b. Meningkatkan produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas)
pertanian, perkebunan, peternakan, maupun perikanan dengan temuan
bibit unggul.
c. Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan
tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt., mentega, dan keju.
d. Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan
logam (biohidrometalurgi).
e. Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan,
seperti: bakteri pemakan plastik dan paraffin, bakteri penghasil bahan
plastik biodegradable.
f. Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy,
misalnya bioethanol, dan biogas.
g. Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit
tertentu, misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon
insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
h. Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah. Dengan
teknologi transplantasi nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa
dilestarikan.
2. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi
Bioteknologi, terutama rakayasa genetika, pada awalnya diharapkan
dapat menjelaskan berbagai macam persoalan dunia, seperti polusi,
penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya juga
menimbulkan dampak yang membawa kerugian.
a. Dampak terhadap lingkungan
Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kea lam bebas
dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih
9

berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan


rekayasa genetika, perubahan genotype tidak tejadi secara alami sesuai
dengan dinamika populasi. Melainkan menurut kebutuhan pelaku
bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya,
bahkan kehancuran. “menciptakan” makhluk hidup yang seragam
bertentangan dengan prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu
keanekaragaman.
b. Dampak terhadap kesehatan
Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah
serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah
menyebabkan 31 orang meninggal di inggris. Tomat flayr sayrt diketahui
mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik
dengan hormon bgh disinyalir mengandung bahan kimia baruyang punya
potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
c. Dampak di bidang sosial ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi
mengandung dampak ekonomi yang membawa pengaruh pada kehidupan
masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil.
Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (boyine growth hormone =
bgh) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%, niscaya akan
menggususr peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi,
gula, kelapa, vanili, gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui
modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman
aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan
menderita kerugian besar.
d. Dampak tehadap etika
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang
serius. Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat
dianggap melanggar hokum alam dan sulit diterima masyarakat.
10

Mayoritas orang amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak


etis. 90% menentang pemindahan gen manusia ke hewan. 75%
menentang pemindahan gen hewan ke manusia.
11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada makalah ini yaitu:
1. Bioteknologi pertanian adalah pengembangan teknologi di bidang
pertanian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
semakin lama semakin meningkat, di era moderen ini kebutuhan pangan
semakin meningkat sehingga manusia di tuntut untuk melakukan inovasi
di dalam berbudidaya tumbuhan agar mendapat hasil yang melimpah,
kualitas yang bagus, bibit yang sehat dan baik dan produktifitas tanaman
yang relatif cepat untuk di panen.
2. Dalam mencukupi kebutuhan pangan penduduk dunia yang bertambah
terus, maka produksi pangan secara konvensional tidak dapat
mengejarnya. Oleh karena itu, melalui bioteknologi pertanian dapat
menggunakan beberapa cara antara lain: (1) pembastaran atau persilangan,
(2) kultur jaringan, (3) rekayasa genetika, (4) hidroponik, (5) transgenik,
dan (6) pupuk hayati.
3. Dampak positif dan negative penerapan bioteknologi pertanian
Dampak positif penerapan bioteknologi pertanian antara lain:
a. Meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit
tanaman, misalnya tanaman transgenic kebal hama.
b. Meningkatkan produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas)
pertanian, perkebunan, peternakan, maupun perikanan dengan temuan
bibit unggul.
c. Meningkatkan nilai tambah makanan.
d. Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan
logam (biohidrometalurgi).
e. Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran
lingkungan,
12

f. Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy,


misalnya bioethanol, dan biogas.
g. Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit
tertentu, misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon
insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
h. Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah.
Dampak negatif penerapan bioteknologi pertanian antara lain :
a. Dampak terhadap lingkungan
b. Dampak terhadap kesehatan
c. Dampak di bidang sosial ekonomi
d. Dampak tehadap etika

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun, dan kami sangat menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan serta pengembangan sangat kami harapkan.
Semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.
13

DAFTAR PUSTAKA

https://yusran-juni.blogspot.com/2016/02/makalah-bioteknologi.html
https://www.papermakalah.com/2017/09/makalah-bioteknologi.html
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/plpg2017/download/materi/ipa/ba
b-xii_bioteknologi.pdf

https://www.swadayaonline.com/artikel/6421/aplikasi-bioteknologi-dalam-dunia-
pertanian/

Anda mungkin juga menyukai