Anda di halaman 1dari 16

BIOTEKNOLOGI

Fusi Sel
( Teknologi Hibridoma )

Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
1. Alfrina Damayanti
2. Hana Fauziyah
3. Luly Zahnar
4. Michael Salem P.U
5. Tyanita Dwi N
6. Wildan Humaidi
7. Zaky Noverio R
Kelas : XII IPA 2
Mata Pelajaran : Biologi

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 6 KOTA DEPOK


Jl. Raya Limo No. 30 Limo Depok
Januari 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat beliau lah kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Materi Bioteknologi
yang mencakup Fusi Sel”. Sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengetahuan serta wawasan kita semua mengenai Materi Bioteknologi mengenai Fusi
Sel. Kami juga menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap adanya saran, kritik, serta masukan
atau usulan dari para pembaca demi perbaikan di masa mendatang, mengingat tidak
ada sesuatu pun yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi saya sendiri serta orang lain.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah
ini yang kurang berkenan. Akhir kata saya berharap pula semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Depok, 7 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rekayasa Genetika 4
2.2 Fusi Sel 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bioteknologi, rekayasa genetika merupakan salah satu dari sekian banyak


variable sains dan teknologi yang tetap memiliki banyak ambivalensi dalam
aplikasinya terhadap kehidupan manusia. Di satu sisi dia menawarkan kemudahan
dan di sisi lain, ia menyimpan potensi bagi ketimpangan dan kekhawatiran sosial.
Absurdnya hukum dan norma, juga potensi akan nampaknya pelecehan etis dan
degradasi moral. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui
aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis
suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen
pada organisme tersebut. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan
atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri. Prinsip-
prisip bioteknologi telah digunakan untuk membuat dan memodifikasi tanaman,
hewan, dan produk makanan.
Bioteknologi yang menggunakan teknologi yang masih sederhana ini disebut
bioteknologi konvensional atau tradisional. Penerapan bioteknologi konvensional ini
sering diterapkan dalam pembuatan produk-produk makanan. Seiring dengan
perkembangan dan penemuan dibidang molekuler maka teknologi yang digunakan
dalam bioteknologi pada saat ini semakin canggih. Bioteknologi yang menggunakan
teknologi canggih ini disebut bioteknologi modern.

1
Teknologi hibridoma adalah suatu cara untuk menya tukan dua sel dari
jaringan-jaringan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang
berbeda, sehingga diperoleh satu sel tunggal (sel hibrid). Selanjutnya, sel hibrid dapat
dikembangbiakkan, sehingga diperoleh ber triliun-triliun sel, Yang masing-masing
mengandung satu set gen komplit dari dua sel aslinya. Sebagai contoh, salah satu dari
dua sel yang asli mungkin berupa sel manusia. Sel tersebut khusus mensekresikan
produk yang berguna seperti antibodi atau hormon. Hormon atau antibodi disekre
sikan dalam jumlah sangat sedikit, karena hasil produksi dikendalikan mekanisme
pengaturan sel yang normal. Jika sel tersebut dilebur dengan sel kanker (sel yang
tidak memiliki pengendalian normal terhadap pertumbuhan dan sintesis protein),
maka produksi hormon atau antibodi secara dramatis meningkat.
 Peristiwa peleburan dua sel seperti tersebut, menghasilkan sel hibrid dan
dikenal sebagai hibridoma (hibrid = sel asli yang dicampur, oma = kanker). Tujuan
teknik hibri doma adalah untuk menghasilkan antibodi dalam jumlah yang besar,
sehingga dapat digunakan untuk diagnostik dan terapeuti.
Antibodi adalah bagian pertahanan tubuh yang digunakan untuk
menghilangkan atau mengurangi zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Mekanisme
kerja antibodi dalam tubuh dimulai dengan diikatnya epitope (bagian antigen) oleh
antibodi. Ikatan ini akan membentuk kompleks antigen-antibodi yang berukuran
besar dan akhirnya mengendap. Kompleks antigen-antibodi ini juga dapat dikenali
oleh sel makrofag, yang akan mendegradasi kompleks ini. Pada perkembangannya
antibodi banyak digunakan sebagai alat deteksi di bidang klinis dan biomedisinal.
Deteksi ini dapat berupa deteksi protein atau deteksi mikroorganisme. Sebagai contoh
penentuan golongan darah, penentuan jumlah mikroorganisme menggunakan ELISA
(Enzyme Linked Immunosorbent Assay) atau penentuan ukuran protein
menggunakan teknik western bloth.
Secara umum tahap pertama deteksi mengggunakan antibodi adalah dengan
mengikatkan epitope yang akan di deteksi dengan antibodi. Hal ini mengharuskan

2
antibodi yang digunakan mampu mengenali epitope secara spesifik. Antibodi yang
dapat mengenali lebih dari satu macam epitope dari dua antigen yang berbeda dapat
menimbulkan kesalahan deteksi positif.
Selama ini antibodi yang sering digunakan dalam deteksi adalah
poliklonalantibodi. Pada larutan antibodi ini terdapat bermacam-macam molekul
antibodi. Satu molekul antibodi, biasanya mengenali satu macam epitope, sehingga
larutan antibodi poliklonal mengenali lebih dari satu macam epitope. Hal ini
menyebabkan larutan antibodi poliklonal kurang spesifik jika digunakan sebagai alat
deteksi.
Dalam proses fusi sel, sel B atau sel T dijadikan sebagai sel sumber gen yang
memiliki sifat yang diinginkan, yaitu mampu memproduksi anti bodi. Sedangkan, sel
wadah atau sel target digunakan sel mieloma atau sel kanker yang mampu membelah
diri dengan cepat dan tidak membahayakan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana menginformasikan Materi Teknologi Hibridoma, sebagai media


penunjang pembelajaran Bab Bioteknologi pada pembelajaran Biologi di kelas?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :


1. Dapat menjelaskan pengertian Rekayasa Genetika
2. Untuk mengetahui lebih mendalam Materi Bioteknologi khususnya mengenai
Fusi Sel (Teknologi Hibridoma)

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika merupakan suatu usaha memanipulasi sifat makhluk hidup


untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat baru sesuai dengan yang diinginkan.
Jenis rekayasa genetika, antara lain Fusi Sel (Teknologi Hibridoma) dan
Rekombinasi DNA.
Rekayasa genetika suatu proses yang mengubah susunan genetik dari suatu
organisme dengan menghapus atau memasukkan DNA. Tidak seperti
pengembangbiakan hewan dan pemuliaan tanaman secara tradisional, yang
melibatkan beberapa persilangan dan kemudian organisme terpilih dengan
fenotip tertentu, rekayasa genetika mengambil gen secara langsung dari satu
organisme dan memasukkan ke organisme lain. Proses ini jauh lebih cepat, dapat
digunakan untuk menyisipkan gen-gen dari organisme apapun (bahkan organisme
dari berbagai domain) dan mencegah agar gen yang tidak diinginkan tidak ikut
ditambahkan.
Rekayasa genetika berpotensi memperbaiki kelainan genetik pada manusia
dengan mengganti gen yang rusak dengan gen yang baik. Proses ini menjadi sebuah
alat yang penting dalam penelitian yang memungkinkan fungsi spesifik suatu
gen menjadi bahan penelitian. Tanaman transgenik yang telah dikembangkan saat
ini membantu keamanan pangan dengan meningkatkan hasil, nilai gizi dan
toleransi terhadap tekanan lingkungan.

4
A. Rekayasa Genetika dengan Menggunakan Plasmid

Plasmid yang digunakan sebagai vector dalam rekayasa genetika adalah plasmid
dari sel bakteri Escherichia Coli, plasmid ragi Saccharomyces Cereviceae, dan
plasmid bakteri Bacillus Subtilis.

Langkah-langkah sederhana Rekayasa Genetika menggunakan Plasmid

Tidak semua sel bakteri mengandung molekul rekombinan, maka perlu


dilakukan seleksi untuk mengidentifikasi bakteri yang mengandung plasmid dan gen
manusia, karena bakteri inilah yang diinginkan. Salah satu cara yang digunakan
adalah cawan replika.
Rekayasa genetika dengan menggunakan plasmid dapat juga digunakan untuk
memproduksi hormon pertumbuhan (somatotropin). Hormon ini dapat memecahkan
masalah pertumbuhan yang abnormal pada manusia dan hewan (terutama sapi).
Selain hormon insulin dan somatotropin, rekayasa genetika dengan Teknik Plasmid
ini dapat juga digunakan dalam produksi interferon.
5
B. Rekayasa Genetika melalui Teknik Hibridoma untuk Pembuatan Antibodi
Monoklonal
Pada saat mempelajari tentang sistem kekebalan tubuh, tentunya akan mengenal
istilah Antibodi. Antibodi adalah golongan protein tertentu yang dibuat di dalam
tubuh, dan berfungsi sebagai senjata sistem imunitas (pertahanan) dari infeksi zat
asing (virus,bakteri,jamur dan zat kimia dari lingkungan). Antibodi dibuat oleh sel
khusus di dalam darah,limpa, dan kelenjar limfa.
Antibodi dihasilkan oleh satu jenis limfosit. Limfosit adalah sel darah putih yang
terdapat pada sistem kekebalan makhluk vertebrata. Limfosit utamanya berperan
dalam imunitas adaptif. Limfosit secara umum dibagi menjadi limfosit B, limfosit T,
dan sel pembunuh alami. Limfosit ini kemudian memghasilkan antibodi yang sejenis.
Jika dihasilkan sejumlah besar sel-sel yang identik, sel-sel ini dinamakan klon. Jika
banyak sekali sel-sel sejenis dihasilkan, sel-sel ini dinamakan monoklonal. Istilah
monoklonal digunakan untuk kelompok antibody yang identik semuanya dengan
bentuk lekuk sama sehingga hanya mengenali antigen yang sama.
Antibodi monoklonal selain dapat dimanfaatkan dalam pengobatan (terapi) juga
dapat digunakan dalam pemeriksaan (diagnosis). Misalnya untuk mendeteksi adanya
virus,bakteri dan infeksi lainnya yaitu dengan menyediakan jumlah senyawa spesifik
secara tepat di dalam tubuh penderita. Dengan car aini dapat diketahui adanya
berbagai gangguan seperti beberapa bentuk ketidaksuburan yang ditandai oleh tidak
adanya hormon tertentu, atau untuk mengetahui pemakaian obat perangsang para atlet
dengan pengujian urine.

6
Proses Pembuatan Antibodi Monoklonal melalui Rekayasa Genetika

Gambar 2 Proses Pembuatan Antibodi Monoklonal Melalui Rekayasa Genetika

Teknologi Hibridoma meliputi penggabungan dua sel jaringan atau organisme


yang berbeda menjadi satu sel hibrid. Salah satu syarat sel yang disatukan adalah
bahwa sel memiliki kemampuan untuk cepat membelah. Sel semacam itu dijumpai
pada sel-sel kanker (Oma = Kanker , Hybrid = Campuran,gabungan dua sel) Teknik
hibridoma mampu menghasilkan antibody monoklonal.
Antibodi Monoklonial adalah suatu antibody yang berfungsi untuk melawan atau
antigen tertentu saja. Hal ini serupa antibodi konvensional yang diperoleh melalui
darah hewan yang diimunisasikan, yang dapat tercemar oleh multiklonial antibodi
dengan kekhususan yang tidak diinginkan. Cara konvensional menghasilkan antibodi
multiklonal karena antibodi dalam tubuh hewan diimunisasi.

7
C. Rekayasa Genetika dengan Menggunakan Plasmid Ti pada Tanaman

Tanaman dapat dimanipulasi secara genetic karena dapat tumbuh dalam kultur
jaringan. Pada medium kultur jaringan yang cocok, setiap sel dapat dirangsang untuk
tumbuh menjadi tumbuhan yang lengkap.
Untuk mendapatkan tumbuhan yang diinginkan diperlukan Teknik Penyisipan
Gen, umumnya yang digunakan bakteri Agrobacterium Tumefaciens. Bakteri ini
bersifat patogen dan meyebabkan tumor atau bisul bermahkota (crown gall) pada
batang tumbuhan. Bakteri ini mempunyai plasmid Ti (Tumor Inducing atau
Penginduksi Tumor). Dengan masuknya bakteri ini ke dalam tumbuhan sehat,
tumbuhan itu akan menderita tumor atau bisul bermahkota. Semua sel tumor tanaman
ini mengandung plasmid Ti yang dapat diklon untuk menghasilkan anak-anak
tanaman. Tanaman kecil hasil kloning ini dapat dipindahkan ke tanah untuk
selanjutnya ditumbuhkan menjadi tanaman dewasa.

Tahapan Rekayasa Genetika pada Tumbuhan dengan bakteri Agrobacterium


Tumefaciens

Gambar 3 Tahapan Rekayasa Genetika pada Tumbuhan dengan bakteri


Agrobacterium Tumefacien
8
Melalui metode tersebut, telah dikembangkan tumbuhan yang tahan terhadap
infeksi virus. Virus tanaman merupakan masalah yang serius untuk tanaman yang
dibudidayakan. Infeksi dapat menurunkan tingkat pertumbuhan, hasil panen, dan
kualitas tanaman. Infeksi tanaman oleh strain virus menghasilkan usaha perlindungan
pada tanaman untuk melawan infeksi strain virus yang lebih merusak. Usaha
perlindungan ini dilakukan oleh bagian virus yang ‘bertugas’ mengkode protein.
Percobaaan pertama dilakukan pada tembakau yang terinfeksi oleh Virus Mozaik
Tembakau (TMV). Tanaman transgenik mengekspresikan protein selubung yang
dihasilkan oleh gen transfer melalui Agrobacterium. Tumbuhan yang telah ditransfer
dengan gen protein selubung ini akan resisten terhadap virus tersebut.

2.2 Fusi Sel (Teknologi Hibridoma)

Hibridoma adalah penyatuan (fusi) dua sel yang berasal dari organisme yang
sama atau dari organisme yang berbeda. Sel hibridoma mengandung campuran gen
yang berasal dari kedua sel tersebut.
Teknologi hibridoma menggunakan sel wadah,sel sumber,gen, dan zat fusi
gen. Sel wadah harus memiliki kemampuan membelah secara cepat, misalnya
mieloma atau sel kanker. Sel sumber gen adalah sel yang memiliki sifat yang
diinginkan. Sementara itu, zat fungsi gen adalah zat-zat yang memicu terjadinya
penggabungan sel, antara lain medan listrik,polietilen glikol (PEG), dan dimetil
sulfoksida (DMSO). PEG berfungsi untuk membuka membran sel sehingga
mempermudah proses fusi.
Teknologi hibridoma telah dikembangkan untuk memproduksi hormon
maupun antibodi. Jika sel penghasil hormon atau antibodi dilebur dengan sel kanker
yang memiliki kecepatan membelah luar biasa, akan dihasilkan hormon atau antibodi
dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat. Cara yang biasa dilakukan untuk
mempercepat terjadinya fusi sel adalah dengan metode elektrofusi, yaitu

9
menggabungkan dua sel dalam satu bidang elektris dengan frekuensi tinggi sehingga
sel-sel tertarik satu sama lainnya dan akhirnya melebur.

1. Pemanfaatan Hibridoma dalam Pembuatan Antibodi Monoklonal


Secara alamiah, tubuh kita memiliki kemampuan untuk memproduksi antibodi.
Setiap benda asing (antigen), misalnya bakteri,jamur,virus dan protein asing yang
masuk ke tubuh akan dilawan dengan antibodi. Antibodi merupakan protein yang
dihasilkan oleh limfosit B. Antibodi tertentu hanya dapat melawan antigen tertentu.
Antibodi yang dibentuk oleh berbagai klon sel limfosit disebut antibodi multiklonal
(poliklonal). Antibodi multiklonal terbentuk karena masuknya beberapa benda asing
ke dalam tubuh sehingga tubuh menghasilkan lebih dari antibodi. Pada antibodi
multiklonal, dapat terjadi kontaminasi oleh kuman atau protein dari antibodi satu
dengan antibodi lainnya. Solusi masalah tersebut adalah dengan membuat antibodi
monoklonal.
Pada tahun 1975, George Kohler dan Cesaer Milstein dari Inggris berhasil
membuat antibodi monoklonal. Antibodi Monoklonal adalah antibodi yang hanya
mengenali dan melawan satu jenis antigen tertentu. Antibodi monoklonal dihasilkan
dari pengklonan satu sel hibridoma. Tahapan pembentukan antibodi monoklonal
dapat dijelaskan sebagai berikut.
 Hewan dari kelompok Mammalia (misalnya tikus,kelinci,kuda atau kera)
disuntik dengan antigen (misalnya bibit penyakit pada manusia
 Sel limfosit B dari limpa, darah, atau kelenjar limfa yang mampu
menghasilkan antibodi dari hewan tersebut, diambil dan difusikan dengan sel
mieloma (sel kanker) sehingga dihasilkan sel hibridoma.
 Selanjutnya, sel hibridoma tersebut diklon dan diseleksi untuk memperoleh
satu sel hibridoma penghasil antibodi monoklonal yang sesuai untuk manusia.
 Sel hibridoma yang dipilih dikembangbiakan (dikultur) untuk menghasilkan
antibodi monoklonal manusia dan sebagian lainnya dibekukan agar dapat

10
disimpan untuk penggunaan yang akan datang.
2. Pemanfaatan Hibridoma dalam Pemetaan Kromosom

Pemetaan Kromosom merupakan usaha untuk mengetahui letak kromosom


yang mengandung gen-gen pembawa sifat-sifat tertentu pada suatu urutan kromosom
dalam sel organisme. Saat terbentuk sel hibridoma, kromosom hancur secara acak.
Setiap sel hibridoma mengalami kerusakan kromosom yang berlainan. Jika salah satu
sel hibridoma yang memiliki kromosom nomor tertentu dikultur dan ternyata dapat
menghasilkan suatu hormon, misalnya somatotropin, dapat diketahui kromosom yang
membawa sifat penghasil hormon tersebut.
Pemetaan Kromosom memberikan sumbangan informasi pada diagnosis dan
pengobatan suatu penyakit, pencegahan penyakit keturunan serta memberikan
gambaran pada evolusi biologi.

3. Hibridoma Memungkinkan Terbentuknya Spesies Baru

Fusi Sel memberikan gambaran kemungkinan terciptanya spesies baru yang


berasal dari gabungan dua sel dari organisme yang berbeda, misalnya antarsel hewan
yang berbeda spesies, antarsel tumbuhan yang berbeda spesies, atau sel hewan
dengan sel tumbuhan. Jika fusi sel tumbuhan dengan sel hewan berhasil dilakukan,
mungkinkah suatu saat akan terbentuk sel hewan yang berklorofil atau manusia yang
mampu berfotosintesis.
Hibridoma sel tumbuhan agak rumit dilakukan karena sel tumbuhan memiliki
dinding sel yang merupakan penghalang terjadinya fusi sel. Dinding sel tersebut perlu
dihancurkan terlebih dahulu dengan pemberian enzim selulase. Protoplasma yang
tertinggal kemudian difusikan, disebut fusi protoplas.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Rekayasa genetika merupakan suatu usaha memanipulasi sifat makhluk hidup


untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat baru sesuai dengan yang diinginkan.
Jenis rekayasa genetika, antara lain Fusi Sel (Teknologi Hibridoma) dan
Rekombinasi DNA.
Teknologi hibridoma adalah suatu cara untuk menya tukan dua sel dari jaringan-
jaringan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang berbeda,
sehingga diperoleh satu sel tunggal (sel hibrid).
Hibridoma adalah penyatuan (fusi) dua sel yang berasal dari organisme yang
sama atau dari organisme yang berbeda. Sel hibridoma mengandung campuran gen
yang berasal dari kedua sel tersebut.
Teknologi hibridoma menggunakan sel wadah,sel sumber,gen, dan zat fusi gen.
Sel wadah harus memiliki kemampuan membelah secara cepat, misalnya mieloma
atau sel kanker.

3.2. Saran
Untuk dapat menambah pustaka sebagai acuan atau bahan pertimbangan dalam
meningkatkan inovasi pada pembelajaran Bioteknologi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtiyas (2013), Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII, Penerbit Erlangga

https://www.kompasiana.com/doel_bedul/5bf9ee9e677ffb118e3a3bd6/produk-dan-
perkembangan-bioteknologi-dalam-bidang-kesehatan-dan-farmasi?
page=3&page_images=2

http://belajarserbaneka.blogspot.com/2014/11/bioteknologi-biologi12b8-langkah.html

https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_03-12-
2022_638ad38109f3c.pdf

https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/3642/Fusi%20Protoplas
%2Bcover.pdf?sequence=1&isAllowed=n

13

Anda mungkin juga menyukai