PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
HANDOUT
Nafsiah, Putri Anggi, Yesi
“PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI”
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Bioteknologi”
Dosen Pengampu: Hifni Septina Carolina, M.Pd.
1. Nafsiah (1801061022)
2. Putri Anggi Febbi Yuna (1801062010)
3. Yesi Mira Yeni (1801061037)
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta, pengatur, dan
pemeliharaan alam semesta, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan handout Bioteknologi dengan tema perkembangan Bioteknologi. Tujuan dalam
pembuatan handout ini untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Bioteknologi.
Handout ini membahas tentang Sejarah Perkembangan Bioteknologi (Konvensional-
Modern), Perkembangan bioteknologi Indonesia dan dunia serta Prospek bioteknologi di
indonesia ini dilengkapi dengan petunjuk uraian materi, ringkasan materi, dan peta konsep.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian handout tentang Bioteknologi ini. Semoga handout ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Kami menyadari bahwa handout ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan.
iii
DAFTAR ISI
Daftar Isi iv
Kesimpulan 18
Daftar Pustaka
iv
PERKEMBANGAN
BIOTEKNOLOGI
Sejarah Perkembangan
Bioteknologi Sejarah Perkembangan
(Konvensional-Modern) Bioteknologi
Indonesia dan Dunia
Prospek Bioteknologi
Di Indonesia
1
Sejarah Perkembangan Bioteknologi (Konvensional-Modern)
SEJARAH PERKEMBANGAN
BIOTEKNOLOGI
KONVEKSIONAL MODERN
Gambar 1. Bioteknologi
Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu yang baru dalam peradaban manusia. Bioteknologi
telah dilakukan sejak zaman dahulu, antara lain untuk menghasilkan minuman beralkohol dan
makanan yang difermentasikan. Bioteknologi mengalami perkembangan secara bertahap.
Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut
era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk
fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobal) dimulai sejak 1857 setelah Louis
Pasteur menemukan Hasil fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme. Makanan atau
minuman yang diproduksi melalui proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake (berasal dari
Jepang), tuak, anggur, dan yoghurt (Kuswanti, 2008:114).
2
Gambar 2. (Louis Pasteur Penemu Hasil Fermentasi)
Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai
digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti alkohol, aseton, butanol, etanol, dan gliserin.
Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat
dengan menggunakan jasa bakteri. Bioteknologi modern lahir pada tahun 1970-an dengan
munculnya teknologi DNA rekombinan. Ilmuwan dari Universitas Kalifornia di San Fransisco
(UCSF) bernama Herbert Boyer berhasil mengembangkan teknologi canggih untuk dapat
memotong rantai DNA lalu menyambungnya lagi. Tetapi karena materi DNA berukuran
sangat kecil, hal ini tidak dapat dibuktikan dengan melihat langsung karena jumlahnya juga
sangat sedikit. Seorang ilmuwan lain dari Universitas Stanford bernama Stanley Cohen
menemukan cara bagaimana memasukkan materi DNA berbentuk lingkaran atau plasmid ke
dalam sel. Walau tinggal berjarak hanya 60 km saja, keduanya tidak pernah bisa bertemu
sehingga dapat menyatukan teknologi yang dimilikinya itu.
Sampai akhirnya pada tahun 1972, keduanya bertemu di sebuah pertemuan ilmiah, ribuan
kilometer dari tempat mereka tinggal dan bekerja di Kalifornia, yaitu di Hawaii. DNA yang
sudah disambung lagi dengan teknologi Boyer dapat diperbanyak dengan memasukkan ke
dalam sel bakteri dengan teknologi Cohen . Karena bakteri berkembang biak sangat cepat,
DNA yang telah dimasukkan pun jadi banyak dalam waktu singkat, sehingga dapat dicek
keberadaannya dengan mudah. Inilah inti dari teknologi DNA rekombinan. DNA adalah salah
satu molekul biologi penyusun sel. Penggunaan molekul biologi itu, bahkan sampai kepada
kemampuan memanipulasi atau merekayasa adalah revolusi teknologi yang menyebabkan
lahirnya bioteknologi modern. Jadi, ada perubahaan dalam bioteknologi tua menjadi
bioteknologi modern yaitu perubahan penggunaan materi hayati dari tingkat sel atau seluler
ke tingkat molekul atau molekuler.
3
Hingga sampai saat ini, perkembangan bioteknologi terus mengalami perkembangan
yang sangat pesat hingga ditemukan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan bahkan
teknologi kloning yang menjadi kontroversi hingga saat ini. Berbagai bioteknologi ini masih
dimungkinkan akan terus berkembang untuk memperoleh produk baru yang menguntungkan
bagi kehidupan manusia.
1. Jenis Bioteknologi
a) Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvesional merupakan proses bioteknologi yang mengandalkan jasa
mikroba untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan manusia melalui proses
fermentasi. Bioteknologi konvensional tidak melakukan manipulasi organisme atau
rekayasa, tetapi menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk
berkembang secara optimal. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi
sederhana.
Contoh produk bioteknologi konvensional yang telah lama ada diantaranya pembuatan
tempe, oncom,tape, dan kecap. Dalam bioteknologi konvensional biasanya hanya
memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Bioteknologi ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
4
Gambar 3.Olahan Bioteknologi Konvensional
b) Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan penerapan bioteknologi yang menggunakan alat
dan cara kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan bersih dan steril, kualitas produk
yang lebih baik, dan kuantitas hasil produk yang dibuat lebih banyak dan terarah. Konsep
penggunaan bioteknologi modern ini lebih menekankan pada bagaimana cara
memanipulasi materi genetik mikroorganisme untuk menghasilkan clone yang lebih
unggul. Contoh produk bioteknologi modern misalnya produksi vaksin, asam amino,
obat, pengolahan limbah, pembasmian hama tanaman, dan penghasil logam.
5
➢ Manfaat bioteknologi modern yaitu :
1. Menghasilkan bibit tanaman dengan sifat unggul
2. Meningkatkan produksi bahan pangan
3. Mengolah sampah menjadi bahan bermanfaat
4. Menghasilkan produk kesehatan (vaksin, antibodi monoclonal,dll)
➢ Ciri Ciri Bioteknologi Modern
1. Bioteknologi modern mulai berkembang sejak ditemukan DNA
2. Mikroorganisme atau Organisme digunakan dengan tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kinerja genetik suatu organisme yang berguna bagi manusia.
3. Peralatan-peralatan mikroorganisme menggunakan teknologi yang modern
Kelebihan Kekurangan
Perbaikan sifat genetik dilakukan secara Relatif mahal
terarah
Dapat mengatasi kendala Teknologi canggih
ketidaksesuaian genetik
Dapat menghasilkan jasad baru Pengaruh jangka panjang
6
2. Analisis genetik mempelajari sifat dan karakter gen yang diwariskan dari sutu generasi ke
generasi berikutnya serta interaksi antara gen dengan lingkungan dalam menghasilkan
suatu sifat.
3. Seleksi atau pemuliaan merupakan manipulasi mikrobia, tanaman atau hewan dan
pemilihan individu atau populasi generasi baru. Konsep dasar persilangan yaitu tanaman
yang sejenis dapat dikawinkan, dan menggunakan struktur alat reproduksi tanaman.
7
8
Gambar 5. Tabel Perkembangan Bioteknologi
9
Pada tahun 6000 SM orang-orang Babilonia berhasil membuat bir dengan fermentasi
jasad renik. Peristiwa ini merupakan proses bioteknologi tertua. Tiga ribu tahun
kemudian, orang-orang Sumeria sudah mampu mengembangkan bir hingga memiliki 20
macam cita rasa.
b. Gelombang Kedua
Bioteknologi generasi kedua dimulai dengan
ditemukannya penisilin oleh Fleming (1929) dan
permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri
pada tahun 1944. Beberapa jenis produk yang
dihasilkan oleh bioteknologi ini, yaitu etanol,
asam asetat, asam sitrat, asam laktat dan gliserin.
Pada era ini lebih dikenal sebagai era antibiotika.
Gambar 7. Etanol
c. Gelombang Ketiga
Bioteknologi generasi ketiga popularitasnya
melonjak tinggi pada pertengahan tahun 1970-an
dengan mulai diterapkannya rekayasa genetika
untuk manipulasi dan memperbaiki sifat
organisme sebagai “agen” yang berperan penting
dalam bioindustri. Berbagai produk farmasi dan
kedokteran yang memiliki nilai tinggi seperti Gambar 8. Contoh Hasil Rekayasa
interferon, hormon, dan vaksin diproduksi berkat Genetika Pada Tumbuhan
10
Dari penemuan tersebut membuat era ini dinamai
dengan bioteknologi baru.
d. Gelombang keempat
Pada gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim (tiga dimensi) yang
dikaji dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses bioteknologi tidak lepas
dari peran enzim sebagai biokatalis. Pengkajian sifat dan kenetika reaksi enzimatik dan
perkembangan peralatan analisis, seperti Kristalografi Sinar X dan Spektrofotometer
Massa yang ditopang oleh rekayasa genetika telah memungkinkan ahli biokimia
merekayasa enzim sesuai sifat yang diinginkan. Generasi keempat juga dikenal sebagai
era rekayasa enzim protein.
11
Selain RUT ada pula skema dana kompetitif serupa yaitu RUTI/untuk tingkat
internasional dan RUK/kemitraaan untuk kerjasama lembaga riset dengan swasta. Usaha-
usaha antara pemerintah menggandeng swasta ini membuahkan hasil antara lain
berdirinya Konsorsium Bioteknologi Indonesia/KBI dengan anggota lembaga
pemerintah, penelitian, pendidikan dan swasta industri farmasi dan pangan khususnya.
Selain beberapa lembaga yang telah disebut di atas, lembaga pemerintah yang aktif
mengembangkan bioteknologi lainnya adalah departemen teknis yaitu Departemen
Pertanian lewat Badan Penelitian dan Pengembangannya seperti Badan Litbang
Bioteknologi Pertanian dan Sumber Daya Genetik Pertanian (Balitbiogen) yang berkantor
di Bogor.
Himpunan bioteknologi juga mulai bermunculan baik yang formal atau non-
formal misalnya Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, Jaringan Peneliti
Bioteknologi Indonesia, dsb. Tak kurang pula jurnal-jurnal baik yang spesifik maupun
yang lebih luas seperti Indonesian Journal of Biotechnology yang berkantor di PAU
Bioteknologi-UGM, sekarang berganti nama menjadi Pusat Studi Bioteknologi-UGM,
dsb. Selain itu, upaya terakhir pemerintah untuk mendorong kemajuan bioteknologi
Indonesia adalah rencana pembentukan lokasi khusus di pulau Rempang, berdekatan
dengan pulau Batam, sebagai wilayah khusus pengembangan dan komersialiasasi
bioteknologi farmasi dan pertanian.Usaha ini dikenal dengan istilah bio-island.
12
C. PROSPEK BIOTEKNOLOGI DI INDONESIA
Prospek bioteknologi adalah suatu gambaran terkait peluang dan juga ancaman dari
suatu aktivitas bioteknologi di masa yang akan datang. Pemerintah secara konsisten
menyediakan dana hibah untuk penelitian termasuk dalam bidang bioteknologi. Melalui
program ini kualitas dan kuantitas dari penelitian menjadi meningkat. Pemerintah juga
menyediakan dana untuk penelitian bagi staf pengajar di Universitas seperti Hibah
Bersaing, Program Pembinaan Riset and Program University Research for Graduate
Education (URGE). Selain itu, bioteknologi selalu akan dikembangkan oleh berbagai
lembaga penelitian dan universitas yang ada di Indonesia.
Perkembangan bioteknologi tidak terlepas dari peran pemerintah sebagai penyedia
dana penelitian untuk meningkatkan pengetahuan, kualitas dan kemajuan bioteknologi di
Indonesia. Sumber dana untuk penelitian di Indonesia selain dari pemerintah, pihak swasta
atau lembaga-lembaga donor nasional maupun internasional dan individu juga berperan
dalam pengembangan bioteknologi di Indonesia. Ada beberapa prospek bioteknologi yang
terdiri dari:
13
1. Prospek Bioteknlogi di bidang pertanian
Penelitian Bioteknologi Pertanian mulai digalakkan dengan pembentukan Panitia
Nasional Bioteknologi di bawah Menteri Negara Riset dan Teknologi pada tahun 1985.
Kegiatan penelitian bioteknologi pertanian mulai terasa meningkat dengan
dilaksanakannya program Riset Unggulan Terpadu (RUT) yang dikelola oleh Dewan
Riset Nasional dan Hibah Bersaing yang dilaksanakan perguruan tinggi, yang
memungkinkan kegiatan penelitian lebih dari satu tahun dengan dana yang
berkesinambungan). Lembaga-lembaga swasta dan pemerintah turut berperan dalam
melakukan penelitian di bidang bioteknologi pertanian. Penelitian pengembangan
bioteknologi dalam bidang pertanian dilakukan untuk merakit varietas unggul seperti
tanaman padi dan tanaman semusim yang sangat membantu dalam menyediakan
kebutuhan pangan di Indonesia. Meskipun bidang bioteknologi mulai berkembang, masih
terdapat adanya penolakan terhadap produk-produk yang sudah dihasilkan.
Menurut Andoko (2018) masalah yang dihadapi oleh negara berkembang seperti
Indonesia adalah masalah sosial dan tantangan dalam pemasaran produk rekayasa
genetika yang mana produsen harus melakukan pengujian lapangan yang membutuhkan
waktu lama dan biaya yang besar sehingga proses penerapan produk rekayasa genetika
menjadi lama. Namun demikian, perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian
memiliki potensi yang menguntungkan. Menurut Sharma et al. (2002), rekayasa genetika
membuka peluang yang luas bagi pemulian untuk mengakses gen dan trait baru dari
sumber yang eksotik dan beragam untuk dimasukkan ke dalam varietas/hibrida unggul.
Tujuan utama dari perakitan produk rekayasa genetika adalah untuk mengatasi berbagai
permasalahan pangan yang dihadapi di berbagai belahan dunia karena pertumbuhan
penduduk yang semakin pesat, termasuk Indonesia. Produk rekayasa genetika bermanfaat
untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia, menghasilkan makanan yang lebih
bergizi serta obat-obatan.
14
Gambar 10. Prospek Bioteknologi di Bidang Pertanian
15
3. Prospek Bioteknologi di Bidang Lingkungan
Bioteknologi lingkungan telah diterapkan di Indonesia sejak perkembangan industri
dan urbanisasi yang telah mengganggu lingkungan yang awalnya bersih. Dampak
prospek bioteknologi dibidang lingkungan sangat membuka peluang yang mana dalam
Perkembangan dibidang lingkungan dapat merestorasi lingkungan yang tercemar serta
meningkatkan kualitas lingkungan terutama bagi manusia. Untuk mengatasi
permasalahan lingkungan, bioteknologi memanfaatkan mikroorganime dalam pengolahan
limbah atau permasalahan lingkungan yang lain dikarenakan penggunaan
mikroorganisme ini dinilai lebih alami dan tidak menimbulkan dampak yang berbahaya
dibandingkan menggunakan bahan kimia atau sintetis (Susilowati, 2007). Bioteknologi
memiliki banyak manfaat bagi lingkungan diantara sebagai bioremediasi, bioleaching
yaitu pelepasan logam dari mineral atau sedimen, memproduksi pupuk hayati yang
mudah didegradasi oleh lingkungan serta mengurangi limbah plastik dengan
memproduksi bioplastik yang berasal dari gula, lemak, protein dan serat tanaman.
16
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19