Anda di halaman 1dari 3

1.

Sesak napas adalah suatu hal yang subjektif, sehingga terdapat dua

komponen penting yang berpelan pada sesak napas. Yang pertama adalah

rangsang sensorik menuju korteks serebral. Rangsang sensorik ini terdiri dari

informasi dari reseptor spesifik, terutama mekanoreseptor, yang terdapat pada

berbagai lokasi alat pernapasan dan wajah. Sesak napas merupakan hasil dari ketidaksesuaian antara
aktivitas pusat pernapasan motorik dan informasi

aferen dari reseptor di saluran napas, paru dan struktur dinding dada. Saat

terjadi perubahan pada tekanan pernapasan, aliran udara atau pergerakan

paru dan dinding dada tidak sesuai dengan perintah dari pusat motorik

sehingga terjadi sensasi ketidaknyamanan dalam bernapas. Mekanisme ini

pertama kali dikenalkan oleh Campbell dan Howell pada tahun 1963 dengan

teori' length-tension inappropriateness'.

Komponen kedua adalah persepsi dari sensasi, yang merupakan hasil

dari interpretasi informasi yang tiba di korleks sensorimotorik. lnterpretasi


tersebut sangat bergantung pada psikologis seseorang dan menjadi halyang

subjektif. Persepsi subjektif ini sering menyebabkan keluhan sesak napas

yang diungkapkan oleh pasien tidak sesuai dengan kondisi fisiknya. Pada

keadaan tertentu pasien tidak merasa sesak walaupun tanda kekurangan

oksigen terlihat jelas seperti pada pernapasan Kussmaul atau pada pasien

yang dalam pengaruh narkotika.

Sumber : Sugiman T, Bernida L. 2012. Sesak Napas. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia

Hubungan sesak nafas dengan pekerjaan buruh bangunan adalah karena seringnya terpapar debu dan
partikel kecil yang menganggu saluran pernapasan. Antara lain :

A. Debu berukuran 2-3 mikron yang

mengendap lebih dalam pada

bronkus/bronkiolus dapat menimbulkan

efek berupa bronchitis, alergi, atau asma.

B. Debu yang berukuran 1-3 mikron yang


mengendap di alveoli, dimana

gerakannya sejalan dengan kecepatan

konstan.

Anda mungkin juga menyukai