Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

DIFUSI PADA ZAT


DI

Disusun Oleh :

Muhammad Taufik Abdulah

XI MIA-4

Kelompok 2

Jalan Sabar, RT.14 / RW. 2, Petukangan Selatan, Pesanggrahan,


RT.14/RW.2, Jakarta Selatan, 12270
Judul : Difusi

Waktu & Tempat : Rabu, 26 Juli 2017. Laboratorium SMAN 90 Jakarta

I. Tujuan : Untuk mengetahui proses transportasi secara difusi.


II. Landasan Teori : Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya
suatuzatdalam pelarut daribagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Perbedaan konsentrasiyang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Difusi merupakan salah satu peristiwaperpindahan massa yang prosesnya sering juga
dilakukan dalam industri-industri. Prosesdifusi minimal melibatkan dua zat, salah satu
zat berkonsentrasi lebih tinggi daripada zatlainnya atau dapat dikatakan dalam kondisi
belum setimbang, Keadaan ini dapat menjadidriving force dari proses difusi. Difusi
akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luassecara merata atau mencapai
keadaankesetimbangandimana perpindahan molekul tetapterjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah uap air daricerek yang berdifusi
dalamudara.Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lainadalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusimolekuler. Difusi ini
terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekulyang diam dari
solid atau fluida.Pada percobaan ini, yang diteliti ialah proses difusi gas cair dan
proses difusi cair-cair. Pada percobaan ini digunakan cairan aseton dengan variasi
temperature untuk mengetahui pengaruhnya terhadap proses difusi. Untuk difusi
gas cair digunakan cairan yangmudah menguap sehingga proses difusi mudah untuk
dilihat. Pada difusi cair-cair digunakanlarutan yang mudah terurai ion-ionnya di
dalam air sehingga proses difusi mudah untuk diamati. Pada percobaan ini dilakukan
variasi konsentrasi untuk mengetahui pengaruhnyaterhadap proses difusi. Variasi ini
dilakukan agar diperoleh suatu perbandingan dari keduavariasi tersebut serta
pengaruhnya terhadap koefisien difusi.
III. Alat :
Sendok dan Pipet Tetes Gelas beker

Tissue Stopwatch

IV. Bahan :
Pasta War Teh Celup. Parfume.

V. Cara Kerja :

Difusi cair

1. Siapkan gelas ukur dengan air 50 ml

2. Lalu tetesi 2 tetes pasta warna, amati proses


Difusi padat

1. Isi gelas ukur dengan air 50 ml

2. Lalu letakkan teh celup kedalam gelas, amatilah prosesnya memerlukan


waktu berapa menit
Difusi gas

1. Semprotkan parfum kesalah satu teman, lalu catat berapa menit wangi
kecium sepanjang 2m

VI. Hasil Pengamatan :

Proses difusi pada pasta warna


yang diteteskan ke dalam air
memerlukan waktu :
21 menit 54 detik.

Proses difusi pada teh celup merk


teh poci yang dicelupkan ke
dalam air memerlukan waktu :
18 menit 34 detik.
Proses difusi pada parfume yang
disemprotkan ke udara
memerlukan waktu :
43 detik.

VII. Kesimpulan:
Berdasarkan pengamatan yang kelompok kami lakukan terbukti bahwa osmosis sulit
terjadi pada air gula dan lebih mudah berosmosis pada air biasa tanpa ada campuran apa-apa
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi
akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar.
Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi
dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika
terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.

Berdasarkan percobaan yang kelompok kami lakukan, kami mendapat data sebagai
berikut :
1. Proses difusi pada pasta warna (cair) yang diteteskan ke dalam air memerlukan waktu 21
menit 54 detik.
2. Proses difusi pada teh celup merk teh poci (padat) yang dicelupkan ke dalam air memerlukan
waktu 18 menit 34 detik.
3. Proses difusi pada parfume (gas) yang disemprotkan ke udara memerlukan waktu 43 detik.
Judul : Osmosis
Waktu & Tempat : Rabu, 26 Juli 2017. Laboratorium SMAN 90 Jakarta
I. Tujuan : Unruk mengetahui perpindahan zat secara osmosis
II. Landasan Teori:
III. Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutnya
rendah yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya
rendah melalui selaput selektif permeabel. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya
lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutan
hipertonis. Sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel
disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap
normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari
ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel mejadi
keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan
dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian
pecah/lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan
hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis
(lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam
larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi
sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam
suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana
yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang
terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi
yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan
yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrasinya tinggi melalui selaput permeabel. Jadi, ergerakan air
berlangsung dari larutan
IV. Alat :

Gelas Beker

Sendok

Stopwatch
Pinset

Neraca Tissu

Penggaris
V. Bahan:
 Kentang
 Gula Halus

VI. Cara Kerja :


1. Kupas kentang sampai bersih lalu bentuk seperti dadu dengan ukuran 2cm x 2cm

2. Isi dengan air sebanyak 50ml


- Untuk gelas ukur 1 : air
- Untuk gelas ukur 2 : air + 3 sendok gula tepung (3gram)
- Untuk gelas ukur 3 : air + 6 sendok gula tepung (6gram)
3. Masukkan kentang secara bersamaan, dengan ukuran timbangan yang sama. Lalu
masukkan kedalam gelas ukur

4. Timbang kembali kentang tersebut dan catatlah perubahannya


VII. Kesimpulan
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami,
tetapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut
melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang
lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat
koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Dari waktu yang dijalankan oleh kelompok kami, kami mendapatkan data sebagai berikut
1. Kentang yang direndam air biasa beratnya naik dari 7 gram, menjadi 7,8 gram.
2. Kentang yang direndam air gula 3 gram, beratnya tetap 7 gram.
3. Kentang yang direndam air gula 6 gram, beratnya turun dari 7 gram menjadi 6,9 gram.

Terbukti bahwa molekul seperti molekul gula tidak dapat melewati membran semipermeabel yang
ada pada kentang.

Anda mungkin juga menyukai