Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
“DIFUSI DAN OSMOSIS”

 
I.                   JUDUL
Difusi dan osmosis

II.                TUJUAN
Untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis.

III.             DASAR TEORI
Difusi merupakan perpindahan zat berupa zat cair, padat, atau gas dengan atau tanpa
melewati membrane dari daerah yang berkosentrasi tinggi (hipertenis) ke yang berkosentrasi
rendah (hipertonis).
Akibat dari perpindahan ini, kosentrasi zat menjadi sama atau isotonis.
Dipengaruhi 4 fakor :
1. Ukuran molekul yang meresap
2. Suhu
3. Kosentrasi zat
4. Wujud materi

Pada hakikatnya osmosis adalah suatu proses disfusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa
osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara
diferensiasial. Dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah.
Pada osmosis molekul bergerak melalui membrane semipermiabel dari larutan zat
berkosentrasi tinggi, ke larutan zat berkosentrasi rendah.
4 macam keadaan sel akibat peristiwa osmosis :
1. Plasmolitis
2. Turgid
3. Krenasi
4. Lisis
 Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran.
Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut
paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam.
Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang
yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan
air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel.
Perbedaan antara difusi dan osmosis adalah, pada proses osmosis ditandai adanya pergerakan
molekul yang melewati membran hidup dan ini hanya terjadi secara alami pada materi hidup.

IV.             METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat
a.       Gelas kimia
b.      Pengaduk

4.2 Bahan
a.       2 telur
b.      Garam dapur halus
c.       Air
d. tinta

4.3 Langkah Kerja


Larutan Garam
1. Menyiapkan dua gelas kimia dengan masing – masing
gelas berisikan air panas dan air dingin.
2. Masukan sedikit garam kedalam dua gelas tersebut.
3. Mengamati mana yang lebih cepat larut dan reaksi yang
muncul.

Tinta yang diteteskan ke dalam air

1. Siapkan gelas kimia yang sudah diisi air.


2. Masukan 3 tetes tinta
3. Mengamati berapa lama tinta menyatu dengan air.

Telur yang dimasukan kedalam air dan larutan garam

1. Siapkan larutan garam dan air biasa


2. Masukan telur kedalam larutan garam dan air biasa
3. Mengamati perbedaanya

Mendiskusikan reaksi apa dan apakah ada perbedaan?

V.                HASIL PENGAMATAN
5.1  Mengamati percobaan difusi

Larutan garam
Air panas : Garam yang diii dengan air panas lebih mudah / cepat larut
Air biasa : Garam yang diisi pada air biasa lebih lama / sulit larut.
Garam yang diisi pada air panas terjadi reaksi seperti gelembung, sedangan pada air biasa tdak
ada reaksi apa – apa.

Tinta yang diteteskan ke dalam air


Sebelum sesudah

Keterangan: Keterangan:

Gelas kimia yang telah diberi Setelah ditunggu selama 2


air sebanyak 50 ml ditetesi menit 50 detik, tinta tadi yang
tinta, tetesan tinta tersebut hanya mengumpul pada satu
hanya mengumpul pada satu titik menjadi menyebar ke air,
titik. yang menyebabkan air
berwarna kebiruan.

5.2  Mengamati proses osmosis telur


     Percobaan kelompok 3

sebelum Sesudah
Perubah
an Kentang+gar Kentang+gar
Telur Kentang
am am

Telur yang
Esparto dimasukan Seperti Lebih
Tekstur telur kedalam telur mengental
pada larutan pada dan
umumny garam, umumny menggumpal
a. mengembang a. .
dan terapung.

Air Volumen Volumenya Volumen Volumenya


ya 60 ml 60 ml tidak ya 60 ml
mengembang <60 ml
, tetapi
terlihat Tidak terjadi
membesar perubahan,
tidak
menggumpal
dari luar.
ataupun
mengental.

VI.             PEMBAHASAN
Difusi adalah gerakan molekul dari konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih
rendah, yitu penurunan gradien konsentrasi sampai mencapai keseimbangan dan penyebaran.
Jika suatu zat dapat bergerak bebas tanpa hambat oleh gaya tarik, maka jangka waktu tertentu
partikel-partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada.  Difusi merupakan proses fisik
yang dapat yang dapat diamati dengan beberapa tipe molekul. Tiap molekul bergerak secara
lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul lainnya. Pada setiap tabrakan molekul terpental dan
menuju kearah yang lain, hal inilah yang menyebabkan gerakan acak dari molekul suatu zat yang
ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik.
Melihat pada ada tidaknya pembawa (carrier) pada membran maka difusi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu difusi bebas dan difusi terikat. Difusi bebas ialah difusi zat tanpa kemudahan
dari protein pembawa pada membran, zat itu bebas berdifusi sendiri. Sedangkan difusi terikat
ialah difusi yang dipermudah atau diberi fasilitas oleh protein pembawa dalam membran. Tidak
ada pembawa itu tidakada difusi.
Pada hakikatnya osmosis adalah suatu proses disfusi. Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut
melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensiasial. Dari suatu tempat berkonsentrasi
tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah.  Perlu di tekankan bahwa konsentrasi disini, adalah
konsentrasi pelarutnya, yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul, ion) dalam
air itu. Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu faktor yang begitu penting
sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis. Proses osmosis berbeda dengan
difusi karena yang berpindah adalah zat pelarutnya semisal air dan alkohol.
Dalam keadaan biasa sel menjaga suasana yang isotonis dengan cairan medium. Sel hidup
selalu berupaya untuk menjaga tekanan osmosanya sesuai dengan cairan medium. Jika ada
gangguan pada tekanan osmosa itu sel pun akan rusak. Upaya menjaga tekanan osmosa ini
tergolong pada sifat homostasis. Kalau elektrolit orang dimasukkan ke dalam larutan garam yang
hipertonis terhadap sitoplasma elektrolit itu, maka air kan merembes keluar, sehingga terjadi
pengerutan. Berkerutnya sel oleh keluarnya air disebut krenasi. Kalau eritrosit dimasukkan ke
dalam larutan yang hipotonis terhadap sitoplasma eritrosit, air merembes masuk, sehingga sel
menjadi menggelembung, akhirnya pecah (mengalami lisis). Peristiwa ini di sebut haemolysis
(haem = darah, haemoglobin, lysis = pecah, hancur). Kalau bukan eritrolit yang pecah oleh
larutan hipotonis, secara umum disebut cytolyssis.
Perbedaan antara difusi dan osmosis adalah, pada proses osmosis ditandai adanya pergerakan
molekul yang melewati membran hidup dan ini hanya terjadi secara alami pada materi hidup
yang menyebabkan prosesnya lebih pelan dan sulit karena air harus melewati terlebih dahulu
pori yang banyak tersebar pada membran sel. Berbeda dengan proses difusi yang dapat terjadi
baik pada benda hidup maupun tak hidup dengan proses yang cepat dan mudah karena tanpa
melalui pori-pori membran sel.
Berdasarkan percobaan proses disfusi, yaitu pengamatan pada air yang ditetesi dengan tinta
di dapatkan penjabaran sebagai berikut, cawan petri yang telah diisi dengan air lalu ditetesi
dengan tinta, tetesan tinta hanya mengumpul menjadi satu pada satu titik. Setelah menunggu satu
menit tinta menyebar dan air berubah menjadi kebiruan karena membaur dengan warna tinta.
Larutan berisi keduanya yaitu terlarut biasanya padat dan zat pelarut biasanya cair. Pada
percobaan ini terlarut adalah tinta dan pelarutnya adalah air. Setelah satu menit terlarut dan
pelarut terjadi penyebaran, mereka melanjutkan gerakan. Dalam waktu satu menit saja proses
difusi sudah terjadi, hal ini karena molekul-molekul antara zat terlarut dan pelarut berampur
tanpa ada sekat ataupun membran yang dapat menghambat proses difusi. Dari lima kelompok
yang melakukan percobaan semuanya mendapat hasil yang sama. Dan hal ini sesuai dengan teori
bahwa difusi itu terjadi dari konsentrasi tinggi yang merupakan tinta menuju ke konsentrasi
rendah yaitu air.
Sedangkan untuk proses osmosis, kami melakukan pengamatan menggunakan kentang. Yaitu
dengan cara sebagai berikut, yaitu menyiapkan dua butir kentang, mengupas umbi kentang dan
memotongnya hingga membentuk seperti kubus, atau membentuk lainnya yang penting bahan
dapat berdiri menumpu salah satu bidang sayatan tanpa bergulir. Membuat cekungan yang cukup
dalam pada sisi sayatan kentang. Memberikan kedalam cekungan kentang dengan garam dapur
halus sebanyak separuh cekungan, sedangkan yang lain dibiarkan kosong. Meletakkan kedua
kentang tersebut ke dalam cawan petri yang terlebih dahulu telah diisi air dan telah diketahui
jumlahnya. Membiarkan selama kurang lebih tiga puluh menit, kemudian mengadakan
pengamatan dan mengukur kembali air dalam cawan petri setelah kentang dikeluarkan.
Mendiskusikan gejala apakah yang terjadi pada cekungan kedukentang tersebut.
Pada percobaan kelompok tiga, sebelum percobaan tekstur telur tanpa garam adalah sama
seperti pada umumnya. Setelah didiamkan selama kurang lebih 10 – 15 menit tekstur telur tanpa
garam, tidak terjadi prubahan, sedangkan telur yang didiampan pada larutan garam berubah
menjadi lebih mengental dan menggumpal.
Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimulkan bahwa difusi
itu proses penyebaran molekul tanpa adanya membran sel sebagai perantaranya dari konsentrasi
tinggi jika dalam percobaan ini adalah tinta, menuju ke konsentrasi rendah dalam percobaan ini
adalah air. Proses penyebara molekul-molekul dalam proses difusi lebih cepat karena tidak
adanya membran tadi. Sedangkan proses osmosis merupakan penyebaran molekul dengan
adanya membran sel sebagai perantaranya. Membran tersebut harus bersifat permeabel (tembus)
yang selektif yaitu biasanya adalah air. Karena osmosis melewati sekat dalam hal ini adalah
membran maka proses penyebarannya lebih pelan dan sulit dari pada proses osmosis. Hal ini di
tujunkan pada percobaan, saat difusi hanya dengan satu menit penyebarannya sudah relatif
menyebar sempurna, sedangkan pada proses osmosis walau waktu percobaannya mencapai 10 –
15 menit, namun proses osmosis jika dilihat dari perubahan tekstur, larutan air garam yang dapat
mengubah tekstur telur.

VII.          PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Difusi itu proses penyebaran molekul tanpa adanya membran sel sebagai perantaranya dari
konsentrasi tinggi jika dalam percobaan ini adalah tinta, menuju ke konsentrasi rendah dalam
percobaan ini adalah air. Proses penyebara molekul-molekul dalam proses difusi lebih cepat
karena tidak adanya membran tadi. Sedangkan proses osmosis merupakan penyebaran molekul
dengan adanya membran sel sebagai perantaranya.
7.2  Saran
Untuk para praktikum diharapkan menyiapkan peralatan praktikum dari awal agar waktunya
bejalan sesuai dengan jadwal.

Anda mungkin juga menyukai