Anda di halaman 1dari 2

I.

Cara Kerja Praktikum Osmosis dan difusi


A. Merangkai alat Osmosis dari kentang
1. Buatlah tabung dari kentang dengan cara membuat lubang tidak
tembus menggunakan potongan pipa. Dinding tabung kentang
terutama bagian bawah, tipiskan dengan cara memotong sebagian
kentang dari sisi luar. Pastikan tabung kentang tidak bocor.
2. Masukan larutan gula ke dalam tabung kentang sebanyak 1/3 bagian.
3. Masukkan tabung kentang yang berisi larutan gula ke dalam
gelas beker 250ml yang berisi air.
B. Merangkai alat osmosis dari usus
1. Bersihkan usus dan ikat rapat salah satu ujungnya.
2. Masukkan air larutan gula ke dalam usus
3. Masukkan pipa kapiler ke dalam usus hingga menyentuh larutan gula atau
sirup, kemudian ikat.
4. Gantung pada statif dan masukkan ke dalam gelas beker 1000ml yang berisi
air.

Perbandingan osmosis dan difusi

1. Prinsip difusi merupakan dasar dari proses perpindahan zat secara spontan dari daerah
dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah sampai tercapai
keseimbangan. Prinsip ini berlaku untuk zat-zat yang dapat bergerak secara bebas, seperti
molekul-molekul gas dan partikel-partikel kecil yang larut dalam pelarut. Sedangkan
prinsip osmosis merupakan perpindahan zat dengan konsentrasi yang berbeda pada kedua
sisi membran semipermeabel, yang menyebabkan pelarutan dari daerah dengan
konsentrasi pelarut rendah ke daerah dengan konsentrasi pelarut tinggi. Prinsip utama
osmosi adalah melibatkan pelarutan melalui membrane semipermiabel.
2. Difusi merupakan proses perpindahan berbagai zat, termasuk gas, cairan, atau partikel
padat, dari daerah konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah. Sebaliknya, osmosis
adalah perpindahan air melalui membran semipermeabel, tidak termasuk perpindahan zat
terlarutnya. Difusi dapat terjadi melalui membran semipermeabel atau melalui celah
antara molekul, sedangkan osmosis khusus terjadi melalui membran semipermeabel yang
memungkinkan perpindahan air namun menghalangi perpindahan zat terlarut yang lebih
besar.
3. Dalam praktikum atau pengamatan, peristiwa difusi dapat diidentifikasi dengan melihat
perpindahan molekul zat terlarut dengan konsentrasi tinggi ke rendah tanpa memerlukan
energi tambahan. Sedangkan osmosis dapat diidentifikasi ketika air bergerak melalui
membran semipermeabel dari daerah konsentrasi air tinggi ke rendah, menghasilkan
perubahan volume larutan atau sel.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi dan osmosi
a. Perbedaan Konsentrasi: Difusi dan osmosis terjadi karena adanya perbedaan
konsentrasi zat-zat di antara dua area. Semakin besar perbedaan konsentrasi,
semakin cepat laju difusi atau osmosisnya.
b. Suhu: Suhu dapat mempengaruhi laju difusi. Pada umumnya, semakin tinggi suhu,
semakin cepat laju difusi karena partikel-partikel zat memiliki energi kinetik yang
lebih besar.
5. Perbandingan laju difusi suatu zat dalam media tertentu dengan variasi kondisi (suhu :
panas, dingin, normal)
a. Suhu Panas: Pada suhu panas, partikel-partikel dalam zat pelarut bergerak lebih
cepat dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah.
Oleh karena itu, laju difusi akan lebih cepat pada suhu panas karena partikel-
partikel bergerak dengan lebih cepat.
b. Suhu Dingin: Sebaliknya, pada suhu dingin, laju pergerakan partikel akan lebih
lambat, yang berarti bahwa laju difusi akan berkurang pada suhu dingin.
c. Suhu Normal: Pada suhu normal, pergerakan partikel-partikel dalam zat pelarut
tidak terlalu cepat seperti pada suhu panas, namun juga tidak terlalu lambat seperti
pada suhu dingin. Dalam hal ini, laju difusi akan berada di antara laju difusi pada
suhu panas dan dingin.

Anda mungkin juga menyukai