1. Prinsip difusi merupakan dasar dari proses perpindahan zat secara spontan dari daerah
dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah sampai tercapai
keseimbangan. Prinsip ini berlaku untuk zat-zat yang dapat bergerak secara bebas, seperti
molekul-molekul gas dan partikel-partikel kecil yang larut dalam pelarut. Sedangkan
prinsip osmosis merupakan perpindahan zat dengan konsentrasi yang berbeda pada kedua
sisi membran semipermeabel, yang menyebabkan pelarutan dari daerah dengan
konsentrasi pelarut rendah ke daerah dengan konsentrasi pelarut tinggi. Prinsip utama
osmosi adalah melibatkan pelarutan melalui membrane semipermiabel.
2. Difusi merupakan proses perpindahan berbagai zat, termasuk gas, cairan, atau partikel
padat, dari daerah konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah. Sebaliknya, osmosis
adalah perpindahan air melalui membran semipermeabel, tidak termasuk perpindahan zat
terlarutnya. Difusi dapat terjadi melalui membran semipermeabel atau melalui celah
antara molekul, sedangkan osmosis khusus terjadi melalui membran semipermeabel yang
memungkinkan perpindahan air namun menghalangi perpindahan zat terlarut yang lebih
besar.
3. Dalam praktikum atau pengamatan, peristiwa difusi dapat diidentifikasi dengan melihat
perpindahan molekul zat terlarut dengan konsentrasi tinggi ke rendah tanpa memerlukan
energi tambahan. Sedangkan osmosis dapat diidentifikasi ketika air bergerak melalui
membran semipermeabel dari daerah konsentrasi air tinggi ke rendah, menghasilkan
perubahan volume larutan atau sel.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi dan osmosi
a. Perbedaan Konsentrasi: Difusi dan osmosis terjadi karena adanya perbedaan
konsentrasi zat-zat di antara dua area. Semakin besar perbedaan konsentrasi,
semakin cepat laju difusi atau osmosisnya.
b. Suhu: Suhu dapat mempengaruhi laju difusi. Pada umumnya, semakin tinggi suhu,
semakin cepat laju difusi karena partikel-partikel zat memiliki energi kinetik yang
lebih besar.
5. Perbandingan laju difusi suatu zat dalam media tertentu dengan variasi kondisi (suhu :
panas, dingin, normal)
a. Suhu Panas: Pada suhu panas, partikel-partikel dalam zat pelarut bergerak lebih
cepat dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah.
Oleh karena itu, laju difusi akan lebih cepat pada suhu panas karena partikel-
partikel bergerak dengan lebih cepat.
b. Suhu Dingin: Sebaliknya, pada suhu dingin, laju pergerakan partikel akan lebih
lambat, yang berarti bahwa laju difusi akan berkurang pada suhu dingin.
c. Suhu Normal: Pada suhu normal, pergerakan partikel-partikel dalam zat pelarut
tidak terlalu cepat seperti pada suhu panas, namun juga tidak terlalu lambat seperti
pada suhu dingin. Dalam hal ini, laju difusi akan berada di antara laju difusi pada
suhu panas dan dingin.