(OBESITAS)
A. Pengertian
• Pemberian makan tambahan tinggi kalori pada usia yang terlalu dini.
2. Gangguan emosional
Biasanya pada anak yang lebih besar, dimana makanan bagi anak
merupakan pengganti untuk mencapai kepuasan dalam memperoleh kasih sayang.
3. Penggunaan kalori yang kurang
C. Faktor predisposisi
• Pola Makan
Anak-anak yang jarang bergerak akan lebih mudah mengalami kenaikan berat
badan karena mereka tidak membakar kalori melalui aktivitas fisik.
• Masalah genetik
Bila anak anda datang dari sebuah keluarga yang rata-rata anggotanya
mengalami kegemukan, maka mungkin secara genetik akan mengalami kelebihan
berat badan, terutama bila berada dalam lingkungan dimana makanan tinggi kalori
selalu tersedia dan aktivitas fisik jarang dilakukan. Faktor psikologis
Ada sebagian anak-anak yang makan terlalu banyak sebagai pelampiasan bila
ada masalah, terutama masalah emosi, seperti stress dan kebosanan.
• Faktor keluarga/sosial
Kebiasaan orang tua dalam menyiapkan makanan di rumah.
• Anak cacat
Anak yang aktivitasnya kurang karena problem fisik atau cara mengasuh.
D. Patofisiologi
E. Gejala klinis
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan apakah anak anda
mepunyai berat badan berlebih. Secara singkat BB lebih dapat dilihat dengan
memperhatikan KMS anak. Apabila diatas garis hijau maka kemungkinan anak
memiliki berat badan berlebih. Selanjutnya dilihat tinggi badan anak, apakah
proporsional atau tidak.
Cara yang lain adalah dengan melihat grafik IMT (BMI, Body Mass Index)
khusus anak di atas usia 2 tahun bisa dilihat kalsifikasinya yaitu :
• Persentil >95 : obesitas
• Persentil 75-95 : overweight
• Persentil 25-75 : normal
• Persentil <25 : kurang
G. Komplikasi
Kurang percaya diri merupakan efek psikologis yang dapat terjadi pada
anak yang obesitas. Anak pada masa remaja yang obesitas biasanya pasif
dan depresif. Karena sering tidak dilibatkan pada kegiatan yang dilakukan
oleh teman sebayanya. Juga sulit mendapatkan pacar karena merasa
potongan tubuhnya jelek, tidak modis, merasa rendah diri sehingga
mengisolasi dari pergaulan dengan teman-temannya.
Bila obesitas pada anak terus berlanjut sampai masa dewasa dapat mengakibatkan
:
• Diabetes
H. Pencegahan
• Pencegahan yang dilakukan harus sedini mungkin sejak dari bayi yaitu
dengan memberikan ASI. Bayi yang minum ASI jarang yang menjadi
obesitas karena komposisi ASI mempunyai meknismetersendiri dalam
mengontrol berat badan bayi.
• Memberikan contoh yang baik dengan cara memperhatikan makanan yang
anda makan sehingga anada dapat tetap konsisten menjaga berat badan
ideal.
• Aktif dan mengundang anak untuk bergabung menjalankan kebiasaan
yang sehat bersama-sama.
• Harus menyadari bahwa tekanan yang terlalu besar pada kebiasaan makan
dan berat badan anak anda dapat memberi efek terbalik dimana si anak
makan terlalu banyak, atau mungkin membuat mereka rawan terjangkit
kelainan pada pola makan.
• Tidak perlu menjadi terlalu kritis, anda hanya perlu menekankan pada apa
yang baik, seperti senangnya bisa bermain diluar rumah, berbagai variasi
buah segar yang bisa anda dapatkan sepanjang tahun.
• Tekankan keuntungan dari banyak beraktiitas selain dari membantu
mereka untuk menjaga berat badan. Contohnya banyak bergerak membuat
jantung, paru-paru dan otootot lain menjadi lebih kuat.
I. Penanganan
Tekankan pada aktivitas bukan olahraga. Aktivitas anak anda tidak harus berupa
olahraga yang terstruktur, tujuannya hanya agar mereka tetap bergerak. Aktivitas
bermain bebas seperti bermain petak umpet, tarik tambang atau lompat tali dapat
menjadi cara yang jitu untuk membakar kalori dan meningkatkan
stamina.Temukan aktivitas yang disukai oleh anak anda. Bila anda ingin memiliki
anak yang aktif, anda sendiri harus aktif. Buat pekerjaan rumah tangga sebagai
aktivitas keluarga.Buat aktivitas yang berpariasi. Biarkan anak-anak secara
bergantian memilih aktivitas apa yang akan mereka lakukan yang penting anak
anda melakukan suatu aktivitas.
Buat sebagai komitmen keluarga. Anak-anak tidak dapat mengubah sendiri
pola makan dan pola aktivitas mereka. Mereka membutuhkan dukungan dan
dorongan dari keluarga dan pengasuh mereka.Pembedahan dan penggunaan obat.
Bila anak anda telah bergelut dengan masalah bert badannya unttuk waktu yang
cukup lama, anda mungkin berfikir pembedahan atau penggunaan obat dapat
membentu masalahnya. Akan tetapi penggunaan obat jarang sekali dilakukan pada
anak-anak.
1. Anamnesis
3. Pemeriksaan penunjang
Analisis diet, laboratorium, radiologis, ekokardiografi dan test fungsi paru (jika
ada tanda-tanda kelainan).
4. Pemeriksaan antropometri
Pengukuran berat badan dibandingkan dengan berat badan ideal. BBI adalah berat
badan menurut tinggi badan ideal. Disebut obesitas bila BB>120% BB ideal.
Sebagai bagian dari perawatan anak sehat dokter akan menghitung indeks
massa tubuh atau BMI dan menentukan dimana posisinya pada tabel pertumbuhan
sesuai usia. Indeks massa tubuh menunjukan bila anak mengalami kelebihan berat
untuk usia dan tinggi badannya. Untuk menghitung index masa tubuh anak dapat
digunakan rumus : BB/TB2 = Kg/meter2.
Cara yang lebih mudah untuk mendapatkan indeks massa tubuh adalah
m=dengan menggunakan kalkulator indeks massa tubuh. Bila telah diketahui IMT
anak kemudian diplot ke tabel IMT yang sudah baku.
Dengan menggunakan tabel pertumbuhan, dokter dapat menentukan
persentil anak. Perhitungan dalam tabel pertumbuhan ini dibuat oleh pusat
pengendalian dan pencegahan penyakit di amerika (Center for Disease Control
and Prevention = CDC) anak akan dimasukan dalam salah satu dari 4kategori
berikut :
• BMI < persentil 5 : kekurangan berat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan berat badan berhubungan dengan asupan nutrisi yang
berlebihan.
1. Anak akan mengikuti diet yang memberikan kehilangan berat badan tanpa
mengganggu pertumbuhan, aktivitas normal atau psikologik kesejahteraan.
2. Anak akan terlibat dalam program latihan rutin.