Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berpikir merupakan suatu keaktifan pribadi manusia yangmengakibatkan


penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Berpikir jugamerupakan suatu
kegiatan mental untuk membangun dan memperolehpengetahuan. Kemampuan
berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan,
pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir
kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam  pendidikan sejak 1942. Penelitian
dan berbagai pendapat tentang hal itu, telah menjadi topik pembicaraan dalam
sepuluh tahun terakhir ini (Patrick, 2000:1). Definisi berpikir kritis banyak
dikemukakan para ahli.

Kember (1997) menyatakan bahwa kurangnya pemahaman  pengajar


tentang berpikir kritis menyebabkan adanya kecenderungan untuk tidak
mengajarkan atau melakukan penilaian ketrampilan berpikir pada siswa.
Seringkali pengajaran berpikir kritis diartikan sebagai problem solving, meskipun
kemampuan memecahkan masalah merupakan sebagian dari kemampuan berpikir
kritis (Pithers RT, Soden R., 2000).

Strategi  pengajaran  berpikir  kritis  pada program sarjana kedokteran


yang dilakukan di MelakaManipalMedicalCollege India adalah dengan
memberikan penilaian menggunakan pertanyaan  yang  memerlukan  ketrampilan
berpikir pada  level yang lebih tinggi dan belajar ilmu dasar menggunakan kasus
klinik untuk mata kuliah yang sudah  terintegrasi  menggunakan blok yang
berbasis pada sistem organ. Setelah kuliah pendahuluan, mahasiswa diberikan
kasus klinik serta sejumlah pertanyaan  yang harus dijawab beserta alasan sebagai
penugasan. Jawaban didiskusikan  pada pertemuan berikutnya untuk meluruskan a
danya kesalahan konsep dan  memperjelas materi  yang belum dipahami oleh
mahasiswa. Hasilnya menunjukkan  bahwa  mahasiswa  pada program  tersebut 
menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam mengerjakan soal-soal  hapalan
maupun soal yang menuntut jawaban yang  memerlukan  telaah  yang  lebih
dalam. Mahasiswa juga termotivasi untuk belajar (Abraham RR., etal., 2004).

1.2 Rumusan Masalah

1
1. Apa itu berpikir kritis?
2. Apa saja komponen dalam berpikir kritis
3. Apa manfaat dari berpikirkritis?
4. Bagaimana cara kita berpikir kritis?
5. Apa penttingnya berpikir kritis bagi seorang perawat?
6. Bagaimanamodel berpikir kritisdalam keperawatan?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui apa itu berpikir kritis


2. Dapat mengetahui komponen dalam berpikir kritis
3. Dapat mengetahui manfaat dari berpikir kritis
4. Dapat mengetahui cara kita berpikir kritis
5. Dapat mengetahui pentingnya berpikir kritis bagi seorang perawat
6. Dapat mengetahui model berpikir kritis dalam keperawatan

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran atau


teorema yang kita terima. Respon tersebut melibatkan kemampuan untuk
mengevaluasi secara sistematis . Konsep ini telah dikembangkan sekitar 2500
tahun yang lalu.

Pada tahun 1987, dalam presentasinya di 8th Annual International


ConferenceonCriticalThinkingandEducationReform, Michael Scriven & Richard
Paul menjelaskan bahwa berpikir kritis melibatkan proses yang secara aktif dan
penuh kemampuan untuk membuat konsep, menerapkan, menganalisa,
menyarikan, dan mengamati sebuah masalah yang diperoleh ataupun diciptakan
dari pengamatan, pengalaman, komunikasi dan lain sebagainya.

Ada 2 komponen yang membentuk kemampuan berpikir kritis. yaitu :

1. Kemampuan untuk menghasilkan dan memproses informasi atau


kepercayaan.
2. Kebiasaan, dengan berdasarkan komitmen intelektual.

Dalam seminar pendidikan dan pemikiran kritis pada tahun 1941, Edward
Glaser menjelaskan 3 hal yang terlibat dalam pembentukan kemampuan berpikir
kritis.

1. Pemahaman berpikir santun untuk setiap permasalahan yang datang, yang


ada pada rentang pengetahuan yang dimilik olehnya,

2. Pengetahuan dan keingintahuan, dan

3. Kemampuan-kemampuan lain untuk menerapkan kemampuan berpikir

Berpikir kritis kerap dikaitkan dengan analitis dan reflektif. Pada dasarnya
pengertian berpikir kritis adalah sebuah proses berpikir dengan tujuan untuk
membuat keputusan secara rasional untuk memutuskan suatu perkara atau
masalah. Di jaman sekarang ini pola berpikir kritis sangatlah penting dalam
kehipan kita sehari-hari. Cara berpikir kritis ini dapat membantu manusia
menyelesaikan masalah, kemampuan dalam mengambil keputusan secara selektif

3
dan lain sebagainya.

Pengertian berpikir menurut para ahli yakni :

1. Gunawan (2003:177-178) berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir


secara kompleks yang menggunakan proses diantaranya analisis dan
evaluasi. Berpikir kritis juga melibatkan keahlian berpikir induktif
(mengenali permasalahan yang bersifat terbuka, mengenali hubungan,
mampu menemukan sebab dan akibat, membuat kesimpulan dengan data
yang relevan. Selain kealian berpikir induktif juga terdapat keahlian
berpikir deduktif yakni kemampuan memecahkan masalah spasial, mampu
membedakan antara fakta
2. Menurut Paul (2005) berpikir kritis adalah suatu seni berpikir yang
berdampak pada intelektualitas seseorang, sehingga bagi orang yang
mempunyai kemampuan berpikir kritis yang baik, akan mempunyai
kemampuan intelektualitas yang lebih dibandingkan dengan orang yang
mempunyai kemampuan berpikir yang rendah.
3. Menurut Bandman (1988), berpikir kritis adalah pengujian secara rasional
terhadap ide–ide, kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran, masalah,
kepercayaan dan tindakan.
4. Stander (1992) berpendapat bahwa berpikir kritis adalah suatu proses
pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang
mutakhir dan menginterpretasikannya serta mengevaluasi pendapat-
pendapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya
perspektif atau pandangan baru.
5. Menurut para ahli (Pery dan Potter,2005), berpikir kritis adalah suatu
proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterfensikan
atau mengefaluasi informasi untuk membuat sebuah penilain atau
keputusan berdasarkan kemampuan,menerapkan ilmu pengetahuan dan
pengalaman.
6. Menurut Ennis (1996) berpikir kritis adalah suatu proses, sedangkan
tujuannya adalah membuat keputusan yang masuk akal tentang apa yang
diyakini atau dilakukan. Berpikir kritis adalah berpikir pada tingkat yang
lebih tinggi, karena pada saat mengambil keputusan atau menarik
kesimpulan merupakan control aktif yaitu reasonable, reflective,
responsible, dan skillfulthinking.

Definisi para ahli tentang berpikir kritis sangat beragam namun secara umum
berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir kognitif dengan menggabungkan
kemampuan intelektual dan kemampuan berpikir untuk mempelajari berbagai

4
disiplin ilmu dalam kehidupan, sehingga bentuk ketrampilan berpikir yang
dibutuhkan pun akan berbeda untuk masing–masing disiplin ilmu.

2.2 Komponen Berpikir Kritis

Komponen berpikir kritis terdiri atas standar yang harus ada dalam
berpikir kritis dan elemennya.

Menurut Bassham (2002) komponen berpikir kritis mencakup aspek


kejelasan, ketepatan, ketelitian, relevansi, konsistensi, kebenaran logika,
kelengkapan dan kewajaran. sedangkan

Menurut Paul dan Elder (2002) selain aspek–aspek yang telah


dikemukakan oleh Bassham perlu ditambahkan dengan aspek keluasan
kemaknaan dan kedalaman dari berpikir kritis.

Pendapat mengenai komponen berpikir kritis juga sangat bervariasi. Para


ahli membuat konsensus tentang komponen inti berpikir kritis seperti interpretasi,
analisi, evaluasi, inference, explanation dan selfregulation (APPA, 1990).

Definisi dari masing-masing komponen tersebut adalah :

1. interpretasi, kemampuan untuk mengerti dan menyatakan arti


atau maksud suatu pengalaman yang bervariasi luas, situasi, data,
peristiwa, keputusan, konvesi, kepercayaan, aturan, prosedur atau
kriteria.

2. Analysis, kemampuan untuk mengidentifikasi maksud dan


kesimpulan yang benar di dalam hubungan antara pernyataan,
pertanyaan, konsep, deskripsi atau bentuk pernyataaan yang
diharapkan untuk manyatakan kepercayaan, keputusan,
pengalaman, alasan, informasi atau pendapat.

3. evaluasi, kemampuan untuk menilai kredibilitas pernyataan atau


penyajian lain dengan menilai atau menggambarkan persepsi
seseorang, pengalaman, situasi, keputusan, kepercayaan dan
menilai kekuatan logika dari hubungan inferensial yang
diharapkan atau hubungan inferensial yang aktual diantara
pernyataan, deskripsi, pertanyaan atau bentuk–bentuk
representasi yang lain.

5
4. inference, kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih
unsur-unsur yang diperlukan untuk membentuk kesimpulan yang
beralasan atau untuk membentuk hipotesis dengan
memperhatikan informasi yang relevan.

5. explanation, kemampuan untuk menyatakan hasil proses


reasoning seseorang, kemampuan untuk membenarkan bahwa
suatu alasan berdasar bukti, konsep, metodologi, suatu kriteria
tertentu dan pertimbangan yang masuk akal, dan kemampuan
untuk mempresentasikan alasan seseorang berupa argumentasi
yang meyakinkan.

6. Self- regulation, kesadaran seseorang untuk memonitor proses


kognisi dirinya, elemen–elemen yang digunakan dalam proses
berpikir dan hasil yang dikembangkan, khususnya dengan
mengaplikasikan ketrampilan dalam menganalisis dan
mengevaluasi kemampuan diri dalam mengambil kesimpulan
dengan bentuk pertanyaan, konfirmasi, validasi atau koreksi
terhadap alasan dan hasil berpikir (APPA, 1990).

2.3. Manfaat Berpikir Positif

Jelas manfaat berpikir kritis dapat kita rasakan ketika kita sedang dilanda
permasalahan yakni:

1. Berpikir kritis mampu menyelesaikan masalah.


2. Berpikir kritis dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
3. Berpikir kritis dapat membedakan antara fakta dan opini.
4. Berpikir kritis membantu kita untuk tetap tenang sekalipun dalam masalah
yang sulit.

2.4 Cara Berpikir Posittif

1. Selalu berpikir dengan kepala dingin.


2. Tidak mendahulukan emosi dibandingkan logika.

6
3. Selalu berpikir tentang segala kemungkinan yang terjadi.
4. elalu siap dengan apa yang harus dihadapi dan menanggung resikonya.
5. Mengambil keputusan berdasarkan data yang faktual dan bersifat fakta.

2.5 Berpikir Kritis Perlu Bagi Perawat

1. Penerapan profesionalisme.
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam memberikan askep.
Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang perawat
yang baik.Diperlukan perawat, karena:
 Perawat setiap hari mengambil keputusan
 Perawat menggunakan keterampilan berfikir
3. menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungannya
4. menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan
5. penting membuat keputusan.

2.6 Model Berpikir Kritis Dalam Keperawatan

Dalam penerapan pembelajaran pemikiran kritis di pendidikan y, dapat


digunakan tiga model, yaitu: feeling, vision model, dan examine model yaitu
sebagai berikut:

7. Feling Model

Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data atau faktayang
ditemukan. Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan
dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukan
aktifitas keperawatan dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas
dalam pemeriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala,
petunjuk dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran klien.

8. Vision  model

Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir,


mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk merumuskan
hipotesis, analisis, dugaan dan ide tentang permasalahan
perawatan kesehatan klien, beberapa kritis ini digunakan untuk

7
mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman
yang tepat untuk merespon ekspresi.

9. Exsamine model

Model ini dungunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan visi.


Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan.
Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk
analisis, mencari, meguji, melihat konfirmasi, kolaborasi,
menjelaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide.

BAB III

8
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berpikir positif adalah salah satu proses berpikir tingkat tinggi.


Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk
kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya.

Berpikir secara kritis menantang individu untuk menelaah asumsi tentang


informasi terbaru dan untuk menginterpretasikan serta mengevaluasi uraian
dengan tujuan mencapai simpulan suatu perspektif baru.

3.2 Saran

Sebaiknya kita sebagai seorang individu bisa berpikir secara kritis,


sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Serta dapat
menyelesaikan masalah dengan baik.

DAFTAR ISI

9
https://www.google.co.id/amp/s/dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makal
ah-berpikir-kritis/amp/

http://materi4belajar.blogspot.com/2017/01/pengertian-manfaat-dan-cara-
berpikir.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berpikir_kritis

10

Anda mungkin juga menyukai