Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Politik nasional adalah asas, haluan, usaha, tindakan serta kebijakan tindakan negara tentang pembinaan dan penggunaan secara menyeluruh potensi nasional baik yang potensial maupun efektif untuk tujuan nasional. Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Negara berlandaskan Ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. tahun 1985 telah berkembang jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 “Suprastruktur Politik” (MPR, DPR, Presiden, BPK, MA). badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut “Infrastruktur Politik”, mencakup pranata-pranata politik yang ada dalam masyarakat, partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressure group) Stratifikasi Politik Nasional 1. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak, merumuskan tujuan nasional (national goals) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; kebijakan puncak ini dilakukan oleh MPR. 2. Tingkat Kebijakan Umum, di bawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya nasional dan berupa penggarisan mengenai masalah-masalah makro strategis guna mencapai tujuan nasional. 3. Tingkat Penentu Kebijakan Khusus, bidang utama (major area) pemerintah sebagai penjabaran terhadap kebijakan umum. Wewenang kebijakan khusus terletak pada Menteri. 4. Tingkat Penentu Kebijakan Teknis, bentuk prosedur dan teknis untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan. (Eselon I) 5. Kekuasaan Membuat Aturan Di Daerah, Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I, Bupati/Kepala Daerah Tingkat II atau Wali Kota/Kepala Daerah Tingkat II. Terimakasih 1. Bidang Hukum a. mengembangkan budaya hukum, terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum. b. menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat. c. menegakkan hukum , menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum, serta menghargai hak asasi manusia. d. melanjutkan ratifikasi konvensi internasional. e. meningkatkan integritas moral dan keprofesio nalan aparat penegak hukum. 2. Penyelenggara Negara a. Membersihkan penyelenggara negara dari prakt ek korupsi, kolusi,dan nepotism. b. Meningkatkan kualitas aparatur negara. c. Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat dan pejabat pemerintahan. d. Meningkatkan fungsi dan keprofesionalan birokrasi dalam melayani masyarakat dan akuntanbilitasnya. e. Meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil dan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia . f. Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri. 3. Komunikasi, Informasi, Dan Media Massa a. meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi untuk mempercerdas kehidupan bangsa memperkukuh persatuan & kesatuan, membentuk kepribadian bangsa. b. meningkatkan kualitas komunikasi guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global. c. meningkatkan peran pers yang bebas sejalan dengan profesional, berintegritas, dan menjunjung tinggi etika pers,supremasi hukum, serta hak asasi manusia. d. membangun jaringan informasi dan komunikasi antar pusat dan daerah serta antar daerah. e. memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia,sara na dan prasaran, rangka memperjuangkan kepentingan nasional diforum internasional. 4. Agama a. memantapkan fungsi, peran & kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual, dan etika. b. meningkatkan kualitas pendidikan agama. c. meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama. d. meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya. e. meningkatkan peran dan fungsi lembaga– lembaga keagamaan. 5. Pendidikan a. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu b. merumuskan nilai–nilai kebudayaan Indonesia. c. mengembangkan sikap kritis terhadap nilai–nilai budaya dalam rangka memilah–milah nilai budaya yang kondusif dan serasi. d. mengembangkan kebebasan berkreasi dalam berkesenian untuk mencapai sasaran sebagai pemberi inspirasi bagi kepekaan rasa. e. mengembangkan dunia perfilman Indonesia secara sehat sebagai media massa kreatif. 6. Kedudukan dan Peranan Perempuan
a. meningkatkan kedudukan dan peranan
perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b. meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan. 7. Pemuda dan Olahraga a. menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatka n kualitas manusia Indonesia b. meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi. c. mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dalam mengaktualisasikan segenap potensi, bakat, dan minat . d. mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan dikalangan generasi yang berdaya saing, unggul dan mandiri. e. melindungi segenap generasi muda dari bahaya distruktif terutama bahaya penyalahgunaan narkoba. 8. Pembangunan Daerah a. mengembangkan otonomi daerah scr luas, nyata dan bertanggung jawab. b. melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah propinsi, daerah kabupaten, daerah kota dan desa. c. mempercepat pembangunan ekonomi daera h yang efektif dan kuat. d. mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat terutama petani dan nelayan melalui penyediaan prasarana, pembangunan sistem agribisnis, indutri kecil dan kerajinan rakyat. Terimakasih