Anda di halaman 1dari 3

Lemak

1. Pengertian Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam zat
pelarut organik non polar, seperti aseton, alkohol, eter, benzena, kloroform dan sebagainya
Lemak tersusun atas rantai hidrokarbon panjang berantai lurus, bercabang, atau membentuk
struktur siklis. Lemak esensial merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu seperti
prostaglandin. Lemak juga berperan sebagai penyusun membran yang sangat penting untuk
berbagai tugas metabolisme, lemak juga dapat melarutkan berbagai vitamin, yaitu vitamin A, D,
E dan K.
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada
beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar,
yakni:
(1) lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau
gliserida dan lilin (waxes)
(2) lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,contohnya
fosfolipid, serebrosida
(3) derivat lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam
lemak, gliserol, dan sterol.
Di samping itu, berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan
yang besar, yakni lipid yang dapat disabunkan, yakni dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya
lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid
Menurut Buckle (1987), lemak dalam tubuh mempunyai peranan yang penting, karena
lemak cadangan yang ada yang ada dalam tubuh dapat melindungi berbagai organ yang
penting,seperti ginjal, hati dan sebagainya, tidak saja sebagai isolator, tetapi juga kerusakan fisik
yang mungkin terjadi pada waktu kecelakaan. Lipid terdiri atas lemak dan minyak yang banyak
dihasilkan hewan dan tanaman. Lipid umumnya berupa trigliserida yang merupakan ester asam
lemak dan gliserol maupun gugus senyawa lain/komponen non lipid lain. Lipid memiliki sifat
kimia dan sifat fisik yang berbeda-beda, seperti:
 Sifat fisik lipid
Pada suhu kamar, lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair, lemak padat berwarna
putih kekuningan, dapat membentuk kristal lemak, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non polar seperti eter, alkohol, aseton, kloroform, benzene, lemak bersifat
plastis, lipid jenuh (sedikit ikatan rangkap) memiliki titik lebur tinggi, lipid tidak jenuh
(banyak ikatan rangkap) memiliki titik lebur rendah, dan dapat melarutkan beberapa jenis
vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
 Sifat kimia lipid
Lipid tersusun atas rantai hidrokarbon panjang berantai lurus, bercabang, atau berbentuk
siklis, terdiri atas ester asam lemak dengan gliserol atau dengan gugus senyawa lain, lemak
banyak mengandung asam lemak jenuh (sedikit ikatan rangkap), minyak banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh (banyak ikatan rangkap), reaksi dengan alkali akan
menghasilkan asam lemak dan gliserol, sehingga mudah teroksidasi.

Dapus :
Setiadji. 2007. Kimia Oraganik. Jember : FTP UNEJ
Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F.M. Titin. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)

Analisa Bahan
12. Feriklorida (FeCl3)
Penampilan : Warnanya kristal tergantung pada sudut pandang, jika terkena
refleksi cahaya, kristal berwarna hijau gelap, tapi dengan
transimsi kristal berwarna ungu-merah.
Nama Lain : Besi (III) klorida, Feri klorida
Berat Molekul : 162,2
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Fungsi : pengolahan limbah, produksi air minum maupun sebagai katalis,
baik di industri maupun di laboratorium.
13. Merkuriklorida (HgCl2)
Karakteristik : bentuk Hg inorganik yang sangat toksik, kaustik dan digunakan
sebagai desinfektan. Kristal putih atau tepung, yang larut dalam
alkohol,eter, dan metil asetat.
Berat molekul : 271,52
Titik Leleh : 277oC
Titik Didih : 304oC
14. Plumboasetat
Rumus kimia : (CH3COO)Pb.2H2O
Karakteristik : padatan kristal berwarna putih, bersifat racun, larut dalam air.
Titik didih : 315°C-338°C
Titik leleh : 280°c
Fungsi : kedokteran, tekstil, reagen analitik

Anda mungkin juga menyukai