Anda di halaman 1dari 26

Pengelolaan

Bencana Lokal,
Nasional dan
Internasional

Alvia Hamastia Rachman 1506800981


Amalina Hasyyiati Nur Trivansyah
1506800994
Mimi Oktami 1506
Riva Yunesf 1506802066
Tingkat Bencana

Penetapan
Tingkat
Bencana
Tingkat bencana
adalah keadaan di Lokal/Daer
suatu tempat yang ah
terlanda bencana
tertentu dan dinilai
berdasarkan jumlah
korban, kerusakan Nasional
sarana dan prasarana,
kerugian harta benda,
cakupan luas wilayah
yang terkena bencana,
dan dampak sosial P e n g e l o l a a n B e n c a n2
a
Ya n g M e n e n t u k a n

Kabupaten/Ko Walikota/Bup
ta ati

Lokal/Daer Provinsi Gubernur


ah

Nasion Presid
Nasional al en

UU No 21 Tahun 2008
Pasal 23
Pe n g e l o l a a n B e n c a n3
a
Lokal atau Nasional?

Sinabung Asap Sumatera


Meletus Selatan

Tsunami
Aceh
Pe n g e l o l a a n B e n c a n4
a
Indikator
Draft Peraturan Presiden
UU No 24 Tahun Kab/Kota Provinsi Nasional
2007
Kurang Kurang
Jumlah Lebih dari
Korban dari 100 dari 500 500 orang
orang orang
Kurang Kurang
Kerugian Lebih dari 1
Harta Benda dari 1 dari 1 Trilyun
milyar Trilyun

Kerusakan Tidak Tidak


Tidak
Sarana dan ditemuka ditemuka ditemukan
Prasarana n
n
Cakupan Lebih dari beberapa
Luas Wilayah
Kurang kab/kota
yang terkena dari 1 lebih dari 1
bencana 10km2 kab/kota provinsi
Dampak
sosial Tidak Tidak
Tidak
ekonomi ditemuka ditemuka ditemukan
yang
ditimbulkan n n
Pe n g e l o l a a n B e n c a n5
a
Masalah yang Dihadapi

minimnya bantuan dari luar


akses bencana yang
seperti minimnya bantuan
terisolasi
dari pemerintah daerah

teknologi yang kurang makanan dan minuman


memadai/canggih yang terbatas

Kurangnya fasilitas medis di


daerah seperti rumah sakit,
dokter serta tenaga
terampil seperti tim
tanggap darurat dan
relawan sering menjadi
kendala.

Pe n g e l o l a a n B e n c a n6
a
Skala Nasional

Penetapan
Tingkat Bencana
Bencana tingkat
nasional akan Melebihi
ditetapkan oleh indikator
presiden jika tingkat lokal
pemerintah daerah
(pemerintah Pemerintah
kabupaten/kota dan daerah sudah
pemerintah provinsi) tidak dapat
menangani
sudah tidak dapat
menanganinya dan
indikator-indikator
menunjukkan bahwaP e n g e l o l a a n B e n c a n7
a
Skala Nasional

Penetapan Tingkat
Bencana
jumah korban jiwa melebihi
500 orang, kerugian harta
benda lebih dari 1 triliun,
kerusakan sarana dan
prasarana berat dan
mengganggu kehidupan
masyarakat, cakupan
wilayah sangat luas
mencakup beberapa
Pe n g e l o l a a n B e n c a n8
a
Masalah yang Dihadapi

Respon yang lambat dari


pemerintah pusat dalam Adanya kendala bahasa, budaya,
menetapkan status dan Adat daerah setempat,
pemberian bantuan

Korban bencana mengalami


cedera yang berat dan
Krisis air bersih,
mengakibatkan trauma bagi
masyarakat sekitar,

Rusaknya berbagai sarana


Akses transportasi yang susah
prasana dan infrastruktur,
karena biasanya mengakibatkan
Seperti sekolah mengakibatkan
kerusakan infrastruktur yang
anak putus sekolah dalam
parah.
beberapa bulan/tahun,

hancurnya sosial ekonomi


masyarakat mengakibatkan
fasilitas kesehatan yang banyak depresi dan pengangguran
rusak mengakibatkan sulitnya pasca bencana (Pan American
penanganan medis, Health Organization, 2000).

Pe n g e l o l a a n B e n c a n9
a
Skala Internasional
Misalnya Letusan gunung
berapi Pulau Krakatau Mei
1883, yang menyebabkan
Kejadian bencana gelombang besar
terkadang mencakup melanda pantai Sumatera
hingga beberapa negara. bagian Selatan dan Jawa
bagian Barat, dan
menewaskan siapapun
yang dijumpai,
Negara yang terkena
dampak bencana dapat
Tsunami yang meminta bentuan dari
menghantam Aceh pada pihak internasional baik
tanggal 26 Desember organisasi maupun
2004 negara lain. Untuk
mendapatkan bantuan
pihak internasional
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 10
a
Skala Internasional

Pada tahun yang sama,


Konferensi Internasional ke-30
Palang Merah dan Bulan Sabit
Pada tahun 2007 Pemerintah Merah mengadopsi (IDRL
menetapkan UU baru (UU No Guidelines) atau Pedoman
24/2007) tentang untuk fasilitasi domestik dan
penanggulangan bencana, pengaturan bantuan bencana
internasional serta bantuan
pemulihan awal (atau
Pedoman IDRL),
BNPB telah mengeluarkan
peraturan atau yang disebut
sebagai pedoman
(Peraturan Kepala BNPB
atau Perka) pada tahun
2010, tentang Peran
Organisasi Internasional dan
Organisasi Non-pemerintah
asing dalam Tanggap Darurat
(Perka BNPB 22/2010).
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 11
a
Mekanisme Bantuan Internasional

Pemerintah mengeluarkan pernyataan mengenai


penerimaan bantuan internasional

BNPB mengirimkan surat edaran untuk menerima bantuan


internasional kepada lembaga-lembaga internasional

BNPB bekerja sama dengan instansi pemerintah


kementerian/lembaga terkait dan lembaga pemerintah di tingkat
provinsi/kabupaten/kota, akan membentuk Pos Komando
Tanggap Darurat;

Untuk memfasilitasi masuknya bantuan internasional, BNPB


bekerja sama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah
provinsi/kabupaten/kota, akan menentukan pintu masuk untuk
bantuan internasional
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 12
a
M a s a l a h y a n g Te r j a d i

sarana dan
Rusaknya
prasarana yang
Infrastruktur &
rusak Krisis air bersih
Fasilitas
mengakibatkan
kesehatan
akses sulit
kurangnya
dampak sosial
koordinasi Adanya kendala
ekonomi
antara bahasa, budaya,
mengakibatkan
pemerintah dan adat daerah
mata
pusat-negara setempat
pencaharian
pembantu

Pe n g e l o l a a n B e n c a n 13
a
Skala Internasional

Tsunami Aceh,
2014 Barang kiriman ditahan
karena dokumen yang tidak
berlimpahnya jelas atau tidak lengkap,
atau penundaan ijin

bantuan (clearance) tanpa


penjelasan.

internasional yang
tiba sesudahnya, Ada praktek-praktek yang

membuat rumit dan terkadang


bertentangan dengan
ketentuan impor kendaraan,
pemerintah pendaftaran dan
asuransinya.
Indonesia kewalahan
dan tampak terdapat Sumbangan-sumbangan
besar yang dijanjikan telah

kesenjangan yang merusak upaya PBB untuk


mengkoordinasikan
lembaga-lembaga
signifkan dalam internasional. Kurangnya
koordinasi ini mendorong
rezim hukum dan perencanaan yang lebih
bersifat kompetitif daripada
tatanan kooperatif.

kelembagaan yang P e n g e l o l a a n B e n c a n 14 a
Penanggulangan Bencana

MITIGASI
Peningkat
Upaya mengurangi an
resiko bencana Kemampu
an
Dalam
Pembangun Penyadaran
menghadapi
an fsik masyarakat
bencana
PP RI No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 15
a
Penanggulangan Bencana

KESIAPSIAGAAN
Langkah
KEGIATAN daya
guna
Pengorganisa Langkah tepat Mengantisipas
sian guna i bencana

PP RI No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 16
a
Mitigasi dan
Kesiapsiagaan Daerah
dan Nasional

Pe n g e l o l a a n B e n c a n 17
a
Kegiatan Mitigasi Bencana

Perencana
an Sesuai analisis resiko
Pelaksanaa
n tata bencana
ruang
Pengaturan
pembangun
Pembangunan infrastruktur
an
Tata bangunan
Penyelenggar
an pendidikanPelatihan
Penyuluhan

Pe n g e l o l a a n B e n c a n 18
a
Bentuk Mitigasi Bencana

Penyusunanan Penempatan

Mitigasi Aktif
Mitigasi Pasif
UU tanda
Pemetaan peringatan
masalah Pengawasan
Pembuatan pelaksanaan
prosedur penataan ruang
dll
Pembuatan
brosur/leaflet Pelatihan dasar
kebencanaan
Pengkajian
karakteristik Pemindahan
bencana penduduk
Pengkajian Penyuluhan
analisis resiko Pe n g e l o l a a n B e n c a n 19
a
Kegiatan Kesiapsiagaan

Pengorganisasia Penyediaan &


Penyususunan n, pemasangan, penyiapan
& uji coba pengujian barang pasokan
rencana sistem pemunuhan
peringatan dini kebutuhan dasar

Penyuluhan,
pelatihan, gladi Penyiapan lokasi Penyususnan
mekanisme evakuasi data akurat
tanggap darurat

Penyediaan dan
penyiapan alat
untuk pemulihan
sarana
prasarana

Pe n g e l o l a a n B e n c a n 20
a
Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun
2008 membentuk BPBD karena Bertujuan untuk memberikan
bencana hampir terjadi di seluruh acuan dan mekanisme
indonesia penyelenggaraan
Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan penganggulangan bencana
yang dikoordinasi oleh BNPB dan BPBD, di daerah
memiliki fungsi membantu kepala
pelaksana :
Pengkoordina Pelaksanaan a an
k san aan
sian dan hubungan a g
pelaksanaan kerja dengan Pel apsia
si
kebijakan instansi lain Ke

Pemantauan,
evaluasi,
Perumusan Di bidang analisis
kebijakan pencegaha pelaporan
n, pelaksanaan
mitigasidan kebijakan
kesiapsiaga
an
prabencana
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 21
a
Mekanisme Kesiapsiagaan

Contoh Mekanisme Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana


di Kab. Kuningan
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 22
a
Mitigasi dan
Kesiapsiagaan
Internasional

Pe n g e l o l a a n B e n c a n 23
a
Deklarasi Hyogo
Deklarasi hyogo yang
World Conference on Disaster
Reduction. Hygo Declaration, 5 dibuat berdasarkan
Commitments :
strategi UNESCO
merupakan upaya
Pencegahan bencana
merupakan prioritas mengurangi dampak
bencana. Hal ini

Mengetahui resiko dan mencakup kapasitas


mengambil keputusan pembangunan nasional,
penelitian akan natural
Membangun kepercayaan dan hazards, koordinasi
kewaspadaan
dengan early warning

Mengurangi resiko, system, promosi dan


kesiapsiagaan dan siap untuk edukasi dari public
beraksi
awareness dan integrasi
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 24
a
dari pengurangan
Thank
You!
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 25
a
Referensi

Nugroho, S. P. (2014). BNPB Kembali Tegaskan Sinabung Bukan


Bencana Nasional. Online: Berita Satu Press. Tersedia dalam http://
www.beritasatu.com/nasional/164462-bnpb-kembali-tegaskan-sinabun
g-bukan-bencana-nasional.html
Organization, P. A. (2000). Natural Disasters: Protecting the
Public's Health. Washington: PAHO.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007.
Tentang Penanggulangan Bencana
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008. Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
BNPB (2015). Belum Ada Penetapan Bencana Asap Sebagai
Bencana Nasional. Tersedia dalam http://
www.bnpb.go.id/home/detail/2613/Belum-Ada-Penetapan-Bencana-As
ap-Sebagai-Bencana-Nasional

BNPB (2015). Penyusunan Rancangan Perpres Tentang Status dan


Tingkatan Bencana. Tersedia dalam : http://
www.bnpb.go.id/home/detail/2696/Penyusunan-Rancangan-Perpres-Te
ntang-Status-dan-Tingkatan-Bencana
Pe n g e l o l a a n B e n c a n 26
a

Anda mungkin juga menyukai