Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA

Ditujukan untuk meningkatkan aliran darah serebral dan memulihkan herniasi yang terjadi.
Dapat berupa tindakan umum, terapi farmakologis, dan tindakan bedah.

Tindakan Umum
Berupa tindakan darurat, sambil berusaha mencari penyebab dan tatalaksana sesuai dengan
penyebab.

■ Perbaiki jalan napas, pertahankan ventilasi


■ Tenangkan pasien
■ Naikkan kepala 300
■ Hal ini memperbaiki drainase vena, perfusi serebral, dan menurunkan tekanan intrakranial.
Elevasi kepala dapat menurunkan tekanan intrakranial melalui beberapa cara, yaitu
menurunkan tekanan darah, perubahan komplians dada, perubahan ventilasi, meningkatkan
aliran vena melalui vena jugular yang tak berkatup, sehingga menurunkan volume darah
vena sentral yang menurunkan tekanan intrakranial. Perpindahan CCS dari kompartemen
intrakranial ke rongga subaraknoid spinal mungkin dapat menurunkan tekanan intrakranial.
■ Atasi syok
■ Mengontrol tekanan rerata arterial
Harus ada keseimbangan antara pengurangan tekanan perfusi otak dengan kebutuhan
mempertahankan aliran darah otak. Pada keadaan iskemi, sawar darah otak rusak sehingga
peningkatan MAP dapat menambah edema vasogenik karena meningkatkan tekanan
hidrostatik intravaskuler.
■ Pengaturan cairan dan elektrolit
■ Monitor tanda vital
■ Monitor TTIK
■ Pemeriksaan pencitraan menggunakan Computerized Tomography untuk mendapatkan
gambaran lesi dan pilihan pengobatan. Pada proses intrakranial luas (tumor, trauma) yang
menyebabkan TTIK, dilakukan pembedahan untuk mengurangi volume patogen yang
menekan. Proses intrakranial ekspansif yang menyumbat sirkulasi CSS berakibat
hidrosefalus obstruktif yang pertama membutuhkan drainase kemudian tindakan
pembedahan sesuai karakteristik lesi. Jika terjadi penyumbatan darah pada sistem ventrikel
akibat perdarahan, diperlukan drainase ventrikel kemudian eksplorasi dan tatalaksana
perdarahan.

Terapi Farmakologi
■ Cairan Hipertonis

Cairan hipertonis biasa diberikan jika terjadi peninggian tekanan intrakranial akut tanpa
kerusakan sawar darah otak. Manitol 20% per infus dengan dosis 1-1,5 g/kgBB pada
dewasa atau 1-3 g/kgBB pada anak-anak diberikan dalam 30-60 menit.
■ Diuretika
Digunakan asetazolamid atau furosemid yang akan menekan produksi CSS. Asetazolamid
merupakan inhibitor karbonik anhidrase yang diketahui dapat mengurangi pembentukan
cairan serebrospinal di dalam ventrikel sampai 50%. Hasil lebih baik dengan asetazolamid
125-500 mg/hari dikombinasikan dengan furosemid 0,5-1mg/kgBB/hari atau 20-40 mg
intravena setiap 4-6 jam
■ Steroid
Mekanismenya masih belum jelas. Steroid dikatakan mengurangi produksi CSS dan
mempunyai efek langsung pada sel endotel. Deksametason dapat diberikan dengan
dosis 10 mg intravena atau 4 mg per oral 4 kali sehari. Prednison dan
metilprednisolon bisa diberikan dengan dosis 20-80 mg/hari.

Hiperventilasi

Merupakan salah satu cara efektif untuk mengontrol peninggian tekanan intrakranial dalam 24
jam pertama. Target PaCO2 harus diturunkan menjadi 26-30 mmHg untuk menghasilkan
dilatasi serebral maksimal. Hal ini bermanfaat karena daerah-daerah iskemi akan berperfusi
baik. Bila PaCO2 kurang dari 20 mmHg, aliran darah akan makin turun sehingga oksigen di
otak tidak cukup tersedia. Iskemi serebral akibat TTIK bisa pulih, namun diganti oleh iskemi
serebral karena vasokontriksi pembuluh darah serebri.

Terapi Hipotermi
Penurunan suhu tubuh sampai 30-340C akan menurunkan tekanan darah dan metabolisme
otak, mencegah dan mengurangi edema otak, serta menurunkan tekanan intrakranial sampai
hampir 50%. Hipotermi berisiko aritmia dan fibrilasi ventrikel (bila suhu di bawah 300C),
hiperviskositas, stress ulcer, dan daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun.1,17,18

Tindakan Bedah
Tergantung penyebabnya, perlu dipertimbangkan tindakan dekompresi berupa kraniotomi
atau shunting.1

1. Affandi IG, Panggabean R, Monro A. Pengelolaan Tekanan Tinggi Intrakranial pada


Stroke. 2016;43(3):180–4.

Anda mungkin juga menyukai