Hematom epidural yang luas, subdural atau intraserebral atau lesi massa yang signifikan
mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial dan mengganggu aliran darah otak. Untuk mencegah
cedera otak sekunder, tindakan pembedahan evakuasi darurat harus segera dilakukan.
Peningkatan tekanan intrakranial dapat disebabkan edema otak masif walaupun tidak disertai oleh
perdarahan intrakranial. Pada kasus ini diindikasikan tindakan kraniektomi dekompresi dan
duroplasti. Fraktur tengkorak depresi atau terbuka yang disertai robekan dura memerlukan terapi
pembedahan dalam waktu 6 jam atau lebih dini jika disertai perdarahan yang signifikan.
Semua pasien dengan cedera kepala berat harus ditransfer ke ruang rawat intensif, baik dari ruang
gawat darurat maupun sesudah pembedahan. Penatalaksanaan pasien CKB pada dasarnya sama
dengan semua pasien critically ill patients.. Since an increase in intracranial pressure represents the
most common complication and is frequently associated with further deterioration of the patient’s
state, we will especially focus on the current treatment strategies regarding this condition.
Nilai normal tekanan intrakranial adalah antara 8 – 10 mmHg, tetapi pada paska cedera kepala berat
nilai TIK dibawah 15 mmHg dapat diterima.
Pada TIK < 20 mmHg, terapi tidak diberikan bila CPP masih lebih besar dari 70 mmHg (9.3 kPa).
Peningkatan TIK lebih dari 20 mmHg dapat saja dilakukan tindakan konservatif selama CPP lebih
dari 70 mmHg (9.3 kPa) tanpa tanda-tanda herniasi. Peningkatan TIK biasanya dikelola dengan
algoritma anak tangga dibawah ini.
Pemberian barbiturat dosis tinggi dapat menurunkan TIK dengan menurunkan CBF dan
metabolisme otak pada pasien yang refrakter dengan terapi first-tier. Cara ini boleh
diberikan pada pasien dengan kondisi hemodinamik yang stabil dan kemungkinan
kesembuhan yang tinggi. Terapi diawali dengan pentobarbital 10 mg/kg bolus intravena
dalam waktu > 30 menit diikuti bolus 5 mg/kg/jam selama 3 jam, kemudian infus 1 – 3
mg/kg/jam. Kecepatan infus dititrasi hingga tercapai burst suppression pada
elektroencephalografi (EEG) bedside. Komplikasi koma barbiturat adalah depresi miokard
dan hipotensi.
Kraniektomi dekompresi terbukti dapat menurunkan TIK dan memperbaiki beberapa
parameter fisiologik tetapi bukan survival rate pasien.