Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pengabdian Masyarakat

Pencegahan Penyakit Infeksi Kecacingan pada Masyarakat Tanjung Gusta

Disusun oleh :
Natalia Theresia 19000002
Robert Josafat Ginting 19000011
Las Vayer Sinaga 19000012
Mutiara Sari Pasaribu 19000019
Rizky Johanes Pratama S 19000029
Ayu Arconola A. T 19000063

Pembimbing : Dr. dr. Leo Simanjuntak, Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2022

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecacingan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit usus yang menyerang
manusia dan biasanya disebabkan oleh Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura , dan cacing
tambang, seperti Ancylostoma duodenale dan Necator americanusdua🇧🇷 Didistribusikan ke
seluruh dunia, itu mempengaruhi manusia dan hewan.1 Penderita Cacingan yang selanjutnya
disebut Penderita adalah seseorang yang dalam pemeriksaan tinjanya mengandung telur cacing
dan/atau cacing.pada kulit.

Pada daerah tropis dan sub tropis di perkotaan dan pinggiran kota merupakan wilayah
yang banyak ditemukan penderita cacingan/ helmintiasis, memiliki iklim yang tropis sehingga
pertumbuhan perkembangannya meningkat dan merupakan masalah Kesehatan dari masyarakat di
Indonesia. Penyakit cacingan/ helmintiasis adalah penyakit menular melalui tanah yang
terkontaminasi cacing atau telur cacing, yang sering dialami oleh anak-anak usia pra sekulah –
usia sekolah, serta orang dewasa.

Penyakit Kecacingan/ Helmintiasis ini dapat dilakukan pencegahan dengan cara sebagai
berikut:

1. Melakukan peningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala Cacingan serta
cara penularan dan pencegahannya.2
2. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat guna memelihara kesehatan dengan cara:
cuci tangan pakai sabun; menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga; menjaga
kebersihan dan keamanan makanan; menggunakan jamban sehat; dan mengupayakan
kondisi lingkungan yang sehat, meningkatkan perilaku mengkonsumsi obat cacing secara
rutin terutama bagi anak balita dan anak usia sekolah. Kami melakukan observasi
mengenai kecacingan pada Desa Tanjung Gusta dengan cara pemeriksaan feses secara
mikroskopis untuk melihat cacing ataupun telur cacing pada anak usia sekolah sebagai
bentuk cara mengetahui anak di wilayah tersebut mengalami infeksi kecacingan atau
tidak.3
B. TUJUAN KEGIATAN

• Mahasiswa mampu merancang media edukasi sebagai bagian untuk tindakan promotif dan
preventif untuk kecacingan
• Mahasiswa mampu menelaah infeksi kecacingan dengan melihat bentuk telur cacing
ataupun cacing berdasarkan pemeriksaan feses pasien secara mikroskopis.

C. MANFAAT KEGIATAN

a. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan dan berperan aktif dalam mewujudkan perilaku hidup sehat pada
masyarakat mengenai penyakit kecacingan.

b. Bagi Masyarakat
Agar tercapainya perubahan perilaku baik individu dan keluarga, dalam membina dan
memelihara Kesehatan dan mampu menerapkan prinsip-prinsip Kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari.

D. LUARAN KEGIATAN

Capaian yang hendak dicapai dari kegaiatan ini (misal laporan tak terpublikasi, publikasi, HAKI)

E. LOKASI DAN WAKTU

Lokasi pengabdian masyarakat ini dilakukan secara langsung.

 Lokasi : Sekolah Dasar (SD) di Desa Tanjung Gusta, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan,
Sumatera Utara
 Waktu : Senin, 14 November 2022
BAB II

Tahapan Kegiatan

METODE KEGIATAN

Tahap kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi :

1. Pengumpulan sampel feses dibimbing oleh departemen parasitologi, dengan panduan


sebagai berikut:
 Persiapkan alat dan bahan
 Tutupi Lubang kloset dengan sehelai plastik atau kertas koran, sehingga tinja tidak
langsung jatuh ke kloset
 Buang air besar seperti biasa diatas plastik atau kertas koran yang telah
dipersiapkkan sedemikian rupa, pastikan urin tidak tercampur dengan tinja
 Dengan menggunakan sendok kayu, ambil tinja pada kedua ujung, dan bagian
tengahnya. Bila tinja berlendir, usahakan ikutkan bagian tersebut.
 Tutup tabung spesimen dengan rapat, buang sisa tinja dan alas penampung.
 Sterilisasi diri.
 Letakkan botol spesimen di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
2. Pemerisaan Feses di laboratorium parasitologi dengan tahapan sebagai berikut:
 Teteskan lugol pada kaca objek sekitar 1,5 tetes (tidak terlalu banyak agar tidak
tumpah dan tidak terlalu sedikit)
 Ambil sedikit spesimen feses pada tabung spesimen menggunakan spatula kayu.
 Letakkan dan homogenisasi feses pada lugol
 Tutup sampel menggunakan kaca penutup objek
 Letakkan objel pada mikroskop
 Periksa apakah ada cacing ataupun telur cacing yang terkandung dalam feses.
 Catat temuan.
3. Pembuatan media edukasi (kuesioner, pemeriksaan, observasi)
4. Demografi di keluarga binaan desa Tanjung Gusta
5. Presentasi Project bassed Assignment (Tindakan Promontif)

Penyuluhan ini dilakukan dengan memberikan informasi mengenai pencegahan kecacingan seperti
resiko yang terjadi apabila lingkungan rumah kotor dan sanitasi yang buruk.
Hasil Pemeriksaan Feses

N Nama Jenis Usia Cacing Telur


O Kelamin (tahun) cacing

1 Ruth Perempuan SD Negative Negative

2 Mikha Perempuan SD Negative Negative

3 Ariska Perempuan SD Negative Negative

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan siswa/i yang dikumpulkan dan diperiksan fesesnya
tidak mengalami infeksi kecacingan/helmintiasis.

BAB 3

EVALUASI dan REFLEKSI

3.1 Evaluasi Kegiatan

1. Waktu yang terbatas dalam mengambil sampel dan kurangnya minat masyarakat untuk
dapat ikut serta memeriksakan sampel.
2. Kendala sosial dalam pengambilan sampel karena dianggap suatu hal yang tabu, kotor
dan kemungkinan takut jika malu diketahui menderita infeksi kecacingan.
3.2 Refleksi Kegiatan
1. Pada pihak kampus untuk melakukan pengarahan kepada setiap mahasiswa secara
sistematis dan struktur, terkait pelaksanaan field practice.
2. Pada pihak masyarakat diharapkan untuk ikut berkontribusi dalam mengikuti kegiatan
demi pengebangan kualitas Kesehatan di Indonesia.
Daftar Pustaka
1. Junior G de AV, Bras RAM. Helminthiasis. pubmed. 2022;

2. King CH. Helminthiasis Epidemiology and Control: Scoring Successes and Meeting the
Remaining Challenges. pubmed. 2019;

3. Kemenkes. PERKEMENKES RI NO 15 TAHUN 2017. 2017;5.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai