Nama kelompok:
2. deby sariati
3.erikson situmorang
Sebelum kita mulai praktikum penilaian status gizi(PSG), terlebih dahulu diingatkan
kembali tentang defenisi status gizi yaitu keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi beberapa kategori
seperti gizi lebih,gizi baik,dan gizi buruk.status gizi tersebut dapat dipengaruhi oleh 2 hal
pokok yaitu konsumsi makanan dan keadaan Kesehatan tubuh atau infeksi.dalam ilmu
gizi baikkondisi gizi lebih maupun kurang atau gizi buruk dimasukkan dalam malnutrisi
(gizi salah). Malnutrisi disini merupakan suatu keadaan patologis akibat kekurangan atau
kelebihan secara relative ataupun absolut satu atau lebih zat gizi.terdapat 4 bentuk
malnutrisi, terdiri dari: 1) under nutrition yaitu kekurangan konsumsi pangan secara
relative atau absolut untuk periode tertentu, 2) specific deficiency yaitu kekurangan zat
gizi tertentu, 3) over nutrition yaitu kelebihan konsumsi pangan dalam periode tertentu,
dan 4) imbalance, yaitu disporporsi zat gizi misalnya masalah kolestrol terjadi karena
ketidakseimbangan fraksi lemak tubuh.jadi jelaslah bahwa ternyata malnutrisi bukan
hanya kurang gizi saja.
Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum penilaian status gizi diharapkan anda mampu untuk
mendemontrasikan penilaian status gizi secara antropometri Bab 2
Pembahasan
Bab 2
pembahasan
PENILAIAN STATUS GIZI
Sekarang bagaimana cara menilai status gizi? Yaitu dengan cara penilaian status gizi
langsung yaitu antropometri,
ANTROPOMETRI
Antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi
(karbohidrat dan lemak). Keunggulan antropometri : alat mudah,dapat dilakukan
berulang ulang dan objektif, sipa saja bisa dilatih mengukur, relative murah, hasilnya
mudah disimpilkan,secara alamiah diakui kebenarannya,sederhana,aman,bisa sampel
besar,tepat,akurat,dapat menggambarkan Riwayat gizi masa lalu,dan bisa untuk
skrining, dan mengevaluasi status gizi. Kelemahan antropometri: tidak sensitive dan
spesifik mengukur status zat gizi,bisa dipengaruhi factor diluar gizi misalnya
penyakit,bisa terjadi kesalahan penguuran, anropometri sebagai indicator status gizi
dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter ini terdiri dari:
antropometri menggunakan parameter yang terdiri dari:
1.umur, yaitu bulan penuh untuk anak 0-2 tahun dan tahun penuh>2 tahun dihitung
dari hari lahir,misalnya usia 6 bulan 10 hari dihitung usia 6 bulan atau anak umur 8
tahun 4 bulan dihitung 8 tahun.
2. berat badan menggunakan timbangan yang sesuai dan cara yang tepat.
3. tinggi badan diukur pada posisi lurus dengan cara yang tepat.
4. lingkar lengan atas dapat menggunakan pita LILA atau meteran,
5. lingkar kepala
6. lingkar dada dan
7. jaringan lunak(lemak subcutan) diukur menggunakan alat khusus.
pengukuran
LLA/
U
1.nama: kesya
Umur: 9 tahun
Berat badan: 25 kg
Tinggi badan: 131 cm
Lingkar lengan atas:19 cm
Lingkar dada: 61 cm
Lingkar kepala: 52 cm
Tempat tinggal: siantar martoba
2. nama: sony
Umur: 5 tahun
Berat badan: 19 kg
Tinggi badan: 107 cm
Lingkar lengan atas:18 cm
Lingkar dada: 57cm
Lingkar kepala: 52 cm
Tempat tinggal: siantar martoba
IMT=BB:TB(m)2=33 kg : 1,48 m2
=33 kg :2,1904 (m)
=15,06 kg m2
Status gizi kurus (<17 kg m2)
Zinc
Sumber makanan yang mengadung mineral zinc ini cukup banyak dan
beragam. Di antaranya terdapat di jenis makanan hasil laut dan nabati,
seperti;
1. Kepiting, lobster, tiram, cumi-cumi, dan ikan salmon.
2. Jenis sayuran, seperti brokoli, wortel, jamur, dan bayam.
3. Makanan penghasil energi, seperti sereal, beras merah, cokelat, dan
kuning telur.
4. Jenis buah-buahan, seperti alpukat, pisang, dan apel.
5. Jenis daging-dagingan, seperti daging dan hati sapi, domba, dan
unggas.
Zat besi
Zat besi adalah mineral penting untuk membentuk hemoglobin dalam
tubuh. Jika si Anak kurang asupan zat besi, maka tubuhnya tidak bisa
memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh
jaringan tubuh.
Dampak lain kekurangan zat besi bisa menyebabkan penurunan
kecerdasan dan kemampuan motorik anak, hingga rendahnya imunitas
tubuh si Anak.
Ciri-ciri anak yang kekurangan zat besi, seperti mudah lelah, wajahnya
pucat, rentan sakit, tidak mau diam, dan kerap gelisah. Jika tanda-tanda
ini mulai terlihat sebaiknya perlu waspada si Anak kekurangan zat besi.
Bahan makanan yang mengandung zat besi antara lain, berbagai jenis
ikan, daging merah, tiram, sereal, hati, bayam, kentang, dan tahu.
Yodium
Vitamin A
Kekebalan tubuh si Anak akan semakin baik apabila cukup menerima
asupan vitamin A. Perlu ketahui juga bahwa vitamin A ini adalah jenis
vitamin yang bisa larut dalam lemak.
Sumber vitamin A paling banyak terdapat pada daging, hati, susu, sayuran
hijau atau yang berwarna cerah, dan kacang-kacangan.
Keutamaan lain dari vitamin A antara lain, membantu meningkatkan
pertumbuhan anak, membantu mengurangi tingkat keparahan si Anak dari
diare dan campak, mencegah anemia, dan melindungi mata dari rabun
senja.
Vitamin B
Asam Folat
Asam folat, yang memiliki nama lain vitamin B9, sangat berguna untuk
menjaga kesehatan tubuh si Anak agar selalu terpelihara. Sebab, asam
folat memproduksi sel darah merah, sehingga ketika sel di dalam tubuh
rusak, secara otomatis akan segera diperbaiki.
Asam folat bisa mama cari dari bahan makanan seperti sereal dan susu,
hati, ragi, sayur-sayuran bewarna hijau, brokoli, kacang polong, buncis,
kentang, dan kembang kol.
Banyaknya aktivitas si Anak tentu harus diimbangi dengan suplemen-
suplemen yang dibutuhkan tubuhnya. Kekurangan suplemen vitamin dan
mineral bisa berdampak sebaliknya. Untuk itu, menu makanan yang
beragam jadi cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan mikronutriennya .
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Tinggi badan dan berat badan merupakan komponen penting dalam menilai gizi
seseorang. Tinggi badan merupakan ukuran antropometri kedua yang penting
setelah berat
badan. Tinggi badan juga diperlukan dalam prediksi dan standardisasi dari
variable fisiologis
seperti volume paru-paru, kekuatan otot, filtrasi glomerulus, kecepatan
metabolic dan untuk
menyesuaikan dosis obat pada pasien. Peningkatan tinggi badan orang suatu
bangsa
merupakan indikator peningkatan kesejahteraan (perbaikan gizi, perawatan
kesehatan dan
keadaan sosial ekonomi), jika potensi genetik belum tercapai secara maksimal
dan
perkawinan sebagai akibat meluasnya migrasi ke bagian-bagian lain suatu negara
maupun di
dunia, kemungkinan besar mempunyai andil pada perubahan secular tinggi
badan.
Berat badan merupakan variabel penting untuk menilai status gizi secara
antropometri. Untuk menjaga berat badan ideal maka harus kita harus
memperhatikan
asupan zat gizi. Untuk menentukan berat absan ideal dapat digunakan formula
Broca adalah
P (kg) = T (cm) - 100. Namun menurut Brugsch dalam Oliver (1967), bahwa
formula tersebut
hanya dapat diaplikasikan ke subjek dengan tinggi badan kurang dari 165,0 cm.
Jika tinggi
badan antara 164-174 cm, maka formula Broca menjadi P (kg) = T (cm) – 105,
dan bila tinggi
badan lebih 175 cm, maka formula Broca menjadi P (kg) = T (cm) – 110. Lorenz
memodifikasi
formula Broca untuk diaplikasikan ke anak-anak yang dikenal dengan indeks
konstitusional
Lorenz.
Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan sehingga data tinggi badan
didapatkan
dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau manula. Pada manula
digunakan tinggi
lutut karena manula telah terjadi penurunan masa tulang yang menyebabkan
bungkuk
sehingga sukar untuk mendapatkan data tinggi badan yang akurat.
SARAN
Demikianlah praktikum yang kami lakukan dalam penilaian status gizi
dengan menggunakan ukuran antropometri. berguna bagi para
pembaca.dan apabila ada saran atau kritik dalam tugas praktikum
ini,kami siap menerima
Kami ucapkan banyak terimakasih,dan Tuhan memberkati kita semua
DAFTAR PUSTAKA