Anda di halaman 1dari 23

PENILAIAN STATUS GIZI

Ns. Ida Mardalena,S.Kep,M.Sc


Penilaian Status Gizi
 Langsung :
1. Antropometri,
2. Klinis,
3. Biokimia,
4. Biofisik
 Tidak Langsung :
1. Survei Konsumsi Makanan
2. Statistik Vital
3. Faktor Ekologi
Fa. Memilih Metode PSG
1. Tujuan
2. Unit Sampel yg akan diukur
3. Jenis Informasi yg dibutuhkan
4. Tk reliabilitas dan akurasi yg dibutuhkan
5. Fasilitas & peralatan
6. Tenaga
7. Waktu
8. Dana
I. Antropometri Gizi
Tum-Bang
Pertumbuhan : Perubahan besar,jml,ukuran & fgs
sel,jar,organ tk individu yg diukur dg ukuran panjang,
berat, umur tulang & keseimbangan metabolik
Perkembangan : Bertambahnya kemampuan dlm
struktur & fgs tubuh yg lebih kompleks dlm pola yg
teratur & dpt diramalkan
Dipengaruhi oleh Fa Internal (Genetik )& Fa.
Eksternal (Lingkungan)
Fa. Lingkungan yg memp. tumbang
1. Lingkungan pranatal : Gizi bumil, Mekanis,
Toksin/zat kimia,endokrin, radiasi, infeksi, stres,
anoksia embrio
2. Lingkungan pascanatal : Biologis, fisik, psikosos,
keluarga, adat istiadat, kepercayaan, dll
Antropometri
Pengertian :ukuran tubuh
Keunggulan :
 Alat mudah
 Dpt dilakukan berulang-ulang & objektif
 Siapa saja bisa dilatih mengukur
 Relatif murah
 Hasilnya mudah disimpulkan
 Secara ilmiah diakui kebenarannya
 Sederhana, aman, bisa sampel besar
 Tepat, akurat
 Dapat menggambarkan riwayat gizi masa lalu
 Bisa skrining, & evaluasi status gizi
Kelemahan antropometri
Tidak sensitif & spesifik mengukur suatu zat gizi
Bisa dipengaruhi fa diluar gizi mis :penyakit
Bisa terjadi kesalahan pengukuran
Jenis Parameter
Umur
Berat Badan
Tinggi Badan
Lingkar Lengan Atas : risk bila <23,5 cm
Lingkar Kepala
Lingkar dada
Jaringan lunak (lemak sub cutan)
Indeks Antropometri
BB/U
-Kelebihan : Mudah, cepat dimengerti, bisa mengukur
status akut & kronis, sensitif thd perubahan, dpt
mendeteksi overweight
-Kelemahan : Dipengaruhi ascites/udema, harus tahu
jelas tgl lahir, sering salah dlm pengukuran
TB/U
-Keuntungan : alat mudah murah, fleksibel, bisa
mengukur gizi masa lampau
-Kelemahan : TB lambat berubah, posisi hrs tepat, umur
harus pasti
BB/TB
 Keuntungan : tdk perlu data umur, dpt membedakan
proporsi badan gemuk, normal, kurus
 Kelemahan : Tdk memberikan gambaran tinggi anak
menurut seumuran, sulit dilakukan pd balita, alat
ukur 2 macam, lebih lama, sering terjadi kesalahan
pengukuran.
LLA/U
- Keuntungan : Baik utk menilai KEP (s.d 1 thn ), murah,
mudah
- Kelemahan : Sulit menentukan ambang batas, sulit
menilai pertumbuhan anak 2-5 thn
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Penilaian status gizi utk dewasa(> 18thn)
Rumus
IMT = Berat badan (Kg)
Tinggi badan (M)2

Kriteria utk Asia Pasifik Region :


1. < 18,5 kg/m2 = Underweight
Healthy weight
2. 18,5-<23 kg/m2 =

Over weight
3. 23 - <25 kg/m2 =

= Obese I
4. 25 - <30 kg/m2
IMT kriteria WHO
< 16 kg/m2 : Severe Thinnes

16 - <17 kg/m2 : Moderate Thinnes


17 - < 18,5 kg/m2 : Mild Thinnes
18,5 - <25 kg/m2: Normal Range
25 - <30 kg/m2 : Over weight
30 - <35 kg/m2 : Obese class I
35 - <40kg/m2 : Obese class II
>40kg/m2 :Obese class III
Klasifikasi status gizi
Baku antropometri : WHO-NCHS
Harvard :
1. Gizi lebih : overweight, obese
2. Gizi baik : well nourished
3. Gizi kurang : Under weight (mild & moderate)
4. Gizi buruk : severe PCM
Klasifikasi WHO
Gizi lebih : >120% median BB/u baku WHO-NCHS
Gizi baik : 80%-120% median BB/u baku WHO-NCHS
Gizi sedang : 70%-79,9% median BB/u baku WHO-NCHS
Gizi kurang : 60%-69,9% median BB/u baku WHO-NCHS
Gizi buruk: <60% median BB/u baku WHO-NCHS
Laki-laki & Perempuan sama
II. Pemeriksaan Klinis
Riwayat Medis
 Identitas
 Lingkungan fisik dan sosbud
 Riwayat kesehatan

Pemeriksaan Fisik
- Head to Toe
Keunggulan Pemr Klinis
Relatif murah
Tidak memerlukan tenaga khusus cukup paramaedis
terlatih
Sederhana, cepat, dan mudah diiterpretasikan
Peralatan sederhana
Kelemahan
Beberapa gejala klinis tidak mudah dideteksi
Kadang tidak spesifik
Adanya gejala klinis yg bersifat multipel
Dpt terjadi saat permulaan atau tahap akan sembuh
Adanya variasi dlm gejala klinis.
III. BIOKIMIA
Status zat besi : Hb, Hematokrit, Besi serum, Serum
Feritin, Saturasi transferin,serum unsaturated iron
binding capacity (UIBC)

Status Protein :
 Albumin (3,5-5 gr/100 ml),
 Globulin, (1,5-3 gr/100 ml)
 Fibrinogen (o,2 – 0,6/100 ml)
Penilaian status vitamin
 Vitamin A : Serum retinol
 Vit D : berkaitan dg kalsium serum
 Vit E, Vit C : Serum
 Niasin , B6 : urine
Penilaian status mineral
 Iodium : T3T4
 Zink : Plasma albumin, globulin
 Ca : calsium serum
 Krom :serum
 dll
IV. BIOFISIK
Melihat kemampuan fungsi jaringan & perubahan
Struktur.
Meliputi kemampuan kerja, energi ekspenditure, dan
adaptasi sikap
Mis : Pemeriksaan radiologi, Tes fungsi fisik
(ketajaman penglihatan, adaptasi gelap, penampilan
fisik, koordinasi otot), Tes sitologi
PSG Tidak Langsung
Survei Konsumsi Makanan
Melihat jumlah & jenis zat gizi yg dikonsumsi
Pengumpulan data konsumsi makanan dpt
memberikan gambaran ttg konsumsi berbagai zat gizi
pd masyarakat, klg, dan individu
Dpt mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat
gizi.
Faktor Ekologi
1. Keadaan Infeksi
2. Konsumsi makanan
3. Pengaruh budaya
4. Sosial ekonomi
5. Produksi pangan
6. Kesehatan & Pendidikan
Statistik Vital
Angka kematian pd kelompok umur tertentu (age
spesific mortality rates)
Angka kesakitan & kematian akibat penyebab tertentu
(cause spesific morbidity & mortality rates)
Statistik yankes (health service statistic)
Penyakit infeksi yg b/d gizi (nutritionally relevant
rates)

Anda mungkin juga menyukai