KURANG
LEBIH
STATUS GIZI
Status Gizi
Merupakan hasil keseimbangan antara asupan
makanan atau zat-zat gizi dengan
kebutuhan/penggunaan dan ekskresi (pengeluaran)
Pengukuran antropometri
BY
30% anak Indonesia tumbuh tidak normal
(kurang gizi) setelah usia 4 – 6 bulan
Cara Penilaian
Tahapan Tahap Kekurangan Gizi
Status Gizi
1 Ketidakcukupan makanan Konsumsi makanan
Penurunan cadangan Zat gizi
2 Biokimia
dalam jaringan tubuh
Penurunan kadar Zat gizi
3 Biokimia
dalam cairan tubuh
Penurunan taraf fungsional Antropometri/
4
dalam jaringan tubuh Biokimia
Penurunan aktivitas enzim yang
5 Biokimia
tergantung pada zat gizi
6 Perubahan fungsional Tingkah laku/Fisiologi
7 Gejala-gejala klinis Klinis
8 Tanda-tanda anatomis Klinis
Sumber : Gibson (1990) 4
4. Cara Antropometri
(antro= tubuh, metrik = ukuran)
Ada 2 jenis :
1
Pengukuran antropometri
yang sering dilakukan:
Pengukuran Komponen Jar Utama yg diukur
TB Kepala, tulang Belakang, tulang panggul dan kaki Tulang
11
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan kelemahan
1. Sederhana, aman, noninvasive, 1. Relatif kurang sensistif
Sampel besar 2. Tidak dapat mengidentifikasi
2. Peralatan murah, portable, tahan defesiensi zat gizi khusus
lama, mudah didapat
3. Dapat dilakukan oleh petugas tidak 3. Tidak dapat membedakan
ahli gangguan akibat def.zat gizi
4. nformasi riwayat gizi masa lampau dengan defesiensi gangguan intik
5. Identifikasi keadaan gizi ringan, Energi & Protein
sedang, buruk
6. Pemantauan status gizi antar 4. Faktor-faktor non gizi dapat
waktu, antar generasi mengurangi spesifisitas dan
7. Screening test sensitivitas pengukuran
8. Gradeble
9. Tidak menimbulkan rasa sakit 5. Membutuhkan data referensi yang
10.Objektif relevan
6. Peralatan belum dikalibrasi
7. Kesalahan pengukuran , pencatatn
dan pembacaan
Manfaat antropometri:
12
Kesalahan Umum dalam Pengukuran
Antropometri
Measurement Erorr
Body weight Room cold, no privacy, scale not calibrated to zero, subject
wearing heavy clothing, subject moving anxious
13
INTERPRETASI STATUS GIZI
Indikator Indikator Indikator
Kesimpulan
BB/U TB/U BB/TB
1. Rendah Rendah Normal Keadaan gizi anak saat ini baik, tetapi anak tersebut
mengalami masalah gizi kronis. BB anak proporsional
dengan TB-nya
2. Normal Rendah Lebih Anak mengalami masalah gizi kronis dan pada saat ini
anak menderita kegemukan (overweight) karena BB
lebih dari proposional terhadap TB-nya
3. Rendah Rendah Rendah Anak mengalami kurang gizi berat dan kronis artinya
pada saat ini keadaan gizi anak tidak baik dan riwayat
masa lalunya juga tidak baik
4. Normal Normal Normal Keadaan gizi anak “baik” pada saat ini dan pada masa
lalu
5. Rendah Normal Rendah Anak mengalami kurang gizi berat (kurus)
6. Normal Normal Rendah Keadaan gizi ank secara umum baik tetapi berat
badannya kurang proposional terhadap TB-nya karena
tubuh anak jangkung
PROSEDUR
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Alat-alat yang dibutuhkan:
DIET DM
DIET JANTUNG
DIET RENDAH PURIN
DIET………..
VERY COMPLICATED !
3. KEBUTUHAN ZAT GIZI
KALORI
HIDRAT ARANG (55-65%)
LEMAK (20-30%)
PROTEIN (10-15)
VITAMIN
MINERAL
AIR
-------> SANGAT DINAMIS DAN VARIATIF
PERLU KETAHUI
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI
DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN DALAM SATUAN
PENUKAR
PENGUKURAN DALAM GRAM DAN UKURAN
RUMAH TANGGA
1. CARA UMUM MENGHITUNG
KEBUTUHAN KALORI (RUMUS Brocca)
UKUR TINGGI BADAN
UKUR BERAT BADAN
HITUNG BERAT BADAN NORMAL
HITUNG BERAT BADAN IDEAL
DIAGNOSA STATUS GIZI
HITUNG KEBUTUHAN KALORI (BBI x P)
PERHATIKAN JENIS AKTIVITAS
CARA UMUM MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI:
NORMAL 30 35 40
KURUS 35 40 40-50
KEBUTUHAN KALORI SEHARI
BBI X KEBUTUHAN KALORI PERkg BBI
- (160-100) kg -10%
- 60 kg- 6 kg
- 54 kg
-
Status gizi = (BB aktual : BBI) x 100%
=(63kg:54kg) x 100%
= 116% (termasuk berat badan
lebih)
Klasifikasi status gizi berdasarkan dari BB aktual : BBI
x 100
BB kurang =BB < 90% BBI
BB normal = 90-110% BBI
BB lebih = BB 110-120% BBI
Gemuk = BB > 120% BBI
Jumlah kebutuhan kalori perhari :
- Kebutuhan kalori basal :
Untuk mempertahankan BB =
keb kalori= BEE x 1,2-1,5
- Untuk peningkatan BB pd pasien yang stabil =
- Target kalori = BEE x 2
3. Cara cepat dan mudah
menghitung kebutuhan kalori:
Laki-laki: kgBB x 24 = kal/hari
Perempuan : kgBB x 22 = kal/hari
4. Cara cepat dan mudah
menghitung kebutuhan kalori:
a. Laki-laki: 1 kkal x kgBB x 24 jam
Perempuan : 0,95 kkal x kgBB x 24 jam
b. Laki-laki: 30 kkal x kgBB
Perempuan : 25 kkal x kgBB
5. Cara FAO/WHO
Kelompok umur BMR (kkal/hari)
Laki-laki perempuan
0-3 60,9 BB - 54 61,0 BB -51
3-10 22,7 BB + 495 22,5 BB + 499
10 -18 17,5 BB + 651 12,2 BB + 746
18-30 15,3 BB + 679 14,7 BB + 496
30-60 11,6 BB + 879 8,7 BB + 829
>= 60 13,5 BB + 487 10,5 BB + 596
MENGALIKAN NILAI BMR DENGAN KELIPATAN
YANG SESUAI DENGAN JENIS AKTIFITAS
AKTIFITAS JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
SANGAT RINGAN 1,30 1,30
RINGAN 1,65 1,55
SEDANG 1,76 1,70
BERAT 2,10 2,00
6. Faktor BB
Dengan IMT :
IMT = Berat Badan (Kg) / Tinggi badan(m)2
Bila BB dinilai kurang dari Bbi, maka keb kalori ditambah sebanyak 500 kkal
dan sebaliknya bila lebih maka di kurangi sebanyak 500 kkal
Klasifikasi IMT :
BB kurang : <18,5
BB normal : 18,5 – 22,9
BB lebih : >= 23
Dengan risiko : 23-24,9
Obes I : 25-29,9
Obes II : >=30
4. KONSISTENSI
CAIR
SARING
LUNAK
LEMBIK
BIASA
BE FLEXIBLE !
5. METODE
ORAL (mulut) : suplementasi dan makan
ENTERAL (pemberian makanan cair kepada pasien
PER 3 JAM
PER 2,5 JAM
PER 2 JAM, DLL
- MAKANAN UTAMA (BERAPA KALI)
- SELINGAN (BERAPA KALI)
- BUAH (BERAPA KALI)
- SUSU (BERAPA KALI)
7. CARA PENGOLAHAN
BAKAR
TUMIS
GORENG
KUKUS
TIM
MASAK
REBUS
PENDERITA RAWAT INAP:
HARRIS BENEDICT WITH
MODIFICATION
Harris benedict:
BBE (L) = 66 + 13,7BB + (5TB – 6,8U)
BBE (P) = 665 + 9,6BB + (1,7TB – 4,7U)