MALNUTRISI
KELOMPOK MASALAH GIZI
Terlalu banyak atau terlalu
sedikit asupan makanan /
ASUPAN zat gizi dibandingkan dg
kebutuhan aktual atau
estimasi kebutuhan
Biochemical
Dietary
Personal History E D
Can be used in
nutrition assessment
and monitoring and
evaluation
Pengukuran Antropometri
Tinggi badan (TB), Panjang Badan (PB)
Berat badan (BB)
Tinggi lutut (TL)
Lingkar lengan atas (LiLA)
Tebal lemak
Lingkar pinggang
Lingkar panggul
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Kecepatan pertumbuhan
Kecepatan perubahan berat badan, dll
PENGUKURAN BERAT BADAN
PERSIAPAN PENGUKURAN
• Alat harus secara • Sebelum makan/ waktu sama
periodik dikalibrasi • Sedapat mungkin menggunakan
• Bila menggunakan pakaian minimal
batery, pastikan batery • Berdiri tepat ditengah tanpa
masih cukup energi dibantu, melihat ke depan, berdiri
untuk membaca secara rilex namun tegak, Baca, Catat
tepat
• Lakukan penimbangan sekali lagi
• Letakkan timbangan di
• Bila hasil pengukuran 1 dan 2
permukaan yang
berbeda >0.5 kg, lakukan
terdatar dan rata
pengukuran yang ketiga
CRITICAL POINTS - PENGUKURAN TINGGI BADAN
• Meletakkan alat pengukur di
permukaan yang datar dan rata
• Topi,hiasan kepala dan alas kaki
(sepatu, sandal) harus dilepas
• Pandangan lurus kedepan
• Posisikan tegak lurus bagian belakang
kepala, bahu, pantat, betis dan tumit
menempel ke papan pengukur.
• Posisikan kedua telapak kaki balita
rata dan menempel pada papan
pengukur
• Tarik papan penggeser sampai puncak
kepala
United Nations, 1986
PENGUKURAN PANJANG BADAN
• Pengukuran paling tidak dilakukan oleh 2 orang
• Posisi kepala anak adalah pada posisi “frankfurt plane”
• Asisten pengukur memegang kepala anak dan memastikan
kepala menyentuh papan ukur, posisi anak lurus dari ujung
kepala – kaki
• Pengukur memastikan
telapak kaki dan tumit anak
menyentuh papan pembatas
(movable part)
• Asisten atau orang tua anak
membantu memastikan
lutut anak menempel pada
papan dan tidak menekuk
Knee Height – TINGGI LUTUT
• Tinggi lutut berkorelasi
dengan TB
• Hanya dilakukan jika
pasien tidak dapat berdiri
tegak
• Dilakukan pada kaki kiri
• Kaki ditekuk dengan lutut
membentuk sudut 90°
pada posisi tidur atau
duduk tanpa alas kaki
PENGUKURAN TINGGI LUTUT
Untuk orang yang masih bisa duduk
IMT = BB / (TB)2
BERAT BADAN DINYATAKAN KILOGRAM
TINGGI BADAN DINYATAN METER
STATUS GIZI ORANG DEWASA
BERDASAR IMT
IMT KATEGORI
3. An. Normokrom-makrositik
3.1 An. Megaloblastik
3.2 An. Ok. Peny. Hepar
3.3 An. Ok. Hipotiroid
TES PENGENDALIAN DM
Pengendalian DM Baik Sedang Buruk
GDP (mg/dl) 80 -109 110 - 139 ≥ 140
GDP 2 JamPP(mg/dl) 110 - 159 160 - 199 ≥ 200
HbA1c (%) 4 – 5,9 6-8 ≥8
Kolesterol total (mg/dl)
- tanpa PJK < 130 130 – 159 ≥ 160
- dengan PJK < 100 100 - 129 ≥ 130
Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35 - 45 < 35
Trigliserida (mg/dl)
- tanpa PJK < 200 200 – 245 ≥ 250
- dengan PJK <150 150 - 199 ≥ 200
Mikroalbuminuria ˂ 30mg/24jam 30-300mg/24jam ˃30mg/24jam
TES PENYAKIT GINJAL
Paramater yang diukur :
- Ureum
- Kreatinin
→ Azotemia
Onset penyakit :
- Akut
- Kronis
- Akut on kronik
→ DL, UL, Kliren kreatinin, Cystatin C,
Calsium Fosfat, Elektrolit,
Analisa gas darah
HASIL TES URINALISIS
NO. Pemerikksaan kimia Nilai rujukan Contoh abnormal
1. pH 4,5 – 8,0 (˂) diet protein, asidosis
(˃) diet sayur, alkalosis, infeksi
2. Berat jenis 1.010 – 1.020 Pekat diabetes melitus
Encer diabetes insipidus
3. Glukosa Negatif (+) DM
4. Benda keton Negatif (+) puasa, diet lemak, ketoasidosis
5. Protein Negatif (+) penyakit ginjal
6. Bilirubin Negatif (+) obstruksi bilier
7. Urobilinogen Negatif (+) gangguan hati
8. Nitrit Negatif (+) infeksi saluran kemih
9. Lekosit Negatif (+) inflamasi, infeksi
10. Eritrosit Negatif (+) Penyakit ginjal dan saluran kemih
TES PROTEIN SERUM
•Protein tersusun dari asam-asam amino yang
bergandengan dengan hubungan peptida.
•Asam amino masuk ke dalam tubuh melalui
sumber makanan.
•Hati :- Sintesa > 90% protein
- 100 % albumin
•Distribusi protein tubuh :protein plasma,
protein jaringan, dan hemoglobin.
•Protein plasma : albumin, globulin, dan
fibrinogen
•Penetapan protein dalam serum :
- Tes Kimia : total protein, albumin,
globulin
- Elektroforesa protein : albumin, alpha,
betha,
gamma globulin
41
TANDA-TANDA KLINIS ANEMIA
KEKURANGAN ZAT BESI (Fe)
LELAH, LESU, LEMAH, LETIH, LALAI (5 L)
BIBIR TAMPAK PUCAT, LIDAH LICIN
DENYUT JANTUNG MENINGKAT,
NAFAS PENDEK
SUSAH BUANG AIR BESAR
NAFSU MAKAN BERKURANG
KADANG PUSING
MUDAH MENGANTUK
43
Dietary History
Assessment
Riwayat Gizi meliputi:
Intake Makanan
• Komposisi dan kecukupan zat gizi, serta
intake zat gizi, pola makan dan snack,
lingkungan yang mempengaruhi pola makan,
makanan dan intleransi makanan, dan diet
yang dijalankan dan/atau modifikasi
makanan
Ketersediaan Makanan
• Perencanaan makanan, pembelian,
kemampuan menyiapkan dan
keterbatasan makanan, keamanan
makanan, program penggunaan
makanan/zat gizi, dan makanan
yang tidak aman
• Antropometri
a. IMT kurang/normal/lebih
b. Menganalisi lingkar pinggang, > 102 cm
berisiko dislipidemia untuk pria dan > 88 cm
beriko dislipidemia untuk wanita.
• Biokimia
a. Kadar kolesterol > 200 mg/dl
b. Kadar LDL ≥ 160 mg/dl
c. Kadar HDL < 35 mg/dl
d. Kadar trigliserida ≥ 250 mg/dl
lanjutan…..
• Riwayat Makan
Kuantitatif :
a. Kelebihan asupan lemak dibandingkan
dengan kebutuhan.
b. Proporsi asupan lemak jenuh terhadap total
energi > 10 %.
c. Kelebihan asupan kolesterol dibandingkan
dengan kebutuhan.
d. Konsumsi serat kurang dibandingkan dengan
kebutuhan.
lanjutan…..
Kulitatif :
a. Sering mengkonsumsi makanan yang
digoreng.
b. Sering menggunakan minyak kelapa,
minyak kelapa sawit, santan, mentega dan
margarin dalam mengolah makanan.
c. Sering mengkonsumsi makanan tinggi
kolesterol (otak, kuning telur, bagian dalam
hewani)
intervensi gizi
• Tujuan :
a. Menurunkan asupan total lemak,
lemak jenuh dan kolesterol.
b. Merubah profil lemak (kolesterol,
trigliserida, HDL dan LDL)
c. Meningkatkan pengetahuan tentang
pemilihan makanan yang rendah
lemak dan kolesterol.
NUTRITIONAL ASSESSMENT
Biochemical
Dietary
Personal History E D
Can be used in
nutrition assessment
and monitoring and
evaluation
Pengukuran Antropometri
Tinggi badan (TB), Panjang Badan (PB)
Berat badan (BB)
Tinggi lutut (TL)
Lingkar lengan atas (LiLA)
Tebal lemak
Lingkar pinggang
Lingkar panggul
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Kecepatan pertumbuhan
Kecepatan perubahan berat badan, dll
PENGUKURAN BERAT BADAN
PERSIAPAN PENGUKURAN
• Alat harus secara • Sebelum makan/ waktu sama
periodik dikalibrasi • Sedapat mungkin menggunakan
• Bila menggunakan pakaian minimal
batery, pastikan batery • Berdiri tepat ditengah tanpa
masih cukup energi dibantu, melihat ke depan, berdiri
untuk membaca secara rilex namun tegak, Baca, Catat
tepat
• Lakukan penimbangan sekali lagi
• Letakkan timbangan di
• Bila hasil pengukuran 1 dan 2
permukaan yang
berbeda >0.5 kg, lakukan
terdatar dan rata
pengukuran yang ketiga
CRITICAL POINTS - PENGUKURAN TINGGI BADAN
• Meletakkan alat pengukur di
permukaan yang datar dan rata
• Topi,hiasan kepala dan alas kaki
(sepatu, sandal) harus dilepas
• Pandangan lurus kedepan
• Posisikan tegak lurus bagian belakang
kepala, bahu, pantat, betis dan tumit
menempel ke papan pengukur.
• Posisikan kedua telapak kaki balita
rata dan menempel pada papan
pengukur
• Tarik papan penggeser sampai puncak
kepala
United Nations, 1986
PENGUKURAN PANJANG BADAN
• Pengukuran paling tidak dilakukan oleh 2 orang
• Posisi kepala anak adalah pada posisi “frankfurt plane”
• Asisten pengukur memegang kepala anak dan memastikan
kepala menyentuh papan ukur, posisi anak lurus dari ujung
kepala – kaki
• Pengukur memastikan
telapak kaki dan tumit anak
menyentuh papan pembatas
(movable part)
• Asisten atau orang tua anak
membantu memastikan
lutut anak menempel pada
papan dan tidak menekuk
Knee Height – TINGGI LUTUT
• Tinggi lutut berkorelasi
dengan TB
• Hanya dilakukan jika
pasien tidak dapat berdiri
tegak
• Dilakukan pada kaki kiri
• Kaki ditekuk dengan lutut
membentuk sudut 90°
pada posisi tidur atau
duduk tanpa alas kaki
PENGUKURAN TINGGI LUTUT
Untuk orang yang masih bisa duduk
IMT = BB / (TB)2
BERAT BADAN DINYATAKAN KILOGRAM
TINGGI BADAN DINYATAN METER
STATUS GIZI ORANG DEWASA
BERDASAR IMT
IMT KATEGORI
3. An. Normokrom-makrositik
3.1 An. Megaloblastik
3.2 An. Ok. Peny. Hepar
3.3 An. Ok. Hipotiroid
TES PENGENDALIAN DM
Pengendalian DM Baik Sedang Buruk
GDP (mg/dl) 80 -109 110 - 139 ≥ 140
GDP 2 JamPP(mg/dl) 110 - 159 160 - 199 ≥ 200
HbA1c (%) 4 – 5,9 6-8 ≥8
Kolesterol total (mg/dl)
- tanpa PJK < 130 130 – 159 ≥ 160
- dengan PJK < 100 100 - 129 ≥ 130
Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35 - 45 < 35
Trigliserida (mg/dl)
- tanpa PJK < 200 200 – 245 ≥ 250
- dengan PJK <150 150 - 199 ≥ 200
Mikroalbuminuria ˂ 30mg/24jam 30-300mg/24jam ˃30mg/24jam
TES PENYAKIT GINJAL
Paramater yang diukur :
- Ureum
- Kreatinin
→ Azotemia
Onset penyakit :
- Akut
- Kronis
- Akut on kronik
→ DL, UL, Kliren kreatinin, Cystatin C,
Calsium Fosfat, Elektrolit,
Analisa gas darah
HASIL TES URINALISIS
NO. Pemerikksaan kimia Nilai rujukan Contoh abnormal
1. pH 4,5 – 8,0 (˂) diet protein, asidosis
(˃) diet sayur, alkalosis, infeksi
2. Berat jenis 1.010 – 1.020 Pekat diabetes melitus
Encer diabetes insipidus
3. Glukosa Negatif (+) DM
4. Benda keton Negatif (+) puasa, diet lemak, ketoasidosis
5. Protein Negatif (+) penyakit ginjal
6. Bilirubin Negatif (+) obstruksi bilier
7. Urobilinogen Negatif (+) gangguan hati
8. Nitrit Negatif (+) infeksi saluran kemih
9. Lekosit Negatif (+) inflamasi, infeksi
10. Eritrosit Negatif (+) Penyakit ginjal dan saluran kemih
TES PROTEIN SERUM
•Protein tersusun dari asam-asam amino yang
bergandengan dengan hubungan peptida.
•Asam amino masuk ke dalam tubuh melalui
sumber makanan.
•Hati :- Sintesa > 90% protein
- 100 % albumin
•Distribusi protein tubuh :protein plasma,
protein jaringan, dan hemoglobin.
•Protein plasma : albumin, globulin, dan
fibrinogen
•Penetapan protein dalam serum :
- Tes Kimia : total protein, albumin,
globulin
- Elektroforesa protein : albumin, alpha,
betha,
gamma globulin
92
TANDA-TANDA KLINIS ANEMIA
KEKURANGAN ZAT BESI (Fe)
LELAH, LESU, LEMAH, LETIH, LALAI (5 L)
BIBIR TAMPAK PUCAT, LIDAH LICIN
DENYUT JANTUNG MENINGKAT,
NAFAS PENDEK
SUSAH BUANG AIR BESAR
NAFSU MAKAN BERKURANG
KADANG PUSING
MUDAH MENGANTUK
94
Dietary History
Assessment
Riwayat Gizi meliputi:
Intake Makanan
• Komposisi dan kecukupan zat gizi, serta
intake zat gizi, pola makan dan snack,
lingkungan yang mempengaruhi pola makan,
makanan dan intleransi makanan, dan diet
yang dijalankan dan/atau modifikasi
makanan
Ketersediaan Makanan
• Perencanaan makanan, pembelian,
kemampuan menyiapkan dan
keterbatasan makanan, keamanan
makanan, program penggunaan
makanan/zat gizi, dan makanan
yang tidak aman