Anda di halaman 1dari 48

1

PENILAIAN
TUMBUH KEMBANG
dr. Sri Fauziyah, SpA, M.Biomed
dr. Yeni Amalia, SpA, M.Biomed
2

Pertumbuhan fisik
Prinsip

• Pengukuran dengan alat baku/standar


• Berkala, tepat dan akurat
• Menilai kecepatan tumbuh (rate of growth)
3

Pertumbuhan fisik
Ukuran antropometrik
• Berat badan (BB)
• Tinggi badan (TB)
• Lingkar kepala (LK)
• Tebal Lipatan Kulit (TLK)
• Lingkar lengan atas (LLA)
• Proporsi tubuh/perawakan
4

ukuran antropometrik : Berat Badan


 paling sederhana,mudah diukur,dan diulang.
 ukuran terpenting  indikator saat itu, sangat sensitif terhadap
perubahan sedikit saja seperti sakit dan pola makan
 pelaksanaan, pengukuran obyektif dan dapat diulangi dengan
timbangan apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak
memerlukan waktu lama.
 Tidak sensitif terhadap proporsi tubuh
 Dipengaruhi: bengkak (udem), pembesaran organ (organomegali),
hidrosefalus, dan sebagainya tidak dapat digunakan untuk
menilai
 status nutrisi  memerlukan data umur, jenis kelamin, dan acuan
standar.
5

ukuran antropometrik : Berat Badan

• Pengukuran timbangan injak atau elektronik


• Bayi tidak memakai pakaian dan anak pakaian
dalam untuk hasil yang lebih valid
• Pastikan angka pertama menunjukkan angka 0
Pengukuran berat badan menggunakan beam scale/ elektronik
 Penimbangan sebaiknya dilakukan setelah anak
mengosongkan kandung kemih dan sebelum makan.
 Timbangan harus ditempatkan di alas yang keras dan
datar serta dipastikan ada pada angka nol sebelum
digunakan.
 Anak berdiri tenang di tengah timbangan dan kepala
menghadap lurus ke depan, tanpa dipegangi.
 Adanya edema atau massa harus dicatat.
 Berat badan dicatat hingga 0,1 kg terdekat.
6

ukuran antropometrik : Tinggi Badan


• Parameter terpenting kedua
• Dikaitkan dengan hasil pengukuran BB  status nutrisi dan pertumbuhan
fisik anak
• indikator proses pertumbuhan yang berlangsung kronis, dan berguna untuk
mendeteksi gangguan pertumbuhan fisik di masa lampau.
• Bersifat obyektif, dapat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah
dibawa.
• Pengukuran TB anak umur < 2 tahun dengan posisi tidur; anak < 2 tahun
dengan berdiri.
• memerlukan informasi seperti umur yang tepat, jenis kelamin dan standar
baku yang diacu
ukuran antropometrik : Tinggi Badan
Pengukuran pada anak <2 tahun atau yang belum bisa
berdiri dengan infantometer.
Pengukuran pada anak >2 tahun atau yang sudah bisa
berdiri tegak dengan stadiometer

Infantometer : Perlu dua orang, satu memegang kepala


agar menempel pada alat, satu orang lagi memegangi kaki
bayi agar lurus dan menempel pada alat

Stadiometer : mengukur tinggi dari permukaan puncak


kepala hingga telapak kaki, dilakukan oleh dua orang akan
lebih mudah. Posisi tegak, pandangan lurus, tarik napas
dalam
7

• Pakaian anak seminimal mungkin sehingga


postur tubuh dapat dilihat dengan jelas.
Sepatu dan kaos kaki harus dilepas.
Anak diminta berdiri tegak, kepala dalam
posisi horisontal, kedua kaki dirapatkan,
lutut lurus, dan tumit, bokong, serta bahu
menempel pada dinding atau permukaan
vertikal stadiometer atau anthropometer.
• Kedua lengan berada disisi tubuh dan
telapak tangan menghadap ke paha;
• kepala tidak harus menempel pada
permukaan vertikal. Untuk anak yang lebih
muda, tumit perlu dipegang agar kaki tidak
diangkat
• Papan di bagian kepala yang dapat bergerak
(movable head-board) diturunkan perlahan
hingga menyentuh ujung kepala.
• Tinggi badan dicatat saat anak inspirasi
maksimal dan posisi mata pemeriksa
• paralel dengan papan kepala.
• Tinggi badan diukur hingga milimeter
terdekat.
Pengukuran dilakukan oleh dua pemeriksa
untuk memastikan posisi anak secara benar
agar hasilnya akurat dan dapat dipercaya.

Anak diposisikan dengan wajah menghadap ke


atas, kepala menempel pada sisi yang terfiksasi
bahu menempel di permukaan papan, dan
tubuh paralel terhadap aksis papan.

Pemeriksa kedua memegang kaki anak, tanpa


sepatu, jari kaki menghadap ke atas, dan lutut
anak lurus.

Ujung papan yang dapat digerakkan,


didekatkan hingga tumit anak dapat menginjak
papan
8

Pertumbuhan fisik
ukuran antropometrik : Tinggi Badan
9

ukuran antropometrik : Lingkar Kepala


• Menggambarkan pertumbuhan otak dari estimasi
volume dalam kepala.
• dipengaruhi oleh status gizi anak sampai usia 36
bulan.
• Pengukuran rutin kemungkinan penyebab lain
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otak.
• Mikrosefali  kelainan retardasi mental.
• Makrosefal  gangguan pada sirkulasi cairan otak
(liquor cerebrospinal)
• paling bermanfaat pada 6 bulan – 2 tahun
• LK yang abnormal baik kecil maupun besar  faktor
genetik (keturunan) dan bawaan bayi.
Ukuran antropometrik : Lingkar Kepala
• Pengukuran dengan menggunakan mitelin atau meteran yang tidak
molor.

• Sebaiknya ada yang membantu memegang kepala bayi/anak selama


pemeriksaan agar posisi kepala anak tetap/diam.

• Pita pengukur ditempatkan melingkar di kepala pasien melalui bagian


yang paling menonjol (protuberantia occipitalis) dan dahi (glabella), pita
pengukur harus kencang mengikat kepala.

• Dilakukan dari samping, rerata 3x pengukuran digunakan sebagai


standar.

• Penilaian dilakukan dengan menggunakan standar Nellhaus


Pengukuran lingkar kepala dilakukan pada semua bayi dan
anak secara rutin untuk mengetahui adanya mikrosefali,
makrosefali, atau normal sesuai dengan umur dan jenis
kelamin. Alat yang dipakai adalah pita pengukur fleksibel,
terbuat dari bahan yang tidak elastik (pita plastik atau metal
yang fleksibel). Kepala pasien harus diam selama diukur
Pita pengukur ditempatkan melingkar di kepala pasien
melalui bagian yang paling menonjol (protuberantia
occipitalis) dan dahi (glabella), pita pengukur harus kencang
mengikat kepala.
Cantumkan hasil pengukuran pada grafik lingkar kepala.
Kurva Nellhaus
10

Pertumbuhan fisik
ukuran antropometrik : Lingkar LenganAtas
• jaringan lemak di bawah kulit dan otot yang tidak banyak terpengaruh oleh
keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan (BB).
• LLA lebih sesuai untuk dipakai menilai keadaan gizi/tumbuh
kembang pada anak kelompok umur prasekolah (1-5 tahun)
• Pengukuran LLA ini mudah, murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa
dilakukan oleh siapa saja. Alat yang digunakan biasanya adalah pita ukur
elastis.
• lebih tepat untuk mengidentifikasi anak dengan gangguan
gizi/pertumbuhan fisik yang berat.
• Posisi lengan menggantung bebas. Dilakukan dari samping
pasien

Interpretasi hasil dapat berupa:


• 1.LLA (cm): < 12.5 cm = gizi buruk (merah), 12.5 –13.5 cm = gizi kurang
(kuning), >13.5 cm = gizi baik (hijau).
• 2.Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LLA/TB:
<75% = gizi buruk, 75-80% = gizi kurang, 80 -85% = borderline, dan
>85% = gizi baik (normal)
11
12

Pertumbuhan fisik
ukuran antropometrik : Tebal Lipatan Kulit (TLK)
• Cerminan jaringan lemak dibawah kulit yang lebih spesifik, 50% lemak tubuh berada di
jaringan subkutis
• Hasilnya dibandingkan dengan standar  status gizi dan cadangan energi.

• dikaitkan dengan indeks BB/TB masalah nutrisi yang kronik baik defisiensi atau
berlebihan
• Menggunakan skinfold calliper di regio trisep, bisep, subskapula, suprailiaka, dan
betis.
• Pengukuran dilakukan dengan mencubit kulit sampai terpisah dari otot dasarnya,
ditarik menjauhi tubuh kemudian menempatkan kaliper diantara cubitan kulit tersebut.
• Hasil pengukuran dinyatakan dalam millimeter yang kemudian hasil penjumlahan
beberapa regio tersebut
PLOTTING ANTROPOMETRI
1. Tentukan usia anak
Cara menghitung usia anak adalah dengan mengurangi
tanggal pemeriksaan terhadap tanggal lahir.

Contoh:
Tanggal pemeriksaan 21 Februari 2016 : 2016 02 21
Tanggal lahir 26 september 2012 : 2012 09 26 -
3 04 25
Usia anak adalah 3 tahun 4 bulan 25 hari ~ 3 tahun 5
bulan
Menghitung umur anak dengan riwayat lahir prematur:
Untuk bayi prematur, pengukuran antropometri menggunakan usia
koreksi sampai anak berusia 2 tahun.

Cara menghitung adalah dengan mengurangi usia kronologis dengan


jumlah minggu prematur

Contoh:
Bayi S lahir pada 28 Desember 2014 dengan usia gestasi 33 minggu,
berat lahir 1850 gram.
Tanggal pemeriksaan 21 Februari 2016 : 2016 02 21
Tanggal lahir 28 Desemberr 2014 : 2014 12 28 -
Usia kronologis 1 01 23
Prematur 7 minggu 01 21 –
1 02
Usia anak adalah 1 tahun 2 hari ~ 1 tahun
PLOTTING ANTROPOMETRI
2. Tentukan parameter apa yang akan diukur (BB, TB, LK,
LLA)
3. Ambil lembar grafik sesuai jenis kelamin (BB/U; BB/TB;
TB/U; BMI/U)
4. Tentukan angka sesuai pengukuran di X axis dan Y axis,
titik ploting adalah titik yang mempertemukan keduanya.
Lakukan interpretasi
21

Baku standar pengukuran:


WHO standards-based
22

Baku standar pengukuran:


NCHS/WHO reference-based
14

Pertumbuhan fisik
ukuran antropometrik : Proporsi tubuh / Perawakan

Perawakan tinggi? Perawakan pendek?


15

Indeks pertumbuhan lain


• Usia tulang (Bone Age)
• Status pubertas  Tanner scale
• Perkembangan gigi
• Pertumbuhan intrauterine  ultrasonografi
16

Baku standar pertumbuhan


neonatus
17
18

Baku standarpertumbuhan
neonatus:
Fenton Infant GrowthChart
Baku standarpertumbuhan neonatus: Ballard Score
20

Baku standarpertumbuhan
neonatus: Ballard Score
23

Perkembangan
1. Motorik kasar
2. Motorik halus
3. Bicara dan Bahasa
4. Sosial kemandirian
24

Pemeriksaan dan Skrining Perkembangan

1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)


2. Denver Developmental Screening Test (DDST II)
3. Parent Evaluation Developmental Screening (PEDS)
4. Test daya dengar
5. Test daya lihat
6. Checklist autism for toddler (CHAT)
7. Test Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktfitas (GPPH)
25

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan(KPSP)

• Tentukan umur anak (dalam bulan). Jumlah hari lebih dari


16, maka dibulatkan 1 bulan.

• Tentukan formulir KPSP sesuai usia. (formulir ada dalam


lampiran)
• 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72
bulan

• Jika usia anak berada diantara 2 usia formulir KPSP,


gunakan formulir dengan usia di bawahnya. Misal: usia 7
bulan, maka gunakan KPSP usia 6 bulan.
26

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan(KPSP)

• KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan:


• Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak.
• Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas

• Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.


• Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA
atau TIDAK.
27

Interpretasi Hasil KPSP

• Hitung jawaban Ya  bisa/ sering/ kadang-kadang


• Hitung jawaban Tidak  belum pernah /tidak pernah

• Bila jawaban YA = 9-10


 sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
• Bila jawaban YA = 7 atau 8
 meragukan (M)
• Bila jawaban YA = 6 atau kurang
 kemungkinan penyimpangan (P).

• Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.


Denver II
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari
Denver Development Screening Test (DDST) dan Revised
Denver Developmental Screening Test (DDST-R).

Merupakan salah satu dari metode skrining terhadap


kelainan perkembangan anak.

Aspek Perkembangan yang dinilai terdiri dari 125 tugas


perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining
hanya berkisar 25-30 tugas
DDST II
Denver II
Alat yang digunakan :
 Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik,
Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/
permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas,
pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas
warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).
 Lembar formulir DDST II
 Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan
cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.
Denver II
Cara Pemeriksaan :
1. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir
anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari
untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
2. Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari
dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari
15 hari dibulatkan ke atas.
3. Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang
memotong garis horisontal tugas perkembangan pada
formulir DDST.
4. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor,
berapa yang P dan berapa yang F
Contoh :
Interpretasi tes
Normal
• Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
• Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.

Suspect/ Suspek
• Bila didapatkan >2 cautiondan/atau >1 keterlambatan.
• Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor
sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan

Untestable/ Tidak dapat diuji


• Bila ada skor menolak pada >1 uji coba terletak disebelah kiri garis
umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada
daerah 75-90%
• Lakukan uji ulang dalam 1 -2 minggu.
29

PEDS
32

Rujukan
• Narendra MB et al. 2008. Tumbuh Kembang Anak dan
Remaja. Buku Ajar edisi 1 dan 2. Jakarta
• Ringwalt S. 2008. Developmental Screening and
Assessment Instruments with an Emphasis on Social and
Emotional Development for Young Children Ages Birth
through Five. www.nectac.org/~pdfs/pubs/screening.pdf
• Battaglia FC, Lubchenco LO: A practical classification of
newborn infants by weight and gestational age. J Pediatr
1967; 71:159-163.

Anda mungkin juga menyukai