Anda di halaman 1dari 19

Penilaian Status Gizi Antropometri

(TB, BB, LT,LK)


Putri Hidayah (1072191019)
Pendahuluan
Antropometri berasal dari kata anthropo yang
berarti manusia dan metri adalah ukuran.

Metode antropometri dapat diartikan sebagai


mengukur fisik dan bagian tubuh manusia. Jadi
antropometri adalah pengukuran tubuh atau
bagian tubuh manusia. Dalam menilai status gizi
dengan metode antropometri adalah menjadikan
ukuran tubuh manusia sebagai metode untuk
menentukan status gizi. Konsep dasar yang harus
dipahami dalam menggunakan antropometri
untuk mengukur status gizi adalah konsep dasar
pertumbuhan.
Beberapa kelebihan dan kekurangan antropometri digunakan sebagai
penentuan status gizi tersebut adalah:

Kelebihan
Sederhana, aman, dan menggunakan non-ivasive (tidak mengambil jaringan tubuh)
Untuk melakukan pengukuran antropometri relatif tidak membutuhkan tenaga ahli,
cukup dengan dilakukan pelatihan sederhana.
Harga alat pengukuran cukup murah dan terjangkau
Ukuran antropometri hasilnya tepat dan akurat
Hasil antropometri dapat mengidentifikasi status gizi baik, sedang, kurang dan buruk.
Ukuran antropometri dapat digunakan untuk skrining
cukup untuk populasi yang banyak

Kekurangan
Hasil ukuran antropometri kurang sensitif
Faktor-faktor di luar gizi dapat menurunkan spesifikasi dan
sensitivitas ukuran.
Kesalahan waktu pengukuran dapat mempengaruhi hasil.
Macam-Macam
Penilaian Status
Gizi (Antropometri) Berat
Tinggi Badan Badan

Lingkar Lingkar
Perut Kepala
Tinggi Badan
(Hight)

Istilah tinggi badan digunakan untuk anak yang


berumur lebih dari 2 tahun atau >85 cm dengan
menggunakan alat microtoise yang diukur
dengan cara berdiri, sedangkan panjang badan
digunakan untuk anak berumur 0-2 tahun diukur
dengan menggunakan infantometer dengan cara
berbaring (belum bisa berdiri). Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur tinggi badan atau
panjang badan harus mempunyai ketelitian 0,1
cm.
Macam-macam alat ukur tinggi badan

Microtoise
Cara menggunakan Microtoise:
1. Cari dinding dan pasang pada permukaan yang rata dan tegak lurus di
tempat yang terang serta lantai yang datar dan rata.
2. kemudian ujung microtoise ditempelkan/dipaku didinding
3. kemudian pengukuran dilakukan dengan menarik tuas microtoise yang
sudah tergantung tersebut

Dalam pengukuran subjek diminta untuk berdiri tegak , kedua kaki rapat,
lutut tegak lurus, serta tumit, bokong, dan bahu menempel dengan
permukaan tembok dan subjek diminta untuk tarik nafas dalam.
Infantometer
Pengukuran panjang badan ini dilakukan hanya untuk bayi/anak yang berumur kurang dari dua
tahun, apabila umur tidak didapatkan secara valid maka sebagai patokan adalah tingginya kurang
dari 85 cm). Alat yang digunakan untuk mengukur umumnya terbuat dari papan kayu . Alat tersebut
dapat disebut infantometer yaitu alat yang memiliki bagian yang tak bergerak yang menyentuh
kepala dan bagian yang dapat digeser yang menyentuh kaki (Centers for Disease and Control
Prevention [CDC], 2007)

Teknik pengukuran panjang badan bayi menggunakan pita biasa harus dihindari karena terbukti
tidak akurat disebabkan realibilitasnya yang rendah.Dalam mengukur panjang badan bayi/anak
dibutuhkan setidaknya dua orang untuk memastikan pengukuran pada posisi bayi benar dan
meyakinkan hasil pengukuran akurat dan reliabel. Satu orang sebagai pengukur dan lainnya sebagai
asisten. Asisten boleh dari orang yang tidak terlatih misal ibu bayi/ anak yang akan diukur dengan
catatan pengukur mengajari asisten (United Nation, 1986)
Infantometer
Untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri, digunakan
alat pengukur panjang bayi.
Cara mengukur:
1. Alat pengukur diletakkan di atas meja atau tempat yang
datar.
2. Bayi ditidurkan lurus di dalam alat pengukur, kepala
diletakkan hati-hati sampai menyinggung bagian atas alat
pengukur.
3. Bagian alat pengukur sebelah bawah kaki digeser
sehingga tepat menyinggung telapak kaki bayi, dan skala
pada sisi alat pengukur dapat dibaca.
Berat
Badan

Untuk mengukur berat badan pada bayi dan anak > 2 tahun
dilakukan dengan menggunakan alat yaitu timbangan pegas
gantung, timbangan pegas bayi (baby scale) atau dacin yang
disertai sarung timbang. khusus untuk pengukuran
menggunakan alat pegas gantung dan dacin, hendaknya alat
digantung pada kuda-kuda rumah, pintu, atau gantungan yang
kuat dengan alasan keamanan.

Berat badan pada Dewasa dan anak < 2 tahun


Pengukuran berat badan untuk dewasa hendaknya dilakukan
saat subjek belum makan dan saat kandung kemih kosong.
Timbangan yang dapat digunakan adalah beam belance namun
penggunaannya sulit ketika di lapangan hendaknya
dipermukaan yang keras, datar (bukan karpet), dan angka
menunjukkan "0" sebelum pengukuran
Persyaratan dan Jenis Alat Ukur

Pengukuran berat badan memerlukan alat yang Beberapa jenis alat timbang yang biasa digunakan
hasil ukurannya akurat. Untuk mendapatkan untuk mengukur berat badan:
ukuran berat badan yang akurat, terdapat dacin untuk menimbang berat badan balita,
beberapa persyaratan alat ukur berat di antaranya timbangan detecto,
adalah: bathroom scale (timbangan kamar mandi),
alat ukur harus mudah digunakan dan dibawa, timbangan injak digital
mudah mendapatkannya,
harga alat relatif murah dan terjangkau,
ketelitian alat ukur sebaiknya 0,1 kg (terutama
alat yang digunakan untuk memonitor
pertumbuhan),
skala jelas dan mudah dibaca, cukup aman jika
digunakan, serta alat selalu dikalibrasi.
Menimbang Bayi
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menimbang bayi
adalah:
Pakaian harus seminim mungkin, sepatu dan
baju/pakaian yang cukup tebal harus ditinggalkan.
Kantong celana timbang tidak dapat digunakan untuk
bayi.
Bayi ditidurkan dalam kain sarung.
Geserlah anak timbang sampai tercapai keadaan
seimbang, kedua ujung jarum terdapat pada satu titik.
Lihatlah angka pada skala batang dacin yang
menunjukan berat badan bayi. Catat berat badan dengan
teliti sampai satu angka decimal, misal nya 7,5 kg.
Menimbang Anak
Kesulitan dalam menimbang :
1. Anak terlalu aktif sehingga sulit melihat skala.
2. Anak biasanya menangis

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan


anak:
1. Pemeriksaan alat timbang.
2. Anak balita yang ditimbang.
3. Apabila anak yang ditimbang pertama takut dan menangis, akan
memengaruhi anak yang akan ditimbang berikutnya.
4. Keamanan.
5. Pengetahuan dasar petugas.
Lingkar
Kepala Lingkar kepala dapat digunakan sebagai pengukuran ukuran
pertumbuhan lingkar kepala dan pertumbuhan otak, walaupun
tidak sepenuhnya berkorelasi dengan volume otak. Pengukuran
lingkar kepala merupakan predikator terbaik dalam melihat
perkembangan syaraf anak dan pertumbuhan global otak dan
struktur internal.

Menurut rujukan CDC 2000, bayi laki-laki yang baru lahir


ukuran ideal lingkar kepalanya adalah 36 cm, dan pada usia 3
bulan menjadi 41 cm. Sedangkan pada bayi perempuan ukuran
ideal lingkar kepalanya adalah 35 cm, dan akan bertambah
menjadi 40 cm pada usia 3 bulan. Pada usia 4-6 bulan akan
bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6- 12 bulan
pertambahan 0,5 cm per bulan.
Cara mengukur kepala dengan pita pengukur
Menurut Lampl dan Johnson (2011) lingkar kepala bayi normal tumbuh secara bertahap dari waktu ke
waktu dan selanjutnya akan memengaruhi panjang badannya. Untuk mengukur lingkar kepala
diperlukan pita yang tipis dan fleksibel serta jika bisa terbuat dari fiberglass, plastik, atau besi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah mengeluarkan pita lingkar kepala yang sudah
terstandar.
Berikut adalah cara mengukur kepala dengan pita pengukur, yaitu:
Posisikan bayi secara berdiri saat mengukur.
Tempatkan pita pengukur tepat di atas alis.
Lingkarkan pita melalui bagian yang paling menonjol di bagian belakang
kepala, dengan ujung pita berada di depan dahinya.
Pita tidak boleh menyentuh telinga, Anda dapat menempatkannya sekitar 1-2
cm di atas telinga.
Bagian pita yang menunjukkan ukuran dalam sentimeter berada di sisi dalam,
agar hasilnya lebih akurat.
Pastikan pita melingkar dengan ukuran yang pas, tidak terlalu kencang dan
tidak longgar.
Lingkar
Perut

Pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas


abdominal/sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap kejadian
penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus, yang akhir-akhir ini juga erat
hubungannya dengan kejadian sindroma metabolik. Nilai normal pengukuran
lingkar perut di Indonesia. Baik Obesitas sentral
Laki-laki 90 > 90
Perempuan 80 > 80
Cara Mengukur Lingkar Perut
Untuk mengukur lingkar perut dengan tepat, gunakan pita pengukur fleksibel yang tidak elastis.
Lepaskan pakaian tebal terlebih dulu yang dapat menambah bantalan di sekitar perut. Kemudian ikuti
langkah ini:
1. Berdiri dengan kaki terbuka selebar bahu.
2. Lingkarkan pita pengukur di sekitar perut. Pastikan menempel langsung ke kulit, dan hembuskan
napas dengan normal.
3. Pita pengukur harus ditempatkan sekitar setengah jalan antara bagian bawah tulang rusuk terendah
dan bagian atas tulang pinggul. Kira-kira sejajar dengan pusar.
4. Catat hasil pengukuran lingkar perut dalam sentimeter.

Lakukan pengukuran sebanyak tiga kali untuk memastikan hasil yang konsisten. Memegang pita
pengukur terlalu kencang atau terlalu longgar sampai terkulai akan menyebabkan hasil pengukuran
yang salah.
Thank
u
y !
o !

Anda mungkin juga menyukai