Anda di halaman 1dari 2

Kebakaran Tangki Balongan

Kilang minyak di Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat
Pengolahan Pertamina. Kegiatan utamanya adalah mengolah minyak mentah menjadi produk
bahan bakar minyak (BBM), non BBM, dan petrokimia. Kilang minyak ini terletak di
Indramayu, Jawa Barat, sekitar kurang lebih 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah
operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.

pada Senin tanggal 29 Maret 2021 pukul 00.45 dini hari Kilang minyak milik Pertamina yang
terletak di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Baratterbakar.
Lokasi kebakaran pada empat unit tank product premium 42 T 301 E/F/G/H disebutkan di
media massa mengenai adanya indikasi kebocoran pada pipa tangki minyak yang terbakar.
Awalnya ada rembesan, kebocoran tangki dan sedang dalam penanganan, pada saat yang
sama ada hujan deras disertai petir yang menyambar, lalu ada kebakaran. Kebakaran tersebut
menyebabkan 5 orang mengalami luka bakar berat dan 15 lainnya mengalami luka ringan.
Terkait penyebab kebakaran merupakan spkelulasi yang masih harus dibuktikan dalam ranah
hukum termasuk spekulasi adanya sabotase dari para pemburu rente yang tidak
menginginkan adanya kedaulatan energi sehingga Indonesia terus mengimport BBM sebab
kebakaran di Balongan ini pernah juga terjadi pada Tahun 2007 dan tahun 2012.

Dampak kebakaran Pertamina balongan seluas 2 Ha dari area luas tanki 180 Ha meliputi 4 tanki 71
tanki atau 7% dari kapadsditas total tanki yang ada di kilang Balongan, tepatnya pada tanki 42-T-301-
E, 42-T-301-F, 42-T-301-G dan 42-T-301-H.

Investigasi independent dilaksanakan oleh pihak ekspternal yaitu sebagai berikut : 1. Balai Besar
Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) – BPPT, B2TKS merupakan Tim di bawah BPPT yang
melaksanakan kajian dan penerapan teknologi terkait kekuatan material dan struktur, Investigasi
yang dilaksanakan terkait Integrity Shell Tanki 42-T-301 G. 2. Pusat Penelitian Petir LAPI ITB , LAPI ITB
merupakan Lembaga Penelitian, salah satunya meneliti terkait fenomena Petir, Investigasi yang
dilaksanakan oleh Ahli Petir terkait kontribusi Potensi Petir sebgai penyebab kebakaran Tangki EFGH.
3. Ditjen Migas ESDM ▪ Investigasi dilakukan oleh Inspektur Ditjen Migas dan Anggota Tim
Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM). 4. Det Norske Veritas (DNV), DNV
merupakan Perusahaan Internasional yang salah satunya fokus dalam hal Audit bidang keselamatan
dan pengamanan DNV di-hire sebagai Tim Investigator Eksternal dari Internasional.
Kesimpulan Hasil Investigasi, Mayoritas hasil investigasi menyebutkan telah terjadi kebocoran di
dinding Tangki G dengan penyebab yang berbeda - beda dari setiap hasil investigasinya, Dari hasil
investigasi serta analisis tersebut, penyebab kebocoran dan kebakaran Tangki diduga: a. Penyebab
kebocoran: Terjadinya sambaran petir travelling pada pukul 23.09 WIB yang menyebabkan degradasi
pada dinding / plat atau las – lasan di Tangki G yang menyebabkan penurunan penipisan dinding /
plat atau las – lasan Tangki G, disusul dengan robek dan bocornya dinding tersebut akibat tekanan
mekanik dari dalam Tangki yang telah terisi BBM pada level mendekati penuh b. Penyebab
kebakaran: Terjadi akibat sambaran petir atau induksi pada Tangki G yang berdampak terjadinya
segitiga api (udara oksigen, vapor hydrocarbon, serta sambaran petir).

Anda mungkin juga menyukai