Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS

“Ledakan Bioethanol PT. Energi Agro Nusantara (ENERO)”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi


Yang Dibimbing oleh Dr. Achmad Sjaifullah, M.Pd

Kelas : 4B – D IV Teknologi Kimia Industri

Disusun oleh :
Kelompok 3 (02 Oktober 2020)
Henita Indah Sulistiyowati (1741420079)
Lita Rani (1741420004)
Moch Abdul Hakim (1741420086)
Muh Andreyan Renaldo (1741420090)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
1. Latar Belakang
PT Energi Agro Nusantara (Enero) merupakan anak perusahaan dari PT
Perkebunan Nusantara X (PTPN X) yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur
tepatnya di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg. Dalam pembangunannya
pabrik Enero mengahabiskan dana investasi sebesar Rp. 300 miliar dan ditarget
mampu menghasilkan 100 kiloliter perhari. Bantuan dana investasi ini selain dari
Jepang, dana juga diperoleh dari internal perseroan. Sedangkan mesin-mesin
produksi pabrik juga termasuk investasi dari Jepang.
PT. Energi Agro Nusantara (Enero) menjadi sebuah perusahaan penghasil
bioetanol fuel grade dengan kadar kemurnian 99,5% dan angka oktan 120.
Kebutuhan bahan baku tetes tebu (mollases) pabrik ini sebesar 400 ton/hari
(120.000 ton/tahun) yang diperoleh dari 11 pabrik gula di wilayah PTPN X.
Sedangkan kapasitas produksi bioethanol PT. Energi Agro Nusantara (Enero)
mencapai 30.000 kiloliter per tahun. PT Energi Agro Nusantara (Enero)
juga menghasilkan produk samping yang berupa  spentwash (vinnase) yang
dapat diolah dengan proses anaerobik sehingga menghasilkan biogas. Biogas
yang dihasilkan pabrik ini mencapai 2 mW dan digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik pada proses produksi.
Produksi PT Energi Agro Nusantara berasal dari daei molases dari sisa
produksi gula PTPN X Gempolkerep. Molases tersebut difermentasi dengan
Yeast B 18 J-Alco untuk menghasilkan ethanol dengan konsentrasi 10%.
Kemudian etahnol yang didapat dimurnikan dengan 4 stage falling film
evapprator, lalu dilanjutkan dengan distilasi untuk mendapatkan ethanol dengan
kemurnian 92%. Lalu ethanol didehidrasi untuk mendapatkan kemurnian 99,5%.
2. Studi Kasus
Pada senin (10/8/2020) terjadi ledakan di area pabrik bioetanol PT. Energi Agro
Nusantara (Enero) di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa
Timur. Pada kasus ini pihak dari PT. Enero masih belum menetapkan adanya tersangka. 
Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota, AKP. Sodiq Effendi saat dikonfirmasi wartawan
mengatakan, kita masih menunggu hasil penyelidikan dan penelitian yang dilakukan oleh
Tim Laboratoriun Forensik (Labfor) Polda Jatim yang turun pada selasa (11/8/2020).
Polisi menduga kecelakaan kerja untuk kali kedua di dalam perusahaan milik BUMN ini
dipicu karena percikan api dari pekerja las atau hawa panas saat pengelasan. Di mana,
dalam waktu bersamaan pengelasan pipanisasi hydrant yang dilakukan CV Agung Jaya
Kontruksi (CV AJK) selaku sub kontraktor PT Barata Indonesia ini jaraknya selisih 5
meter dari tembok tangki penampungan bioetanol berkapasitas 15 ribu liter tersebut. Dari
pengelasan yang menimbulkan percikan api ini, dugaan kuat berujung pada kebakaran
diikuti ledakan dengan radius beberapa kilometer (Km) yang mengakibatkan satu pekerja
tewas, dan sepuluh pekerja outsourcing mengalami luka bakar. 10 korban pekerja yang
mengalami luka bakar dan menjalani perawatan medis di ruang inap, 3 korban sudah
dipulangkan. Sementara 7 korban lainya masih menjalani rawat inap di RS Gatoel, Kota
Mojokerto.
Tak hanya itu, guncangan ledakan mengakibatkan kerusakan puluhan rumah
warga. ’’Dugaan awal kita memang dari percikan api las,’’ kata Kapolresta Mojokerto
AKBP Deddy Supriadi di tengah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP)
kemarin.
Menurut Deddy, dari titik pengelasan yang dilakukan, para pekerja jaraknya ke
dinding tangki penampungan bioetanol tak kurang lima meter. Di sisi lain, tangki berisi
bioetanol itu juga sedang dalam proses commissioning (COMM). Yakni, uji coba atau
pengujian operasional suatu pekerjaan secara nyata maupun secara simulasi, untuk
memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah dilaksanakan dan memenuhi semua peraturan
yang berlaku. Sesuai regulasi dan standarisasi yang telah ditetapkan antara pelaksana
kerja dan klien. ’’Jadi, sangat dekat sekali. Uji coba ini dilakukan juga karena tangki ini
memang masih baru atau sejak bulan Mei,’’ tuturnya. Nahas, di tengah uji coba ini, tidak
jauh dari situ, ada proses pengelasan pipa hydrant air yang sedianya untuk pemadaman
jika terjadi darurat seperti kebakaran.
Kendati demikian pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab meledaknya
tangki. Apakah dipicu api las atau ada kebocoran bioetanol yang berakibat pada
kebakaran  yang diikuti ledakan.  Hingga kemarin petugas masih melakukan
pengumpulan bahan keterangan (pulbaket). Termasuk memeriksa 10 orang saksi. ’’Nanti.
Kepastiannya masih akan kita cek dulu sama ahlinya,’’ ujarnya. Pendalaman dengan
menggandeng Tim Labfor Polri Cabang Surabaya sejauh ini masih diterjunkan di TKP.
Tim gabungan ini sedang melakukan pencarian alat bukti untuk mengungkap sebab-sebab
terjadinya kebakaran. Hasil labfor ini nantinya sebagai modal penyesuaian dengan
keterangan yang didapat dari para saksi. Termasuk, dengan alat yang digunakan para
pekerja selama melakukan konstruksi dan pipanisasi hydrant yang berlangsung di dalam
pabrik.
Sejumlah sampel juga diambil untuk dilakukan uji laboratorium forensik. Di
antaranya, bagian dari tangki, pipa yang digunakan hydrant air, termasuk peralatan
pengelasan. ’’Intinya, kami bekerja sama dengan labfor ini, nantinya untuk bisa
menyimpulkan sebab-sebab kejadian,’’ tegasnya. Untuk memaksimalkan penyelidikan,
aktivitas di dalam pabrik ditutup total. Tampak, gerbang utama anak perusahaan BUMN,
PTPN X diberi garis polisi. ’’Sampai kapan ini akan selesai, kami belum bisa pastikan,’’
tegasnya.
Disinggung soal evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
pihaknya mengaku perlu menggandeng Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten
Mojokerto sebagai leading sector-nya. Kendati begitu, adanya kecelakaan kerja ini, tidak
ada salahnya pemerintah daerah evaluasi penerapan K3 di perusahaan. Menyusul,
kecelakaan kerja dengan korban tewas dan luka-luka di PT Enero, dalam kurun waktu
setahun sudah dua kali terjadi. Sebelumnya, pada Sabtu (11/4) lalu, kasus kecelakaan
kerja dialami lima karyawan PT Energi Agro Nusantara (Enero) Gempolkrep (PTPN X).
Mereka diduga mengalami keracunan akibat terjadi kebocoran pada tabung gas
preselting di sekitar kolam endapan sisa etanol.  Peristiwa yang terjadi dalam perusahaan
yang memproduksi bioetanol ini mengakibatkan tiga karyawan tewas. Masing-masing
adalah dua karyawan divisi biogas plant, dan satu karyawan bagian helper. Sedangkan
dua pekerja lainnya harus dilarikan ke IGD RSUD R.A. Basoeni Gedeg. ’’Jadi soal
penerapan K3, kami akan gandeng disnaker sebagai leading sector,’’ ungkapnya.

3. Analisa
Keberadan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada industri dinilai sangat
penting, penerapan K3 ini bertujuan untuk melindungi karyawan dari berbagai macam
bahaya kerja. Menjaga keselamatan kerja karyawan adalah tugas dari perusahaan. Selain
bisa memastikan semua kondisi karyawan dalam keadaan baik, penerapan K3 bisa
mencegah kerugian fisik & finansial bagi perusahaan maupun karyawan. Kesehatan dan
keselamatan kerja di perusahaan bertujuan agar karyawan dapat bekerja dalam kondisi
yang sehat, nyaman, dan aman sehingga dapat terus mendorong produktivitas
perusahaan. Untuk itu, diperlukan kemauan, komitmen, dan kerjasama yang baik antara
karyawan dan perusahaan sendiri dalam rangka penerapan K3 ini.
Akan tetapi rendahnya kesadaran akan pentingnya penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) terutama pada sektor industri menjadi penyebab utama terjadinya
kecelakaan kerja di Indonesia. Masih sering ditemukan anggapan bahwa penerapan K3
cenderung mahal karenanya dibutuhkan alokasi budget yang cukup besar dalam
pelaksanaannya.
Kita sebagai seorang engginer harus dapat memperkuat pemikiran moral kita,
memperkuat rasa kepedulian kita terhadap orang lain. Etika tersebut harus kita tanamkan
kepada dasar pola berfikir kita sebagai seorang engginer. Banyak sekali dampak negatif
dan merugikan jika kita lalai dan bertindak dengan tidak didasari pemikiran moral yang
baik. Termasuk meremehkan adanya K3 dalam industri merupan tindakan yang sangat
tidak mencerminkan etika sebagai seorang engginer. Jika melihat kasus ledakan dari
tangki bioethanol PT. Energi Agro Nusantara (ENERO) ini ada beberapa hal yang harus
dan perlu dikaji ulang, hingga kecelakaan tersebut tidak akan terjadi lagi dikemudian
hari. Mengingat dampak dari ledakan tangki bioethanol tidak hanya berupa kerugian
finansial tetapi juga terdapat koban jiwa dari peristiwa tersebut.
Selain kejadian ledakan tangki bioethanol pada senin (10/8/2020) yang
mengakibatkan terjadinya kebakaran diikuti ledakan dengan radius beberapa kilometer
(Km) dan menyebabkan satu pekerja tewas, dan sepuluh pekerja outsourcing mengalami
luka bakar. Tak hanya itu, guncangan ledakan mengakibatkan kerusakan puluhan rumah
warga. Sebelumnya PT. Enero juga sempat mengalami beberapa kecelakaan kerja seperti
kejadian kecelakaan kerja dengan korban tewas dan luka-luka di PT Enero, dalam kurun
waktu setahun dua kali terjadi kecelakaan. Sebelumnya, pada Sabtu (11/4) lalu, kasus
kecelakaan kerja dialami oleh lima karyawan PT Energi Agro Nusantara (Enero)
Gempolkrep (PTPN X). Mereka diduga mengalami keracunan akibat terjadi kebocoran
pada tabung gas preselting di sekitar kolam endapan sisa etanol.  Peristiwa yang terjadi
dalam perusahaan yang memproduksi bioetanol ini mengakibatkan tiga karyawan tewas.
Masing-masing adalah dua karyawan divisi biogas plant, dan satu karyawan bagian
helper. Sedangkan dua pekerja lainnya harus dilarikan ke IGD RSUD R.A. Basoeni
Gedeg.
Dari banyaknya kasus kejadian kecelakaan kerja di PT. Enero hingga
mengakibatkan banyaknya korban jiwa, maka perku dilakukan lagi untuk evaluasi
penerapan K3 dan SOP pada industri tersebut. Dan juga melakukan evaluasi tervadap
beberapa teori etika seperti,
Ditinjau dari Utilitarianisme, PT. Enero perlu mengevaluasi keseimbangan
dampak positif dan negatif dari suatu tindakan. Menganalisis resiko bahaya dan juga
keuntungan hingga tidak terjadi kerugian bagi perusahaan, karyawan, maupun
masyarakat disekitar industri. Sehingga kejadian kecelakan kerja dikemudian hari dapat
dihindari. Dengan cara melakukan peninjauan kembali pada K3 dan SOP di PT. Enero.
Ditinjau dari Etika Kewajiban (Duty Ethics), PT. Enero perlu dan memiliki
kewajiban mengevaluasi kejadian kecelakaan keja yang telah terjadi seperti pada saat
ledakan itu terjadi PT. Enero yang sedang melakukan uji coba terhadap tangki bioethanol
dan terdapat proses pengelasan pipa di sebelah kawasan industri yang lokasinya dekat
dengan tangki tersebut, sehingga terjadi ledakan dan kebakaran sampai adanya korban
jiwa. Dengan kejadian tersebut PT. Enero diharapkan mengambil pembelajaran seperti
memberikan informasi kepada masyarakat disekitar mngenai rencana uji coba tangki
bioethanol, sehingga masyarakat disekitar dapat diberikan himbauan dan peringatan agar
tidak melakukan kegiatan yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Serta melakukan
evaluasi mengenai keberadaan tangki bioethanol, dengan cara menempatkan bahan bahan
yang mudah terbakar pada lokasi dan jarak aman dari sekitar.
Ditinjau dari Etika Hak (Right Ethics) PT. Enero perlu bertanggung jawab dan
memberikan hak kepada korban dari kecelakaan ledakan tangki bioethanol baik secara
materi seperti kompensasi ganti rugi kepada rumah warga yang rusak dan psikis kepada
para korban jiwa dan korban luka seperti menanggung biaya perawatan dan memberikan
bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Ditinjau dari Etika Moralitas PT. Enero perlu memberikan arahan dan sosialisai
kepada para pegawai mengenai pentingnya K3 dan SOP saat berada pada lingkungan
kerja, selalu mengingatkan dan memberi sanksi tegas kepada pagawainya jika ada yang
lalai dan tidak memperhatikan K3 dan SOP yang berlaku.
4. Usaha Penanggulangan
Ada beberapa usaha yang dilakukan untuk menanggulangi dampak dari ledakan
tangki bioetanol oleh PT. Energi Agro Nusantara (Enero) yang berlokasi di Desa
Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Senin (10/8) yang menyebabkan
1 orang tewas dan 10 pekerja alami luka bakar. Pada kasus ini PT Barata Indonesia,
selaku kontraktor pengejaan kontruksi, pabrik ini akan bertanggung jawab penuh atas
dampak yang dirasakan warga dan para pekerja yang jadi korban. Dikarenakan status
tangki penampung bioetanol dengan  kapasitas 15 ribu liter itu belum menjadi milik PT
Enero. Dikarenakan belum ada serah terima dari PT Barata Indonesia selaku pengerjaan
proyek konstruksi yang dijalin bersama PTPN X. Kebetulan kontruksi ini masih dalam
tahap uji coba, sebelum akhirnya diserahkan ke PT Enero. Sehingga pihak barata yang
bertanggung jawab atas prosesnya. Deputi Projek Meneger PT Barata  Indonesia, Alfana
Luthfi, membenarkan perhal tersebut. sejauh ini kontruksi yang dikerjakan CV Agung
Jaya Kontruksi, sub kontraktor dari PT Barata Indonesia statsunya masih uji coba.
’’Penyerahan sebenarnya akan dilakukan 17 Agustus nanti tapi ternyata, malah ada
kejadian itu”.
Untuk ganti ruginya BPJAMSOSTEK memberikan santunan kepada pekerja
yang meninggal dunia dan perawatan luka korban ledakan di pabrik bioetanol PT Energi
Agro nusantara (13/8/2020). Untuk korban yang meninggal dunia akan mendapat
santunan kecelakaan kerja ahli (waris akan kami berikan santunan kecelakaan kerja
sebesar 48 kali upah yang dilaporkan). Sedangkan untuk korban luka - luka mendapatkan
perawatan di Rumah Sakit dan dibiayai sepenuhnya oleh BPJAMSOSTEK sampai
sembuh tanpa batas biaya dan juga akan diberikan dana santunan akibat terjadi
kecelakaan kerja. Diharapkan Kepada korban yang tertimpa musibah, semoga keluarga
dapat ikhlas dan bersabar dan santunan yang diberikan ini diharapkan bisa membantu
keluarga yang ditinggalkan untuk menata hidup ke depan yang lebih baik dari segi
ekonomi.
Lalu untuk 57 rumah warga yang alami kerusakan akibat guncangan hebat yang
ditimbulkan dari ledakan tangki penampungan bioetanol ini, akan diberikan ganti rugi
oleh PT Barata Indonesia. Kompensasi ini sudah dibicakan bersama warga tadi malam di
balai desa setempat (10/8/2020) di balai desa setempat.

Untuk kondisi rumah


warga mengalami
rusak cukup parah akibat efek guncangan dari ledakan pabrik bioetanol. Saking kerasnya
guncangan bahkan mengakibatkan dinding tembok retak, genteng runtuh, dan kaca
pecah. Pada (11/8/2020) dilakukan pendataan oleh pihak perusahaan bersama kepolisian
terkait kerusakan 57 rumah warga akibat ledakan dari PT Enero untuk dilakukan ganti
rugi oleh PT Barata Indonesia. Untuk ganti rugi berupa santunan dan material bahan
bangunan yang diberikan pada tanggal 14-20 Agustus. Namun tidak hanya ganti rugi
secara materiil dari pihak PT Barata Indonesia. Pihak PT Enero berusaha memberikan
ganti rugi secara psikis berupa santunan, lantaran banyak warga yang trauma pasca
kejadian ini. Dikarenakan jarak terjadinya ledakan dan rumah warga + 100 meter. Dan
juga PT Enero berusaha untuk meningkatkan K3 diindustrinya.

5. Kesimpulan

Dilihat dari kasus ledakan dari tangki bioethanol PT. Energi Agro Nusantara
(ENERO) ini ada beberapa hal yang harus dan perlu dikaji ulang, hingga kecelakaan
tersebut tidak akan terjadi lagi. Dampak dari ledakan tangki bioethanol tidak hanya
berupa kerugian finansial tetapi juga terdapat koban jiwa dari peristiwa tersebut.
Sejumlah penanggulangan terkait dampak buruk terhadap lingkungan telah dilakukan
oleh PT. Enero ganti rugi berupa santunan dan material bahan bangunan yang diberikan
Namun tidak hanya ganti rugi secara materiil, PT Enero berusaha memberikan ganti rugi
secara psikis berupa santunan, lantaran banyak warga yang trauma pasca kejadian ini.
Dikarenakan jarak terjadinya ledakan dan rumah warga + 100 meter. Dan juga PT Enero
berusaha untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diindustrinya.
Adapun terkait kasus ini dengan masalah etika yaitu hak dan tanggung jawab, etika hak
PT. Enero perlu perlu bertanggung jawab dengan memberikan hak kepada korban dari
kecelakaan ledakan tangki sedangkan etika kewajiban yaitu karyawan serta pihak pabrik
harus memberikan imbauan atas kejadian kecelakaan kerja yang telah terjadi sehingga
tidak ada kecelakaan kerja di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Dikutip dari
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5146457/ini-kesimpulan-polisi-penyebab-
ledakan-di-pabrik-bioetanol-mojokerto diakses pada Rabu, 30 September 2020
2. Dikutip dari
https://surabaya.liputan6.com/read/4327579/sejumlah-rumah-warga-rusak-imbas-
kebakaran-beserta-ledakan-di-pabrik-bioetanol-mojokerto diakses pada Rabu, 30
September 2020
3. Dikutip dari
https://radarmojokerto.jawapos.com/read/2020/08/14/208954/pabrik-bioethanol-jamin-
ganti-rugi diakses pada Rabu, 30 September 2020
4. Dikutip dari
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200811110006-20-534397/kebakaran-pabrik-
bioetanol-di-mojokerto-ada-ledakan-1-tewas diakses pada Rabu, 30 September 2020
5. Dikutip dari
https://lenteratoday.com/tangki-pabrik-bioetanol-pt-energi-agro-nusantara-enero-
meledak/ diakses pada Rabu, 30 September 2020
6. Dikutip dari
https://kompas.id/baca/nusantara/2020/08/11/selidiki-kebakaran-pabrik-bioetanol-pt-
enero/ diakses pada Rabu, 30 September 2020
7. Dikutip dari
https://jatimnet.com/ledakan-di-pabrik-pt-enero-diduga-dari-pengerjaan-kontruksi-
berikut-nama-korban diakses pada Rabu, 30 September 2020

Anda mungkin juga menyukai