Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arya Jati Pratama

Kelas : EC 6D
NIM : 1803321055

ESSAY
Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan

Kilang minyak (oil refinery) adalah fasilitas industry atau pabrik yang mengolah
minyak mentah menjadi berbagai jenis produk yang bisa langsung digunakan maupun produk-
produk lain berupa bahan baku industry. Produk-produk yang dihasilkan dari fasilitas kilang
minyak ini antara lain bensin, bahan bakar diesel, minyak tanah, minyak nafta serta gas elpiji.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik
Indonesia, terdapat 10 fasilitas industry kilang minyak yang tersebar dibeberapa daerah, salah
satunya adalah kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan milik PT Pertamina. Kilang
minyak ini berlokasi di Balongan kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan mulai beroperasi sejak
1994. Bahan baku yang diolah di Kilang minyak balongan adalah minyak mentah Duri dan
Minas yang diolah menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non BBM dan
petrokimia. Kilang minyak ini memiliki kapasitas 125 ribu barel minyak/hari dan merupakan
kilang minyak tersebar se-Asia Tenggara.
Pada tanggal 29 Maret 2021, terjadi sebuah insiden kebakaran di kilang minyak
Balongan milik PT Pertamina ini. Berdasarkan keterangan Direktur Utama PT Pertamina,
insiden kebakaran ini hanya membakar tangki penyimpanan dan bukan kilang. Akibat dari
insiden kebakaran ini, ratusan warga sekitar lokasi kebakaran terpaksa harus mengungsi ke
tempat yang lebih aman. Selain itu dampak dari kebakaran kilang minyak ini, menyebabkan
10 gardu distribusi PT PLN mengalami gangguan dan sebanyak 1.078 pelanggan terdampak
akibat peristiwa ini. Peristiwa ini juga mengakibatkan 29 orang mengalami luka ringan dan 6
orang mengalami luka berat dan diantara korban terdapat 5 warga yang tengah melintas
sehingga mengalami luka bakar. Menurut pihak PT Pertamina penyebab terjadi kebakaran
kilang minyak Balongan ini disebabkan oleh sambaran petir, dikarenakan pada saat insiden
terjadi sedang terjadi hujan lebat disertai adanya sambaran petir. Tetapi menurut BMKG
(Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) petir tidak terjadi di daerah sekitar Balongan
pada saat kebakaran tangki Pertamina. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pertanyaan akan
penyebab sebenarnya dari insiden kebakaran di kilang minyak Balongan. Sehinnga kasus akan
penyebab insiden ini diserahkan kepada polisi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Pihak
Ombudsman Republik Indonesia juga meminta PT Pertamina untuk segera menyelesaikan
investivigasi mengenai akar penyebab terjadinya kebakaran dan meminta menyampaikan hasil
investivigasi secara transparan kepada public sebagai bahan evaluasi dan perbaikan ke
depannya. Menurut hasil penyidikan kepolisian dan pihak Ombudsman, insiden ini diduga
disebabkan adanya perlengkapan atau alat yang rusak sehingga terjadi kebocoran. Sebab
sebelum peristiwa kebakaran, warga sekitar telah mencium bau yang sangat menyengat dari
kilang Balongan. Berdasarkan data, kilang Balongan sudah 3 kali terbakar sejak 2007.
Dengan adanya perbedaan keterangan dari BMKG dan pihak PT Pertamina menjadikan
insiden ini menjadi sebuah tanda tanya. Dan juga sikap dari Pertamina yang tidak transparan
menjadikan insiden ini menjadi penilaian akan kinerja dari PT Pertamina yang kurang baik
Seharusnya dengan kejadian yang menyebabkan kerugian yang sangat besar dari segi material
dan juga adanya korban akibat dari insiden ini menjadikan sebuah keseriusan PT Pertamina
dalam mencegah insiden ini terjadi. Terlebih kejadian kebakaran telah terjadi tiga kali di kilang
minyak Balongan. Kejadian ini menjadi sebuah penilaian akan sistem keamaan yang dimiliki
Pertamina sangat lemah karena tidak bisa mencegah kejadian kebakaran ini tidak terulang
Kembali. Bahkan dengan beberapa penelusuran, ditemukan bahwa adanya keteledoran yang
dilakukan pihak Pertamina. Sikap yang sangat disayangkan karna insiden kebakaran ini telah
merugikan banyak pihak.
Menurut saya PT Pertamina perlu belajar dari kejadian sebelumnya agar kejadian
serupa tidak terulang Kembali. Dengan peran penting kilang minyak Balongan dalam pemasok
utama BBM di beberapa daerah Indonesia, menjadikan salah satu alasan perlu dilakukan
peningkatan sistem keamanan dan melakukan pengelolaan alat-alat kilang minyak agar
kejadian serupa tidak terjadi kembali. Selain itu perlu dilakukan peremajaan atau modifikasi
terhadap alat-alat kilang minyak ataupun sistem keamanan nya. Jangan menunggu rusak atau
rentan rusak baru dibenahi. Dan PT Pertamina juga perlu melakukan perhitungan dalam
meminimalisir dampak insiden apabila terjadi kembali. Dampak terhadap warga sekitar juga
perlu diperhitungkan. Karna dalam insiden ini masih ada warga yang terkena dampak dari
kebakaran kilang minyak ini.

Anda mungkin juga menyukai