Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),

Volume 2, Nomor 3, Maret 2014


Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Analisis Penerapan Sistem Izin Kerja Panas Pada Bagian Plantis Di PT. Indo
Acidatama, Tbk (Berdasarkan Guidance on Permit to Work Systems tahun 2005)

Tomi Raya*), Baju Widjasena**), Ekawati**)


*)
Mahasiswa Bagian Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
**)
Staf Pengajar Bagian Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRAK
Industri Petroleum dan kimia dengan material yang mudah terbakar (flammable) dan bersifat toksik,
sangat berpotensi terjadi kecelakaan serius. Sejak 1990 hingga 2009 di Amerika terjadi lebih dari 60
kejadian kematian disebabkan peledakan atau kebakaran dari kegiatan pekerjaan panas
(pembakaran, pengelasan, atau yang dapat menimbulkan api atau ledakan). Di Indonesia, kasus
kecelakaan kerja pekerjaan panas dari tahun 2009 hingga 2013 terjadi sebanyak 16 kejadian. Sistem
izin kerja digunakan untuk mengontrol tipe pekerjaan yang berbahaya. Tujuan dari penelitian
adalah untuk menganalisis penerapan sistem izin kerja panas di PT. Indo Acidatama Tbk pada
bagian Plants dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan Guidance on Permit-to-Work
Systems. Penelitian ini adalah penelitian dengan analisa deskriptif dan observasional partisipatif
pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan penelitian ini terbagi menjadi informan
utama dan triangulasi yang akan menjelaskan delapan poin. Hasil observasi pekerjaan panas di area
200 dan Cooling Tower diperoleh tingkat kesesuaian 90,5%. Pemberlakuan SOP sistem izin kerja
panas secara umum telah efektif yang disebut sebagai WP (work permit) merah. Pembinaan sistem
izin kerja panas hanya sebatas sosialisasi tanpa ada penilaian tahap akhir. Ditetapkannya jenis-jenis
pekerjaan yang memerlukan izin kerja panas. Pengisian & penandatangan formulir izin kerja panas
dilakukan dengan pre-job visit serta memperhatikan daftar periksa formulir. Dilakukan
pendistribusian 4 lembar salinan formulir izin kerja panas tanpa dilengkapi display box di area kerja.
Pelaksanaan meliputi koordinasi, persiapan, pengukuran gas berbahaya, pelaksanaan pekerjaan
panas dan penanggulanggan keadaan darurat. Pengawasan telah dilakukan namun belum disertai
dengan bukti otentik. Pada tahap penutupan salinan formulir pelaksanaan tidak ditandatangani.
Keywords : Izin kerja panas, Industri Kimia

214
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN (KIG) Kav 7-8 terbakar akibat terpercik api saat


Industri Petroleum dan bahan kimia serta pengelasan.6 Pada tahun 2012 terjadi sebuah
terkait penyimpanannya dengan proses kuantitas SPBU meledak akibat sisa residu gas
yang besar dengan material yang mudah pengurasan tangki terkena percikan api yang
terbakar (flammable) dan bersifat toksik, timbul dari pengelasan tanpa dilengkapi dengan
sehingga sangat berpotensi terjadi kecelakaan perizinan yang lengkap.7 Kebakaran yang
serius dengan sangat jelas. Untuk mencegah hal melanda gedung Direktorat Jenderal
tersebut terjadi menjadi sangat besar maka Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) lantai
diperlukan sistem yang aman dalam bekerja.1 9 sumber api dari ruangan arsip akibat dari
Chemical Safety Board (CSB) United State pengerjaan pengelasan pipa hidran.8 Kapal
of America atau Dewan Pengurus Keselamatan Motor (KM) Aquarius di Dermaga Kolam
Industri Kimia Amerika Serikat telah Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap
mengidentifikasi lebih dari 60 kejadian kematian pada Jumat (14/6) 2012 terbakar akibat tabung
sejak 1990 hingga 2009 baik disebabkan oleh gas yang terbakar saat pengelasan, sehingga
peledakan atau kebakaran dari kegiatan menimbulkan ledakan dan memicu terjadinya
pekerjaan panas pada tangki. “Pekerjaan panas kebakaran.9 Tiga rumah warga di Jalan Haji
didefinisikan sebagai pekerjan yang berkaiatan Arseni RT 10 RW 8, Semanan, Kalideres,
dengan pembakaran, pengelasan, atau kegiatan Jakarta Barat, Senin (24/9), hangus terbakar
serupa yang dapat menimbulkan api atau akibat percikan api dari tempat pengelasan besi
ledakan.” Pekerjaan panas juga termasuk tua yang menyambar kios bensin.10
kegiatan lain dengan potensi menciptakan Kebakaran Capitol Plaza Sukabumi Rabu
sumber nyala api seperti pemotongan tembaga, (27/6) 2012 akibat kegiatan pengelasan.11 Sebuah
penggrindaan dan pematrian. Pekerja sangat toko dan gudang kayu ludes di Jalan Raya
berpotensi menerima resiko tidak hanya di Patriot, Jakasampurna, Kota Bekasi terbakar
lingkungan industri minyak dan gas, dimana akibat api dari bengkel pembuat pagar teralis
bahan mudah terbakar dikendalikan secara kemudian menjalar ke gudang agen dan tempat
teratur, tetapi juga di sektor industri lain yang produksi kayu kusen.12 Pada tahun 2013 PT
umum seperti produksi makanan, kertas dan Nagamas Palmoil Lestari (NPL) di kawasan
pengolahan limbah.2 Pelindo Dumai, Provinsi Riau, terbakar akibat
Di Indonesia, kasus Kecelakaan Kerja (KK) percikan api las mengenai busa yang berfungsi
yang berkaitan dengan pekerjaan panas yang sebagai isolasi dan peredam mesin produksi
telah dirangkum dari berbagai sumber berita dari serta tangki.13
tahun 2009 hingga 2013 terjadi sebanyak 11 Tujuan dari penelitian ini adalah
kejadian. Kecelakaan terjadi pada sektor formal menganalisis Penerapan Sistem Izin Kerja Panas
maupun informal yang diakibatkan oleh di PT. Indo Acidatama, Tbk sesuai dengan
pekerjaan pengelasan, seperti pada tahun 2009 Guidance on Permit-to-Work Systems.
terjadi sebuah kapal pengangkut bahan bakar
minyak yang sedang diperbaiki meledak dan METODE PENELITIAN
terbakar di galangan kapal Wayame, Ambon.3 Jenis penelitian yang dilakukan adalah
Pada tahun 2011 sebuah kapal tanker terbakar penelitian kualitatif dengan menggunakan
akibat kegiatan pengelasan di ruang mesin.4 metode observasi partisipatif pasif dan
Kebakaran tangki minyak PT Medco E&P di wawancara mendalam.
Kabupaten Pelalawan, Riau akibat kelalaian Informan penelitian ini terbagi menjadi
dalam pengerjaan pengelasan pipa.5 delapan poin untuk mendapatkan informasi yang
Pabrik pengolahan oli PT Primergy Solution akan mewakili masing-masing poin. Poin
(PS) yang berada di kawasan industri Gresik Prosedur, Pembinaan & Pelatihan, Cara

215
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Pengisian Formulir dan Jenis-jenis Pekerjaan HASIL DAN PEMBAHASAN


yang memerlukan Izin Kerja Panas informan Analisis Perilaku
utama adalah seorang safety inspector PT. Indo Acidatama, Tbk memiliki dan
selanjutnya cross-check kepada informan telah menerapkan prosedur sistem izin kerja
triangulasi adalah kepala departemen atau kepala panas dalam pencegahan kecelakaan kerja di area
bagian, safety man dan pekerja yang bekerja di kerja perusahaan yang meliputi dari berbagai
bagian produksi. Poin Proses Pendistribusian, faktor baik dari faktor bahan (material),
Pengawasan dan Penutupan Izin Kerja informan lingkungan (environment), tenaga kerja (person),
utama adalah kepala departemen atau kepala dan peralatan (equipment) yang berperan dalam
bagian selanjutnya cross-check kepada informan proses suatu industri mulai dari input, proses
triangulasi adalah safety inspector, safety man hingga output. Penerapan sistem izin kerja panas
dan pekerja yang bekerja di bagian produksi. dilakukan pada waktu pekerjaan pemeliharaan,
Poin Pelaksanaan pekerja yang bekerja di bagian perbaikan, inspeksi, pengujian, perubahan,
produksi menjadi informan utama dan sebagai konstruksi, pembongkaran, adaptasi, modifikasi,
informan triangulasi adalah safety inspector, kegiatan non-rutin, pekerjaan yang melibatkan
kepala departemen atau kepala bagian serta dua orang individu/kelompok atau lebih yang
safety man. dapat mengancam keselamatan seorang pekerja
Tahap pertama penelitian dimulai dari maupun plant. Sistem izin kerja panas menjadi
observasi terhadap pelaksanaan sistem izin kerja izin kerja yang sangat diperhatikan dikarenakan
panas. Pada tahap observasi ini peneliti kegiatan operasional perusahaan yang bergerak
mengamati pelaksanaan pekerjaan panas dari di bidang pengolahan bahan kimia (etanol).
mulai pembuatan izin kerja panas hingga Penetapan peran pada setiap jabatan di
penutupan izin kerja panas dengan cara perusahaan merupakan salah satu bentuk
mendokumentasikannya ke dalam cheklist dan prosedur yang ketat dalam pelaksanaan izin kerja
foto. panas. Formulir izin kerja panas harus dilihat,
Tahap kedua dilanjutkan dengan melakukan diperiksa dan dipastikan oleh orang kedua yaitu
wawancara mendalam kepada para informan pemberi otorisasi izin sebelum diterbitkan, dalam
perusahaan. Pada saat wawancara mendalam ini kasus apapun, seseorang tidak diperbolehkan
juga dilakukan perekaman sehingga dapat mengeluarkan serta menerbitkan izin untuk
digunakan untuk menganalisis ulang oleh dirinya sendiri.
peneliti. Hasil observasi pada pelaksanaan dua
Selain melakukan observasi dan wawancara pekerjaan panas pada area 200 dan cooling tower
mendalam, juga dilakukan pengukuran terhadap diperoleh tingkat kesesuaian penerapan sistem
lebar dan tinggi gerobak. Tahap terakhir adalah izin kerja panas terhadap Guidance on Permit-
melakukan triangulasi, triangulasi dilakukan to-Work Systems yaitu 90,5%. Pada saat
sebagai validitas data. Triangulasi sumber pelaksanaan pekerjaan panas ditemukan bahwa
dilakukan kepada informan triangulasi dan salinan formulir WP merah, lampiran isolasi,
sumber teori mengenai sistem izin kerja panas. lampiran gambar dan sebagainya belum diletakan
Analisa data dalam penelitian kualitatif pada di lokasi yang benar, untuk formulir dan
prisipnya berproses secara analisa deskripsi lampiran isolasi disimpan oleh atasan pelaksana
(content analysis).7 Adapun urutan analisa isi di dalam kantong saku.
adalah sebagai berikut: pengumpulan data, Formulir Izin Kerja Panas
reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan. Pelaksanaan sistem izin kerja di PT. Indo
Acidatama, Tbk dimulai dengan pengisian
formulir izin kerja sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Pekerjaan dingin menggunakan

216
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

formulir WP biru, sedangkan pekerjaan panas (environment), tenaga kerja (person), dan
menggunakan formulir WP merah. Pada daftar peralatan (equipment) yang berperan dalam
periksa formulir WP merah pada poin periksa proses suatu industri mulai dari input, proses
area yang bersangkutan telah mencakup hingga output.
identifikasi terhadap keselamatan instalasi/plants, Pembinaan Dan Pelatihan Sistem Izin Kerja
identifikasi peralatan serta perlengkapan Panas
pencegahan tambahan dan identifikasi Pembinaan sistem izin kerja panas meliputi
pengawasan. prosedur WP merah, cara membuat, siapa yang
Menurut refrensi pada perusahaan lain yang membuat, cara mengisi formulir dan distribusi
sejenis identifikasi terhadap keselamatan formulirnya yang dilaksanakan pada saat awal
personal diperlukan, hal ini bertujuan untuk masuk kerja. Pelatihan yang mencakup dalam
mengetahui tindakan pengendalian bahaya sistem izin kerja panas adalah penanggulangan
tambahan yang diperlukan. Daftar periksa pada nyala api yang dilakukan dengan memberikan
poin area yang bersangkutan seharusnya pelatihan penggunaan APAR dan Hidran kepada
mencakup terhadap identifikasi keselamatan semua pekerja dan dilaksanakan pada saat awal
personal yang meliputi bahan bersifat masuk kerja belum disertai dengan simulasi.
racun/korosif, bekerja di ketinggian, Berdasarkan klasifikasi tingkat potensi
pengangkatan manual, terpeleset / terjatuh / bahaya kebakaran berat, maka diperlukan
terantuk / terjepit, daerah bising dan akses pendidikan dan pelatihan penanggulangan
terbatas. kebakaran yang bertujuan untuk menetapkan
Prosedur Sistem Izin Kerja Panas suatu prosedur untuk bertindak bila terjadi
Pekerjaan penggantian maupun perbaikan kebakaran dan untuk mengembangkan kebiasaan
perangkat atau modifikasi yang pekerjaannya para karyawan terhadap situasi api pada masa
berpotensi menimbulkan nyala api wajib yang akan datang. Adapun frekuensi latihan dan
menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pendidikan evakuasi untuk setiap perusahaan
sistem izin kerja panas yang disebut dengan akan selalu tergantung kepada berat ringan
Hot Work Permit (WP merah). Pada proses bahaya kebakaran dari masing-masing
pembuatan izin kerja panas berawal dari request perusahaan. Pada umumnya latihan dilakukan
pekerjaan Dept Head User dengan membuat sebagai berikut :
MWO (maintenance work order) yang akan 1. Bahaya kebakaran ringan : 1-2 kali / tahun
diajukan ke Dept Head Mechanic dilanjutkan 2. Bahaya kebakaran sedang : 3-4 kali / tahun
dengan pembuatan WP merah yang akan 3. Bahaya kebakaran berat : 6-8 kali / tahun
disetujui safety. Sosialisasi SOP WP merah Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Memerlukan
dilakukan kepada setiap karyawan lama/baru Sistem Izin Kerja Panas
yang terlibat dengan pekerjaan risiko tinggi, Sistem izin kerja panas diterapkan pada
termasuk kepada para kontraktor. semua pekerjaan yang menimbulkan api, seperti
Pemberlakuan SOP WP merah pada pengelasan, penggrindaan, pemotongan dan
perusahaan dalam upaya pengendalian bahaya pemukulan yang menimbulkan percikan api.
terutama pekerjaan yang menggunakan atau Semua area kerja perusahaan, termasuk di dalam
menghasilkan pernyalaan api berkaitan dengan kantor atau dapur memerlukan sistem izin kerja
kegiatan perusahaan yang bergerak di industri panas/WP merah.
kimia (etanol) sehingga dinilai secara umum Kegiatan pekerjaan panas, seperti
telah efektif dan disimpulkan bahwa perusahaan pengelasan, pemotongan (las listrik) yang
telah menerapkan faktor pencegahan kecelakaan menghasilkan panas sebesar 5.500oC, atau
pada sistem kerja secara keseluruhan baik dari penggrindaan yang menimbulkan panas dapat
faktor bahan (material), lingkungan dengan mudah menyalakan etanol yang memiliki

217
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

titik nyala pada suhu 13oC. Penerapan WP merah di seluruh area perusahaan yang memungkinkan
(sistem izin kerja panas) pada pekerjaan panas orang lain/yang tidak terlibat pekerjaan secara
(yang berpotensi menimbulkan percikan api) dan langsung melintas/berada dekat dengan area
diterapkan di seluruh area kerja perusahaan pekerjaan panas tersebut, jika salinan disimpan
dinilai menjadi tindakan pencegahan/ dalam kantong oleh atasan pelaksana maka orang
pengendalian resiko tepat oleh PT. Indo lain/yang tidak terlibat pekerjaan secara langsung
Acidatama, Tbk yang merupakan industri yang tidak dapat mengetahui bahkan memahami
bergerak pada pengolahan etanol. dengan isi izin kerja tersebut. Hal ini dapat
Cara Pengisian Formulir Sistem Izin Kerja diberikan solusi dengan sarana dan prasarana
Panas berupa box display sehingga dapat memberikan
Pengisian formulir WP merah oleh informasi kepada orang lain/yang tidak terlibat
supervisor user sesuai dengan daftar periksa pekerjaan secara langsung mengetahui WP
yang tertera di formulir WP merah perusahaan merah (pekerjaan panas) sedang berlangsung.
saat akan dilakukannya pekerjaan panas, Pelaksanaan Sistem Izin Kerja Panas
tindakan pengamanan pekerjaan menjadi salah Identifikasi tugas telah dilakukan oleh
satu bukti dari tindakan identifikasi bahaya dan supervisor mekanik degan menjelaskan MWO
penilaian risiko serta pre-job visit telah dilakukan kepada kelompok (welder, tukang dan mekanik).
oleh Area Authority (AA). Persiapan pekerjaan Identifikasi resiko yang meliputi peninjauan
dibuktikan dengan tanda tangan dari supervisor ulang persiapan pekerjaan yang telah
user & head dept user bahwa telah dipersiapkan oleh supervisor user, isolasi energi,
dilaksanakan persiapan dengan benar. Penerapan tindakan pencegahan kecelakaan juga telah
lock out belum ada pada saat penutupan valve. dilakukan oleh supervisor mekanik berkoordinasi
Peninjauan ulang pengaman dengan safety inspector di area kerja setelah WP
keselamatan/safety oleh safety inspector serta merah disetujui.
pemberian persetujuan pelaksanaan pekerjaan Pengukuran gas berbahaya secara
panas oleh departemen head user dan safety berkelanjutan sebagai antisipasi adanya gas
inspector yang akan dibuktikan dengan tanda berbahaya yang terpapar tidak diukur saat
tangan oleh keduanya. Jika dalam peninjauan penelitian ini dilakukan, dikarenakan area
ulang pengaman keselamatan/safety oleh safety pekerjaan panas yang dikerjakan berada di zona
inspector ditemukan dari item daftar periksa hijau (zona yang tidak ada paparan gas
(identifikasi bahaya) yang tidak sesuai/kurang berbahaya/mengandung bahan kimia mudah
maka WP merah tidak akan diberi persetujuan meledak/terbakar) yaitu area 200 A dan cooling
oleh pihak safety inspector dan otomatis tower.
pekerjaan tidak boleh dilaksanakan hingga Pada saat awal pelaksanaan pekerjaan panas,
dilakukan perbaikan agar sesuai daftar periksa supervisor user dan safety, supervisor mekanik
(identifikasi bahaya) dan akan kembali diperiksa memeriksa peralatan dan APD, namun hasil
oleh safety inspector agar pekerjaan panas dapat pemeriksaan perlatan pengelasan dan mekanik
dilakukan. tidak disertai dengan dokumen (checklist)
Proses Pendistribusian Sistem Izin Kerja pemeriksaan yang dapat membuktikan bahwa
Panas telah dilakukan pemeriksaan secara berkala.
Pendistribusian salinan WP merah kepada Penanggulangan keadaan darurat/tindakan
pelaksana dan atasan pelaksana bertujuan untuk pencegahan hanya terpusat pada penanggulangan
orang/kelompok pelaksana memahami/familiar penyalaan api, dinilai masih kurang dalam
dengan isi izin kerja tersebut yang meliputi tanggap siaga terhadap kejadian kecelakaan
persiapan pekerjaan dan pengaman keselamatan seperti akibat pekerjaan yang berada di
yang diperlukan. Pekerjaan panas dilaksanakan ketinggian lebih dari 1,8 meter.

218
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Proses Pengawasan Implementasi Sistem Izin 3. Perusahaan telah memiliki dan menerapkan
Kerja Panas prosedur sistem izin kerja panas yang
Pengawasan telah dilakukan oleh safety disebut dengan WP merah dengan
inspector dan dept head user untuk memeriksa penerapan penyelarasan peran pada tiap
apakah kondisi izin yang telah dipenuhi pada jabatan.
awal dan penyelesaian tugas dengan kunjungan 4. Pembinaan sistem izin kerja panas yang
lapangan. Namun pengawasan ini (kunjungan berupa sosialisasi formulir perizinan izin
lapangan) tidak dapat dibuktikan dengan bukti kerja panas dan pelatihaan penanggulangan
otentik, dikarenakan di dalam formulir WP nyala api hanya dilakukan saat awal masuk
merah tidak tersedia item pengawasan menurut kerja, belum disertai penilaian akhir dan
waktu pengawasan dan tanda tangan pengawas simulasi.
yang memastikan. 5. Pekerjaan pengelasan, pemotongan,
Cara Penutupan Formulir Sistem Izin Kerja pemukulan dan penggerindaan merupakan
Panas jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan izin
Supervisor user akan melaporkan kepada kerja panas.
dept head user setelah pekerjaan selesai, 6. Pada saat pengisian formulir WP merah
sesegeranya dept head user dan safety inspector tidak disertai penerapan lock out pada saat
memastikan hasil pekerjaan panas tersebut dan penutupan valve yang terlibat pada
mencatat di buku laporan untuk menyatakan area pekerjaan melainkan hanya diberlakukan
kerja telah dalam kondisi aman kembali dan pemberian tag out saja.
sudah diverifikasi. 7. 4 lembar salinan WP merah didistribusian
Salinan pelaksanaan WP merah tidak kepada pelaksana, safety, arsip internal
ditandatangani oleh kelompok pelaksana yang departmen user, dan atasan pelaksana.
menyatakaan bahwa pekerjaan panas telah Formulir WP merah untuk pelaksana hanya
selesai dan tempat kerja sudah ditinggalkan di simpan dalam kantong supervisor
dengan kondisi aman. Tanda tangan dan bukti mekanik.
pemeriksaan ulang oleh supervisor user/area 8. Pelaksanaan sistem izin kerja meliputi
authority dan safety inspector tidak disertakan di kegiatan tahapan koordinasi, tahapan
formulir WP merah sebagai tanda dan bukti persiapan pekerjaan panas, pengukuran gas
bahwa pekerjaan panas dikerjakan dengan benar berbahaya, pelaksanaan pekerjaan panas dan
dan telah selesai serta menyatakan tempat kerja penanggulanggan keadaan darurat.
telah aman. Pemeriksaan peralatan dan perlengkapan
pekerjaan belum disertai dengan bukti
KESIMPULAN otentik.
1. Daftar periksa formulir WP merah pada PT. 9. Pengawasan telah dilakukan oleh safety
Indo Acidatama, Tbk belum mencakup inspector dan dept head user pada saat
terhadap identifikasi keselamatan personal pekerjaan panas berlangsung, tetapi belum
antara lain bahan bersifat racun/korosif, disertai dengan bukti otentik dalam
bekerja di ketinggian, pengangkatan pengawasan tersebut.
manual,terpeleset / terjatuh / terantuk / 10. Pada tahap penutupan izin kerja panas 4
terjepit, daerah bising dan akses terbatas. lembar salinan WP merah tidak
2. Hasil observasi penerapan sistem izin kerja ditandatangani oleh kelompok pelaksana
panas ditemukan bahwa salinan formulir sebagai tanda telah selesai. Tanda tangan
WP merah, lampiran isolasi, lampiran dan bukti telah dilakukan pemeriksaan ulang
gambar dan sebagainya belum diletakan di yang menyatakan lokasi sudah aman
lokasi kerja dengan benar. kembali juga belum ada.

219
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Saran 2. Perlu penelitian lebih lanjut terkait dengan


Bagi Perusahaan program pembinaan dan pelatihan K3 pada
1. Daftar periksa pada formulir WP merah perusahaan.
perlu ditambabkan terhadap identifikasi
keselamatan personal seperti bahan bersifat DAFTAR PUSTAKA
racun/korosif, bekerja di ketinggian, 1. Budiono. A.M. Sugeng, R.M.S. Jusuf,
pengangkatan/pengangkatan manual, Adriana Pusparini. Bunga Rampai
terpeleset/terjatuh/terantuk/terjepit, daerah HIPERKES & KK : Higiene Perusahaan,
bising dan akses terbatas. Ergonomi, Kesehatan Kerja,Keselamatan
2. Pelatihan penanggulangan nyala api perlu Kerja, Edisi Kedua. Badan Penerbit
dilakukan secara berkala dengan frekuensi Universitas Diponegoro Semarang. 2003.
sebanyak 6-8 kali per tahun. Penilaian tahap 2. United State Chemical Safety and Hazard
akhir (post test) dan simulasi juga diperlu Investigation Board. News Release CSB to
dilakukan untuk mengetahui pemahaman Conduct Full Investigation of Causes of
peserta pelatihan. Catastrophic Fertilizer Tank Collapse at
3. Prosedur pemasangan lock out dan tag out Allied Terminals in Chesapeake, Virginia;
perlu diberlakukan dan ditetapkan dengan Issues Urgent Safety Recommendations
benar sebagai tindakan pencegahan Citing Hazard to Public from Welding
tambahan. Defects on Several Remaining Tanks .
4. Penambahan display permit diperlukan dan United States. 2008. (Online),
ditempatkan di dekat tempat (http://www.csb.gov/search/http://ohsonline.
berlangsungnnya pekerjaan atau di tempat com/Articles/2008/12/Hot-Work-
yang strategis. Right.aspx?Page=2, diakses tanggal 15 Juli
5. Pada formulir WP merah perlu ditambahkan 2013).
untuk hasil pemeriksaan peralatan 3. Okezone. Terbakarnya LCT CITA XII
pengelasan atau peralatan lain yang terkait Murni Kecelakaan Kerja, Rabu (26/8) 2009.
dengan pekerjaan panas dalam kondisi baik (Online), (http://www.Okezone.com,
dan aman. diakses tanggal 10 November 2013).
6. Pelatihan tanggap siaga kecelakaan perlu 4. Tempo Interaktif. Kebakaran Kapal Tanker
diadakan sebagai bagian tindakan Diduga Akibat Pengelasa, Sabtu, 24
pencegahan tambahan saat pelaksaan September 2011. 15:55 WIB. (Online),
pekerjaan panas. (http://www.tempo.co.id, diakses tanggal 10
7. Tanda tangan pengawas perlu ditambahkn November 2013).
pada formulir WP merah sebagai bukti 5. Kompas. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha
otentik telah dilakukan pengawasan saat Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas)
pekerjaan panas berlangsung. menyatakan kebakaran tangki minyak yang
8. Perlu ditambahkan tanda tangan pelaksana diperasikan PT Medco E&P di Kabupaten
dan bukti pemeriksaan ulang oleh Pelalawan, Riau diduga akibat kelalaian
supervisor user/area authority dan safety dalam pengerjaan pengelasan pipa.
inspector pada formulir WP merah yang (Online), (http://www.kompas.com, diakses
menyatakan izin kerja panas telah tanggal 10 November 2013)
ditutup/selesai. 6. Portalgresik. Diduga terpercik api saat
Bagi Peneliti Selanjutnya pengelasan, pabrik pengolahan oli PT
1. Perlu penelitian lebih lanjut terkait dengan Primergy Solution (PS) yang berada di
penerapan pengukuran gas pada saat kawasan industri Gresik (KIG) Kav 7-8
pekerjaan panas di area merah. terbakar. (Online),

220
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

(http://www.portalgresik.com, diakses systems. A guide for the petroleum,


tanggal 10 November 2013) chemical and allied industries. 2005. ISBN
7. Liputan6. Ledakan di SPBU Kemandoran 978.0.7176.2943.5. United Kingdom.
Akibat Kelalaian. (Online), (Online),
(http://www.Liputan6.com, diakses tanggal (http://www.hse.gov.uk/humanfactors/topics
10 November 2013) /ptw.htm, diakses tanggal 15 Juli 2013).
8. Okezone. Kebakaran di Kemenkum HAM 16. Peraturan Pemerintah RI No. 11 tentang
Padam, Api Berasal dari Pengelasan Pipa Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Hidran. Minggu, 6 Januari 2013-20:58 wib. dan Kesehatan Kerja. Jakarta: 2012.
(Online), (http://www.Okezone.com, 17. Suma’mur. Keselamatan Kerja dan
diakses tanggal 10 November 2013) Pencegahan Kecelakaan. Penerbit Haji
9. Okezone. Kebakaran Kapal Motor (KM) Masagung. Jakarta. 1987.
Aquarius di Dermaga Kolam Pelabuhan 18. P.J Simanjuntak. Partisipasi dan
Perikanan Samudra (PPS) Cilacap pada Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan.
Jumat (14/6) sore. (Online), 1994.
(http://www.Okezone.com, diakses tanggal 19. LaDou. Joseph. Occupational Health and
10 November 2013) Safety Illinios : National Safety Council.
10. Liputan6. Tiga rumah warga di Jalan Haji 1994.
Arseni RT 10 RW 8, Semanan, Kalideres, 20. Louis. J. Diberardinis. Handbook of
Jakarta Barat, Senin (24/9), hangus Occupational Safety and Health, 2nd
terbakar. (Online), Edition. Environmental Health Services,
(http://www.Liputan6.com, diakses Massachusetts Institue of Tchnology. John
tanggal10 November 2013). Wiley & Sons, INC. 1999.
11. Okezone. Penyebab Kebakaran Capitol 21. Geotsch, David L. Occupational Safety and
Plaza Sukabumi. Rabu (27/6). (Online), Health : In The Age of Technologist,
(http://www.Okezone.com, diakses tanggal Engineers, and Manager, Second Edition.
10 November 2013) Prentice-Hall, Inc.: United of America.
12. Merdeka. Sebuah toko dan gudang kayu 1996.
ludes di Jalan Raya Patriot, Jakasampurna, 22. Guidelines on Permit To Work. 1993.
Kota Bekasi terbakar si jago merah. Senin, (Online),
29 Jul 2013. (Online), (http://www.ogp.org.uk/pubs/189.pdf,
(http://www.merdeka.com, diakses tanggal diakses tanggal 15 Juli 2013).
10 November 2013). 23. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian
13. Metrotvnews. Pabrik pengolahan minyak Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya Offset,
kelapa sawit mentah PT Nagamas Palmoil Bandung, 2010; ISBN 979-514-051-5.
Lestari (NPL) di kawasan Pelindo Dumai, 24. Creswell, John W. Edisi ketiga: Research
Provinsi Riau, terbakar, Selasa (28/5) Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
sekitar pukul 10.00 WIB. (Online), dan Mixed. 2008.
(http://www.metrotvnews.com, diakses 25. Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan
tanggal 10 November 2013). Kerja: ”Dasar – Dasar Keselamatan Kerja
14. Jamsostek. Kasus Kecelakaan Kerja Masih serta Pencegahan Kecelakaan di Tempat
Tinggi. (Online), Kerja”. Harapan Press, Surakarta, 2012.
(http://www.jamsostek.co.id, diakses 26. WMC Environment, Health & Safety
tanggal 14 Juli 2013). Management System. Permit to Work Major
15. United Kingdom Health and Safety Hazard Standard. 2003.
Executive. Guidance on permit-to-work

221
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

27. Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian.


CV. Pustaka Setia, Bandung, 2008. ISBN
978-979-730-952-7.
28. Notoatmodjo, Sukidjo. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2002.
29. Miles, MB. Analisis Data Kualitatif. UI
Press. Jakarta. 1992.
30. Ramli, Soehatman. Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS
18001. 2009.
31. Occupational Safety and Health
Administration (OSHA). Application of the
Permit-Requiered Hot Work Standar. 29
CFR 1910.252. 1995.
32. Putri, Cahyaningtyas Utami. Pengaruh Iklim
Kerja Panas terhadap Produktivitas Tenaga
Kerja Unit Boiler PT. Indo Acidatama, Tbk.
Skripsi. FIK. UMS. Surakarta 2013
33. Puspitasari, Inani. Analisis Implementasi
Hasil Audit Permit To Work Di Perusahaan
X Periode Bulan Mei Tahun 2008. Skripsi.
Program Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Indonesia. Depok. 2008.
34. Wiryosumarto, Harsono. Toshie Okumura.
Teknologi Pengelasan Logam, Cetakan
Keenam. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
1994.
35. Mathesontrigas. Lower and Upper Explosive
Limits for Flammable Gases and Vapors
(LEL/UEL). (Online),
(http://www.mathesontrigas.com, diakses
tanggal 05 Desember 2013).
36. Apexindo. SOP.SHE.005 Permit To Work
System Rev. 07 May 2012. PT. Apexindo
Pratama Duta, Tbk. Jakarta. 2012.

222

Anda mungkin juga menyukai