Anda di halaman 1dari 9

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ANALISIS KONSEKUENSI DISPERSI GAS, LEDAKAN DAN


KEBAKARAN AKIBAT KEBOCORAN TANGKI PENYIMPANAN LPG
(LIQUEFIED PETROLEUM GAS) DI PT. X DENGAN PERANGKAT
ALOHA (AREAL LOCATIONS OF HAZARDOUS ATMOSPHERES)

Irhanah*, Fatma Lestari**

Abstrak
Perusahaan minyak dan gas adalah salah satu instansi yang berisiko tinggi terjadinya ledakan atau kebakaran (ILO,
1991). Ledakan dan kebakaran tersebut dapat digolongkan ke dalam kategori bahaya besar, karena dapat
menimbulkan kerugian besar dalam waktu yang singkat. Penyebabnya dapat disebabkan oleh banyak variabel
tergantung dari bentuk fisik suatu material (padat, cair atau gas), sifat fisik (kapasitas panas, tekanan uap,
pembakaran panas, dll) serta kereaktifannya. Kondisi ini sebenarnya dapat diminimalkan dengan upaya pencegahan
dan pengendalian risiko, salah satunya dengan menganalisis konsekuensi dispersi gas, ledakan dan kebakaran yang
diakibatkan oleh kebocoran tangki penyimpanan LPG bermuatan 30 ton tahun 2012 dengan menggunakan metode
penelitian kuantitatif deskriptif. Pada penelitian ini penulis menggunakan 3 skenario terpisah antara propana dan
butana yaitu vapor cloud, jet fire dan BLEVE, karena ketiga skenario ini memungkinkan untuk terjadinya kebocoran
gas. Peneliti melihat kejadian mulai dari yang terkecil hingga terbesar agar efek / dampak yang ditimbulkan dapat
diantisipasi. Analisis ini menggunakan piranti lunak ALOHA (Areal Locations Of Hazardous Atmospheres), dimana
ALOHA dapat memprediksikan seberapa jauh penyebaran dari setiap skenario yang dibuat.

Kata kunci: Konsekuensi Dispersi, Ledakan, Kebakaran, Kebocoran Tangki Penyimpanan, LPG, ALOHA

Abstract
Oil and gas companies are among the high-risk establishments explosion or fire (ILO, 1991). Explosions and fires
can be classified into the category of great danger, because it may cause a big loss in a short time. The cause can be
caused by many variables depending on the physical form of a material (solid, liquid or gas), physical properties
(heat capacity, vapor pressure, burning heat, etc.) as well as its reactivity. This condition can actually be minimized
by preventing and controlling risk, example analyzing the consequences of gas dispersion, fire and explosion caused
by leakage of LPG storage tanks loaded with 30 tons in 2012 by using the descriptive quantitative research methods.
In this study the authors used three separate scenarios namely vapor cloud, jet fire and BLEVE for each propane and
butane, because these are the three possible scenarios for gas release. The purpose is to analyse all these events
ranging from smallest to largest damage order so that effect / impact can be anticipated. This analysis uses software
ALOHA (Areal Locations of Hazardous Atmospheres), where ALOHA can predict how far the spread and the
impact of all the scenarios.

Key words : Consequences of Dispersion, Explosion, Fire, Storage Tank Leak, LPG, ALOHA

*Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (email:
irh4n4@yahoo.co.id)
**Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Gd. C Lt. 1 FKM UI,
Kampus Baru UI Depok 16424 (email: flestari68@gmail.com)

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pendahuluan Ledakan terdeteksi seismometer yang berada 20


LPG merupakan produk minyak bumi berupa kilometer dari terminal. Penyebab kecelakaan diduga
bahan bakar gas yang dicairkan (Liquefied Petroleum karena sejumlah besar LPG telah bocor dari
Gas) yang diperoleh dari proses distilasi perpipaan atau tangki, tumpah menuju pagar keliling
(penyulingan) bertekanan tinggi. Fraksi yang bertembok, dan membentuk awan uap mudah
digunakan sebagai umpan dapat berasal dari beberapa terbakar yang ternyalakan. Kebakaran dan ledakan
sumber yaitu dari Gas alam maupun Gas hasil dari yang dihasilkan ini mempengaruhi tangki-tangki
pengolahan minyak bumi. Komponen utama LPG penyimpan LPG maupun tangki-tangki yang lain,
terdiri dari Hidrokarbon ringan berupa Propana serta pipa-pipa, sehingga mengeluarkan tambahan
(C3H8) dan Butana (C4H10), serta sejumlah kecil LPG dan membuat tangki lain terpapar panas.
Etana (C2H6,) dan Pentana (C5H12). LPG digunakan Paparan panas yang terus menerus ini membuat
sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan tangki menguap dan menyebabkan tekanan yang ada
industri. LPG terutama digunakan oleh masyarakat di tangki meningkat dan meledak. Ledakan yang
tingkat menengah keatas yang kebutuhannya semakin terjadi adalah berjenis Boiling Liquid Expanding
meningkat dari tahun ketahun karena termasuk bahan Vapor Explosion (BLEVE).
bakar yang ramah lingkungan. Kasus lain yang terbaru adalah peristiwa pada
PT. X sebagai salah satu perusahaan milik hari Sabtu, 25 Agustus 2012 kurang lebih pukul
negara yang bergerak di bidang usaha minyak dan 01:15 dini hari, pada tangki penyimpanan LPG di
gas bumi beserta kegiatan usaha terkait lainnya baik Kilang Minyak Amuay di Republik Bolivarian
di dalam maupun luar negeri senantiasa berupaya Venezuela (Venezuela) yang meledak dalam api,
untuk memberikan yang terbaik serta kontribusi diakibatkan uap yang bocor tersulut dan membakar
nyata bagi kesejahteraan bangsa dan negara dalam tangki penyimpanan LPG di kilang Blok 23.
memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki Banyaknya kebocoran belum diketahui dengan pasti,
Indonesia. Kegiatan yang dimiliki diantaranya tetapi dilaporkan bahwa genangan minyak bercampur
kegiatan hulu dan hilir. Kegiatan hulu di PT X yaitu air telah menutupi permukaan-permukaan jalan di
eksplorasi, produksi minyak, gas, dan panas bumi area tersebut. Kebakaran ini mengakibatkan rusaknya
yang ada di Unit LPG dan Produk Gas yang lebih dari 200 rumah dan sekitar selusin kegiatan
memasarkan LPG serta produk-produk gas lainnya di bisnis disekitar kilang serta hingga dua hari kemudian
Indonesia sedangkan kegiatan hilir meliputi kegiatan baru diketahui jumlah korban tewas akibat ledakan
pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga diperkirakan telah mencapai 48 orang.
produk hasil minyak, gas, petrokimia, dan bisnis Dari kasus ledakan dan kebakaran yang pernah
perkapalan terkait untuk pendistribusian produk terjadi dapat diambil pelajaran bahwa kita harus
Perusahaan. memahami semua bahaya di tempat kerja,
LPG yang berada di industri memiliki prosedur mengetahui semua prosedur di tempat kerja untuk
penyimpanan yang berbeda-beda. Prosedur ini melindungi pekerja dengan sistim gawat darurat, dan
berguna untuk mengurangi risiko yang mungkin juga mengetahui kejadian terburuk yang mungkin
dapat terjadi seperti kebocoran, ledakan, kebakaran terjadi sehingga dapat mengurangi timbulnya
dan lain-lain. Upaya untuk mengatasi risiko tersebut kerugian baik materi ataupun non materi (nyawa).
yaitu dengan memperkenalkan ilmu keselamatan dan Ledakan dan kebakaran walaupun tidak menelan
kesehatan kerja (K3), dimana ilmu ini merupakan korban jiwa, namun tetap akan menimbulkan
multidisiplin dari berbagai ilmu yang bertujuan agar kerugian terutama bagi tenaga kerja akibat hilangnya
dapat mencegah terjadinya kecelakaan sehingga pekerjaan yang selama ini menjadi sumber
kerugian dapat diminimalkan baik kerugian harta penghasilan.
benda ataupun nyawa seseorang. Kasus ledakan yang terjadi pada tangki LPG ini
Menurut ILO , berdasarkan jenis dan kuantitas sebenarnya dapat dicegah, dimana salah satu langkah
bahan kimia yang digunakan, tempat penyimpanan awalnya adalah dengan membuat analisis skenario
LPG merupakan salah satu wilayah yang tergolong kejadian ledakan ataupun kebakaran yang bisa
dalam major hazard seperti kebakaran, ledakan dan terjadi, baik yang diakibatkan karena timbulnya
kebocoran bahan kimia berbahaya. Salah satu kebocoran pada tangki maupun ledakan tangki karena
contohnya adalah kasus ledakan LPG yang pernah overpressure dari pemanasan yang terus menerus
terjadi pada 9 November 1984 di Mexico City, terjadi. Salah satu program yang bisa digunakan
sebuah kebakaran dan ledakan beruntun besar terjadi untuk menganalisis hal ini adalah perangkat ALOHA.
pada penyimpanan gas minyak cair dan terminal ALOHA sebagai perangkat dasar yang salah satunya
distribusi. Kasus ledakan tersebut mengakibatkan berfungsi untuk menganalisis kecepatan penyebaran
sekitar 600 orang tewas, 7000 orang terluka, dan gas dalam kejadian kebocoran baik pada tangki atau
200.000 orang harus di evakuasi dan terminal hancur. pipa dan juga menganalisis ledakan tangki yang

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

diakibatkan oleh BLEVE. Penelitian ini dapat


digunakan sebagai referensi mengenai kemungkinan
terjadinya kasus kebocoran pada tangki LPG dan
seberapa jauh efek penyebarannya sehingga industri
dapat memperkirakan seberapa besar efek atau
kerugian yang akan ditimbulkan dari kejadian
tersebut.

Metode
Penelitian ini dilakukan di PT. X, Jakarta Utara
bulan Desember 2012 - Januari 2013 selama 3
minggu bersifat kuantitatif deskriptif menggunakan
data sekunder. Unit analisis yang digunakan adalah
tangki penyimpanan LPG bermuatan 30 ton
berjumlah 2 buah dengan jumlah volume yang
berbeda, namun peneliti memilih tangki yang
bermuatan lebih besar karena diasumsikan memiliki
efek / dampak yang besar juga. Data yang digunakan
dalam penelitian didapat dari balai metrologi dan
HSE PT. X. Selain itu data yang didapat juga berasal
dari observasi lapangan untuk melihat data fisik dari
LPG dan keadaan disekitar PT. X serta penelusuran
kepustakaan. Asumsi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah isi tangki terpisah antara
propana dan butana. Data yang sudah didapat berupa
data bahan kimia, keadaan atmosfer, data tangki,
kemudian diaplikasikan ke dalam piranti ALOHA Gambar 1. Text Summary ALOHA
dan di proses untuk mendapat hasil output yang yang Sumber : EPA, 2007
berupa jangkauan konsekuensi dari dispersi gas,
ledakan dan kebakaran. Hasil konsekuensi ini dapat Simulasi yang dilakukan adalah jika terjadi
dijadikan sumber penentuan jarak aman bagi pekerja kebocoran karena 3 hal yaitu vapor cloud explosion
atau masyarakat sekitar jika kasus yang (VCE), jet fire dan BLEVE. Pada simulasi kejadian
disimulasikan terjadi. VCE, uap awan yang berasal dari kebocoran pipa
gasket sebesar 0,255 inci dan panjang 2,355 inci
Hasil dan Pembahasan dapat menimbulkan akumulasi penyebaran uap ke
tangki dan dapat menimbulkan kebakaran jika
Penelitian ini membahas mengenai analisis
terdapat ignisi. Simulasi yang kedua yaitu kejadian
konsekuensi dispersi gas, ledakan dan kebakaran
kebocoran pada pipa gasket yang sama dengan VCE
akibat terjadinya kebocoran pada tangki
menimbulkan api jet sebesar 9 m dengan durasi
penyimpanan LPG horizontal dimana terdapat 2
selama 1 jam. Simulasi ketiga karena adanya
tangki dengan kapasitas volume 63.477 liter dan
pemanasan dari luar yang menimbulkan cairan dalam
64036 liter. Tangki horizontal ini memiliki diameter
tangki menguap 100 % sehingga menyebabkan
2,6 m, panjang 12,0611 m, temperatur dalam
tekanan dalam tangki meningkat dan terjadilah
tangki 37,8o F. Data yang diinput peneliti tanggal 13
BLEVE.
Desember 2012 pukul 13.10 WIB. Waktu yang
peneliti buat disesuaikan saat peneliti
mengoperasikan perangkat ALOHA dengan kata lain Simulasi kejadian VCE
waktu dapat dirubah sesuai dengan yang diinginkan. Di salah satu perusahaan tangki penyimpanan
Titik koordinat yang didapat peneliti menggunakan LPG horizontal berisi propana dan butana (dilakukan
google earth adalah 6 o08’ S, 106o54’ E, Elevasi 16 ft penelitian terpisah) mengalami kejadian VCE.
dan jarak dari tangki ke masyarakat sekitar adalah Kejadian ini berawal dari adanya kebocoran pada
107 m. pipa 3 inci, diperkirakan kebocoran pipa berbentuk
rectangular dengan ukuran besar 0,255 inci dan
panjang 2,355 inci. Volume tangki 64036 liter
dengan kapasitas 42,5 % propana (karena isi tangki
campuran). Kebocoran tersebut keluar dan menyebar

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

di sekitar tangki. Saat itu besar atmosfer di area akibat pemasangan valve yang kurang tepat. Isi
adalah 7 knot dari timur dengan melakukan tangki berisi 43 % dari kapasitas penuhnya yaitu
pengukuran secara langsung. Ada tiga bahaya yang 64.036 liter. Hasil yang didapat yaitu maksimal
dapat terjadi ketika menggunakan simulasi VCE panjang lidah api (max flame length) sejauh 9 m
diantaranya : dengan durasi kebakaran hingga 1 jam. Maksimal
burn rate sebesar 109 kg/menit dan jumlah total yang
terbakar 6449 kg. Berdasarkan pemodelan ALOHA,
Threat zone jet fire yang diperoleh ini menunjukkan
efek dalam waktu 60 detik sebagai berikut : Warna
merah : 12 m dengan > 10 kw/(m2) berpotensi
menimbulkan kematian, warna oranye 17 m dengan >
5 kw/ (m2) menimbulkan luka bakar derajat 2 dan
warna kuning 26 m dengan > 2 kw/ (m2) dapat
menimbulkan nyeri/ kesakitan.

Gambar 2. Toxic Area of Vapor Cloud Propana

Gambar 5. Thermal Radiation Threat Zone

Gambar 3. Flammable Area of Vapor Cloud Simulasi Kejadian BLEVE


Propana Kejadian BLEVE disebabkan karena pemanasan
dari luar sehingga cairan dalam tangki menguap dan
menyebabkan tekanan yang ada dalam tangki
mengalami peningkatan dan meledak. Ledakan
tangki dan kebakaran bahan kimia tersebut
menyebabkan fireball. Tangki yang berisi 16,2 ton
massa dari bahan kimia. Kejadian ini dapat
menimbulkan tangki yang berada disampingnya
dapat terbakar pula akibat paparan panas yang terjadi.
Ketika terjadi BLEVE pada tangki penyimpanan
LPG, kecepatan angin pada saat itu berkisar 7 knot,
dari arah timur dan pada ketinggian 2 m. Cuaca pada
Gambar 4. Blast Area of Vapor Cloud Explosion saat kejadian cerah dan kelembaban udara sebesar
Propana 50%, Suhu lokasi kejadian sebesar 32°C. Dari
kejadian itu menimbulkan fireball sebesar 142 m
Simulasi Kejadian Jet Fire dengan durasi kebakaran selama 10 detik. Threat
Kejadian kebocoran kedua menimbulkan zone yang terjadi pada kasus ini adalah thermal
kebakaran pada bahan kimia sehingga terjadi jet fire. radiation from fireball. Menurut LOC ALOHA,
Lubang kebocoran berupa rectangular dengan besar warna merah adalah jangkauan panas terjauh sebesar
0,255 inci dan panjang 2,355 inci terjadi pada valve 316 m dengan > 10 kw/(m2) dapat menimbulkan
LPG karena pada kondisi ini sering terjadi kesalahan kematian dalam 60 detik. Warna oranye adalah

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

jangkauan panas 446 m dengan > 5 kw/ (m2) dapat 2. Max 9m 9m


flame
menimbulkan luka bakar derajat 2 dan warna kuning
length
adalah jangkauan panas 695 m dengan >2 kw/ (m2) Max 109 30,7
yang dapat menimbulkan nyeri/kesakitan dalam 60 burn kg/menit kg/menit
detik. Total 6865 kg 1988 kg
burn
JET
Potensial 12 m 10 m
FIRE
letal
2rd 17 m 10 m
degree
burn
Pain 26 m 16 m
Jarak > 26 m > 16 m
aman
3. Fireball 142 m 147 meter
selama 10 selama 10
detik detik
kebakaran kebakaran
Gambar 6. Thermal Radiation Threat Zone
Potensial 316 m 325 meter
letal
Penelitian diatas merupakan hasil penelitian BLEVE
2rd 446 m 459 meter
dengan bahan kimia propana, selain itu penelitian degree
dengan bahan kimia butana juga dilakukan. Berikut burn
hasil penelitian yang telah dilakukan : Pain 695 m 715 m
Jarak > 695 m > 715 m
Tabel 1.Hasil Simulasi Skenario Tangki aman
Penyimpanan LPG
Berdasarkan pemodelan ALOHA, hasil
konsekuensi yang didapat paling besar adalah pada
No. Kejadian Propana Butana simulasi kejadian BLEVE butana yaitu jangkauan
1. Toxic Threat Zone 325 m dengan > 10 kw/(m2) dapat menimbulkan
Red zone 21 m 11 m kematian dalam 60 detik, jangkauan panas 459 meter
Oranye dengan > 5 kw/ (m2) dapat menimbulkan luka bakar
31 m 11 m
zone derajat 2 dalam 60 detik dan jangkauan panas 715 m
Yellow
58 m 22 m dengan > 2 kw/ (m2) dapat menimbulkan
zone
Flammable Area nyeri/kesakitan dalam 60 detik.
Red zone 35 m 16 m
VAPOR Yellow Hasil penelitian tersebut diaplikasikan ke dalam
105 m 49 m
CLOUD zone Google Earth maka diperoleh gambaran berikut :
Blast Area
LOC tidak LOC tidak
pernah pernah
Red zone
melewati melewati
batas batas
Oranye
28 m 15 m
zone
Yellow
46 m 33 m
zone

Gambar 7. Hasil Proyeksi BLEVE pada


Butana (diolah kembali)

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Kasus ledakan BLEVE butana akibat Semakin kecil ukurannya maka akan semakin
overpressure diperkirakan berdampak pada 300 besar tekanan yang ada dalam tangki sehingga
karyawan karena tidak seluruh area BBM terkena dapat menyebabkan besarnya / efek dari suatu
paparan (jumlah karyawan sebenarnya 352 terdiri kebocoran.
dari Depot BBM sejumlah 237 orang dan Depot LPG 7. Kondisi Operasi Pengisian
sejumlah 115 orang) dan sejumlah 43000 penduduk Kondisi operasi yang dilakukan baik saat
dari 81960 penduduk berisiko terkena paparan pengisian atau penyaluran bahan kimia dapat
ledakan. Peneliti mengasumsikan hasil 43000 berpengaruh pada intensitas ledakan. Contoh saat
penduduk didapat dari luasnya paparan yaitu hampir pengisian bahan kimia, jika pengawasan yang
lebih dari ½ wilayah kampung rawabadak yang dilakukan kurang maka kondisi ini justru dapat
terkena. menimbulkan risiko seperti terjadi benturan ke
tangki, penutupan pipa yang kurang tepat,dll.
Variabel yang Berpengaruh terhadap Intensitas
Ledakan atau Kebakaran pada Kebocoran Gas Emergency Response Procedure (ERP)
1. Volume Tangki di PT X
Semakin besar volume tangki penyimpanan, ERP adalah keadaan tidak diharapkan yang
semakin banyak jumlah cairan yang dapat dapat mengancam atau menghambat jalannya
ditampung di dalam tangki tersebut, sehingga kegiatan operasi. ERP yang dilakukan berbeda-
akan meningkatkan intensitas atau besarnya beda antara pekerja, petugas K3L, tim bantuan
ledakan. penanggulangan kebakaran, pengawas K3LL,
2. Bahan Kimia dll. Sistim tanda bahaya disana diantaranya :
Setiap bahan kimia memiliki daya ledak yang  Sirine keadaan darurat dibunyikan selama 3
berbeda-beda. Semakin besar daya ledaknya, menit terus menerus dan diikuti
maka semakin besar radius kerusakan yang akan pengumuman pemberlakuan keadaan darurat
ditimbulkan. Hal ini berlaku juga untuk senyawa oleh Incident Commander
campuran seperti LPG, dimana kandungan  Sirine tanda aman dibunyikan 1 menit terus-
sebagian besar terdiri dari propana dan butana. menerus dan diikuti pengumuman
Komposisi yang berbeda ini memberikan daya berakhirnya keadaan darurat oleh Incident
ledak yang berbeda pula. Commander
3. Diameter dan Lama Kebocoran Jalur evakuasi yang didapat dengan
Semakin besar diameter yang bocor maka memperhitungkan konsekuensi dari adanya
semakin cepat senyawa bahan kimia tersebut bahaya dispersi gas, ledakan dan kebakaran
keluar dan semakin besar radius ledakan atau dengan ketiga simulasi peneliti menggunakan
kebakaran. Demikian juga dengan lamanya perangkat ALOHA yaitu :
kebocoran, semakin lama maka dampak yang
terjadi semakin besar.
4. Keadaaan Lingkungan Sekitar
Keadaan ini dapat juga mempengaruhi intensitas
dari ledakan atau kebakaran contohnya tangki
timbun yang ada berada di area terbuka atau
tidak dan seberapa besar kecepatan angin di
lingkungan tersebut.
5. Bahan dan Ketebalan Material
Semakin tebal bahan yang digunakan untuk
tangki timbun ini dapat mengurangi terjadinya
ledakan pada tekanan tertentu.
Gambar 8. Jalur Evakuasi dan Assembly Point
6. Safety Valve Release
dengan Konsekuensi ALOHA
Ukuran dari safety valve ini akan mempengaruhi
tekanan yang ada di dalam tangki timbun.

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Sistim Proteksi yang diperoleh ini menunjukkan efek dalam waktu 60


PT. X memiliki sistim proteksi pada tangki detik sebagai berikut : Warna merah : 12 meter
penyimpanan LPG yang terdiri dari sekitar 20 dengan > 10 kw/ (m2) berpotensi menimbulkan
sprinkler yang berada di atas tangki penyimpanan kematian, warna oranye 17 meter dengan > 5 kw/
LPG, 2 safety valve untuk menjaga tekanan, 4 buah (m2) menimbulkan luka bakar derajat 2 dan warna
APAR yang berada di sekitar lapangan, detektor kuning 26 meter dengan > 2 kw/ (m2) dapat
alarm yang tersambung ke kantor. Jika terjadi menimbulkan nyeri/ kesakitan.
kebocoran di tangki dan sekitarnya, maka dengan Simulasi kejadian ledakan BLEVE akibat
otomatis alarm akan bunyi dan semua operasi harus overpressure pada butana memiliki konsekuensi yang
dihentikan. Perawatan yang baik diperlukan untuk lebih besar dari propana yaitu warna merah adalah
menunjang keamanan pada tangki seperti pipa dan jangkauan panas terjauh sebesar 325 meter, warna
peralatan operasi (valve, sprinkler, pompa,dll ) di oranye adalah jangkauan panas 459 meter dan warna
inspeksi secara berkala sebagai tindakan yang kuning adalah jangkauan panas 715 meter. Jarak
dilakukan di Depot sesuai dengan prosedur yang ada. aman adalah > 715 meter
Semua prosedur yang sudah ada seperti prosedur Variabel yang dapat berpengaruh terhadap
kerja panas / dingin di daerah dekat persediaan bahan intensitas kebakaran pada kebocoran gas di tangki
yang mudah terbakar harus dijalankan sesuai dengan penyimpanan LPG adalah volume tangki, diameter
standar yang telah ditetapkan. dan lama kebocoran, bahan kimia, keadaan
lingkungan sekitar, Bahan dan ketebalan material,
Simpulan Safety Valve Release dan kondisi operasi pengisian.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Jumlah populasi yang berisiko akibat terpapar
dilakukan, maka dapat diambil beberapa simpulan ledakan dari kasus kebocoran tangki penyimpanan
secara umum, yaitu simulasi VCE pada propana LPG adalah sebanyak 352 karyawan (BBM dan LPG)
memiliki hasil yang lebih besar dibanding butana berada di Pertamina (karyawan tetap, karyawan
dengan tiga bahaya yang dihasilkan dari pemodelan depot, satpam, kontraktor) dan sejumlah 43000
yaitu toxic area, flammable area dan blast area yaitu penduduk yang ada di Kampung Rawabadak dengan
(overpressure). Toxic area : warna merah dengan 36149 orang/km2 (data sensus penduduk 2010),
jangkauan 21 meter (33000 ppm) dapat menimbulkan dapat berisiko terpapar ledakan BLEVE.
kematian, warna oranye sejauh 31 meter (17000
ppm) dengan risiko mengalami ireversibel atau Saran
serius, dan warna kuning sejauh 58 meter (5500 ppm) 1. Sebaiknya sistim proteksi berupa pressure relief
dapat ketidaknyamanan, iritasi, atau efek sementara. valve dibuat berlapis untuk mencegah risiko
Threat model flammable area didapat hasil yang cukup besar dilihat dari konsekuensi
konsekuensi dengan model dispersi heavy gas, warna skenario BLEVE yang dapat mencapai
merah jangkauan 35 meter (12600 ppm = 60 % LEL) jangkauan ke area penduduk.
dan warna kuning sejauh 105 meter (2100 ppm = 10 2. Pastikan bahwa pipa dan peralatan operasi
% LEL), Blast Area dengan tipe ignisi dari percikan (valve, sprinkler, pompa,dll ) diinspeksi secara
atau api, model dispersinya adalah heavy gas serta berkala sebagai tindakan pencegahan
threat zone berwarna merah tidak ada jangkauan yang pengendalian terjadinya bahaya.
dapat merusak bangunan, warna oranye sejauh 28 3. Pastikan bahwa praktek kerja (prosedur tata
meter yang kemungkinan dapat menyebabkan luka operasi) dijalankan sesuai dengan standar yang
serius dan warna kuning sejauh 46 meter dapat telah ditetapkan, termasuk prosedur kerja
menghancurkan kaca. panas/dingin di daerah dekat persediaan bahan
Dari simulasi kedua yaitu kebocoran yang yang mudah terbakar.
menimbulkan jet fire pada tangki penyimpanan LPG 4. Berikan label atau gambar mengenai bahaya
didapatkan hasil propana : kebocoran berasal dari yang dapat terjadi di area tangki penyimpanan
pipa pendek dimana bahan kimia mudah terbakar 5. Dibuat dan dilaksanakan secara berkala skenario
mengalami pembakaran dan release dari tangki. tindakan gawat darurat / emergency drill dengan
Berdasarkan pemodelan ALOHA, Threat zone jet fire

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

semua kemungkinan yang dapat terjadi pada 12. CVCC. (2010). Fire Extinguisher Training- The
tangki penyimpanan LPG Fire Triangle. Retrieved Januari 15, 2013, from
6. Memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar 13. http://www.cvcc.edu/About_Us/HR/Occupationa
mengenai keadaan gawat darurat seperti bahaya l_Safety/Fire/triangle.cfm.
yang dapat ditimbulkan, jangan mendekati atau 14. Ebadat, V. (2009). Managing Dust Explosion
berkumpul saat terjadi kebocoran / kasus lainnya, Hazards. Chemical Engineering Progress , 35-39.
segera berkumpul di area yang aman. 15. EMI SIG. (2012). HPAC as a Biosafety
Modeling Tool. Retrieved Januari 15, 2013, from
Daftar Pustaka http://orise.orau.gov/emi/training-
1. Anisa, et al. (2011). Dispersion modeling products/default.htm.
approach for quantification of methane. Journal 16. EPA. (2007). ALOHA User’s Manual. New
of Loss Prevention in the Process Industries , York: Washington.
138-145. 17. International. (1996). International Safety Guide
2. Anonymous. (2012). Venezuela’s Largest For Oil Tankers and Terminals. England: British
Refinery Rocked By Explosion . Journal of Oil Library Cataloguing.
Spill Intelegent Report , 35-37. 18. Jusuf. (2012). Kekayaan Energi Indonesia dan
3. API. (2001). Design and Construction of LPG Pengembangannya. Retrieved Desember 26,
Installations. New York: API Publishing Service. 2012, from http://www.setneg.go.id/index.php.
4. Assael, Marc J & Kakosimos, Konstantinos. 19. Lanin, A. (2009). Penilaian Bahaya Kebakaran
(2010). Fires, Explosions and Toxic Gas dan Ledakan pada Tangki Timbun Crude Oil di
Dispersions : Effect Calculation and Risk Dumai Tank Farm PT.Chevron Pacific Indonesia
Analysis. New York : CRC Press. 2009. Depok: FKM UI.
5. Bisri, H. (2011). Analisis Risiko Kebakaran dan 20. Less, F. (1996). Loss Prevention in The Process
Ledakan pada Tangki Penyimpanan Naptha dan Industries : Hazard Identification, Assesment and
Ethylene di PT Candra Asri Petrochemical Control. Oxford: Butterworth-Heinemann.
Tahun 2011. Depok: FKM UI. 21. Lingya Meng, et al. (2012). Experimental study
6. BPS. (2010). Kecamatan Koja Per Kelurahan on leak detection and location for gas pipeline
Tahun 2010. Retrieved Januari 5, 2013, from based on acoustic method. Journal of Loss
http://jakarta.bps.go.id/index.php. Prevention in the Process Industries , 90-102.
7. BREZEE Software, B. (2012). BREEZE Incident 22. Liquified Petroleum Gas. (2009). Retrieved Juli
Analysis. Retrieved Januari 9, 2013, from 18, 2012, from
http://www.BREEZE- http://liguifiedpetroleumgas.blogspot.com/.
software.com/incidenatalyst/. 23. Mustafa. (2010). Analisa Pembuatan Tabung
8. Center for Chemical Process Safety. (2003). Gas Lpg 3 Kg. Jurnal Teknologi .
Guidelines for Fire Protection in Chemical, 24. Nevded, M. (1991). Pencegahan dan
Petrochemical, and Hydrocarbon Processing Perlindungan Terhadap Kebakaran dan
Facilities. New York: Center for Chemical Peledakan In Nevded, M & Imamkhasani,
Process Safety of the American Institute of S.(Eds). Dasar-dasar Keselamatan. Jakarta: ILO.
Chemical Engineers. 25. NFPA. (2001). Liquified Petroleum Gas Code.
9. CHARM software. (2012). Complex Hazardous Batterymarch Park: An International Codes and
Air Release Model. Retrieved Januari 2013, 15, Standards Organization.
from website : http://www.charmmodel.com/ . 26. NIOSH. (2007). NIOSH Pocket Guide to
10. Crowl, D. (2003). Understanding Explosion. Chemical Hazards. Retrieved Desember 27,
New York: Center for Chemical Proses Safety of 2012, from
The American Institute of Chemical Engineers. http://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd0524.html.
11. Crowl, Louvar& Joseph.F. (2002). The Second 27. Nurdiansyah, W. (2007). Penilaian Risiko
Edition Chemical Safety Fundamentals With Bahaya Kebakaran dan Ledakan pada Tangki
Applications. New Jersey: Prentice Hall PTR. Timbun Pertamax dan Premium di Depot
Plumpang tahun 2007. Depok: FKM UI.

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

28. Pertamina Jamin LPG Sesuai Spesifikasi dan


Standard Keselamatan. (2010). Retrieved
Desember 18, 2012, from
http://www.tambangnews.com/berita/utama/708-
pertamina-jamin lpg sesuai-spesifikasi-dan-
standard-keselamatan.html.
29. Pertamina. (2012). LPG. Retrieved Oktober 18,
2012, from
http://gasdom.pertamina.com/produk_dan_servic
es_elpiji_bulk.aspx .
30. Petroleum. (2005). Texas City Operations On
Track Despite Explosion.
31. Ramli, S. (2010). Manajemen Kebakaran.
Jakarta: PT. Dian Rakyat.
32. Re, Swiss. (2007). ExTool For Windows User
and Theory Manual. Swiss Reinsurance
Company: Switzerland.
33. Sami Elaoud,et al. (2010). Leak detection of
hydrogen–natural gas mixtures in pipes using the
characteristics method of specified time
intervals. Journal of Loss Prevention in the
Process Industries , 637-645.
34. Sartika, D. (2012). Analisis Konsekuensi
Dispersi Gas, Kebakaran, dan Ledakan Akibat
Kebocoran Tabung 12 kg di Kelurahan
Manggarai Selatan Tahun 2012 dengan
Menggunakan BREEZE Incident Analyst
Software. Depok: FKM UI.
35. Siswanto, Sandy Adam Mahaputra. (2010). Ini,
78 Kasus Ledakan Tabung Gas Terjadi.
Retrieved Desember 10, 2012, from
http://metro.news.viva.co.id/news/read/1632352
010-ini--78-kasus-ledakan-tabung-gas-terjadi.
36. Smith, S. (2010). Three Companies Cited by
OSHA Following Explosion During Pipeline
Construction. Occupational Health And Safety,
Environmental Studies .
37. Tseng, et al. (2012). Consequence Evaluation of
Toxic Chemical Releases by ALOHA. Procedia
Engineering , 384-389.
38. Vapor Cloud Explosions. (2011). Journal of
Chemical Engineering Progress .
39. Wibowo, et al. (2011). Simulasi Prosedur
Keselamatan Ketika Terjadi Kebocoran Gas.
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer

Analisis konsekuensi dispersi..., Irhanah, FKM UI, 2013

Anda mungkin juga menyukai