ABSTRAK
PT. Trasindo Sentosa sebagai salah satu industri yang bergerak di bidang kimia . Berdasarkan
data angka kecelakaan dari tahun 2011 dan 2013 pada proses pengisian tabung gas 3kg terdapat 5
kasus kecelakaan. Dari data kasus yang terjadi penulis menganalisa kembali aktivitas pengisian
tabung gas 3kg di gudang dengan tujuan untuk memberikan tindakan pengendalian
resiko.Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi bahaya dan melakukan penanggulangan resiko
dengan metode HIRA. Untuk melihat variable permasalahan yang dominan maka melakukan
penilaian terhadap 2 item pertanyaan pada quisionare, yaitu semua peralatan kerja dalam
kondisi baik dan layak pakai untuk V2 dan setiap karyawan yang bekerja berada dalam kondisi
lingkungan kerja yang aman dan bersih untuk V4 masing-masing bernilai 2,8 dan 1,2 dan nilai
tersebut sangat rendah. Potensi yang terjadi pada proses pengisian tabung gas 3 kg berdasarkan
kondisi lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak bersih dari hasil quisionare. Berdasarkan
identifikasi dengan metode HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment) menghasilkan nilai
resiko terbesar 9 untuk nilai awal yang berarti resiko masih menimbulkan masalah, melihat aspek
keselamatan kerja yang masih meninimbulkan masalah maka setelah dilakukan pengendalian
bahaya, perbaikan skor nilai menjadi 3 yang berarti risiko terjadinya kecelakaan dapat
dikendalikan
ABSTRACT
PT . Trasindo Sentosa as one of the industry engaged in the field of chemistry . Based on data from
the accident rate in 2011 and 2013 on the charging process 3kg gas cylinder there were 5 cases of
accidents . From the data the authors analyze the case back 3kg gas cylinder filling activity in the
warehouse with the aim to provide control measures resiko.Penelitian aims to identify hazards and
conduct risk reduction with HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment) method . To see the
problems of the dominant variable assessing the 2 items on quisionare question , ie all work
equipment in good condition and suitable to be used for V2 and every employee who works in a state
of the working environment safe and clean for V4 each worth 2 , 8 and 1.2 , and the value is very
low . Potential that occurs in the process of filling 3 kg gas cylinder by working conditions are not
safe and not clean from the quisionare . Based on the identification with HIRA method produces the
greatest risk value 9 for the initial value which means that the risk is still causing problems , see the
safety aspects of the work that still meninimbulkan problem then after controlling hazards ,
improved scores into 3 which means that the risk of accidents can be controlled
Perbaikan dan
Pastikan pipa Vpoor tidak Pernapasan terganggu
2d 5 menggunakan safety belt 4 4d 1
bocor/kedap dan membuat kulit gatal
dan masker kimia
Sehubungan dengan skor resiko yang masih dimana hasil antara tingkat keparan dan peluang
menimbulkan masalah, oleh karena itu harus ditentukan atau kemungkinan kecelakaan
penilian akhir pada pengendalian resiko lagi untuk Pengendalian : Membersihkan permukaan jalan (
mengurangi nilai resiko sampai ke tingkat yang bisa dilakukan karena skor resiko x peluang masih
diterima yaitu < 5. Dilakukan lagi pengendalian untuk tinggi yaitu 9) pengendalian di lakukan karena
mengurangi skor resiko dan kemungkinan bahaya yang adanya dampak pada pekerja yang menyebabkan
ada dimana : luka ringan atau efek yang tidak baik bagi pekerja
- Contoh penilaian akhir pengendalian : Skor : 5 ( di dapat dari penilaian pada
Kegiatan : Jalan masuk atau keluar area drive pengendalian )
way tergenang air Nlai akhir :
Dampak : terluka ( didapat berdasarkan bahaya - Niai resiko : 4b ( di dapat dari nilai skor = 5
kecelakan dari nilai resiko potensi bahaya kerja dimana nilai awal Resiko x peluang = 9 di
pada tabel 4.13 ) kurangi nilai skor berdasarkan pengendalian
Nlai awal : resiko) maka di peroleh tingkat keparahan = 4
- Niai resiko : 3b ( dari tabel 4.14 diperoleh dari dan kemungkinan kecelakaan = b
hasil penilaian pada tabel kriteria penilaian resiko - Resiko x peluang : 4 (diperoleh dari hasil
diatas) dimana tingkat keparahan = 3 dan penilaian pada tabel kriteria penilaian resiko,
kemungkinan kecelakaan = b dimana hasil antara tingkat keparan dan peluang
Resiko x peluang : 9 (diperoleh dari hasil atau kemungkinan kecelakaan dari pengurangan
penilaian pada tabel kriteria penilaian resiko, skor awal 9-skor pengendalian =5 )
KESIMPULAN Pabiban. D. 2008. Audit dan SMK3 (Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja),
PT Trasindo Sentosa dalam mengurangi Jurnal Mitra, Nomor 3, Tahun XIV. Kupang.
potensi bahaya menurut kejadian di beberapa aktivitas
seperti pada bagian Drive way, mesin UFM, Tangki Piecesyu. M.T. 2006. Usulan Penerapan Sistem
timbum 50.000 kg kemudian area Genset dan instalasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
listrik, dimana Variable keselamatan kerja adalah (SMK3) di PT. X. Skripsi. Universitas Sultan
faktor yang menjadi permasalahan di perusahaan yaitu Ageng Tirtayasa. Banten
V2 dan V4 masing-masing bernilai 2,8 dan 1,2 dan nilai
tersebut sangat rendah sehingga merupakan faktor Ramli. S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan &
permasalahan keselamatan kerja di perusahaan, Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian
sedangkan untuk faktor kesehatan kerja di peroleh nilai Rakyat.
terkecil yaitu 3,2 Resiko yang terjadi pada proses
pengisian tabung gas 3 kg merupakan permasalahan Syartini, T. 2010. Penerapan SMK3 dalam Upaya
pada faktor kondisi lingkungan kerja yang aman dan Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Indofood
bersih yang terdapat pada item pertanyaan quisionare di CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang
tabel keselamatan kerja, dan setlah melakukan Semarang. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
perbaikan kondisi lingkungan yang kurang aman dan Surakarta.
melakukan pembersihan pada kondisi lingkungan kerja
yang kurang baik berdasarkan hasil identifikasi dan http://www.ml.scribd.com/doc/48676059/petunjuk-
pengendalian yang telah di buat sebelumnya sehingga umum-penerapan-smk3.html [Download pada 15
nilai resiko menjadi 4 dari skor 9. Oktober 2013]
DAFTAR PUSTAKA