KELOMPOK 4
BELLA SETIA (0519140101); EDY SUSANTO (0519140106); KEIKKO FARIDA (0519140112);
RIYAN TEGAR (0519140119); VIODEA (0519140125);WINDA FUROIDATUL (0519140127)
APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk
memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran. Tabung APAR harus diisi
ulang sesuai dengan jenis dan konstruksinya. Jenis APAR meliputi : jenis air
(water), busa (foam), serbuk kering (dry chemical) gas halon dan gas CO2,
yang berfungsi untuk menyelimuti benda terbakar dari oksigen di sekitar
bahan terbakar sehingga suplai oksigen terhenti. Zat keluar dari tabung karena
dorongan gas bertekanan. Terdapat beberapa jenis APAR , yaitu:
Efektif untuk jenis api kelas A: Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll. Air
merupakan salah satu bahan pemadam api yang paling berguna sekaligus
ekonomis. Semua pemadam api berbahan air produksi memiliki aplikasi tipe
jet yang mampu menghasilkan arus yg terkonsentrasi sehingga membuat
operator mampu melawan api dari jarak yang lebih jauh dari pada Nozzle
semprot biasa.
Alat Pemadam Api Ringan berbahan busa, cocok untuk melawan api Kelas A
& B. Alat pemadam berbahan busa memiliki kemampuan untuk mengurangi
resiko menyalanya kembali api setelah pemadaman. Setelah api dipadamkan,
busa secara efektif menghilangkan uap bersamaan dengan pendinginan api.
Alat pemadam api berbahan busa menyediakan kemampuan yang cepat dan
kuat dalam mengatasi api kelas‟A‟ dan „B‟. Sangat efektif terhadap bensin
dan cairan yang mudah menguap, membentuk “segel” api diatas permukaan
dan mencegah pengapian ulang. Ideal untuk penggunaan multi-risiko.
Peringkat Api menyediakan cara untuk mengukur efektivitas dari suatu alat
pemadam dalam hal ukuran maksimum api yang bisa dipadamkan. Kelas A
contohnya kotak api kayu yang terbakar dengan lebar 0.5m x tinggi 0.56m x
panjang. Angka rating adalah sepuluh kali panjang dalam meter, misalnya.
13A menggunakan tumpuka kayu 1,3 meter. Kelas B terkait dengan
kebakaran luas permukaan dan angka rating untuk jumlah cairan yang mudah
terbakar dalam rasio 1 / 3 air , 2 / 3 bahan bakar yang dapat dipadamkan
dalam areal melingkar.
Alat pemadam api berbahan CO2 sangat cocok untuk peralatan ber-listrik dan
api Kelas B. Kemudian kemampuan tingginya yang tidak merusak serta
efektif dan bersih yang sangat dikenal luas. CO2 memiliki sifat non-konduktif
dan anti statis. Karena gas ini tidak berbahaya untuk peralatan dan bahan yang
halus, sangat ideal untuk lingkungan kantor yang modern, dimana minyak,
solvent dan lilin sering digunakan. Kinerja yang tidak merusak dan sangat
efektif serta bersih sangatlah penting. Kedua model memiliki corong yang
tidak ber-penghantar dan anti statis, cocok untuk situasi yang melibatkan
cairan yang mudah terbakar dan bahaya listrik. Gas (yang dihasilkan) tidak
(bersifat) merusak peralatan dan bahan yang halus. Ideal untuk lingkungan
kantor modern, dengan semua risiko elektronik-nya, dan dimana minyak,
bahan pelarut dan lilin sering digunakan. Peringkat Api menyediakan cara
untuk mengukur efektivitas dari suatu alat pemadam dalam hal ukuran
maksimum api yang bisa dipadamkan. Kelas B ini terkait dengan kebakaran
luas permukaan dengan angka rating untuk jumlah cairan yang mudah
terbakar dalam rasio air 1/3, 2/3 bahan bakar yang dapat dipadamkan dalam 1
area melingkar.
Efektif untuk jenis api kelas A (Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.) dan C
(Komputer, Panel Listrik, Genset, Gardu Listrik, dll.) Alat Pemadam Api
Otomatis yang berisi Clean Agent Halotron™ I. Alat pemadam Api Ringan
(APAR) Otomatis ini menggunakan gas pendorong Argon, dan alat pengukur
tekanan dipasang di Alat pemadam Api Ringan (APAR) Otomatis. Kapasitas
unit 2 kg dan 5 kg difungsikan otomatis oleh sensitifitas panas dengan kepala
sprinkler dan lengkap dengan tekanan. Alat pemadam Api Ringan (APAR)
Otomatis ini memerlukan pemeliharaan minimum 1 tahun dan Thermatic
Halotron™ I ini juga bergaransi 1 tahun. Menjadi agent/media isi yang paling
bersih, tidak meninggalkan residu setelah digunakan. Aman jika terhirup
manusia dan juga ramah lingkungan. Thermatic Halotron™ I ini desain
sebagai pengganti gas Halon dan tidak mengandung CFC. Cara Kerja
Thermatic Halotron™ I integrasi fire alarm adalah sebagai berikut :
- Keberadaan asap dalam ruangan dideteksi smoke detector yang
mengcover kebakaran ruangan yang diproteksi, sehingga alarm bell berbunyi.
3.1. Gambaran Umum Gedung Lab Integrasi (Lt 1-4 ) Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya .
Gedung Lab Integerasi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
merupakan gedung yang baru risesmikan di kampus PPNS. Gedung ini
berfungsi untuk mendungkung kegiatan akademik DI Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya. Gedung ini terdiri dari 8 lantai ( hanya lantai 1-4 yang akan
dilakukan perencanaan )
Luas bangunan lantai 1 Lab Integerasi adalah 896,4 M2, terdapat
bengkel dengan luas 500 M2. Selain itu terdapat ruang instrument , ruang
penyimpanan alat., ruang kosong. Serta terdapat ruang panel di dekat lift. Pada
lantai 2 terdapat Lab hidrolik, Lab. Pneumatic, lab komet, Lab fluida, ruang
elektro kimia, dan gudang. Luas bangunan lantai 2 adalah 896, 4 M2.. Pada
lantai 3 terdapat Lab. Ergonomi, Lab Kmia, Lab Limbah, lab riset terbaru, serta
ruang kelas. Luas bangunan lantai 3 adalah896, 4 M2. Pada lantai 4 terdapat
Lab SPPK, Lab PLk, Lab Reparasi Listrik. Luas bangunan lantai 4 adalah 896,4
M2. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep 186/MEN/1999
Lap Integerasi (lt 1-4) merupakan bahaya kebakaran sedang kelompok 2.
Bangunan ini perlu dilakukan perancangan dan pemasangan sistem
pencegahan dan penanggulangan kebakaran, seperti: APAR, ERP, Sistem
detektor,hidran,sprinkler. Bangunan wajib diberikan pengaman karena
bangunan dengan bahaya kebakaran ringan ini akan menjadi sangat berbahaya
jika tidak tersedia sistem proteksi kebakaran yang lengkap.
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam perancangan APAR pada Lab
Integerasi PPNS lantai 1 – 4 diantaranya yaitu:
1. Software komputer diantaranya yaitu Microsoft Word, Microsoft Excel, dan
Autocad.
2. Denah Gedung Lab Integerasi lantai 1-4 PPNS
3.3. Flowchart pengerjaan
MULAI
Study literature :
1. KEP.186/MEN/1999 tentang unit penangulangan
kebakaran di tempat kerja
2. NFPA 10 Standart for portable fire extinguishers
2002 edition
Perencanaan
1. Menentukan Luas Bangunan
2. Menentukan Klasifikasi Bahaya bangunan
3. Menetukan jenis kebakaran dan menetukan jenis
apar yang digunakan
4. Menghitung jumlah APAR yang digunakan
5. Menentukan peletakan titik apar
Analisa Data
Peerancangan berdasarkan NFPA 10 Standart for portable fire
extinguishers 2002 edition
kesimpulan
SELESAI
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN APAR
Gedung Lab Integeritas PPNS lantai 1-4 memiliki luas gedung yang
sama yaitu 896,4 M2. Perenhitungan dan perencanaan APAR hanya dilakukan
pada lantai 1-4. Pada tiap lantai terdiri dari beberapa laboratorium yang
digunakan untuk praktikum mahasiswa di PPNS.