Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH K3 KONSTRUKSI DAN BANGUNAN

PENGGALIAN TANAH

Oleh :

Winda Furoidatul Khusnah (0519140127)

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAPOLITEKNIK PERKAPALAN

NEGERI SURABAYA

2021
METODE PENGGALIAN
Beberapa metode konstruksi yang biasa dikenal adalah metode open-cut, metode cut and
cover dan metode top-down. Perbedaan mendasar dari metode- metode tersebut terletak pada
penggunaan retaining wall. Pada metode cut and cover dan metode top-down, dilakukan
pemasangan retaining wall terlebih dahulu sebelum dilakukan penggalian. Sedangkan pada
metode open-cut, tidak menggunakan retaining wall.

Metode Open Cut


Metode ini biasa disebut juga metode konvensional, merupakan metode yang
paling sederhana. Pada metode ini, dilakukan penggalian dari permukaan tanah hingga
ke dasar galian dengan sudut lereng galian tertentu (slope angle) dan tanpa menggunakan
retaining wall. Selanjutnya pekerjaan konstruksi basement akan dikerjakan dari dasar
galian berlanjut ke atas (bottom-up). Setelah pekerjaan basement selesai, maka lubang
galian dapat ditimbun atau diurug kembali.
Metode ini biasanya digunakan pada proyek yang mempunyai lahan cukup luas,
dimana galian basement terletak di tengah-tengah site, sehingga tidak berbatasan
langsung dengan bangunan tetangga (existing building) dan jumlah lantai basement
kurang dari dua lantai atau semi-basement. Metode ini juga tidak disarankan untuk
dilakukan di wilayah perkotaan atau galian basement yang berbatasan langsung dengan
bangunan tetangga.
Metode Cut and Cover
Berbeda dengan metode open cut, pada metode ini sebelum dilakukan pekerjaan
penggalian, di sekeliling lahan galian dipasang dinding penahan tanah (retaining wall)
terlebih dahulu. Setelah dinding penahan tanah terpasang, maka dilakukan penggalian
dari tanah permukaan (ground level) hingga ke dasar galian dan pekerjaan konstruksi
basement akan dikerjakan dari dasar galian dilanjutkan ke atas (bottom up).

Dinding penahan tanah ini berguna untuk menghindari terjadinya longsoran akibat
tekanan tanah dari sisi luar ketika dilakukan penggalian. Tanpa mengesampingkan pelaksanaan
sistem dewatering yang tepat, dengan adanya dinding penahan tanah juga dapat mencegah resiko
terjadinya piping dan meminimalkan terjadinya penurunan pada lahan di sekeliling galian. Pada
beberapa kasus, untuk memperkuat dan menjaga kestabilan dinding penahan tanah, maka dapat
dipasang suatu support system, seperti strutting atau anchor. Adapun penjelasan lebih lanjut
mengenai dinding penahan tanah (retaining wall) dan support system

Metode Top-Down
Hampir sama dengan metode cut and cover, pada metode ini sebelum dilakukan
penggalian dan pelaksanaan konstruksi basement, dipasang dinding penahan tanah
(retaining wall) terlebih dahulu. Pada metode open cut maupun metode cut and cover,
pelaksanaan konstruksi basement dilakukan dari dasar galian berlanjut ke atas.
Sedangkan pada metode top-down, pelaksanaan konstruksi basement dimulai dari level
permukaan tanah (ground level) berlanjut hingga ke lantai dasar basement terdalam.
Dengan penggunaan metode konstruksi top-down, maka pekerjaan struktur bawah bisa
dilakukan secara bersamaan dengan struktur atas (upper structure). Pekerjaan struktur
bawah yang dimaksud seperti penggalian, penulangan dan pengecoran plat lantai
basement, kolom basement, pile cap serta sloof.

Sistem Proteksi/perlindungan terhadap pekerja


1 Kontraktor harus memikul semua tanggung jawab dalam :
a. Menjamin keselamatan pekerja yang melaksanakan pekerjaan galian,
b. Menjamin keselamatan penduduk dan bangunan yang ada di sekitar lokasi galian.
2 Selama pelaksanaan pekerjaan galian, kontraktor harus :
3 Mempertahankan lereng sementara galian yang stabil agar tetap mampu menahan
pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya,
a. Memasang penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai untuk
menopang permukaan lereng galian yang mungkin tidak stabil.
b. Bilamana diperlukan, Kontraktor harus menyokong atau mendukung struktur di
sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh
pekerjaan galian tersebut.
4 Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka galian tanah yang lebih
dari 5 meter harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter atau sebagaimana yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan
5 Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya tidak diijinkan
berada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian parit untuk gorong-gorong pipa
atau galian pondasi untuk struktur, terkecuali bilamana pipa atau struktur lainnya yang
telah terpasang dalam galian dan galian tersebut telah ditimbun kembali dengan bahan yang
disetujui Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan.
6 Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut off wall) atau cara lainnya untuk mengalihkan
air di daerah galian harus cukup kuat untuk menjamin bahwa keruntuhan mendadak yang
dapat membanjiri tempat kerja dengan cepat, tidak akan terjadi.
7 Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi galian, dimana
kepala mereka, yang meskipun hanya kadang-kadang saja, berada di bawah permukaan
tanah, maka Kontraktor harus menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja
yang tugasnya hanya memantau keamanan dan kemajuan. Sepanjang waktu penggalian,
peralatan galian cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia
pada tempat kerja galian.
8 Bahan peledak yang diperlukan untuk galian batu harus disimpan, ditangani, dan
digunakan dengan hati-hati dan di bawah pengendalian yang extra ketat sesuai dengan
Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. Kontraktor harus bertanggungjawab
dalam mencegah pengeluaran atau penggunaan yang tidak tepat atas setiap bahan peledak
dan harus menjamin bahwa penanganan peledakan hanya dipercayakan kepada orang yang
berpengalaman dan bertanggungjawab.
9 Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang
cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian
terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu jalan harus diberi rambu tambahan
pada malam hari berupa drum yang dicat putih (atau yang sejenis) beserta lampu merah
atau kuning guna menjamin keselamatan para pengguna jalan, sesuai dengan yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan.
10 Ketentuan yang disyaratkan dalam ketentuan tentang, Pemeliharaan Lalu Lintas harus
diterapkan pada seluruh galian di Daerah Milik Jalan.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk melindungi pekerja dari terkubur, dari
material yang bias jatuh ke dalam penggalian, atau dari runtuhnya struktur yang berdekatan. Sistem
pelindung mencakup sistem pendukung (misalnya penopang, kemiringan, terasering, dan perisai).
DAFTAR PUSTAKA
Muhyidin, S. (2016). Prosedur K3 Penggalian. Retrieved from https://muhyidin.id/prosedur-k3-
penggalian/#Perlengkapan_Alat_Pelindung_Diri_APD

Petra, U. K. (2016). Metode Konstruksi dan Dinding Penahan Tanah. 27.

Anda mungkin juga menyukai