Anda di halaman 1dari 15

PEKERJAAN GALIAN

a. Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan, untuk formasi galian
atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untuk pembuangan bahan yang
tak terpakai dan tanah humus, untuk pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran,
untuk galian bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan dan pembuangan
bahan perkerasan beraspal pada perkerasan lama, dan umumnya untuk pembentukan profil dan
penampang badan jalan.

b. Pekerjaan galian dapat berupa :

• Galian Biasa
• Galian Batu
• Galian Struktur
• Galian Perkerasan Beraspal

c. Galian Biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian batu, galian struktur,
galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal.

d. Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3 atau lebih dan seluruh batu atau
bahan lainnya tersebut adalah tidak praktis digali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau
pemboran, dan peledakan. Galian ini tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan penggaru
(ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto
maksimum sebesar 180 PK.

e. Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau
ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang didefinisikan sebagai Galian Biasa atau
Galian Batu tidak dapat dimasukkan dalam Galian Struktur.

Galian Struktur terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan, tembok penahan tanah beton, dan
struktur pemikul beban lainnya.

Pekerjaan galian struktur meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui, pembuangan
bahan galian yang tidak terpakai, semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan,
penyokong, pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.

f. Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan lama dan pembuangan bahan
perkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal
tanpa pemanasan).

1.1. Prosedur penggalian

• Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan.
• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap bahan di
bawah dan di luar batas galian.
• Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan
lepas atau lunak atau kotor atau tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya
dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat.
• Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis formasi untuk
selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar galian
pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang
mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh
tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian
yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan yang memenuhi syarat
dan dipadatkan.
• Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika tidak praktis menggunakan
alat bertekanan udara atau suatu penggaru (ripper) hidrolis berkuku tunggal. Peledakan dilarang dan
penggalian batu dilakukan dengan cara lain, jika, peledakan tersebut berbahaya bagi manusia atau
struktur di sekitarnya.
• Kontraktor harus menyediakan anyaman pelindung ledakan (heavy mesh blasting) untuk melindungi
orang, bangunan dan pekerjaan selama penggalian. Jika dipandang perlu, peledakan harus dibatasi
waktunya.
• Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau cara lainnya, sehingga
tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan serata mungkin. Batu yang lepas atau
bergantungan dapat menjadi tidak stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan atau orang,
harus dibuang, baik terjadi pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama.

1.2. Galian untuk struktur dan pipa

• Galian untuk pipa, gorong-gorong atau drainase beton dan galian untuk pondasi jembatan atau
struktur lain, harus cukup ukurannya sehingga memungkinkan pemasangan bahan dengan benar,
pemadatan harus dilakukan setelah penimbunan kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan.
• Cofferdam, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) atau tindakan lain untuk mengeluarkan air
harus dipasang untuk pembuatan dan pemeriksaan kerangka acuan dan untuk memungkinkan
pemompaan dari luar acuan. Cofferdam atau penyokong atau pengaku yang tergeser atau bergerak ke
samping selama pekerjaan galian harus diperbaiki, dikembalikan posisinya dan diperkuat untuk
menjamin kebebasan ruang gerak yang diperlukan selama pelaksanaan.
 Cofferdam, penyokong dan pengaku (bracing) yang dibuat untuk pondasi jembatan atau struktur
lainnya harus diletakkan sedemikian hingga tidak menyebabkan terjadinya penggerusan dasar, tebing
atau bantaran sungai.
• Bila galian parit untuk gorong-gorong atau lainnya dilakukan pada timbunan baru, maka timbunan
harus dikerjakan sampai ketinggian yang diperlukan dengan jarak masing-masing lokasi galian parit tidak
kurang dari 5 kali lebar galian parit tersebut, selanjutnya galian parit tersebut dilaksanakan dengan sisi-
sisi yang setegak mungkin sebagaimana kondisi tanahnya mengijinkan.
• Setiap pemompaan pada galian harus dilaksanakan sedemikian, sehingga dapat menghindarkan
kemungkinan terbawanya setiap bagian bahan yang baru terpasang. Setiap pemompaan yang
diperlukan selama pengecoran beton, atau untuk suatu periode paling sedikit 24 jam sesudahnya, harus
dilaksanakan dengan pompa yang diletakkan di luar acuan beton tersebut.
• Galian sampai elevasi akhir pondasi untuk telapak pondasi struktur tidak boleh dilaksanakan sampai
sesaat sebelum pondasi akan dicor.

1.3. Galian pada borrow pits

• Sumber bahan (borrow pits), apakah di dalam Daerah Milik Jalan atau di tempat lain, harus digali
sesuai dengan ketentuan.
• Persetujuan untuk membuka sumber galian baru atau mengoperasikan sumber galian lama harus
mendapat ijin terlebih dahulu sebelum setiap operasi penggalian dimulai.
• Sumber bahan (borrow pits) di atas tanah yang mungkin digunakan untuk pelebaran jalan mendatang
atau keperluan pemerintah lainnya, tidak diperkenankan.
• Penggalian sumber bahan harus dilarang atau dibatasi bilamana penggalian ini dapat mengganggu
drainase alam atau yang direncanakan.
• Pada daerah yang lebih tinggi dari permukaan jalan, sumber bahan harus diratakan sedemikian rupa
sehingga mengalirkan seluruh air permukaan ke sistem drainase berikutnya tanpa genangan.
• Tepi galian pada sumber bahan tidak boleh berjarak lebih dekat dari 2 m dari kaki setiap timbunan
atau 10 m dari puncak setiap galian.

1.4. Galian pada perkerasan aspal yang ada

• Pekerjaan galian pada perkerasan aspal dengan menggunakan mesin Cold Milling dengan pengrusakan
sedikit mungkin terhadap material diatas atau dibawah batas galian yang ditentukan. Bilamana material
pada permukaan dasar hasil galian terlepas atau rusak akibat dari pelaksanaan penggalian tersebut,
maka material yang rusak atau terlepas tersebut harus dipadatkan dengan merata atau dibuang
seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok. Setiap lubang pada permukaan dasar galian harus
diisi dengan material yang cocok lalu dipadatkan dengan merata.
• Pekerjaan galian pada perkerasan aspal yang ada tanpa menggunakan mesin Cold Milling, material
yang terdapat pada permukaan dasar galian, material yang lepas, lunak atau tergumpal atau hal-hal lain
yang tidak memenuhi syarat, maka material tersebut harus dipadatkan dengan merata atau dibuang
seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok.

1.5. Pengamanan pekerjaan galian

• Kontraktor harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatan pekerja, yang
melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang ada di sekitar lokasi galian.
• Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian yang stabil dan mampu menahan
pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahankan sepanjang waktu, penyokong
(shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian
mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, Kontraktor harus menyokong atau mendukung struktur di
sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian
tersebut.
Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka galian tanah yang lebih dari 5 m
harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 m.
• Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya tidak diijinkan berada
atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian parit untuk gorong-gorong pipa atau galian pondasi
untuk struktur, terkecuali bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan
galian tersebut telah ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui dan telah dipadatkan.
• Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut off wall) atau cara lainnya untuk mengalihkan air di daerah
galian harus dirancang sebagaimana mestinya dan cukup kuat untuk menjamin bahwa keruntuhan
mendadak yang dapat membanjiri tempat kerja dengan cepat, tidak akan terjadi.
• Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi galian, dimana kepala
mereka, yang meskipun hanya kadang-kadang saja, berada di bawah permukaan tanah, maka
Kontraktor harus menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang tugasnya hanya
memantau keamanan. Sepanjang waktu penggalian, peralatan galian cadangan (yang belum dipakai)
serta perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat kerja galian.
• Bahan peledak yang diperlukan untuk galian batu harus disimpan, ditangani, dan digunakan dengan
hati-hati dan di bawah pengendalian yang extra ketat sesuai dengan Peraturan dan Perundang-
undangan yang berlaku. Kontraktor harus bertanggung-jawab dalam mencegah pengeluaran atau
penggunaan yang tidak tepat atas setiap bahan peledak dan harus menjamin bahwa penanganan
peledakan hanya dipercayakan kepada orang yang berpengalaman dan bertanggung-jawab.
• Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang cukup untuk
mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka pada lokasi jalur lalu-
lintas maupun lokasi bahu jalan harus diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat
putih (atau yang sejenis) beserta lampu merah atau kuning guna menjamin keselamatan para pengguna
jalan.

1.6. Kondisi tempat kerja

• Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus menyediakan semua bahan,
perlengkapan dan pekerja yang diperlukan untuk pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air dan
pembuatan drainase sementara, dinding penahan rembesan (cut off wall) dan cofferdam. Pompa siap
pakai di lapangan harus senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak akan terjadi
gangguan dalam pengeringan dengan pompa.
• Bilamana pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain dimana air atau tanah
rembesan (seepage) mungkin sudah tercemari, maka Kontraktor harus senantiasa memelihara tempat
kerja dengan memasok air bersih yang akan digunakan oleh pekerja sebagai air cuci, bersama-sama
dengan sabun dan desinfektan yang memadai.

www

Galian dan timbunan dapat diperoleh daripeta situasi yang dilengkapi dengan garis-garis kontur atau
diperoleh langsung darilapangan melalui pengukuran sipat datarprofil melintang sepanjang koridor
jalurproyek atau bangunan.

mengerjakan pekerjaan timbunan dan Galian, untuk pekerjaan galian dan timbunan dilakukan
jika diperlukan, salah satu contoh apabila tanah memiliki kontur yang tidak sesuai yang
direncanakan maka perlu dilakukan pekerjaan galian dan timbunan.
Persiapan Alat
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pondasi sumuran dapat dilihat pada tabel berikut:

Pekerjaan Peralatan
Penentuan titik pondasi Theodolite, Prisma Dan Tripod
Galian menggunakan excavator Excavator
Galian menggunakan tenaga manusia Pacul, Linggis dan Palu
Pembekistingan Palu, Treck Stang, Meteran dan Gergaji
Penulangan Bar Bender dan Bar Cutter
Pengecoran Concrete Pump, Truck Mixer dan Vibrator

enis test yang harus dilaksanakan untuk uji timbunan (trial embankment) adalah sebagai berikut:

 Kepadatan Lapangan (field density)


 Permeability lapangan (field permeability)
 Berat Jenis (specific gravity)
 Kadar Air (water content)
 Konsistensi (consistency/Atterberg Limit)
 Gradasi (gradation) Lapangan dan Laboratorium
 Kepadatan Laboratorium (proctor compaction)

Pekerjaan Tanah

1. 1.   RUANG LINGKUP

Pedoman ini mencakup kegiatan penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu
atau bahan lain dari sumber bahan yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini
untuk pekerjaan galian.

Pedoman ini mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau
bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau
struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan
garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui untuk penyelesaian
dari pekerjaan dalam Kontrak ini untuk pekerjaan timbunan.

1. 2.   ACUAN NORMATIF

 –     SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah

 –     SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah

–     SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.

–     SNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian Kadar Air Tanah.

–     SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande.
–    SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang mengandung Butir
Kasar.

–     SNI 03-2636-1992 : Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah Untuk Bangunan
Sederhana.

–     SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir.

–     SNI 03-2832-1992 : Metode Pengujian untuk Mendapatkan Kepadatan Tanah Maksimum.

–     SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah.

–     SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah dengan Alat Hidrometer.

 –     SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan Cetakan

1. 3.   KETENTUAN DAN PERSYARATAN

3.1    Umum

Lingkup dari pekerjaan tanah akan meliputi semua pekerjaan yang berkaitan sebagai berikut:

 Pembersihan
 Galian termasuk pembentukan dan saluran
 Timbunan kembali, bedding dan pekerjaan pelapisan
 Pembuangan, stok dan penggunaan kembali material dari galianPenimbunan
 Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi

Penyedia Jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa tempat dan akan
membuang material galian seperti yang telah ditentukan dalam gambar atau seperti yang diarahkan oleh
Direksi.

3.2  ketelitian dalam pekerjaan tanah

Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan dibawah ini, apabila luas rata-
rata penampang basah saluran untuk panjang 500 m, seperti yang tertera pada gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi.

 Dasar Saluran                                  : + 0.05 m atau – 0.10 m vertikal


 Level Puncak Timbunan             : + 0.10 m atau – 0.10 m vertikal
 Dasar Kemiringan                          : + 0.05 m horisontal
 Puncak Kemiringan Timbunan : + 0.10 m horizontal

Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan tidak boleh dipengaruhi
oleh toleransi tersebut diatas. Semua permukaan harus diselesaikan dengan rapi dan halus.

3.3  Pekerjaan Galian


Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran ketinggian yang
ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan
oleh Direksi.

Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus
ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi  adalah  tinggi “permukaan tanah” sesudah
pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.

Hal yang membedakan jenis galian tersebut di atas hanyalah material yang akan digali yang berimplikasi
terhadap jenis peralatan dan produktifitas hasil galian. Pekerjaan galian dibedakan atas 4 (empat)
kelompok pembayaran sebagai berikut :

3.3.1     Galian tanah biasa.

Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah pada umumnya,
yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-
garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah biasa
dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil. Bila ada galian
yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang
langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh  Direksi. seluruh proses
pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.

Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya
Penyedia Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih
besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume ini
akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.

Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat yang
disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk timbunan dan material yang tidak layak.
Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali,
sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau kesuatu tempat
yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan.

Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk
timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekatdekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan
bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun.

Khusus untuk jaringan tersier yang dimensinya relatif kecil dan berada didaerah persawahan, agar
diperhitungkan terhadap tingkat kesukaran peggalian atau alternatif lain berupa galian secara manual.

3.3.2    Galian Deposit Sungai

Galian deposit sungai adalah pekerjaan galian dengan material berupa deposit sungai yang terdiri dari
pasir, kerikil dan kerakal/boulder, yang dapat dilakukan dengan excavator tetapi dengan tingkat
produktifitasnya lebih rendah dibandingkan dengan galian tanah biasa, karena kondisi lapisan endapan
relative lebih padat.
Yang dimaksud dengan galian deposit sungai adalah suatu kegiatan penggalian pada badan sungai atau
daerah tertentu yang material galiannya merupakan endapan sungai yang terdiri tanah berbatu kerikil dan
kerakal yang padat, sehingga alat excavator tidak dapat bekerja secara maksimal.

Harga satuan yang diperhitungkan untuk pekerjaan ini termasuk tenaga kerja dan alat/excavator,
sedangkan untuk keperluan pengangkutan dan pembuangan ke lokasi diluar daerah kerja yang disetujui
oleh direksi sejauh ± 1 km. Untuk jarak pembuangan yang lebih jauh maka akan diperhitungkan dalam
pekerjaan pembuangan sisa galian. Kecuali untuk material bahan galian yang selanjutnya akan
dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan lain, maka pekerjaan pembuangan tidak
diperhitungkan.

3.3.3    Galian Batu Lapuk

Galian batu lapuk adalah pekerjaan galian dengan material galian berupa batu yang sudah lapuk.
Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan dengan kombinasi alat excavator dan pick hammer.

3.3.4    Galian Batu

Galian batu termasuk semua batu-batuan padat dan keras di tempat yang tidak dapat disingkirkan dengan
mudah baik dengan mempergunakan pacul, excavator biasa maupun Pick Hammer, kecuali dengan
Excavator yang diperlengkapi dengan Breaker atau dengan Peledakan. Apabila menggunakan peledakan,
maka Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan segala peralatan dan material yang diperlukan berikut
perizinan dan penanganan peledakannya.

3.3.5    Galian untuk pekerjaan pasangan beton

Dasar dan sisi miring dari galian untuk pondasi di atas atau terhadap dimana beton akan ditempatkan akan
digali sesuai yang diperlukan seperti ketinggian, garis dan ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau
seperti diarahkan oleh Direksi. Tidak ada material akan dijinkan untuk ditambahkan dalam garis baku dari
struktur beton.

Jika di beberapa titik dalam galian, material galian berdasarkan permintaan tertulis dari Direksi diantara
batas yang diperlukan untuk menerima struktur penambahan galian akan segera diisi penuh dengan beton
tipe K-100 atau diisi dengan tanah yang sesuai dan dipadatkan atas biaya Penyedia Jasa.

3.4  Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali

Galian deposit sungai adalah pekerjaan galian dengan material berupa deposit sungai yang terdiri dari
pasir, kerikil dan kerakal/boulder, yang dapat dilakukan dengan excavator tetapi dengan tingkat
produktifitasnya lebih rendah dibandingkan dengan galian tanah biasa, karena kondisi lapisan endapan
relative lebih padat.

Yang dimaksud dengan galian deposit sungai adalah suatu kegiatan penggalian pada badan sungai atau
daerah tertentu yang material galiannya merupakan endapan sungai yang terdiri tanah berbatu kerikil dan
kerakal yang padat, sehingga alat excavator tidak dapat bekerja secara maksimal.

Harga satuan yang diperhitungkan untuk pekerjaan ini termasuk tenaga kerja dan alat/excavator,
sedangkan untuk keperluan pengangkutan dan pembuangan ke lokasi diluar daerah kerja yang disetujui
oleh direksi sejauh ± 1 km. Untuk jarak pembuangan yang lebih jauh maka akan diperhitungkan dalam
pekerjaan pembuangan sisa galian. Kecuali untuk material bahan galian yang selanjutnya akan
dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan lain, maka pekerjaan pembuangan tidak
diperhitungkan.

3.5  Galian Batu Lapuk

Galian batu lapuk adalah pekerjaan galian dengan material galian berupa batu yang sudah lapuk.
Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan dengan kombinasi alat excavator dan pick hammer.

3.6  Galian Batu.

Galian batu termasuk semua batu-batuan padat dan keras di tempat yang tidak dapat disingkirkan dengan
mudah baik dengan mempergunakan pacul, excavator biasa maupun Pick Hammer, kecuali dengan
Excavator yang diperlengkapi dengan Breaker atau dengan Peledakan. Apabila menggunakan peledakan,
maka Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan segala peralatan dan material yang diperlukan berikut
perizinan dan penanganan peledakannya.

3.7  Galian untuk pekerjaan pasangan beton.

Dasar dan sisi miring dari galian untuk pondasi di atas atau terhadap dimana beton akan ditempatkan akan
digali sesuai yang diperlukan seperti ketinggian, garis dan ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau
seperti diarahkan oleh Direksi. Tidak ada material akan diijinkan untuk ditambahkan dalam garis baku
dari struktur beton.

Jika di beberapa titik dalam galian, material galian berdasarkan permintaan tertulis dari Direksi diantara
batas yang diperlukan untuk menerima struktur penambahan galian akan segera diisi penuh dengan beton
tipe K-100 atau diisi dengan tanah yang sesuai dan dipadatkan atas biaya Penyedia Jasa

3.8  Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali

Semua pekerjaan  galian  tanah yang  tidak akan ditimbun kembali akan dilaksanakan sesuai pasal ini,
harus dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan tingkatan dan dimensi yang ditunjukan dalam
gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi. Selama dalam pekerjaan ini mungkin akan dijumpai dan
diperlukan untuk merubah kemiringan (slope) atau dimensi dari penggalian dari yang ditentukan. Setiap
penambahan atau pengurangan dari volume pekerjaan galian tanah sebagai akibat dari
perubahanperubahan tersebut akan diperhitungkan sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi.

Semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan guna melindungi material yang ada dibawah galian
dalam keadaan yang memungkinkan, kerusakan pada pekerjaan yang disebabkan oleh Penyedia Jasa
dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk hancurnya material dibawah batas penggalian yang diperlukan,
harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.

Galian yang melebihi dari ketentuan baik yang dilakukan sengaja maupun akibat kelalaian Penyedia Jasa
tidak akan diperhitungkan dalam pembayaran. Penyedia Jasa harus mengisi kembali dengan material yang
sesuai dan dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa.

3.9  Luasnya Penggalian


Muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/ beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi.
Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah,
karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.

Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu   empat yang
disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk timbunan dan material  ang tidak layak. Material
yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan
material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar atau kesuatu tempat yang tidak akan
mengganggu areal pekerjaan dan dirapihkan.

Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk
timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan
bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun.

Semua galian untuk pondasi bangunan / struktur akan dilaksanakan dalam kondisi kering (dimana dalam
kondisi kering akan dibangun seperti dalam Sub-bag 1.6.1 Pekerjaan Pengeringan). Tidak ada tambahan
biaya terhadap harga satuan tender dalam BoQ untuk galian yang disebabkan material menjadi basah.
Galian akan dibuat sepenuhnya sesuai dengan ukuran yang diperlukan dan akan diselesaikan terhadap
garis dan ketinggian yang ditentukan kecuali terdapat batu menonjol sendiri akan diijinkan untuk melebar
dalam garis yang telah ditentukan tidak lebih dari 20 (dua puluh) sentimeter dimana permukaan tidak
dilindungi dengan beton. Jika permukaan dilindungi dengan beton secara umum harus rata seperti
ditentukan oleh Direksi.

Kecuali seperti secara rinci ditunjukkan dalam gambar atau sebaliknya yang diarahkan oleh Direksi,
keperluan pengukuran untuk pembayaran galian terbuka terhadap kemiringan seperti disebutkan dibawah
ini:

                                                   KEMIRINGAN GALIAN 

MATERIAL KEMIRINGAN (V : H) DISKRIPSI


Batu 1: 0.5 Untuk kemiringan permanen

Batu Lapuk 1: 0.8 Untuk kemiringan permanen

Tanah 1: 1.0 Untuk kemiringan permanen

Galian Deposit 1: 1.0 Untuk kemiringan permanen

Sungai

saluran terbuka / parit untuk mengalihkan air mengalir keluar dari galian terbuka. Biaya keseluruhan dari
pekerjaan ini akan ditanggung oleh Penyedia Jasa kecuali dimana saluran tersebut adalah merupakan
bagian dari pekerjaan permanen yang mana pembayaran untuk galian akan dihitung dari harga satuan
tender dalam BOQ.

Penggalian tanah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua tanah kerikil, dan batuan kasar.
Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang paling aman hingga mencapai elevasi
yang disetujui Direksi. Kecuali ditunjukkan dengan jelas pada gambar atau telah ditetapkan oleh Direksi.
Apabila terdapat material alam pada lokasi galian pondasi yang mengganggu selama pelaksanaan
penggalian, maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau disingkirkan atau diganti dengan tanah
timbunan yang sesuai atau beton K100 atas biaya Penyedia Jasa.

Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran hingga mencapai elevasi
yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak diperlihatkan dalam gambar sampai mencapai garis
elevasi sesuai dengan syaratsyarat yang ditentukan..

3.10 Pekerjaan Timbunan

Penyedia Jasa akan mengerjakan beberapa macam material timbunan dan penutupan kembali di lokasi
yang ditunjukkan oleh gambar atau ditempat lain seperti arahan Direksi. Kualitas dari material harus
mendapatkan ijin dari Direksi dan tidak termasuk bahan organik atau bahan lain yang tidak diijinkan.

Penyedia Jasa harus semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian sebagai bahan untuk
timbunan sejauh secara kualitas memenuhi syarat. Tidak diizinkan adanya semak, akar, rumput atau
material tidak memenuhi syarat lain yang akan dipakai sebagai bahan timbunan. Kelayakan dari setiap
bagian pondasi untuk penempatan material timbunan dan semua material yang digunakan dalam
konstruksi timbunan adalah sesuai dengan spesifikasi teknik.

Penyedia Jasa harus melaksanakan test uji timbunan (trial embankment) untuk menentukan efektifitas
dari beberapa metode pemadatan dari material yang tersedia untuk pekerjaan timbunan. Sasaran hasil dari
uji test timbunan adalah untuk mengkonfirmasi efektifitas dari metode pemadatan yang berkaitan dengan
jenis dan ukuran dari alat pemadat, jumlah lintasan untuk ketebalan lapisan yang disyaratkan, efek
getaran terhadap kadar air dan aspek lain dari pemadatan. Pekerjaan ini termasuk
penempatan/penghamparan dari material dari borrow area, galian dan stockpile dengan perbedaan kadar
air dan dalam lajur terpisah untuk pemadatan dengan peralatan pemadat, kecepatan, frekuensi dan jumlah
lintasan yang berbeda.

Hasil percobaan ini tidak membebaskan Penyedia Jasa dalam segala hal kewajibannya untuk
mendapatkan batas pemadatan sebagai yang ditentukan dalam kontrak. Apabila ditemukan/dijumpai tanah
yang berbeda pada waktu pelaksanaan dikemudian hari, maka percobaan-percobaan lebih lanjut harus
dilaksanakan terlebih dahulu. Bila hasil percobaan pem datan tanah dilaksanakan untuk tanggul pada
bangunan yang permanen, percobaan tersebut akan dianggap sebagai suatu bagian pekerjaan dalam
penyelesaian pekerjaan tersebut, dan apabila pekerjaan tersebut gagal dan tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan yang ditentukan Direksi, maka Penyedia Jasa harus membongkar kembali pekerjaan
permanen yang didasarkan pada percobaan yang gagal tersebut atas biaya Penyedia Jasa tidak ada
pembayaran terpisah atas percobaan tanah yang dilaksanakan di tempat lain. Penyedia Jasa akan
memberikan informasi kepada Direksi paling tidak 30 (tigapuluh) hari sebelum pelaksanaan test uji
timbunan (trial embankment).

Jenis test yang harus dilaksanakan untuk uji timbunan (trial embankment) adalah sebagai berikut:

 Kepadatan Lapangan (field density)


 Permeability lapangan (field permeability)
 Berat Jenis (specific gravity)
 Kadar Air (water content)
 Konsistensi (consistency/Atterberg Limit)
 Gradasi (gradation) Lapangan dan Laboratorium
 Kepadatan Laboratorium (proctor compaction)
Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk test uji timbunan (trial embankment). Semua
biaya untuk pelaksanaan test uji timbunan sudah termasuk uji pemadatan, penghamparan, dan berikut
pembongkaran material serta berkaitan dengan pengujian, pengambilan contoh uji (sample) adalah sudah
termasuk dalam harga satuan yang dapat diterapkan untuk pekerjaan timbunan dalam BoQ.

Galian dan timbunan atau yang lebih dikenal oleh orang-orang lapangan adalah Cutand Fill dimana
pekerjaan ini sangat pentingbaik pada pekerjaan pembuatan jalan,bendungan, bangunan, dan
reklamasi.Galian dan timbunan dapat diperoleh daripeta situasi yang dilengkapi dengan garis-garis kontur
atau diperoleh langsung darilapangan melalui pengukuran sipat datar profil melintang sepanjang koridor
jalur proyek atau bangunan.Galian dan timbunan dapat diperoleh daripeta situasi dengan metode
penggambaranprofil melintang sepanjang jalur proyek ataum e t o d e g r i d - g r i d ( g r i d i n g ) y a n g
m e n i n j a u galian dan timbunan dari tampak atas danmenghitung selisih tinggi garis kontur terhadap
ketinggian proyek ditempatperpotongan garis kontur dengan garisproyek.Feet kubik, yard kubik dan
meter kubikdipakai dalam hitungan pengukuran tanah,w a l a u p u n y a r d k u b i k
a d a l a h s a t u a n y a n g paling umum dalam pekerjaan tanah 1yd³ =27 ft³, 1 m³ = 35,315 ft³. Namum
biasanya diindonesia di gunakan meter kubik sebagaisatuan dalam menentukan jumlahvolume. Pada
suatu proyek konstruksi, pekerjaangalian dan timbunan tanah (
cut and fill
)hampir tidak pernah dapat dihindarkan. Haltersebut diakibatkan adanya perbedaan.letak permukaan
tanah asli dan permukaantanah rencana yang disebabkan topografidaerah yang berbeda-beda.Sekalipun
permukaan tanah asli samadengan permukaan tanah rencana, akantetapi tanah asli tersebut belum
tentumemenuhi syarat daya dukung tanah.Dalam hal ini galian dan timbunan perludiperhitungkan secara
seksama sehinggabiaya pekerjaan konstruksi dapat dibuatlebih ekonomis
 
417
1 4 . 1 T u j u a n p e r h i t u n g a n g a l i a n dan timbunan
1 4 . P e r h i t u n g a n G a l i a n T i m b u n a n
Galian dan timbunan atau yang lebih dikenal oleh orang-orang lapangan adalah Cutand Fill dimana
pekerjaan ini sangat pentingbaik pada pekerjaan pembuatan jalan,bendungan, bangunan, dan
reklamasi.Galian dan timbunan dapat diperoleh daripeta situasi yang dilengkapi dengan garis-garis kontur
atau diperoleh langsung darilapangan melalui pengukuran sipat datar profil melintang sepanjang koridor
jalur proyek atau bangunan.Galian dan timbunan dapat diperoleh daripeta situasi dengan metode
penggambaranprofil melintang sepanjang jalur proyek ataum e t o d e g r i d - g r i d ( g r i d i n g ) y a n g
m e n i n j a u galian dan timbunan dari tampak atas danmenghitung selisih tinggi garis kontur terhadap
ketinggian proyek ditempatperpotongan garis kontur dengan garisproyek.Feet kubik, yard kubik dan
meter kubikdipakai dalam hitungan pengukuran tanah,w a l a u p u n y a r d k u b i k
a d a l a h s a t u a n y a n g paling umum dalam pekerjaan tanah 1yd³ =27 ft³, 1 m³ = 35,315 ft³. Namum
biasanya diindonesia di gunakan meter kubik sebagaisatuan dalam menentukan jumlahvolume. Pada
suatu proyek konstruksi, pekerjaangalian dan timbunan tanah (
cut and fill
)hampir tidak pernah dapat dihindarkan. Haltersebut diakibatkan adanya perbedaan.letak permukaan
tanah asli dan permukaantanah rencana yang disebabkan topografidaerah yang berbeda-beda.Sekalipun
permukaan tanah asli samadengan permukaan tanah rencana, akantetapi tanah asli tersebut belum
tentumemenuhi syarat daya dukung tanah.Dalam hal ini galian dan timbunan perludiperhitungkan secara
seksama sehinggabiaya pekerjaan konstruksi dapat dibuatlebih ekonomis.Mengingat pentingnya
pekerjaan galian dantimbunan, apalagi untuk proyek berskalabesar dapat berdampak langsung
terhadapbiaya total pekerjaan.Maka, perlu dilakukan perhitungan galian dan timbunan. Adapun
Tujuan lain dari perhitungan galiandan timbunan sebagai berikut :1.Meminimalkan penggunaan
volumegalian dan timbunan pada tanah,sehingga pekerjaan pemindahan tanahdan pekerjaan stabilitas
tanah dasar dapat dikurangi, waktu penyelesaianproyek dapat dipercepat, dan biayapembangunan dapat
se-efisienmungkin.

 
418
14.3 Metode-metode perhitungan   g a l i a n d a n t i m b u n a n
2.Untuk menentukan peralatan (alat-alat berat) yang digunakan pada pekerjaangalian maupun
timbunan, denganmempertimbangkan kemampuan dayaoperasional alat tersebut.

TIMBUNAN

Jenis test yang harus dilaksanakan untuk uji


timbunan (trial embankment) adalah sebagai
berikut:
O Kepadatan Lapangan (field density)
O Permeability lapangan (field permeability)
O Berat Jenis (specific gravity)
O Kadar Air (water content)
O Konsistensi (consistency/Atterberg Limit)
O Gradasi (gradation) Lapangan dan
Laboratorium
O Kepadatan Laboratorium (proctor
compaction)
Macam –macam Galian
1. Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah
pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian
dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang
diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah yang
bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu
disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian
yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh
Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
2. Galian batu termasuk semua batu-batuan padat dan keras di tempat yang tidak dapat
disingkirkan dengan mudah baik dengan mempergunakan pacul, excavator biasa maupun
Pick Hammer, kecuali dengan Excavator yang diperlengkapi dengan Breaker atau dengan
Peledakan. Apabila menggunakan peledakan, maka Penyedia Jasa harus sudah
memperhitungkan segala peralatan dan material yang diperlukan berikut perizinan dan
penanganan peledakannya.

Luas galian
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu
empat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk timbunan dan material  ang
tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan
timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar atau
kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pekerjaan dan dirapihkan.

Anda mungkin juga menyukai