1. PEKERJAAN TANAH
2.1. Pembersihan
Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh Pemerintah
Desa harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain yang
mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang
disetujui oleh Pemerintah Desa. Umumnya hanya pohon-pohon yang mengganggu bangunan
yang dimaksud dalam spesifikasi ini yang harus dibuang dan ditumpuk ditempat-tempat yang
ditunjuk oleh Pemerintah Desa disepanjang tepi jalan atau batas tanah. Pagar-pagar, dinding-
dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari tempat-tempat pekerjaan harus dibuang
menurut persetujuan pemerintah Desa.
3. PEKERJAAN BETON
3.1. Pekerjaan galian dan Beton
1. Pekerjaan Galian Tanah dilaksanakan dengan menggunakan Tenaga Manusia
(manual). Tanah galian dari saluran-saluran irigasi di buang di luar saluran atau
tanggul yang ditentukan. Luasnya penggalian harus sekecil mungkin untuk
pekerjaan bangunan. Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus
mengambil lebar yang cukup sesuai gambar, kedalam galian harus berpedoman
pada titik peil/elevasi.
2. setelah galian tanah selesai sesuai yang diinginkan pekerjaan dilanjutkan
pengurukan pasir t = 5 cm, atau dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja.
Pengurukan pasir ini ditimbris dan disiram air sampai kepadatan maksimum.
dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh tim pengelola kegiatan.
3. Setelah pengurukan pasir selesai di laksanakan, pekerjaan dilanjutkan dengan
pembuatan lantai kerja pondasi Beton. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti
kembali ketinggian pile yang diisyaratkan sesuai dengan gambar rencana serta
menyiapkan bagian tersebut dengan baik. Ketebalan cor lantai kerja disesuaikan
dengan dokumen lelang dan rata bagian permukaannya. Adukan harus dibuat
dengan menggunakan mesin pencampur (molen) sampai didapat campuran yang
homogen.
4. Pekerjaan dilanjutkan dengan Pemasangan Begisting untuk dinding, Begisting
harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah di
tetapkan dalam gambar. Begisting harus dipasang sedemikian rupa dengan
perkuatan-perkuatan Skoor dan cukup kokoh dijamin tidak berubah bentuk dan
tetap pada kedudukan selama pengecoran. Begisting/Acuan harus rapat dan tidak
bocor, permukaannya, bebas dari kotoran-kotoran seperti serbuk gergaji,
potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan
dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukan beton. Tiang-tiang
acuan harus diatas tiang papan untuk memudahkan memindahkan
perletakan, tiang-tiang satu dengan lain harus diikat dengan palang papan/balok
secara menyilang.
5. Pekerjaan dilanjutkan dengan Perakitan Besi Beton yang telah ditentukan digambar
bestek. Baja tulangan / Besi Beton yang dipakai adalah minimal harus sesuai
dengan PBI 1971 setara produksi Kratau Steel dengan ukuran sesuai dengan
Bestek. Kawat beton untuk pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 ( satu ) mm. Besi dan kawat beton seperti dimaksud diatas
harus bebas dari kotoran – kotoran, karat, minyak, cat, kulit giling serta bahan lain
yang mengurangi daya lekat terhadap beton. Pembengkokan dan pelurusan besi
beton harus dilakukan dalam keadaan dingin, besi beton dipotong dan
dibengkokkan sesuai gambar.
6. Sebelum Pelaksanaan Pengecoran, Pemasangan Pipa Inlet PVC AW Dia 3" harus
sudah siap, Jarak Pemasangan PVC sesuai dengan dokumen lelang atau sesuai
persetujuan direksi pengawas.
7. Setelah Begisting Dinding selesai dilaksanakan dan Rakitan Besi beton sudah
sesuai, langkah selanjutnya adalah pengecoran beton menggunak concrete mixer /
molen. Selama pengecoran beton harus dipadatkan dengan alat pemadat
(Concrete Vibrator) Ketelitian dalam hal pemadatan perlu diperhatikan agar supaya
sudut-sudut, sela-sela diantara terisi dan disekeliling terpenuhi. Semua rongga-
rongga / gelembung udara tidak boleh terjadi pada pemadatan. Harusdiperhatikan
agar penggetaran / pemadatan tidak terlalu lama yang dapat mengakibatkan
pemisahan bahan-bahan (segregation). Permukaan beton yang sudah di cor harus
diusahakan tetap dalam keadaanlembab, dengan cara menutupinya dengan
kurang-karung-karung basah ataumenggenangi air sampai selama paling lambat 2
minggu.
8. Pekerjaan dilanjutkan dengan Pemasangan Begisting untuk dinding drainase
dengan ukuran ketebalan yang disesuaikan dengan gambar bestek, Begisting
harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah di
tetapkan dalam gambar. Papan Begisting untuk dinding drainase ditunjang
dengan kayu dolken dengan ketinggian yang sama dan datar. rakitan Besi beton
untuk dinding drainase diselimuti dengan papan bagian kanan kirinya dengan
kokoh sehingga tidak terjadi kebocoran pada waktu pengecoran.
9. Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran dinding drainase Beton, Setelah
Bagisting sudah terpasang dengan kuat dan rakitan besi sesuai gambar kerja
barulah dilaksanakan pengecoran dengan menggunakan concrete mixer/molen
dengan beton K 200.
10. Setelah selesai pengecoran dan Papan Mal sudah dibongkar, Pekerjaan dilanjutkan
dengan pengurukan kembali tanah galian, Tanah Galian yang memenuhi syarat
diurug kembali Bekas galian untuk memenuhi rongga-rongga disamping beton
dinding coran.
4. PENUTUP
Apabila dalam Spesifikasi Teknis ini untuk uraian Bahan-bahan, pekerjaan–pekerjaan
yang tidak disebut perkataan maka dalam hal ini harus dianggap seperti yang
disebutkan. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian–bagian yang
nyata termasuk di dalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebutkan kata
demi kata dalam Spektek ini, haruslah diselenggarakan oleh tim pengelola kegiatan yang
diterima sebagai “Hal“ yang disebutkan.