Anda di halaman 1dari 72

Pekerjaan Tanah: GALIAN

Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan,
untuk formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau
struktur lainnya, untuk pembuangan bahan yang tak terpakai dan tanah humus,
untuk pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk
galian bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan
dan pembuangan bahan perkerasan beraspal pada perkerasan lama, dan
umumnya untuk pembentukan profil dan penampang badan jalan.
Pekerjaan galian dapat berupa :
Galian Biasa
Galian Batu
Galian Struktur
Galian Perkerasan Beraspal

Pembuangan tanah lembek pada dasar rencana timbunan, dan pemasangan


fasilitas drainase (gorong-gorong pipa dan subdrain).

Galian Biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian
batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian
perkerasan beraspal.
Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3 atau lebih
dan seluruh batu atau bahan lainnya tersebut adalah tidak praktis digali tanpa
penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran, dan peledakan. Galian ini
tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal
yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto
maksimum sebesar 180 PK.
Galian Struktur meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui,
pembuangan bahan galian yang tidak terpakai, semua keperluan drainase,
pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong, pembuatan tempat kerja
atau cofferdam beserta pembongkarannya.
Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan lama dan
pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling
Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan).

Galian Struktur terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan, tembok


penahan tanah beton, dan struktur pemikul beban lainnya.
Pekerjaan galian struktur meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang
disetujui, pembuangan bahan galian yang tidak terpakai, semua keperluan
drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong, pembuatan
tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.
Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan lama dan
pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling
Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan).

Prosedur Penggalian
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan.
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal
mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.
Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau
pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau tidak memenuhi
syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya dibuang dan diganti dengan
timbunan yang memenuhi syarat.
Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai
pada garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk
perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi
struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai
permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing
pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan
batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian
yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan
bahan yang memenuhi syarat dan dipadatkan.

Galian Tinggi

Prosedur Penggalian (lanjutan)


Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika
tidak praktis menggunakan alat bertekanan udara atau suatu penggaru
(ripper) hidrolis berkuku tunggal. Peledakan dilarang dan penggalian batu
dilakukan dengan cara lain, jika, peledakan tersebut berbahaya bagi manusia
atau struktur di sekitarnya.
Kontraktor harus menyediakan anyaman pelindung ledakan (heavy mesh
blasting) untuk melindungi orang, bangunan dan pekerjaan selama
penggalian. Jika dipandang perlu, peledakan harus dibatasi waktunya.
Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau
cara lainnya, sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang
aman dan serata mungkin. Batu yang lepas atau bergantungan dapat menjadi
tidak stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan atau orang, harus
dibuang, baik terjadi pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama

Toleransi Dimensi
Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian perkerasan
beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam
Gambar pada setiap titik, sedangkan untuk galian perkerasan beraspal tidak
boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang disyaratkan.
Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka
terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup
kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu
tanpa terjadi genangan.

Pekerjaan Tanah: TIMBUNAN


Timbunan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan
pilihan di atas tanah rawa.
Timbunan biasa digunakan untuk pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan
dalam gambar perencanaan tanpa maksud khusus lainnya. Timbunan biasa ini juga
digunakan untuk penggantian material existing subgrade yang tidak memenuhi syarat.
Timbunan pilihan digunakan yang digunakan untuk pencapaian elevasi akhir subgrade
yang disyaratkan dalam gambar perencanaan dengan maksud khusus lainnya, misalnya
untuk mengurangi tebal lapisan pondasi bawah, untuk memperkecil gaya lateral tekanan
tanah dibelakang dinding penahan tanah talud jalan. Timbunan pilihan digunakan
sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar,
dan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan
dengan baik. Timbunan pilihan juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan
pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan
ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor
yang kritis.
Timbunan pilihan di atas tanah rawa digunakan untuk melintasi daerah yang rendah dan
selalu tergenang oleh air.

Pengembalian bentuk pekerjaan setelah pengujian


Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan
atau lainnya harus secepatnya ditutup kembali oleh Kontraktor dan
dipadatkan sampai mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang
disyaratkan.

Bahan Timbunan Biasa

Bahan yang dipilih tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang
diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH
menurut "Unified atau Casagrande Soil Classification System".

Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan,


bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan
atau pada penimbunan kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau
kekuatan geser yang tinggi. Tanah plastis seperti itu sama sekali tidak
boleh digunakan pada 30 cm lapisan langsung di bawah bagian dasar
perkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu jalan.

Bahan timbunan bila diuji dengan SNI 03-1744-1989, harus memiliki CBR
tidak kurang dari 6 % setelah perendaman 4 hari bila dipadatkan 100 %
kepadatan kering maksimum (MDD) seperti yang ditentukan oleh SNI 031742-1989.

Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 atau
derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 sebagai
"very high" atau "extra high", tidak boleh digunakan sebagai bahan
timbunan. Nilai aktif adalah perbandingan antara Indeks Plastisitas / PI (SNI 03-1966-1989) dan persentase kadar lempung (SNI 03-3422-1994).

Pekerjaan Timbunan Biasa

Lapisan tanah lempung yang sangat ekspansif perlu dibuang.

Bahan Timbunan Pilihan

Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari


bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan, bila diuji sesuai dengan
SNI 03-1744-1989, timbunan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10
% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100 % kepadatan
kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989.

Bahan timbunan pilihan dapat berupa pasir atau kerikil atau bahan berbutir
bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas maksimum 6 %.

Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan


stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat
geser yang cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering
normal, maka timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikil
lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung
berplastisitas rendah.

Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui akan tergantung pada kecuraman
dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang
akan dipikul.

Pelaksanaan Timbunan Pilihan

Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa


Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa haruslah pasir atau kerikil atau bahan
berbutir bersih lainnya dengan Index Plastisitas maksimum 6 %.

Pemadatan Timbunan

Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air


bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 %
di atas kadar air optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai
kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah
dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989. Setiap lapisan timbunan yang
dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya
sebelum lapisan berikutnya dihampar.

Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal
20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang
lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada
bagian atas timbunan batu tersebut.

Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke
arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima
jumlah usaha pemadatan yang sama.

Pemadatan Timbunan (lanjutan)


Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase
beton atau struktur, maka pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa
agar timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir
sama.
Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi
abutment, tembok sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala
gorong-gorong, maka tempat-tempat yang bersebelahan dengan struktur
tidak boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat menyebabkan
bergesernya struktur atau tekanan yang berlebihan pada struktur.
Timbunan yang bersebelahan dengan ujung jembatan tidak boleh
ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutment sampai
struktur bangunan atas telah terpasang.

Pemadatan Timbunan (lanjutan)


Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat
mesin gilas, harus dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur
tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis
atau timbris (tamper) manual dengan berat minimum 10 kg. Pemadatan di
bawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian khusus untuk
mencegah timbulnya rongga-rongga dan untuk menjamin bahwa pipa
terdukung sepenuhnya.
Timbunan pilihan di atas tanah rawa mulai dipadatkan pada batas
permukaan air dimana timbunan terendam, dengan peralatan yang disetujui.

Pengendalian Mutu: Bahan


Jumlah pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal mutu bahan paling
sedikit 3 contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih
mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan.
Untuk setiap 1.000 m3 bahan timbunan yang diperoleh dari setiap sumber
bahan paling sedikit harus dilakukan suatu pengujian Nilai Aktif.
Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang
dipadatkan sesuai dengan SNI 03-2828-1992. Pengujian harus dilakukan
sampai kedalaman penuh pada lokasi berselang-seling setiap jarak tidak lebih
dari 200 m. Untuk penimbunan kembali di sekitar struktur atau pada galian
parit untuk gorong-gorong, paling sedikit harus dilaksanakan satu pengujian
untuk satu lapis penimbunan kembali yang telah selesai dikerjakan.
Untuk timbunan, paling sedikit 1 rangkaian pengujian bahan yang lengkap
harus dilakukan untuk setiap 1.000 m3 bahan timbunan yang dihampar.

Toleransi Dimensi
Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau
lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.
Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan
harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan
yang bebas.
Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari
garis profil yang ditentukan.
Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari
20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

Pengendalian Mutu:
Ketentuan Kepadatan Timbunan Tanah
Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar
harus dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan kering maksimum yang
ditentukan sesuai SNI 03-1742-1989. Untuk tanah yang mengandung lebih
dari 10 % bahan yang tertahan pada ayakan , kepadatan kering
maksimum yang diperoleh harus dikoreksi terhadap bahan yang berukuran
lebih (oversize) tersebut.
Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar
harus dipadatkan sampai dengan 100 % dari kepadatan kering maksimum
yang ditentukan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.

Pekerjaan Tanah:
PENYIAPAN BADAN JALAN

Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan


permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama atau lapis
perkerasan lama yang rusak berat, untuk penghamparan Lapis Pondasi di
daerah jalur lalu-lintas (termasuk jalur tempat pemberhentian dan
persimpangan).

Untuk jalan kerikil, pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat dengan
motor grader untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan dan
tanpa penambahan bahan baru.

Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggaruan serta pekerjaan


timbunan minor yang diikuti dengan pembentukan, pemadatan, pengujian
tanah atau bahan berbutir, dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan
sampai bahan perkerasan ditempatkan di atasnya.

Bahan
Tanah dasar dapat dibentuk dari Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, Lapis
Pondasi Agregat, atau tanah asli di daerah galian yang memenuhi syarat.

Pelaksanaan penyiapan badan jalan


Tanah dasar harus dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang relevan dari
Timbunan Badan Jalan

Toleransi dimensi
Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah
1 cm dari yang disyaratkan atau disetujui.
Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta memiliki
kelandaian yang cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari air
permukaan.

Pekerjaan Tanah:
CARA KHUSUS PELAKSANAAN
TIMBUNAN PADA DAERAH RAWA

Metode pembuangan dan penggantian


Cocok untuk material yang tidak stabil dangkal ( 3 m ).
Sebelum timbunan, lumpur dibuang sampai material dasar yang stabil.

Metode pemindahan

Cocok untuk material yang tidak stabil dangkal ( 3 m ).

Mengganti lumpur dengan material yang baik.

Cara : dengan berat timbunan, beban tambahan, berat timbunan ditambah


dengan bahan peledak, pemancaran air.
Untuk timbunan dangkal, material baik ditempatkan disepanjang lereng
timbunan sebelumnya sehingga material tersebut meluncur, mengalir
dibawah lumpur yang kurang rapat, dan menggantinya kearah samping.
Selain itu, suatu parit selebar timbunan jalan diledakkan dan segera
ditimbun kembali dengan material yang baik.

Metode underfill

Cocok untuk lumpur yang cukup dalam. Sebuah parit diledakkan dan
material timbunan ditempatkan. Bahan peledak yang dipasang didasar
lumpur memaksa lapisan lumpur tersebut keluar dari bawah timbunan yang
akan turun menggantikan tempatnya.

Metode relatif

Merupakan perbaikan dari metode underfill.

Sesudah bahan timbunan ditempatkan, parit pertolongan dibuat di


sepanjang sisi timbunan untuk memudahkan pemindahan lumpur dibagian
dasarnya.

Metode bahan tambahan

Material timbunan ditempatkan sampai mendekati permukaan akhir.

Bahan tambahan kemudian ditempatkan, tambahan berat ini mempercepat


keluarnya air dari lumpur dan mempercepat konsolidasi.

Metode ini dapat digunakan sampai kedalaman 5 m.

Metode vertical sand drains


Metode ini dapat mempercepat konsolidasi lapisan lumpur yang dalam.
Saluran pasir merupakan kolom vertikal yang menembus lumpur. Melintang
di atasnya dipasang lapisan pasir horisontal sampai lereng tepi timbunan.

Metode pemancangan Mandrel


Tabung baja kosong dengan dasar bersendi dipancangkan.
Setelah tabung yang terpancang diisi pasir, tabung tersebut kemudian
dicabut perlahan-lahan, dan pasir mengalir keluar melalui dasar tabung dan
mengisi lubang.
Dengan cara ini, dapat mencapai kedalaman 30 m.

Metode pemancaran Mandrel


Pemancaran air pada tabung Mandrel dapat melubangi permukaan tanah.
Pasir dimasukkan pada saat tabung Mandrel dicabut.

Metode bor
Bor menembus tanah lumpur dengan diputar sampai mencapai kedalaman
yang diinginkan.
Pada saat bor dicabut, pasir yang mengisi rongga diberikan melalui bagian
tengah batang bor.

Metode fabrics reinforcement


Melapisi tanah rawa dengan fabrics reinforcement. Lapisan tersebut dapat
menambah kekuatan-tarik pada bagian bawah timbunan.

Pekerjaan Tanah: PERALATAN

Peralatan: Pekerjaan Galian


Excavator digunakan untuk memotong perbukitan, menggali tanah dan
material yang dapat langsung dipindahkan ke dump truck. ump Truck untuk
memindahkan bahan dalam jarak jauh.
Dump Truck digunakan untuk memindahkan material dalam jarak jauh. otor
Grader untuk pekerjaan perataan.

Peralatan: Pekerjaan Timbunan


Bulldozer digunakan untuk pembersihan dan pengupasan badan jalan,
mendorong material dan sebagainya, termasuk menumbangkan pohon yang
berada di lokasi rencana badan jalan.
Wheel Loader untuk memindahkan bahan dalam jarak dekat dari suatu
lokasi ke tempat dump truck.
Dump Truck untuk memindahkan bahan dalam jarak jauh.
Motor Grader untuk pekerjaan perataan.
Vibratory Roller untuk alat pemadat, dapat juga digunakan alternatif pilihan
lain seperti Three Wheel Roller, Pneumatic Tire Roller.
Water Tank Truck untuk alat pemberi air sesuai dengan kadar air yang
diperlukan pada waktu pemadatan.

Bulldozer
Bulldozer merupakan alat khusus untuk keperluan pekerjaan mendorong yang
menggunakan traktor sebagai tempat kedudukan dan tenaga geraknya.
Bagian-bagian terpenting bulldozer ini adalah :
Dozer blade (pisau dozer), yang terdiri dari molboard yang berbentuk lengkung dan mata
pisau (cutting edge), cutting edge ini biasanya terdiri dari 3 bagian, sebuah ditengah yang
panjang dan 2 buah tepian masing-masing di-baut (bolted) pada molboard.
Push-arm (batang pendorong), yang terdiri dari push-arm nya sendiri, dan pitch-arm
untuk mengatur tegak dan condongnya kedudukan dozer blade.
Control device (kendali blade), yang terdiri dari satu atau dua buah hydraulic rams pada
hydraulic controlled dozers.
Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi (terutama jalan-jalan raya) bulldozer bersifat
serba-guna, dapat berfungsi antara lain :
Pembersihan lapangan pekerjaan dari pepohonan, kayu-kayu dan bonggol-bonggolnya,
puing-puing bekas bangunan, dsb.
Pemindahan / penggusuran tanah jarak dekat (maximum 100 meter).
Meratakan timbunan tanah pada daerah fill, mengisi kembali galian-galian tanah, dsb.
Pembukaan jalan-jalan kerja / darurat.
Memelihara jalan kerja, jalan angkut, dll.

BULLDOZER

Wheel Loader
Untuk pekerjaan menggali tanah dan sekaligus memuatnya ke dalam truck, dan untuk
membuat timbunan stockpiling. Batu-batuan lepas seperti yang terdapat disungaisungai atau ditempat pengambilan batu dari gunung (stone quarry) bisa juga dimuat
oleh alat ini ke dalam alat-alat angkut atau sekaligus ke dalam alat pemecah batu
(stone crusher) yang dipasang di sekitar tempat pengambilan tersebut.
Wheel Loader ini juga dapat didipakai sebagai alat pemuat agregat ke dalam hoper
cold bin pada Asphalt Mixing Plant (AMP).
Bagian-bagian terpenting wheel loader ini adalah (lihat Gambar 4.4.) :
Bucket.
Dumping angles facilitate load / carry.
Steering control, short turning radius control.
Bucket & boom actions control.

LOADER

Excavator
Excavator adalah alat untuk pengangkat, menggali, mengisi / membuang (dumping).
Bagian-bagian utama excavator ini adalah (lihat Gambar) :
Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit).
Bagian bawah untuk berpindah tempat (travel unit).
Bagian tambahan (attachments).

Dump Truck
Dump truck adalah alat yang khusus dipergunakan alat pengangkutan yang mempunyai
kapasitas yang tinggi dan biaya operasi yang relatif murah.
Bagian-bagian terpenting dari dump truck adalah (lihat Gambar) :
Badan (body) yang terdiri dari bak muatan dengan sistem pengangkatnya (hidrolis).
Chassis, meliputi frame, bumper, pegas serta roda dan ban.
Cabine, untuk tempat sopir.
Power train, terdiri dari mesin, clutch (kopling), transmisi, sumbu gerak.
Daya muat truck, dapat dinyatakan dalam :
Berat muatan (ton)
Isi peres (m3)
Isi munjung (m3)

DUMP TRUCK

Motor grader
Alat yang paling cocok untuk keperluan perataan atau pembentukan kemiringan (grade)
tanah, sirtu, agregat batu pecah lepas didalam rangka membentuk permukaan secara
mekanis.
Bagian-bagian penting motor grader adalah (lihat Gambar) :
Grader blade yang terpasang pada circle.
Scarifier (ripper), yang dipasang di depan blade.
Circle sebagai kedudukan blade digantungkan pada drawbar, yaitu sebuah frame yang
berbentuk segitiga.
Kendali blade (control levers).
Kendaraan sebagai mounting dari blade.
Gerakan-gerakan blade terdiri dari 3 gerakan pokok, yaitu :
Angling adalah gerakan memberikan kedudukan serong kepada blade terhadap arah
gerak motor grader.
Side shift untuk memberikan blade suatu kedudukan disamping poros motor grader,
yaitu untuk mengerjakan permukaan yang oleh sesuatu sebab, tidak boleh diinjak oleh
roda motor grader.
Circle lift adalah gerakan naik turun circle (berikut blade) dalam arah vertikal.

GRADER

Three Wheel Roller


Alat pemadat ini adalah type yang tertua, yang hingga kini masih dipergunakan pada
pekerjaan-pekerjaan pembuatan jalan di Indonesia, yang dipergunakan untuk
pemadatan lapisan yang terdiri dari bahan-bahan yang berbutir kasar, misalnya untuk
pembuatan jalan macadam. Meskipun demikian, cukup baik juga untuk pemadatan
tanah sebagai subgrade, base course.
Roller ini umumnya digunakan klas 8 10 ton, artinya berat roller dengan roda kosong
adalah 8 ton, sedangkan kalau roda di-isi, beratnya menjadi 10 ton.

Vibratory Roller
Vibratory roller mempergunakan pukulan getar untuk menambah pengaruh tekanan oleh
roda gilasnya. Dengan pukulan-pukulan getar (vibrating) ini dapat dicapai pengaruh
pemadatan yang besarnya 2 sampai 5 kali berat asli (berat statis) roller tersebut.
Vibratory roller baik sekali untuk memadatkan bahan-bahan berbutir kasar. Berat
compaction effect vibratory roller : 10 16 ton.

Water Tank Truck


Dioperasikan untuk pemberi air sesuai dengan kadar air yang diperlukan pada waktu
pemadatan.

Pemilihan Alat Berat


Pemilihan alat berat antara lain didasarkan pada :
Skala proyek, atau besar / kecil pekerjaan.
Waktu yang tersedia atau waktu yang ditentukan.
Jenis pekerjaan.
Pertimbangan keseimbangan kapasitas dari kombinasi operasi alat.
Kondisi medan kerja.
Kemudahan didapatnya alat yang dipilih tersebut di pasaran atau di
lapangan.

Pekerjaan Timbunan Tanah


Untuk analisis pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :
Volume timbunan
Jarak angkut dari quarry ke tempat pekerjaan
Waktu yang disediakan
Alat yang digunakan umumnya (option) :
Bulldozer, Caterpillar D5B
Excavator, Komatsu PC 200, Cap. 0,80 m3
Dump Truck, Hino, Cap. 6 m3
Motor Grader, Komatsu GD510R
Vibratory Roller, Sakai SV500
Water Tank Truck, Hino, Cap. 5000 ltr
Type atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume timbunan dan waktu yang disediakan.
Atau sebaliknya alat ditentukan dahulu, kemudian berapa kemampuan kapasitas
alat tersebut untuk dapat mengerjakan suatu volume tertentu.

Pekerjaan Galian Tanah


Untuk analisis pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :
Volume galian
Jarak angkut dari galian ke tempat buangan
Waktu yang disediakan
Alat yang digunakan umumnya (option) :
Bulldozer, Caterpillar D5B
Excavator, Komatsu PC 200, Cap. 0,80 m3
Dump Truck, Hino, Cap. 6 m3
Motor Grader, Komatsu GD510R
Type atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan
dihitung berdasarkan volume galian dan waktu yang disediakan.
Atau sebaliknya alat ditentukan dahulu kemudian berapa kemampuan
kapasitas alat tersebut untuk dapat mengerjakan suatu volume tertentu.

Pekerjaan Drainase
Sistem drainase permukaan pada konstruksi jalan raya pada umumnya
berfungsi sebagai berikut :
Mengalirkan air hujan (air) secepat mungkin keluar dari permukaan jalan
dan selanjutnya dialirkan lewat saluran samping menuju saluran
pembuang akhir
Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan
masuk ke daerah perkerasan jalan
Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.
Sistem (komponen) drainase jalan yang akan didesain terdiri dari :
Saluran samping jalan, dinding tanah tanpa pasangan, penampang
trapesium
Saluran samping jalan, dinding pasangan batu, penampang segi-empat
Gorong-gorong segi-empat (box culvert)
Tali air
Grill

Tipikal Penampang Saluran

Selokan dan Saluran Air


Uraian
Pembuatan selokan baru (dengan pasangan atau tidak) sesuai arah dan
ketinggian, relokasi atau perlindungan dari saluran yang ada.
Toleransi dimensi saluran
Ketinggian akhir dasar saluran maximum 1 cm, cukup halus dan merata,
menjamin aliran bebas tanpa genangan.

Sistem Drainase di Cipularang

Pasangan Batu Dengan Adukan


Uraian
1. Pekerjaan ini terdiri dari pemasangan lapis pelindung pada tepi atau dasar
selokan dan saluran air, dan pembuatan lantai olak, kantung lumpur dan
bangunan saluran air kecil sejenis lainnya dengan pasangan batu dengan
adukan semen yang dibangun di atas suatu dasar yang telah dipersiapkan
untuk menjamin aliran air yang bebas dan tanpa genangan.
2. Pekerjaan ini juga meliputi pembangunan lubang sulingan air, termasuk
penyediaan dan pemasangan acuan lubang pembuangan air (weephole)
atau pipa.
3. Pada umumnya pekerjaan pasangan batu dengan adukan tidak akan
digunakan untuk bangunan-bangunan yang menahan beban seperti
gorong-gorong pelat beton, tembok penahan tanah sepanjang jalur lalulintas, tembok kepala gorong-gorong pelat beton, dan sebagainya.

Toleransi Dimensi
a. Permukaan dari setiap batu tidak boleh berbeda dari profil permukaan ratarata pasangan batu di sekitarnya lebih dari 30 mm.
b. Untuk pasangan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata yang
dibentuk dengan pasangan batu tidak boleh berbeda dari profil lantai dasar
saluran yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm, juga tidak berbeda
dari profil penampang melintang yang ditentukan atau disetujui lebih dari 50
mm.
c. Ketebalan minimum dari setiap pasangan batu dengan adukan harus 100
mm.
d. Profil akhir untuk bangunan tidak utama yang tidak menahan beban seperti
kantung lumpur dan lantai olak tidak boleh berbeda dari profil yang
ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm.

Bahan-Bahan
1. Batu
a. Batu harus terdiri dari batu alam atau batu galian yang kasar, kuat / keras,
tahan lama, padat, tahan terhadap pengaruh udara dan air serta cocok dalam
segala hal untuk fungsi yang dituju.
b. Kualitas dan ukuran dari batu harus disetujui oleh Pemimpin Proyek sebelum
digunakan. Batu untuk pasangan selokan dan saluran air harus sedapat
mungkin empat persegi bentuknya.
c. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar atau Spesifikasi, maka setiap batu
harus berbobot lebih dari 6 kg.
2. Adukan
Adukan, haruslah adukan semen sesuai dengan persyaratan Bab 7.3.
spesifikasi ini.
3. Drainase porous
Bahan-bahan untuk pembentukan alas, lubang pembuangan air atau kantong
saringan untuk pekerjaan pasangan batu adukan harus sesuai dengan
persyaratan Bab 2.4. dari Spesifikasi ini.

Gorong-gorong Dan Saluran Beton


Uraian
1. Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, penggantian atau
pembangunan baru gorong-gorong pipa dan saluran beton termasuk
tembok kepala gorong-gorong, bangunan lubang pemasukan dan lubang
pengeluaran dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan perlindungan
terhadap erosi untuk menjamin aliran air yang bebas dan tanpa
genangan, semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini dan
pada lokasi yang ditunjuk oleh Pemimpin Proyek.
2. Pekerjaan ini juga harus termasuk pemasangan saluran berdinding lapis
beton, dengan pelat penutup dimana diperlukan, di lokasi yang disetujui
dan dimana air rembesan dari saluran air yang dindingnya tidak dilapisi
dapat mengakibatkan ketidak-stabilan lereng timbunan.

Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai