Puji syukur atas nikmat dan berkah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan laporan ujian tengah semester aplikasi komputer geoteknik
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas analisis potensi likuifaksi
tanah berdasarkan data standard penetration test (SPT) dan cone penetration test
Pada kesempatan ini, saya ingin berterimaksih kepada semua pihak yang telah
membantu saya menyelesaikan kerja praktek dan laporannya baik secara langsung maupun
1. Allah SWT, karena berkat rahmat dan nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan
2. Kepada kerluarga saya terutama ayah, ibu, dan adik saya yang selalu
Geoteknik.
i
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih banyak
kekurangan, baik isi maupun pemilihan bahasa yang tepat. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat membantu.Saya berharap agar laporan ini dapat bermanfaat,
Muhammad Hanif
ii
DAFTAR ISI
2.1. Umum........................................................................................................9
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia terletak antara pertemuan tiga lempeng kerak bumi yaitu lempeng
Pasifik, Eurasia dan lempeng India Australia. Kepulauan Indonesia merupakan
daerah yang berada pada pertemuan antara 2 jalur gempa utama yaitu jalur
gempa Mediterania dan jalur gempa Sirkum Pasifik. Oleh karena itu, Indonesia
memiliki potensi bencana gempa bumi yang dapat dilihat pada Gambar1.1.
Gempa bumi merupakan bencana alam yang terjadi dibawah permukaan tanah
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur tanah. Salah satu
kerusakan pada struktur tanah akibat gempa bumi yaitu likuifasi.
Likuifaksi adalah suatu peristiwa perubahan fase padat menjadi fase cair
yang disebabkan oleh peningkatan tekanan air pori dalam rongga tanah (Idriss
dan Boulanger, 2014). Dampak dari terjadinya peninggkatan tekanan air pori,
tanah akan kehilangan kuat geser secara drastis akibat turunnya tegangan efektif
air pori tanah (Idriss dan Boulanger, 2014). Kejadian ini terutama berkaitan
dengan kondisi tanah pasiran jenuh yang memiliki kepadatan lepas atau sedang.
6
Contoh dari peristiwa likuifaksi yang pernah terjadi di Indonesia yaitu
kerusakan-kerusakan yang dihasilkan oleh gempa bumi di kota Palu dan Donggala
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan untuk laporan ini, yaitu:
7
1.3. Tujuan
8
BAB II
ISI
2.1. Umum
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa
bumi dapat menyebabkan bencana alam yang terjadi di bawah permukaan tanah
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur tanah. Resiko
kegagalan pada struktur tanah memiliki dampak tanah tidak dapat mendukung
atau menopang struktur bangunan di atasnya. Permasalahan kegagalan pada
sturuktur tanah yang diakibatkan oleh gempa bumi yaitu likuifaksi.
9
Gambar 2. 1 Proses Likuifaksi
− Tanah bergeser, khususnya rumah dan bangunan yang ada diatasnya akan
roboh atau ikut bergeser
− Permukaan tanah menjadi turun dan membuat perbedaan permukaan
(akhirnya area tersebut akan seperti bukit ada yang turun dan naik
permukaannya)
− Material diatas tanah dapat hanyut semua
10
Gambar 2. 2 Dampak Likuifaksi
Pada tabel ini, kolom depth (kedalaman) dan N-SPT diisi sesuai dengan keinginan
masing-masing.
11
Sedangkan untuk input data, tabel yang disediakan adalah sebagai berikut :
Input
dw 3m CE 1 ɣs 12 ton/m³
ɣ e
sat 70 ton/m³ CR 1 max 0.7
e
ɣw 1 ton/m³ CS 1 min 0.2
ɣ
ɣ' 69 ton/m³ FC 5 dmax 98.1 ton/m³
ɣ
a(max) 0.2 α 0 dmin 69.25 ton/m³
β 1
Gambar 2. 4 Satuan
=IF($C$2="Ton/m²",X8*0.1,IF($C$2="KN/m²",X8,IF($C$2="Ksf",X8*0.
0208854342730393,X8*0.14503773773)))
Kolom Dr dirumuskan sebagai berikut :
=($I$20/$M$16)*(($M$16-$I$21)/($I$20-$I$21))
Kolom CN dirumuskan sebagai berikut :
=IF($C$2="Psi",(1*0.1444*0.0208854/(E8))^0.5,IF($C$2="KN/m",(1*47
.88*0.0208854/(E8))^0.5,IF($C$2="Ton/m",(1*4.788*0.0208854/(E8))^0.
5,(1*(E8))^0.5)))
Kolom N’ dirumuskan sebagai berikut : =F8*H8 (perkalian N-SPT dengan
CN)
13
Kolom rd dirumuskan sebagai berikut :
=(1-0.4113*(V8^0.5)+0.04052*V8+0.001753*(V8^1.5))/(1-0.4177*(V8^0.
5)+0.05729*V8-0.006205*(V8^1.5)+0.00121*(V8^2))
=IF($C$2="Ton/m²",W8*0.1,IF($C$2="KN/m²",W8,IF($C$2="Ksf",W8*
0.0208854342730393,W8*0.14503773773)))
σv
Kolom dirumuskan sebagai berikut :
σv
’
=K8/E8
Kolom CRR dirumuskan sebagai berikut :
=(1/(34-O8))+(O8/135)+(50/(10*O8+45)^2)-(1/20
0)
14
Kolom FS dirumuskan sebagai berikut : =P8/M8
Kolom L / NL sebagai penentu potensi likuifaksi dirumuskan sebagai
berikut : =IF(Q8<1,"L",IF(Q8=1,"L","NL"))
Pada kolom CE, CB, CR, CS, FC, α, dan β diisi sesuai dengan kriteria yang
sudah ditentukan.
15
2.3. Pembuatan Program Penghitungan Potensi Likuifaksi dengan Data CPT
Pada tabel ini, kolom depth (kedalaman) qc, dan fs diisi sesuai dengan keinginan
masing-masing.
Sedangkan untuk input data, tabel yang disediakan adalah sebagai berikut :
Input
dw 4m CE 1 ys 70 ton/m³ Kc 1
β 1,2
Sebagai output data, hasil yang keluar akan berbeda-beda tergantung pada satuan
16
yang dipilih. Pilihan satuan yang tersedia adalah :
=IF($C$2="Ton/m²",AA3*0.1,IF($C$2="KN/m²",AA3,IF($C$2="Ksf",A
A3*0.0208854342730393,AA3*0.14503773773)))
Kolom Dr dirumuskan sebagai berikut :
=($I$21/$B$18)*(($B$18-$I$22)/($I$21-$I$22))
=IF($C$2="KN/m²",(1/(D8*0.0101972))^0.5,IF($C$2="Ksf",(1/(D8*0.48
8251))^0.5,IF($C$2="Psi",(1/(D8*0.0703707))^0.5,(1/(D8*0.09072))^0.5)))
17
Kolom Ic dirumuskan sebagai berikut :
=(((3.47-LOG(H8))^2)+(1.22+LOG(I8))^2)^0.5
Kolom qc1NS dirumuskan sebagai berikut : =IF(L8>1.64,$M$18*K8,1*K8)
Kolom rd dirumuskan sebagai berikut :
=(1-0.4113*(Y3^0.5)+0.04052*Y3+0.001753*(Y3^1.5))/(1-0.4177*(Y3^0.5)
+0.05729*Y3-0.006205*(Y3^1.5)+0.00121*(Y3^2))
Kolom σv dirumuskan sebagai berikut
=IF($C$2="Ton/m²",Z3*0.1,IF($C$2="KN/m²",Z3,IF($C$2="Ksf",Z3*0.
0208854342730393,Z3*0.14503773773)))
σv
Kolom dirumuskan sebagai berikut : =O8/D8
σv
’
Kolom CRR dirumuskan sebagai berikut :
=IF(M8<"50",0.833*(M8/1000)+0.05,93*(M8/1000)^3+0.08)
Kolom FS dirumuskan sebagai berikut : =R8/Q8
Kolom L / NL sebagai penentu potensi likuifaksi dirumuskan sebagai
berikut : =IF(S8<1,"L",IF(S8=1,"L","NL"))
18
Kolom ɣw dirumuskan sebagai berikut :
=IF(C2="KN/m²","9,81",IF(C2="ton/m²","1",IF(C2="Psi","62,4",IF(C2=
" Ksf","62,4","9,81"))))
Kolom ɣ' dirumuskan sebagai berikut : =B19-B20 yaitu pengurangan dari
ɣsat dengan ɣw .
Kolom Gs dirumuskan sebagai berikut : =S21/S19
Kolom ɣdmax dirumuskan sebagai berikut : =I18*B20/(1+I20)
Kolom ɣdmin dirumuskan sebagai berikut : =I18*B20/(1+I19)
Kolom emax dan emin diisi sesuai asumsi.
Kolom KC dirumuskan sebagai berikut:
=-0.403*L8^4+5.581*L8^3-21.63*L8^2+33.75*L8-17.88
Kolom sisanya diisi sesuai dengan kehendak masing-masing
19
BAB III
3.1. Kesimpulan
kehilangan daya dukungnya saat kondisi tanah yang jenuh air, yang
disebabkan oleh kenaikan nilai tegangan air pori pada saat mengalami
3.2. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Boulanger, R.W. dan Idriss, I.M. (2014). CPT and SPT Based Liquefaction
Triggering Procedure. California : University Of California
21
22
3.
23