METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN SANGA SANGA - DONDANG
A. UMUM
Data teknis Pekerjaan Pembangunan Jalan Sanga Sanga - Dondang adalah sebagai
berikut :
Lingkup Pekerjaan
Fasilitas sanitair
Gudang
Gudang disediakan untuk menyimpan material dan peralatan agar terlindung dari
gangguan cuaca. Fasilitas fabrikasi besi beton dan bekisting akan disediakan di
lokasi proyek.
Pusat pelayanan K-3
Alat komunikasi
Lampu penerangan proyek
.
b. Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal yang dilakukan adalah :
Mobilisasi personil
Mobilisasi peralatan yang diperlukan
Survey lokasi dan pengukuran
Pekerjaan pengukuran/survey akan dilaksanakan oleh tenaga surveyor untuk:
Menentukan temporary bench mark berdasarkan existing BM
Menentukan batas area pekerjaan sesuai dengan gambar layout rencana
Menentukan elevasi .
Semua instrumen pengukuran sudah sesuai dengan spesifikasi dari pabrikan
atau standard yang telah ditentukan.
Field Engineering dan shop drawing
Penyusunan metode kerja & prosedur mutu sesuai ISO serta K3
Pembuatan schedule pelaksanaan, penyediaan bahan, peralatan dan tenaga
kerja.
Pemeliharaan, Pengaturan dan Perlindungan Lalu Lintas
Rambu Rambu dan Penghalang
Untuk melindungi pekerjaan, menjaga keselamatan umum dan kelancaran arus
lalu lintas disekitar lokasi pekerjaan akan dipasang, rambu- rambu lalu lintas,
penghalang atau fasilitas lainnya yang sejenis pada setiap tempat kegiatan
pekerjaan.
Rambu-rambu lalu lintas dan penghalang akan diberi garis-garis (strips) yang
reflektif dan terlihat dengan jelas pada malam hari.
Petugas Bendera
Di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang mengganggu arus lalu lintas
disediakan petugas bendera (Flagman).Tugas utama petugas bendera adalah
untuk mengarahkan dan mengatur arus lalu lintas yang melintas di sekitar
lokasi pekerjaan.
Pemeliharaan Keselamatan Lalu Lintas
-
Rambu rambu lalu lintas, pagar pembatas dan penghalang, pada malam
hari diberi lampu penerangan.
Pemenuhan sumber daya listrik ini diperoleh dari PLN dan pengoperasian mesin
genset.
Sedangkan kebutuhan air selama masa konstruksi, antara lain digunakan untuk
keperluan
Campuran material beton dengan concrete mixer
Pembuatan mortar
Perawatan beton (curing)
Toilet base camp proyek serta MCK .
Keperluan lokasi kerja lainnya.
Sedangkan kebutuhan air kerja dipenuhi dengan air PDAM di lokasi proyek atau
didatangkan dari luar dengan Tanki Air.
PEKERJAAN DRAINASE
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pekerjaan drainase dan pekerjaan pasangan batu
dengan mortar.
Perkiraan Volume
Lama waktu pelaksanaan pekerjaan
600.00 m3
3.19 hari kerja
Tahapan kerja :
1. Pekerjaan Persiapan
Pengajuan request/ijin dan gambar kerja (shop drawing)
Mobilisasi alat dan tenaga kerja
Pengukuran lokasi, pasang patok-patok dan elevasi.
Pengaturan dan perlindungan lalu lintas
2. Peralatan yang digunakan :
Alat ukur
Pagar Pengaman
Gambar Pengukuran
dan Galian Drainase
Selama pekerjaan ini pengaturan lalu lintas terus dilaksanakan agar kelancaran lalu lintas
tetap terjaga
200.00 m3
5.00 hari kerja
8. Pasangan batu tidak boleh dipasang selama hujan agar adukan tidak larut dari
pasangan, adukan yang sudah dihampar dan meleleh karena air hujan harus
dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan.
Batu belah
Semen
Pasir
4,693.54 m3
24.93 hari kerja
1. Pekerjaan Persiapan
Pengajuan request/ijin dan gambar kerja (shop drawing)
Mobilisasi alat dan tenaga kerja
Pengukuran lokasi, pasang patok-patok dan elevasi.
Pengaturan dan perlindungan lalu lintas
2. Peralatan yang digunakan :
Alat ukur
Excavator
Dump Truck
Alat Bantu
3. Uraian Pekerjaan
melalui
Selama pekerjaan ini pengaturan lalu lintas terus dilaksanakan agar kelancaran
lalu lintas tetap terjaga.
28,000.00 m2
4.15 hari kerja
1. Pekerjaan Persiapan
Pengajuan request/ijin dan gambar kerja (shop drawing)
Mobilisasi alat dan tenaga kerja
Pengukuran lokasi, pasang patok-patok dan elevasi.
2. Peralatan yang digunakan :
Motor Grader
Vibro Roller
Wheel Loader
Dump Truck
Water tank
Alat ukur
3. Uraian Pekerjaan
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller atau alat pemadat lain
yang sesuai dengan kondisi di lokasi pemadatan dan telah mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
Sistem pemadatan akan mengacu pada syarat spesifikasi teknis sehingga tingkat
kepadatan yang diharapkan dapat tercapai.
Tanki air
Vibro Roller
Motor Grader
Dump Truck
1,665.00 M3
5.31 hari kerja
Uraian Pekerjaan
Pekerjaan penghamparan dan pemadatan lapis pondasi agregat kelas B dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
Untuk tahap awal, dilakukan pengukuran pada lokasi yang akan dikerjakan
terlebih dahulu, mobilisasi alat dan tenaga kerja dan pekerjaan persiapan lainnya
Untuk mengatur kadar air pada agregat yang dipadatkan menggunakan unit
Water Tank.
Melakukan test kepadatan dengan Sand con. Sesuai dengan kepadatan yang di
syaratkan.
Tanki air
Vibro Roller
Motor Grader
Dump Truck
Test Kepadatan
Sandcone
Selama pekerjaan ini pengaturan lalu lintas terus dilaksanakan agar kelancaran
lalu lintas tetap terjaga.
150.00 M3
9.04 hari kerja
4. Tahapan kerja :
Pengukuran
Pekerjaan galian
Pekerjaan pemadatan tanah dasar dengan stamper
Pekerjaan bantalan plat beton K-250
Pekerjaan Pemasangan Batu
Pekerjaan Pengisian rongga-rongga
Pekerjaan Plesteran dan Acian untuk kepala pasangan batu (bila ada)
Pemadatan kembali tanah ex galian dengan stamper atau pemadat lain
300.00 M3
3.01 hari kerja
Campuran dirancang sesuai dengan spesifikasi melalui percobaan (Job Mix Formula).
1. Jenis Campuran Beton
Beton dengan Mutu Sedang Fc 20 Mpa
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penanganan pekerjaan ini adalah.
Batching Plant
Concrete Mixer
Concrete Vibrator
Concrete Pump
Air Compressor
Mobil Concrete Mixer
Water Tanker
Peralatan Bantu dan alat cadangan
Pekerjaan Persiapan
1. Pengukuran dan pematokan
2. Mengajukan contoh material yang akan digunakan berikut sumber material
serta hasil test material tersebut.
3. Membuat Rumus Rancangan Campuran (DMF)
4. Pembuatan Trial Mix di Batching Plant dan dilapangan
5. Pengadaan material
6. Mobilisasi alat dan tenaga kerja
7. Perambuan & pengaturan lalu lintas
Setelah Rumus Rancangan Campuran (DMF) maka dilanjutkan dengan
membuat Rumus Perbandingan Campuran (JMF) di laboratorium / unit
Batching Plant dan Trial lapangan sampai dengan mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan.
Pembersihan lokasi
Urutan Pekerjaan :
1. Pekerjaan persiapan alat dan tenaga
Persiapkan Bouplank lalu lapisan kotoran yang tidak bisa hilang dengan
kompressori bersihkan dengan manual.
Pembersihan lahan dilakukan sebelum penggelaran, hal ini dilakukan untuk
membersihkan lahan dari kotoran dan material lepas yang ada diatas lahan
yang akan dikerjakan.
Setelah dilakukan pembersihan lahan, dilakukan pemberian tanda pada
existing.
Tahap pertama dilakukan dari sisi dalam dan kedua dilakukan pada sisi luar.
Dst
2. Pembuatan dan Penempatan Rangka Besi
Urutan Pekerjaan :
Besi yang mesti dirangkai sesuai dengan gambar kerja dapt dikerjakan
secara pabrikasi dilokasi proyek oelh tukang besi.
manual dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan
memadai.
Penggetaran harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabakan terjadinya segregasi pada
aggregat. Dan juga harus berhati-hati pada waktu pemadatan untuk
menentukan bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan
bener-benar diisi tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap ronga
udara dan gelembung udara terisi.
e. Pengendalian Mutu
Penerimaan bahan
Bahan yang diterima (air, semen, agregat dana bahan tambah bila
diperlukan) harus diperiksa oleh pengawas penerima dengan
mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahanbahan tersebut telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan.
Pengujian untuk kelecakan
Satu pengujian slump atau lebih harus dilaksanakan pada saat
adukan beton yang dihasilkan dan dilakukan sesaat sebelum
pengecoran.
Pengujian kuat tekan
Untuk evaluasi tentang mutu beton yang telah dihampar harus
dilakukan uji kuat tekan beton. Setiap hari kerja produksi beton mesti
diambil 3 6 sample dalam bentuk cetakan kubus atau silinder untuk
kemudian diuji kuat tekannya pada umur 7 hari dan 28 hari apakah
sesuai dengan kuat tekan yang direncanakan.
f. Curing
Perawatan dengan Pembasahan
Beton harus segera dirawat, sesegera mungkin setelah beton
mengeras, dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat
menyerap air. Lembaran bahan penyerap air ini yang harus dibuat
jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua bahan perawat atau
lembaran bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke bawah
untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
Perawatan dengan uap
Beton yang dirawat dengan uap untuk maksud mendapatkan kekuatan
yang tinggi pada permulaannya. Perawatan dengan uap harus
dikerjakan secara menerus sampai waktu dimana beton telah mencapai
70% dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari setelah beton
mencapai kekuatan minimal yang disyaratkan.
Perkiraan Volume
Lama waktu pelaksanaan pekerjaan
2,905.00 M3
133.33 hari kerja
Pekerjaan Persiapan
1. Pengukuran dan pematokan
2. Mengajukan contoh material yang akan digunakan berikut sumber material
serta hasil test material tersebut.
3. Membuat Rumus Rancangan Campuran (DMF)
4. Pembuatan Trial Mix di Batching Plant dan dilapangan
5. Pengadaan material
6. Mobilisasi alat dan tenaga kerja
7. Perambuan & pengaturan lalu lintas
Setelah Rumus Rancangan Campuran (DMF) maka dilanjutkan dengan
membuat Rumus Perbandingan Campuran (JMF) di laboratorium / unit
Batching Plant dan Trial lapangan sampai dengan mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan.
Pembersihan lokasi
Urutan Pekerjaan :
3. Pekerjaan persiapan alat dan tenaga
Persiapkan Bouplank lalu lapisan kotoran yang tidak bisa hilang dengan
kompressor bersihkan dengan manual.
Pembersihan lahan dilakukan sebelum penggelaran, hal ini dilakukan untuk
membersihkan lahan dari kotoran dan material lepas yang ada diatas lahan
yang akan dikerjakan.
Setelah dilakukan pembersihan lahan, dilakukan pemberian tanda pada
existing.
Tahap pertama dilakukan dari sisi dalam dan kedua dilakukan pada sisi luar.
Dst
a. Mixing dan Pemeriksaan Beton
Pencampuran beton dilaksanakan di Unit Batching Plant. Komposisi
pencampuran sesuai dengan hasil Job Mix Formula (JMF) yang telah disetujui
oleh Direksi Lapangan.
Sebelum diangkut ke lapangan Truck Mixer diperiksa dan
di timbang
dahulu.
b.
Hauling/Angkutan
Setelah Truck Mixer selesai ditimbang, material Campuran Beton di bawa ke
lapangan. Selama dalam perjalan beton tersebut harus tetap terjaga ke
homogenan campuran dan juga agar dapat menghindari terkena air apabila
hujan.
Jumlah kendaraan pengangkuta Campuran Beton untuk mengangkut
Campuran Beton disesuaikan dengan kapasitas produksi Batching Plant, jarak
angkut serta kondisi diperjalanan, kondisi dilapangan dan schedule
pelaksanaan.
c. Paving/Penghamparan
Penghamparan dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan seperti : Rambu
rambu, pengaturan lalu lintas, peralatan, Bakisting, tenaga kerja dan patok
batas penghamparan telah siap di lapangan.
Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu
dengan campuran beton baru.
Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton
dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
Penghamparan dilaksanakan pada siang hari pada kondisi cuaca terang / baik
dan apabila dilaksanakan pada malam hari maka disediakan lampu
penerangan secukupnya.
7,843.50 M3
78.75 hari kerja
Campuran dirancang sesuai dengan spesifikasi melalui percobaan ( Design Mix dan
Job Mix Formula).
1. Jenis Campuran
Beton Fs 45
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penanganan pekerjaan ini adalah.
Batching Plant
Slip Form Paver
Truck Mixer
Dump Truck
Concrete Vibrator
Slinder Test
Water Tank
Test Balok
Slump Test
Peralatan Bantu dan alat cadangan
3. Material yang digunakan terdiri atas :
Agregat Kasar
Agregat Halus
Semen
Air
Additive ( Retarder )
Material agregat kasar dan agregat halus harus bersih, keras dan bebas dari
lempung atau bahan yang tak dikehendaki lainnya.
4. Tahapan Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan
1. Pengukuran dan pematokan
2. Mengajukan contoh material yang akan digunakan berikut sumber material
serta hasil test material tersebut.
3. Membuat Rumus Rancangan Campuran (DMF)
4. Pembuatan Trial Mix di Batching Plant dan dilapangan
Setelah Rumus Rancangan Campuran (DMF) maka dilanjutkan dengan
membuat Rumus Perbandingan Campuran (JMF) di laboratorium / unit
Batching Plant dan Trial lapangan sampai dengan mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan.
5. Pengadaan material
6. Mobilisasi alat dan tenaga kerja
7. Perambuan & pengaturan lalu lintas
Pembersihan lokasi
Urutan Pekerjaan :
1. Pekerjaan persiapan alat dan tenaga
Lapisan kotoran yang tidak bisa hilang dengan kompressor bersihkan dengan
manual.
Pembersihan lahan dilakukan sebelum penghamparan Beton, hal ini dilakukan
untuk membersihkan lahan dari kotoran dan material lepas yang ada diatas
lahan yang akan dikerjakan.
Setelah dilakukan pembersihan lahan, dilakukan pemberian tanda pada
existing sebagai batas untuk gelaran Beton.
2. Mixing dan Pemeriksaan Beton
Pencampuran Beton dilaksanakan di Unit Batching Plant. Komposisi
pencampuran sesuai dengan hasil Job Mix Formula (JMF) yang telah disetujui
oleh Direksi Lapangan.
Sebelum diangkut ke lapangan Truck Mixer / Dump Truck diperiksa dan di
timbang dahulu, setiap Truck di ambil contoh benda uji untuk di uji di
Laboratorium.
3. Hauling/Angkutan
Setelah Truck mixer selesai di isi beton , material beton harus terjaga sampai
ketempat penghamparan. Jumlah kendaraan Truck Mixer untuk mengangkut
disesuaikan dengan kapasitas produksi
Batching Plant, jarak angkut serta kondisi
diperjalanan, kondisi dilapangan dan schedule
pelaksanaan.
4. Paving/Penghamparan
Penghamparan
dilaksanakan
setelah
pekerjaan persiapan seperti : Ramburambu,
pengaturan lalu lintas, peralatan, tenaga kerja dan patok batas penghamparan
telah siap di lapangan.
Penghamparan dilaksanakan pada siang hari pada kondisi cuaca terang / baik
dan apabila dilaksanakan pada malam hari maka disediakan lampu
penerangan secukupnya.
Sebelum penghamparan. Beton yang akan dihampar di cek kelecakannya,
serta slumpnya dengan menggunakan Slump Test juga setiap mobil diambil
contoh untuk test selinder dan balok.
Ketebalan hamparan diatur pada alat Slip Form Paver sesuai dengan
ketebalan yang ditentukan. maka toleransi ketebalan harus memenuhi
persyaratan dalam Spesifikasi.
Untuk mengetahui kerataan permukaan hasil hamparan, maka permukaan
diukur dengan mistar lurus panjang 3.00 m yang diletakan diatas sumbu
jalan, perbedaan setiap dua titik pada penampang melintang tidak lebih dari 5
mm atau yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
Slump Test
Proses Penghamparan
5. Pengendalian Mutu
i.
Kontraktor harus menyerahkan sekurang-kurangnya 3 contoh agregat
dari sumber yang berbeda kepada Direksi Pekerjaan.
ii.
Semua material ini akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.
iii.
Percobaan/uji material harus dilakukan untuk setiap 1.000 meter kubik .
iv.
Disamping kepadatan dan kadar air campuran, campuran harus diuji kadar
semen dalam campuran, sesuai dengan AASHTO T 144 -86.
v.
Pengambilan benda uji dilakukan di unit pencampuran
(BP) dan
Lapangan.
Hasil pengujian pengendalian mutu dilaporkan secara tertulis setiap hari
produksi kepada Direksi Pekerjaan.
6. Curing
Segera setelah penghamparan terakhir dan
atas usul Direksi Pekerjaan bila permukaan
telah cukup kering harus ditutup dengan
menggunakan:
1).Lembaran Geotexstile setelah dilakukan
curring dengan curring compound untuk
menjaga penguapan air.
3) Metode lain yang bertujuan melindungi Beton adalah dengan karung goni
yang dibasahi air selama masa perawatan (curing).
400.00 M3
2.26 hari kerja
Pembantu operator
Sopir
Pekerja
1,665.00 M3
5.31 hari kerja
Agregat kelas B
7. Uraian Kegiatan
Pekerjaan penghamparan dan pemadatan lapis pondasi agregat kelas B dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
Untuk tahap awal, dilakukan pengukuran pada lokasi yang akan dikerjakan
terlebih dahulu, mobilisasi alat dan tenaga kerja dan pekerjaan persiapan lainnya
Untuk mengatur kadar air pada agregat yang dipadatkan menggunakan unit
Water Tank.
Tanki air
Vibro Roller
Motor Grader
Dump Truck
Test Kepadatan
Sandcone
Selama pekerjaan ini pengaturan lalu lintas terus dilaksanakan agar kelancaran
lalu lintas tetap terjaga.
PEKERJAAN MINOR
MARKA JALAN THERMOPLASTIK
1. Uraian Kegiatan
Marka jalan merupakan salah satu dari kelengkapan badan jalan yang berguna
sebagai petunjuk bagi para pengemudi kendaraan bermotor agar lalu-lintas
menjadi tertib dan mengurangi resiko kecelakaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pengecatan marka jalan pada lokasi
sesuai gambar rencana.
Pekerjaan marka jalan dilakukan setelah selesai pekerjaan hotmix.
1,440.00 M3
6.17 hari kerja
Pengecatan marka jalan dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur, garis
tepi dan zebra cross dengan bantuan sebuah mesin mekanis yang jenis
penyemprotan atau penghamparannya mampu membuat garis putus-putus
dalam pengoperasian yang menerus (tanpa berhenti dan mulai berjalan
lagi).
Semua marka jalan harus dilindungi dari lalu lintas sampai marka jalan ini
dapat dilalui oleh lalu lintas tanpa adanya bintik-bintik atau bekas jejak roda
serta kerusakan lainnya
2. Tahapan pekerjaan :
Pekerjaan Persiapan
-
Power broom
Kompresor
Sikat baja
Tali plastik
Pick up
Rambu pengaman
Glass beads
Cat
Uraian Pekerjaan
-
Ukuran lebar dan panjang serta lokasi marka jalan denga menggunakan
tali plastik.
Daerah permukaan yang akan di cat harus bersih, kering dan bebas dari
butir-butir lepas.
Alat harus mampu menghasilkan bentuk marka yang rapih dengan garis
tepi yang tegas / tajam, sesuai dengan ketebalan yang disyaratkan,
rapih, merata dan permukaan tidak boleh retak-retak.
marka
jalan
dengan
DEMOBILISASI
METODE PELAKSANAAN
PAKET PEKERJAAN :