K3
PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
sudah sangat maju dan berkembang pesat, begitu juga dengan dunia industri di
Indonesia turut serta merasakan manfaat dari hasil kemajuan teknologi di era
globalisasi ini. Dunia industri menghadapi persaingan yang cukup ketat, sehingga
fungsi penting perusahaan yang lainnya. Salah satu jenis kecelakaan yang sering
(Disnaker, 2008). Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian untuk mencegah
(Alat Pemadam Api Ringan) dan Hydrant untuk mencegah menyebarluasnya api.
1.2.Tujuan
LANDASAN TEORI
2.1. Kebakaran
panas dan sinar. Reaksi kimia yang timbul termasuk jenis reaksi oksidasi (Zaini
1998 dalam Santoso 2004). Sebenarnya kebakaran dapat terjadi apabila ada tiga
unsur pada kondisi tertentu menjadi satu. Unsur-unsur tersebut adalah sumber
Kebakaran adalah terjadinya api yang tidak dikehendaki. Bagi tenaga kerja,
terhadap mereka yang tertimpa kecelakaan dan dapat berakibat cacat fisik,
kecelakaan yang paling sering terjadi. Selain menimbulkan korban jiwa dan
1989).
Berdasarkan Kepmenaker R.I No. Kep. 186/ MEN/ 1999, Pengurus atau
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadam api berbentuk
tabung (berat maksimal 16 kg) yang mudah dilayani/ dioperasikan oleh satu orang
untuk pemadam api pada awal terjadi keb akaran (APAR, Petrokimia, 1988).
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sebagai alat untuk memutuskan atau
memisahkan rantai tiga unsur (sumber panas, udara dan bahan bakar). Dengan
2004).
gas kering tanpa bahan kimia aktif atau udara kering yang disimpan
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) menurut PT. Petrokimia Gresik, 2002
Sejak dulu air digunakan untuk memadamkan kebakaran dengan hasil yang
(tersimpan bertekanan) dan gas cartridge type (tabung gas). Sangat baik
minyak. Biasanya digunakan dari bahan tepung aluminium sulfat dan natrium
bicarbonat yang keduanya dilarutkan dalam air. Hasilnya adalah busa yang
volumenya mencapai 10 kali lipat. Pemadaman api oleh busa merupakan sistem
isolasi, yaitu untuk mencegah oksigen untuk tidak ikut dalam reaksi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2. Pembahasan
1. Bengkel Mesin
Pada Bengkel mesin apar yang disediakan adalah jenis Dry Chemical yang
jumlahnya 1. Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Gross Weight Approx 6,4 kg (w/o
bracket
Weight of agent 3,5 kg
Propellant N2 gas
Discharging Approx 18 sec
durration
Shoting range 3-7 m
Test pressure 26,5 kg/cm2
Manufacture No
date
2. Lab Mesin
Pada Lab mesin apar yang disediakan adalah jenis Dry Chemical yang jumlahnya
1. Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Gross Weight Approx 6,7 kg (w/o bracket
Weight of agent 3,5 kg
CO2 gas wight 60 gr
Whole Height 50 cm
Discharging durration Approx 18 sec
Shoting range 3-7 m
Test pressure 26,5 kg/cm2
Manufacture No
date
3. Gedung Sekolah A
Pada gedung sekolah A apar yang disediakan adalah jenis Dry Chemical yang
jumlahnya 1. Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Gross Weight Approx 9,8 kg (w/o bracket
Weight of agent 3,5 kg
Propellant N2 gas
Discharging durration Approx 11 sec
Shoting range 6-10 m
Test pressure 24 kg/cm2
Manufacture No
date
4. Bengkel Las
Pada bengkel las apar yang disediakan adalah jenis Powder yang jumlahnya 1.
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Weight of agent 25 kg
Propellant N2 gas
Temperature range -20 oC to 60 oC
Operate presure 13.71 bar (20 oC)
Delivered/refill 4-11-2015
Expired Date 4-11-2015
5. Lab Perawatan
Pada Lab Perawatan apar yang disediakan adalah jenis Powder yang jumlahnya 1.
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Weight of agent 25 kg
Propellant N2 gas
Temperature range -20 oC to 60 oC
Operate presure 13.71 bar (20 oC)
Test pressure 25 bar
Delivered/refill 4-11-2015
Expired Date 4-11-2020
BAB IV
PENUTUP
5.1. Penutup
Dari data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa jenis apar yang ada di jurusan
teknik mesin polines adalah apar jenis dry chemical dan powder yang dapat
digunakan untuk kebakaran kelas A,B dan C. Yang dimana masing-masing tiap
lokasi disediakan 1 dengan spesifikasi yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA