Anda di halaman 1dari 7

UAS K3 PERTAMBANGAN

Dows Fire and Explosion Index


untuk Menilai Potensi Bahaya dan Resiko
Terjadinya Kebakaran dan Ledakan
Di Tangki Timbun LPG
Hilirisasi Pertambangan Migas
Annisa Nurul Fahmi - 101324253005

Magister Kesehatan & Keselamatan Kerja


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
2014

Dows Fire and Explosion Index untuk Menilai Potensi Bahaya dan
Resiko Terjadinya Kebakaran dan Ledakan Di Tangki Timbun LPG
ABSTRAK

Pada sebuah kegiatan penyimpanan dan penimbunan LPG disebuah tangki memiliki potensi bahaya
kebakaran dan ledakan, hal ini dikarenakan pada proses tersebut gas bertekanan tinggi disimpan dalam
jumlah sangat besar. Berdasarkan MSDS dari LPG diketahui bahwa gas tersebut sangat mudah terbakar,
bentuk campuran yang mudah meledak dengan udara dan dapat mengakibatkan flash fire. Berdasarkan
kondisi tersebut maka perlu dilakukan penilaian potensi bahaya dan resiko terjadinya kebakaran dan
peledakan dengan metode Dows Fire and Explosion Index. Fire & Explosion Index (F&EI) adalah suatu
instrumen untuk melakukan evaluasi secara bertahap risiko bahaya kebakaran, ledakan, dan potensial
reaktifitas dari peralatan beserta isinya hingga dapat digunakan untuk menganalisis potensi kerugian
terhadap sewage treating facilities, sistem distribusi, jalur pipa, tempat penyulingan, transformers,
boilers, dan elemen tertentu dari power plants.
Keyword: Fire and Explosion Hazard Analysis, Dow's Fire & Explosion Index.

atau tangki timbun terapung (floating storage).

PENDAHULUAN
Industri migas merupakan industri
yang

luas

keterkaitannya

dengan

Di beberapa perusahaan yang membutuhkan

industri

bahan bakar untuk proses produksinya, maupun

lainnya, hal ini berhubungan dengan aktivitas

di depot milik pertamina banyak ditemui adanya

industri migas. Terdapat 2 jenis kegiatan usaha

tangki timbun Liquid Petroleum Gas (LPG).

di industri migas yakni usaha inti (core

LPG merupakan salah satu bahan kimia

business) dan usaha penunjang (non core

berbahaya yang mudah menyala (flammable)

business). Usaha ini terdiri dari kegiatan hulu

dan mudah terbakar (combustible). Sebuah

dan hilir, sementara usaha penunjang terdiri dari

kecelakaan kecil dapat menghasilkan kerugian

jasa penunjang/services dan industri penunjang.

miliaran dolar dan proses produksi akan terhenti

Yang termasuk dalam kegiatan hulu migas,

selama beberapa hari (Chang & Lin, 2006).

dimulai dari kegiatan open area, eksplorasi

Dalam sebuah jurnal A study of storage

hingga eksploitasi. Sedangkan yang termasuk

tank accident yang ditulis oleh Chang dan Lin

kegiatan hilir migas terdiri atas kegiatan usaha

(2006) yang meninjau 242 kecelakaan pada

pengolahan

tangki penyimpanan yang terjadi pada industri

(refinery),

pengangkutan,

penyimpanan dan niaga.

selama 40 tahun diketahui bahwa tangki

Kegiatan penyimpanan adalah kegiatan

penyimpanan LPG merupakan salah satu tangki

penerimaan, pengumpulan minyak bumi/gas

yang memiliki risiko untuk menimbulkan

bumi, bahan bakar minyak, bahan bakar gas dan

terjadinya kecelakaan, yaitu sebanyak 15 kasus

atau hasil olahan pada lokasi diatas/dibawah

kecelakaan pada tangki penyimpanan LPG dari

tanah untuk tujuan komersial, misalnya depot

tahun 1960 sampai 2003. Berdasarkan jurnal

tersebut

juga

diketahui

kebakaran

bahan bakar yang mudah terbakar, oksigen yang

merupakan tipe kecelakaan dengan frekuensi

ada dalam udara, dan sumber energi atau panas

paling sering terjadi, yaitu sebanyak 145 kasus

yang berakibat menimbulkan kerugian harta

dan diikuti dengan tipe kecelakaan berupa

benda,

ledakan sebanyak 61 kasus. Sehingga dapat

beberapa situasi yang dapat menyebabkan gas,

disimpulkan bahwa tipe kecelakaan fire dan

cairan

explosion merupakan kejadian yang paling

dihasilkan, disimpan ataupun diproses dapat

sering terjadi yaitu mencapai 85% dari seluruh

menyebabkan

kecelakaan

hidrokarbon merupakan salah satu yang penting

yang

bahwa

terjadi

pada

tangki

penyimpanan.

cidera

ataupun

bahkan

bahan

kematian.

Terdapat

berbahaya

kebakaran.

yang

Kebakaran

untuk diperhatikan dalam suatu fasilitas proses.

Berdasarkan hal yang telah dipaparkan

Menurut Center for Chemical Process Safety

di atas, diperlukan suatu penilaian terhadap

(2003) ada beberapa tipe kebakaran hidrokarbon

potensi kebakaran dan ledakan. Ada beberapa

yang dipengaruhi oleh pelepasan material,

cara

terhadap

kondisi lingkungan sekitar, dan waktu ignisi,

potensi bahaya kebakaran dan ledakan salah

yaitu: Jet Fire, Pool Fire, Flash Fire, Running

satunya metode dengan Dows Fire and

Liquid Fire serta Fire Ball.

Explosion Index yaitu suatu instrumen untuk

Liquefied Petroleum Gas (LPG)

untuk

melakukan

penilaian

melakukan evaluasi secara bertahap risiko

Liquefied Petroleum Gas (LPG) terdiri

bahaya kebakaran, ledakan, dan potensial

dari campuran utama propan dan butan dengan

reaktifitas dari peralatan beserta isinya secara

sedikit persentase hidrokarbon tidak jenuh

obyektif dan realistis.

(propilen dan butilen) dan beberapa fraksi C2

TINJAUAN PUSTAKA

yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat.

Api dan Kebakaran

Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah

Api atau fire menurut (NFPA, 2008)

propan (C3H8), propilen (C3H6), normal dan

adalah sebuah proses oksidasi cepat, yang

iso-butan (C4H10) dan Butilen (C4H8). LPG

merupakan reaksi kimia yang menghasilkan

merupakan campuran dari hidrokarbon tersebut

evolusi cahaya dan panas dalam berbagai

yang berbentuk gas pada tekanan atmosfir,

intensitas. Terdapat teori dasar api yang banyak

namun dapat diembunkan menjadi bentuk cair

digunakan yaitu Teori Segitiga Api. Segitiga api

pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup

(the fire triangle) menjelaskan bahwa untuk

besar. Menurut spesifikasinya, LPG dibagi

dapat

api

menjadi tiga jenis yaitu LPG Propana (C3H8),

diperlukan adanya tiga unsur pokok yaitu

LPG Butana (C4H10), dan LPG campuran

adanya unsur bahan yang dapat dibakar (fuel),

keduanya.

oksigen (O) yang cukup dari udara dan panas

Dows Fire and Explosion Index

berlangsungnya

proses

nyala

Fire & Explosion Index (F&EI) adalah

atau energi yang cukup.


Menurut

National Fire

Protection

suatu instrumen untuk melakukan evaluasi

Association (NFPA), kebakaran didefinisikan

secara

sebagai

yang

ledakan, dan potensial reaktifitas dari peralatan

melibatkan tiga unsur yang harus ada, yaitu :

beserta isinya secara obyektif dan realistis.

suatu

peristiwa

oksidasi

bertahap

risiko

bahaya

kebakaran,

Secara singkat tujuan dari F&EI adalah untuk

PEMBAHASAN

mengkuantifikasi potensi kerusakan yang akan

Pada

hampir

setiap

kegiatan

dialami jika terjadi kebakaran dan ledakan,

penimbunan dan penyimpanan tangki timbun

mengidentifikasi

dapat

LPG memiliki potensi bahaya kebakaran dan

berkontribusi menimbulkan atau meningkatkan

ledakan, hal ini dikarenakan pada proses

keparahan

dan

tersebut gas bertekanan tinggi disimpan dalam

bahaya

jumlah sangat besar. Berdasarkan MSDS dari

kebakaran dan ledakan kepada manajemen.

LPG diketahui bahwa gas tersebut sangat

F&EI merupakan suatu cara pendekatan yang

mudah terbakar, bentuk campuran yang mudah

konsisten untuk mengenal dan mengevaluasi

meledak dengan udara dan dapat mengakibatkan

potensi bahaya. Index tersebut diturunkan dan

flash fire. Dari kondisi tersebut maka perlu

diperoleh dari studi banyak kecelakaan. Selain

dilakukan penilaian potensi bhaya dan resiko

itu, dalam pelaksanaanya tidak memerlukan

terjadinya kebakara dan peledakan dengan

banyak tenaga (Nedved, 1991). F&EI juga dapat

metode Dows Fire and Explosion Index.

dari

mengkomunikasikan

peralatan

yang

suatu

insiden,

potensi

risiko

digunakan untuk menganalisis potensi kerugian

1.

Menentukan unit proses

terhadap sewage treating facilities, sistem

Pertimbangan

penting

distribusi, jalur pipa, tempat penyulingan,

diperhatikan dalam memilih unit proses

transformers, boilers, dan elemen tertentu dari

adalah unit proses diperkirakan memiliki

power plants. Penggunaan F&EI pada pilot

potensi

plant sangat direkomendasikan karena F&EI

menimbulkan kerugian besar jika terjadi

dapat digunakan dalam evaluasi risiko dari

ledakan dan kebakaran. Faktor penting

proses yang terbatas dengan jumlah material

yang

berbahaya yang sedikit (American Institute of

menentukan unit proses adalah: potensi

Chemical Engineers, 1994). Berikut merupakan

energi potensial (Material factor), Jumlah

skema langkah perhitungan F&EI berdasarkan

material berbahaya dalam unit proses,

pedoman Dows Fire and Explosion Index:

Densitas modal (dollar per square foot),

bahaya

harus

Tekanan

besar

dan

diperhatikan

dan

Pengalaman

yang

lalu

dapat

dalam

temperature

masa

harus

proses,

berhubungan

dengan kejadian kebakaran dan ledakan


(American

Institute

of

Chemical

Engineers, 1994).
2.

Menentukan Material Factor


Material factor (MF) adalah nilai yang
menggambarkan

potensi

energy

yang

dibebaskan saat terjadi kebakaran dan


Gambar Skema Perhitungan F&EI

ledakan, yang dihasilkan dari pembakaran

Sumber: (American Institute of Chemical

atau reaksi kimia lainnya. . MF diperoleh

Engineers, 1994)

dari Nf dan Nr yang berasal dari nilai


NFPA

yang

masing

masing

menggambarkan nilai flammability dan

Joint and Packing (Kebocoran), Used of

reactivity (atau instability). Nilai MF untuk

Fire Equipment (Penggunaan Peralatan

sejumlah senyawa kimia dan material

Pembakar), Hot Oil Heat Exchange System

dapat diperoleh dari data Material factor

(Sistem

and Properties dalam Pedoman Dows

Rotating Equipment (Peralatan Berputar).

Fire and Explosion Index.


3.

Pertukaran

Panas),

5. Menentukan Process Unit Hazard Factor

Menentukan General Process Hazard

(F3)

Factor (F1)

Process unit hazard factor (F3) merupakan

General Process Hazards (F1) adalah

gabungan

faktor

kemungkinan

utama

yang

berperan

dalam

dari

semua

faktor

berkontribusi

yang

terhadap

menentukan besarnya kerugian dari insiden.

terjadinya insiden kebakaran dan ledakan.

General

F3 ditentukan dengan persamaan:

Process

Hazards

meliputi:

Exothermic Chemical Reactions (Reaksi


Kimia Eksotemis), Endothermic Processes

4.

Minyak

F3 = F1 x F2
6.

Process Unit Analysis Summary

(Proses Endotermis), Enclosed or Indoor

Process

Process Units (Unit Proses Tertutup),

merupakan ringkasan dari semua informasi

Access (Jalan), Drainage Spill Control

penting untuk menganalisa risiko dan

(Saluran Pembuangan dan Pengendalian

dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

Tumpahan).

membuat

Menentukan

Special

Process

Hazard

Factor (F2)

unit

risk

analysis

keputusan

summary

dalam

upaya

manajemen risiko kebakaran dan ledakan.


7.

Menentukan Fire and Explosion Index

Special Process Hazard (F2) adalah faktor

(F&EI)

yang

probabilitas

Nilai F&EI merupakan gambaran potensi

insiden dan merupakan kondisi proses yang

bahaya yang ada dalam unit proses yang

spesifik

sejarah

dapat dikategorikan berdasarkan tingkat

berkontribusi menjadi penyebab utama

bahaya seperti yang ada dalam tabel

insiden kebakaran dan ledakan. Special

dibawah ini. Nilai F&EI ditentukan dengan

Process Hazards terdiri atad 12 item: Toxic

persamaan: F&EI = F3 x MF

dapat

Material

meningkatkan

yang

berdasarkan

(Material

Beracun),

Sub-

Tabel Klasifikasi Tingkat Bahaya

atomospheric Pressure (Tekanan Bawah


Atmosfir),

Operation

in

or

Near

Berdasarkan F&EI
Kisaran F&EI

Tingkat Bahaya

Flammable Range (Temperatur Operasi

1 60

Ringan

pada Atau Dekat Flammable Range), Dust

61 96

Moderat

Explosions
Pressure

(Ledakan
(Tekanan

Temperature

Debu),

Relief

97 127

Intermediat

Pelepasan),

Low

128 158

Berat

159 ke atas

Parah

(Temperature

Rendah),

Quantity of Flammable and Unstable

Sumber: (American Institute of Chemical

Material (Jumlah Material), Corrosion and

Engineers, 1994)

Erosion (Korosi dan Erosi), Leakage

8.

Menentukan Radius Pajanan (The Radius

hazard factors (F3) dan material factors

of Exposure)

(MF).

Radius pajanan adalah radius dimana


semua

peralatan

pada

jarak

tersebut

Maximum Probable Property Damage)

terkena efek atau dampak jika terjadi

Nilai kerugian dasar adalah nilai kerugian

kebakaran dan ledakan. Nilai F&EI dapat

secara teoritis berdasarkan luas daerah

dikonversi ke radius pajanan dengan

terpajan. Nilai kerugian dasar ditentukan

persamaan:

berdasarkan nilai daerah terpajan dan

Radius Pajanan (ft) = 0,84 x F&EI


9.

12. Menentukan Nilai Kerugian Dasar (Base

faktor kerusakan dengan persamaan:

Menentukan Luas Daerah Pajanan (The

Nilai kerugian = Nilai Daerah Pajanan x

Area of Exposure)

Faktor Kerusakan

Luas daerah pajanan ditentukan dari radius

13. Menentukan

Faktor

Pengendali

Nilai

pajanan dengan menggunakan persamaan

Kerugian (Loss Control Credit Factor)

luas lingkaran sebagai berikut:

Loss

control

credit

factor

(LCCF)

Luas Daerah Pajanan (ft) = R (R

merupakan faktor pengendali kerugian

adalah radius pajanan)

(loss control) yang dapat mencegah atau

10. Menentukan Nilai Daerah Pajanan (Value


of The Area of Exposure)
Nilai

daerah

dan ledakan. LCCF terdiri atas tiga


adalah

nilai

kategori yaitu: process control (C1),

value)

dari

material control (C2), fire protection (C3).

seluruh peralatan dan isinya yang akan

Jika tidak ada pengendalian kerugian maka

rusak atau hilang termasuk barang-barang

nilai kredit adalah 1. LCCF ditentukan

inventaris jika terjadi kebakaran dan

dengan persamaan:

pergantian

terpajan

membatasi kerugian jika terjadi kebakaran

(replacement

ledakan. Nilai daerah terpajan ditentukan


dengan persamaan:

LCCF = C1 x C2 x C3
14. Menentukan Nilai Kerugian Sebenarnya

Nilai Pergantian = Biaya Asli x 0,82 x

(Actual

Faktor Eskalasi

Damage)

Faktor

eskalasi

adalah

Maximum

Probable

Property

Chemical

Nilai kerugian sebenarnya adalah nilai

Engineering Plant Cost Index (CEPCI)

kerusakan material dan peralatan yang

yang nilainya berbeda setiap tahun dan

sebenarnya jika terjadi kebakaran dan

tersedia di beberapa chemical engineering

ledakan yang dipengaruhi dengan adanya

journals.

faktor pengendali nilai kerugian. Nilai

11. Menentukan Faktor Kerusakan (Damage

kerugian

sebenarnya

dapat

diperoleh

persamaan:

Nilai

Kerugian

Factor)

dengan

Faktor kerusakan adalah faktor yang

Sebenarnya = Base MPPD x LCCF

mempengaruhi besar kecilnya kerusakan

KESIMPULAN

dan kerugian yang terjadi jika terjadi

Metode Dows Fire and Explosion Index dapat

kebakaran dan ledakan. Faktor kerusakan

digunakan sebagai salah satu metode untuk

ditentukan

berdasarkan

process

unit

menilai potensi bahaya dan resiko terjadinya

Explosion Index di PT. X. Skripsi. Jember:

kebakaran dan ledakan di tangki timbun LPG.

Universitas Jember.

REFERENSI
American Institute Of Chemical Engineers.
1994. Dows Fire and Explosion Index
Hazard Classification Guide, 7th edn.
New

York:

American

Institute

of

Chemical
Center For Chemical Process Safety. 2003.
Guidelines

for

Fire

Protection

Chemical,

Petrochemical,

Hydrocarbon

Processing

in
and

Facilities.

New York: Center for Chemical Process


Safety of the American Institute of
Chemical Engineers.
Chang, James I. dan Lin, Cheng-Chung., 2006.
A Study of Storage Tank Accident.
Journal of Loss Prevention in the
Process Industries.
National Fire Protection Association. 1991.
NFPA 30: Flammable and Combustibles
Liquid Code 1990 Edition. National
Fire Codes. Massachusetts.
National Fire Protection Association. 2003.
NFPA 101: Life Safety Codes. One
Batterymarch

Park.

Quincy.

Massachusetts.
Nedved, M. 1991. Prosedur Teknik Dow
Index.

IN

NEDVED,

M.

&

IMAMKHASANI, S. (Eds.). Dasar


dasar Keselamatan Kerja Bidang Kimia
dan

Pengendalian

Bahaya

Besar.

Analisis

Bahaya

Jakarta: ILO.
Tiara,

Ayu

D.,

2012.

Kebakaran dan Ledakan pada Tangki


Penyimpanan Liquified Petroleum Gas
(LPG) dengan Metode Dows Fire and

Anda mungkin juga menyukai