Makalah Ini Dibuat Untuk Mata Kuliah Investigasi dan Pencegahan Kebakaran
Disusun oleh :
Kelompok 2
UNIVERSITAS MH THAMRIN
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan.
Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan
energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap
lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan.
Kasus kecelakaan reactor Chernobyl, merupakan salah satu contoh pencemaran zat
radioaktif terbesar yang pernah terjadi. Kecelakaan tersebut menjadi pelajaran yang
sangat berharga sebagai bahan pertimbangan sejalan dengan perkembangan teknologi
nuklir saat ini di beberapa negara.
Tragedi Chernobyl berawal dari ledakan reaktor ke-empat yang ada di Chernobyl.
Ledakan terjadi saat dilakukan sebuah eksperimen yang sampai saat ini tidak ada
penjelasan ekperimen apa yang sedang dilakukan saat itu. Radiasi akibat ledakan tersebut
mengkontaminasi wilayah yang sangat luas di Ukraina, Belarus dan Rusia.
Alhasil, ledakan reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina pada tahun 26 April 1986, telah
mengakibatkan Chernobyl menjadi sebuah kota mati hingga saat ini. Tidak ada kepastian
berapa sebenarnya jumlah korban akibat tragedi Chernobyl. Hasil yang didapat mengenai
korban sampai saat ini adalah kanker ganas pada anak-anak yang baru lahir, kematian
dalam jangka waktu yang diprediksi bagi para pekerja saat membereskan reruntuhan
ledakan di kota itu, dan mutasi genetik luar biasa turun temurun yang menyebar di hampir
sebagian dari wilayah Eropa
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang sejarah tragedy Chernobyl
2. Mengetahui kronologi terjadinya kecelakaan Chernobyl
3. Mengetahui apa saja dampak pasca ledakan Chernobyl
4. Mengetahui penangan tragedy Chernobyl
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
2.1 Sejarah
Pembangunan reaktor nuklir di Chernobyl dimotori oleh Viktor Bryukhanov, salah
seorang ahli mekanik nuklir terbaik Uni Soviet di masa itu. Bryukhanov dipanggil oleh
Kementerian Energi dan Kelistrikan untuk membangun megaproyek Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai tonggak pencapaian Uni Soviet.
Terdapat beberapa reaktor nuklir dibangun Uni Soviet di bawah pimpinan
Bryukhanov, termasuk yang berada di Pripyat, Chernobyl. Rencananya, enam reaktor
akan dibangun, mulai dari 1977, 1978, 1981, dan 1983 yang masing-masing reaktornya
bermuatan 1.000 megawatt. Tinggal dua lagi sebelum perencanaan Chernobyl sebagai
pusat PLTN nuklir komplit sesuai target.
Akan tetapi, salah satu reaktor yang diberi kode reaktor nomor 4 belum juga selesai
dikerjakan, padahal waktu sudah lewat 4 tahun. Jenis reaktor nuklir yang terlambat itu
adalah Reaktor Bolshoy Moshchnosti Kanalnyy (RBMK), sebagaimana dicatat Terra
Pitta dalam Catastrophe: A Guide to World’s Worst Industrial Disasters (2015).
Ketika reaktor itu mati mendadak, ia harus segera didinginkan dengan air dalam
reaktor agar mesin tidak rusak. Masalahnya, proses pendinginan itu tidak memuaskan.
Meskipun Chernobyl memiliki tiga generator cadangan untuk memompa air pendingin,
namun dibutuhkan tenaga mesin turbin sebelum generator berfungsi selama 60-75 detik.
Para mekanik Chernobyl ingin agar mesin turbin memiliki ketahanan stabil untuk
terus berputar agar reaktor nuklir dapat segera dingin setelah dimatikan. Akan tetapi,
meskipun uji coba sudah dilakukan selama empat tahun, tidak juga diperoleh hasil
diinginkan.
Uji coba pamungkas yang malah menghancurkan Chernobyl dilakukan pada 26 April
1986. Saat itu, Bryukhanov tidak berada di lokasi, ia menyerahkan tanggung jawab
percobaan kepada Deputi Kepala Teknisi Anatoly Stepanovich Dyatlov dan Kepala
Teknisi Nicholai Fomin.
Ketika tes dilakukan, tenaga reaktor hanya 200 megawatt, padahal untuk melakukan
tes minimal harus 700 megawatt. Namun, Fomin tetap percaya diri meneruskan proyek
tersebut.
Meskipun teknisi senior Leonid Toptunov dan Kepala Piket Pekerja Alexander
Akimov menolak untuk meneruskan tes, Dyatlov naik pitam. Ia merasa bahwa
penundaan tes, apalagi sudah mogok selama 4 tahun, akan berpengaruh buruk pada
karirnya. Jika tes tak segera dilakukan, Dyatlov mengancam akan memecat dua
pekerjanya tersebut.
Ketika tes percobaan dimulai, neraka Chernobyl pun dimulai. Karena kekurangan
tenaga listrik untuk memompa air ke dalam reaktor, akibatnya panas berlebih pun
muncul di reaktor nomor 4 Chernobyl. Daya reaktor kemudian melonjak hingga 33 ribu
megawatt termal, 11 kali lebih kuat daripada biasanya. Akibatnya, saluran bahan bakar
dalam reaktor pecah, termasuk pipa air yang seharusnya mendinginkan reaktor.
Suhu panas setinggi 3000 derajat celsius pun menyebar, tak mampu lagi dibendung
reaktor nomor 4. Atap reaktor seberat 1.000 ton meledak dan menunjukkan penampakan
inti reaktor. Sebagian adalah batang grafit dari reaktor. Sebagian lagi adalah material
yang sudah terpapar radioaktif. Material itu semua tersebar di atap. Satu ledakan belum
cukup. Dua atau tiga detik kemudian, ledakan kedua menyusul dengan 700 ton material
grafit dengan kandungan radioaktif. Bukan hanya asap hitam yang keluar, tapi cahaya
biru juga memancar ke udara.
Kebakaran hebat karena ledakan reaktor nuklir itu berlangsung selama seminggu
penuh, melepaskan debu partikel radioaktif ke udara. Saat itu Dyatlov, Akimov, serta
beberapa orang di Chernobyl mungkin sadar betapa kacaunya perbuatan mereka. Sejarah
mencatat, tragedi Chernobyl merupakan salah satu bentuk keteledoran manusia (human
error) yang menghancurkan ratusan ribu kehidupan masyarakat di Chernobyl, Ukraina.
Dari rentetan kronologis kecelakaan reactor Chernobyl maka dapat diambil beberapa
alasan yang menyebabkan kecelakaan nuklir Chernobyl menjadi sangat parah yakni:
Desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat
tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment).
Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.
Pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang
kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap
terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa
memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi
reaktor.
Budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan,
tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum
kecelakaan terjadi.
Gambar 1 : lubang di atap reactor nuklir Chernobyl yang membuat internal reaktor langsung
terhubung dengan udara bebas tanpa ada penghalang
Anak-anak di Yunani berisiko terkena kanker dua hingga tiga kali akibat Chernobyl.
Bahkan, anak-anak Yunani yang terpapar radioaktif ketika masih dalam kandungan
ibunya berisiko menderita leukimia 2,6 kali lipat dibanding anak-anak lainnya. Hal ini
karena adanya mutasi gen yang diberi nama 11q23.
Mengacu pada Vyacheslav Grishin dari Chernobyl Union, organisasi induk bagi para
Likuidator, 25000 likuidator asal Rusia meninggal dan 70.000 mengalami cacat, hal
yang sama juga terjadi pada Likuidator asal Ukraina, dan 10.000 likuidator meninggal
di Belarus dan 25.000 mengalami cacat, sehingga total ada 60,000 kematian (10% dari
600.000 likuidator) dan 165.000 mengalami cacat.
Kasus penyakit kanker meningkat pesat di Belarusia, Ukraina dan Rusia. Antara 1990
dan 2000, terdapat peningkatan 40% dari semua kasus kanker di Belarusia dan
peningkatan 52% di wilayah Gomel. Di Ukraina, terdapat peningkatan 12% dan di
wilayah Zhytomir tingkat kematian naik hampir tiga kali lipat. Di wilayah Bryansk,
Rusia, kasus kanker meningkat 2,7 kali.
Kecelakaan Chernobyl mengganggu sistem masyarakat di Belarusia, Ukraina dan
Rusia. Krisis secara umum terjadi akibat interaksi yang kompleks antara faktor-faktor
seperti buruknya keadaan kesehatan akibat meningkatnya ongkos kesehatan, relokasi
penduduk, hilangnya wilayah pertanian dan kontaminasi makanan, krisis ekonomi,
biaya remidiasi yang dibebankan kepada negara, masalah-masalah politik, angkatan
kerja yang lemah dan seterusnya.
Banyak terjadi kasus-kasus mutasi gen pada manusia, hewan, dan tumbuhan yang
terkena paparan radiasi radioaktif akibat ledakan Chernobyl. Seperti contoh gambar
dibawah ini :
Pasca ledakan reactor Chernobyl, kota Chernobyl menjadi tidak berpenghuni disebabkan
tingkat radiasi di kota tersebut sangat tinggi sekitar 5,6 roentgen per second (R/s).
Meledaknya reactor nuklir Chernobyl menyebabkan hampir seluruh daratan Eropa
terkena radiasi radioaktif dari ledakan tersebut hingga saat ini.
Gambar 5: peta Negara-negara eropa dan besar persen kandungan cesium di masing-masing
Negara tersebut (diambil pada 8 May 1998).
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah di atas yakni:
Kecelakaan Chernobyl berubah jadi bencana karena reaktor tidak dimatikan. Ledakan
merobek reaktor dan menyebarkan pencemaran radioaktif ke Ukraina, Rusia, dan
hampir seluruh wilayah Eropa.
Dari rentetan kronologis kecelakaan reactor Chernobyl maka dapat disimpulkan
penyebab Chernobyl menjadi kecelakaan yang berdampak sangat besar yakni:
Desain reaktor yang tidak stabil pada daya rendah
Adanya pelanggaran prosedur.
Tidak adanya budaya keselamatan yang diterapkan.
Radiasi radioaktif akibat ledakan reactor Chernobyl tidak hanya berdampak di daerah
Chernobyl saja tetapi hampir di seluruh daratan eropa, baik itu pada manusia, flora,
maupun fauna di Eropa.
Dampak-dampak yang terjadi tidak hanya pada makhluk hidup (berupa kanker, mutasi
gen, atau gangguan psikologi) tetapi juga di segala aspek lingkungan di daerah
tersebut (darat, udara, maupun laut)
Hal-hal yang telah dilakukan untuk mengatasi dampak radiasi bahan radioaktif di
daratan eropa, khusunya daerah sekitar Chernobyl yakni: membangun sarkofagus,
membentuk forum Chernobyl yang mengurusi dampak kecelakaan ini terhadap
kesehatan, lingkungan hidup dan sosial ekonomi kawasan beserta penduduknya,
melakukan teknik fitoremediasi dan bioremediasi, dan melakukan berbagai riset
penelitian.
3.2 Saran
Pengalaman operasional dari tahun ke tahun, juga pelajaran dari beberapa insiden
dan kecelakaan kritikalitas (criticality accidents) di beberapa fasilitas pemrosesan bahan
nuklir, maupun kecelakaan (Chernobyl) memberikan pelajaran yang sangat berarti dalam
peningkatan standar keselamatan di masa depan. Disamping perbaikan dari sisi teknologi,
standar, persyaratan, dan pedoman pengoperasian PLTN juga senantiasa ditinjau ulang.
Kecelakaan Chernobyl memberikan pengalaman berharga untuk pengembangan sumber
daya manusia tentang nuklir yang kompeten dan berdisiplin tinggi, peningkatan standar,
dan budaya keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Reditya, T. H. (2021, Oktober 19). Bencana Nuklir Chernobyl: Sejarah, Dampak, dan
Korbannya. p. 1.
by Bidang Rehabilitasi dan Konservasi Alam. (n.d.). Mengenang 35 Tahun Tragedi Nuklir
Chernobyl: Sebuah Kecelakaan Suksesi Lingkungan. Tragedi Nuklir Chernobyl, p. 1.
Darma, Satya ;. (2019, juni 15). 5 Kengerian Dampak Radiasi Nuklir di Serial Chernobyl.
Hadi, A. (22, maret 24). Sejarah Tragedi Chernobyl Ukraina: Sebab, Kronologi, dan
Dampaknya. Sejarah Tragedi Chernobyl Ukraina, p. 1.
Wikipedia. (n.d.). Bencana Chernobyl. Penanggulangan, p. 1.