Anda di halaman 1dari 15

“TRAGEDI CHERNOBYL”

Makalah Ini Dibuat Untuk Mata Kuliah Investigasi dan Pencegahan Kebakaran

DOSEN MATA KULIAH

Budi Santoso, SKM., M.KKK

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Mochamad Mihda Febri (1072191016)


2. Nuri Prisma Liana (1072191018)
3. Putri Hidayah (1072191019)
4. Rusydi Yogi W ( 1072191021)
5. Sri Kartika Putri ( 1072191023)
6. Zachra Salsabilla W (1072191026)
7. Zidan Putra Mahesa (1072191027)
8. Raden Faisal Daffa P (1072191031)
9. Ketri Dayana Ambeua (1072191043)

UNIVERSITAS MH THAMRIN
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan.
Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan
energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap
lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan.

Pemanfaatan teknologi nuklir untuk pembangkitan energi telah memberikan


sumbangan 17% kebutuha listrik dunia sekarang. Tetapi dewasa ini, beberapa pihak
menentang penggunaan energy nuklir terkait tiga hal, yaitu ketakutan akan risiko
terjadinya kecelakaan nuklir (Nuclear Safety   Issue), ke khawatiran penyalah gunaan
tenaga nuklir untuk senjata (Nuclea Non Proliferation Issue) dan keberadaan limbah radio
aktif (pencemaran radioaktif).

Kasus kecelakaan reactor Chernobyl, merupakan salah satu contoh pencemaran zat
radioaktif terbesar yang pernah terjadi. Kecelakaan tersebut menjadi pelajaran yang
sangat berharga sebagai bahan pertimbangan sejalan dengan perkembangan teknologi
nuklir saat ini di beberapa negara.

Tragedi Chernobyl berawal dari ledakan reaktor ke-empat yang ada di Chernobyl.
Ledakan terjadi saat dilakukan sebuah eksperimen yang sampai saat ini tidak ada
penjelasan ekperimen apa yang sedang dilakukan saat itu. Radiasi akibat ledakan tersebut
mengkontaminasi wilayah yang sangat luas di Ukraina, Belarus dan Rusia.

Alhasil, ledakan reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina pada tahun 26 April 1986, telah
mengakibatkan Chernobyl menjadi sebuah kota mati hingga saat ini. Tidak ada kepastian
berapa sebenarnya jumlah korban akibat tragedi Chernobyl. Hasil yang didapat mengenai
korban sampai saat ini adalah kanker ganas pada anak-anak yang baru lahir, kematian
dalam jangka waktu yang diprediksi bagi para pekerja saat membereskan reruntuhan
ledakan di kota itu, dan mutasi genetik luar biasa turun temurun yang menyebar di hampir
sebagian dari wilayah Eropa

1.2 Rumusan Masalah


1. Sejarah Tragedinya Chernobyl ?
2. Kronologi terjadinya Kecelakaan Chernobyl ?
3. Apa saja ampak Pasca Ledakan Chernobyl ?
4. Penanganan Tragedi Chernobyl ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang sejarah tragedy Chernobyl
2. Mengetahui kronologi terjadinya kecelakaan Chernobyl
3. Mengetahui apa saja dampak pasca ledakan Chernobyl
4. Mengetahui penangan tragedy Chernobyl
BAB II
PEMBAHASAN

1.1
2.1 Sejarah
Pembangunan reaktor nuklir di Chernobyl dimotori oleh Viktor Bryukhanov, salah
seorang ahli mekanik nuklir terbaik Uni Soviet di masa itu. Bryukhanov dipanggil oleh
Kementerian Energi dan Kelistrikan untuk membangun megaproyek Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai tonggak pencapaian Uni Soviet.
Terdapat beberapa reaktor nuklir dibangun Uni Soviet di bawah pimpinan
Bryukhanov, termasuk yang berada di Pripyat, Chernobyl. Rencananya, enam reaktor
akan dibangun, mulai dari 1977, 1978, 1981, dan 1983 yang masing-masing reaktornya
bermuatan 1.000 megawatt. Tinggal dua lagi sebelum perencanaan Chernobyl sebagai
pusat PLTN nuklir komplit sesuai target.
Akan tetapi, salah satu reaktor yang diberi kode reaktor nomor 4 belum juga selesai
dikerjakan, padahal waktu sudah lewat 4 tahun. Jenis reaktor nuklir yang terlambat itu
adalah Reaktor Bolshoy Moshchnosti Kanalnyy (RBMK), sebagaimana dicatat Terra
Pitta dalam Catastrophe: A Guide to World’s Worst Industrial Disasters (2015).
Ketika reaktor itu mati mendadak, ia harus segera didinginkan dengan air dalam
reaktor agar mesin tidak rusak. Masalahnya, proses pendinginan itu tidak memuaskan.
Meskipun Chernobyl memiliki tiga generator cadangan untuk memompa air pendingin,
namun dibutuhkan tenaga mesin turbin sebelum generator berfungsi selama 60-75 detik.
Para mekanik Chernobyl ingin agar mesin turbin memiliki ketahanan stabil untuk
terus berputar agar reaktor nuklir dapat segera dingin setelah dimatikan. Akan tetapi,
meskipun uji coba sudah dilakukan selama empat tahun, tidak juga diperoleh hasil
diinginkan.
Uji coba pamungkas yang malah menghancurkan Chernobyl dilakukan pada 26 April
1986. Saat itu, Bryukhanov tidak berada di lokasi, ia menyerahkan tanggung jawab
percobaan kepada Deputi Kepala Teknisi Anatoly Stepanovich Dyatlov dan Kepala
Teknisi Nicholai Fomin.
Ketika tes dilakukan, tenaga reaktor hanya 200 megawatt, padahal untuk melakukan
tes minimal harus 700 megawatt. Namun, Fomin tetap percaya diri meneruskan proyek
tersebut.
Meskipun teknisi senior Leonid Toptunov dan Kepala Piket Pekerja Alexander
Akimov menolak untuk meneruskan tes, Dyatlov naik pitam. Ia merasa bahwa
penundaan tes, apalagi sudah mogok selama 4 tahun, akan berpengaruh buruk pada
karirnya. Jika tes tak segera dilakukan, Dyatlov mengancam akan memecat dua
pekerjanya tersebut.
Ketika tes percobaan dimulai, neraka Chernobyl pun dimulai. Karena kekurangan
tenaga listrik untuk memompa air ke dalam reaktor, akibatnya panas berlebih pun
muncul di reaktor nomor 4 Chernobyl. Daya reaktor kemudian melonjak hingga 33 ribu
megawatt termal, 11 kali lebih kuat daripada biasanya. Akibatnya, saluran bahan bakar
dalam reaktor pecah, termasuk pipa air yang seharusnya mendinginkan reaktor.
Suhu panas setinggi 3000 derajat celsius pun menyebar, tak mampu lagi dibendung
reaktor nomor 4. Atap reaktor seberat 1.000 ton meledak dan menunjukkan penampakan
inti reaktor. Sebagian adalah batang grafit dari reaktor. Sebagian lagi adalah material
yang sudah terpapar radioaktif. Material itu semua tersebar di atap. Satu ledakan belum
cukup. Dua atau tiga detik kemudian, ledakan kedua menyusul dengan 700 ton material
grafit dengan kandungan radioaktif. Bukan hanya asap hitam yang keluar, tapi cahaya
biru juga memancar ke udara.
Kebakaran hebat karena ledakan reaktor nuklir itu berlangsung selama seminggu
penuh, melepaskan debu partikel radioaktif ke udara. Saat itu Dyatlov, Akimov, serta
beberapa orang di Chernobyl mungkin sadar betapa kacaunya perbuatan mereka. Sejarah
mencatat, tragedi Chernobyl merupakan salah satu bentuk keteledoran manusia (human
error) yang menghancurkan ratusan ribu kehidupan masyarakat di Chernobyl, Ukraina.

2.2 Kronologis Terjadinya Kecelakaan Chernobly


Rangkaian kecelakaan diawali Pada 25 April 1986 tepatnya pada malam hari,
sekelompok teknisi memulai sebuah eksperimen kelistrikan di reaktor nomor 4
Chernobyl. Para teknisi yang memiliki sedikit pengetahuan soal reaktor nuklir, ingin
melihat apakah turbin reaktor dapat mengoperasikan pompa air darurat dengan
kelembaman tenaga. Sebagai bagian dari eksperimen yang tak dirancang dengan baik,
para teknisi mematikan sistem keamanan darurat dan sistem pengaturan daya reaktor.
Selanjutnya, kecerobohan ini masih ditambah dengan serangkaian kesalahan, yaitu
mereka menjalankan reaktor dengan tenaga yang sangat rendah sehingga reaktor tidak
stabil. Mereka juga melepas terlalu banyak batang pengendali hanya untuk meningkatkan
tenaga reaktor
Akhirnya, reaktor itu menghasilkan energi lebih dari 200 megawatt dan semakin sulit
dikendalikan. Pada 26 April 1986 pukul 01.23 dini hari, para teknisi masih melanjutkan
eksperimen mereka dan mematikan mesin turbin untuk melihat apakah putarannya bisa
menyalakan pompa air. Namun pada kenyataannya, putaran turbin tak cukup kuat untuk
menyalakan pompa air dan tanpa adanya air sebagai pendingin, level tenaga di reaktor
melonjak. Untuk mencegah melelehnya reaktor, para teknisi memasukkan kembali 200-
an batang pengendali ke dalam reaktor secara bersamaan. Batang-batang pengendali itu
dimasukkan dengan harapan bisa mengurangi reaksi tetapi memiliki sedikit cacat
rancangan.
Sebelum materi penyerap sepanjang lima meter di batang pengendali itu masuk ke inti
reaktor, sebanyak 200 pucuk grafit secara simultan masuk ke inti reaktor memicu reaksi
dan menyebabkan ledakan. Ledakan tersebut menghancurkan lapisan baja dan beton
penutup reaktor. Meski bukan ledakan nuklir, karena pembangkit listrik tenaga nuklir tak
mampu menghasilkan reaksi semacam itu, tetap saja ledakan itu berbahaya.
Ledakan itu adalah sebuah reaksi kimia yang dipicu tekanan gas dan uap yang
dihasilkan meningkatnya suhu. Akibat ledakan itu, lebih dari 50 ton materi radioaktif
dilepaskan ke atmosfir, yang kemudian terbawa angin. Pada 27 April 1986, pemerintah
Uni Soviet mulai mengevakuasi 30.000 warga Pripyat, dan sebuah "kisah" dibuat untuk
menutupi insiden itu. Namun, pada 28 April 1986, stasiun pemantau radiasi Swedia yang
terletak hampir 1.300 kilometer sebelah barat laut Chernobyl, melaporkan adanya level
radiasi nuklir 40 persen lebih tinggi dari biasanya. Tak lama setelah laporan itu, kantor
berita Uni Soviet mengabarkan sebuah ledakan terjadi di PLTN Chernobyl. Pada hari-hari
pertama krisis ini, 32 orang tewas di lokasi PLTN Chernobyl dan puluhan lainnya
menderita luka bakar akibat radiasi nuklir.
Radiasi yang lepas ke atmosfer, yang levelnya lebih tinggi dibanding bom atom
Hiroshima dan Nagasaki, dibawa angin ke arah Eropa Timur dan Utara mencemari jutaan
hektar hutan dan lahan pertanian. Diperkirakan 5.000 warga Uni Soviet meninggal dunia
akibat kanker atau penyakit lain yang terkait radiasi Chernobyl. Jutaan orang lainnya
mengalami gangguan kesehatan yang cukup signifikan. Pada 2000, reaktor terakhir di
Chernobyl dimatikan dan PLTN itu resmi berhenti beroperasi.
JUMLAH KORBAN :
Sekitar 100 orang meninggal secara langsung akibat ledakan tersebut. PBB dan
WHO melaporkan sekitar 4000-an orang meninggal secara tidak langsung terkait dengan
ledakan tersebut, karena kanker atau penyakit lain yang disebabkan oleh radiasi. Sekitar
117.000 orang dievakuasi dari Pripyat. Sebuah zona larangan kemudian ditetapkan, yaitu
lokasi pada radius sekitar 30-an km dari bangunan pembangkit yang tersisa.

Dari rentetan kronologis kecelakaan reactor Chernobyl maka dapat diambil beberapa
alasan yang menyebabkan kecelakaan nuklir Chernobyl menjadi sangat parah yakni:

 Desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat
tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment).
Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.
 Pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang
kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap
terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa
memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi
reaktor.
 Budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan,
tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum
kecelakaan terjadi.
Gambar 1 : lubang di atap reactor nuklir Chernobyl yang membuat internal reaktor langsung
terhubung dengan udara bebas tanpa ada penghalang

1.3 Dampak Pasca Ledakan Chernobyl


Berikut dampak yang disebebkan oleh ledakan Chernobyl :
 60 persen anak-anak Ukraina atau sejuta orang lebih menderita kanker gondok,
sepuluh persen lainnya yang masih duduk di bangku SD mengalami rusak mental,
serta sebagian besar anak-anak Ukraina menderita penyakit tulang, kekebalan tubuh
anak-anak Ukraina pun menurun drastis sehingga disebut pula AIDS-Chernobyl.
Setelah peristiwa Chernobyl terjadi peningkatan kasus kanker gondok anak, 100 kali
dibanding prakecelakaan Chernobyl. Kenyataan lainnya, penduduk Kiev banyak yang
terkena kanker paru-paru dan jantung. Dan banyak dokter memperkirakan, dalam
waktu mendatang, epidemi berbagai penyakit menular akan meningkat di sekitar
lokasi kejadian, dan di kalangan mereka yang terpapar radiasi nuklir.

Gambar 2: jumlah penderita kanker tiroid Belarus akibat kecelakaan Chernobyl


(Yellow: Adults (19–34) Blue: Adolescents (15–18) Red: Children (0–14))

 Anak-anak di Yunani berisiko terkena kanker dua hingga tiga kali akibat Chernobyl.
Bahkan, anak-anak Yunani yang terpapar radioaktif ketika masih dalam kandungan
ibunya berisiko menderita leukimia 2,6 kali lipat dibanding anak-anak lainnya. Hal ini
karena adanya mutasi gen yang diberi nama 11q23.
 Mengacu pada Vyacheslav Grishin dari Chernobyl Union, organisasi induk bagi para
Likuidator, 25000 likuidator asal Rusia meninggal dan 70.000 mengalami cacat, hal
yang sama juga terjadi pada Likuidator asal Ukraina, dan 10.000 likuidator meninggal
di Belarus dan 25.000 mengalami cacat, sehingga total ada 60,000 kematian (10% dari
600.000 likuidator) dan 165.000 mengalami cacat.
 Kasus penyakit kanker meningkat pesat di Belarusia, Ukraina dan Rusia. Antara 1990
dan 2000, terdapat peningkatan 40% dari semua kasus kanker di Belarusia dan  
peningkatan 52% di wilayah Gomel. Di Ukraina, terdapat peningkatan 12% dan di
wilayah Zhytomir tingkat kematian naik hampir tiga kali lipat. Di wilayah Bryansk,
Rusia, kasus kanker meningkat 2,7 kali.
 Kecelakaan Chernobyl mengganggu sistem masyarakat di Belarusia, Ukraina dan
Rusia. Krisis secara umum terjadi akibat interaksi yang kompleks antara faktor-faktor
seperti buruknya keadaan kesehatan akibat meningkatnya ongkos kesehatan, relokasi
penduduk, hilangnya wilayah pertanian dan kontaminasi makanan, krisis ekonomi,
biaya remidiasi yang dibebankan kepada negara, masalah-masalah politik, angkatan
kerja yang lemah dan seterusnya.
 Banyak terjadi kasus-kasus mutasi gen pada manusia, hewan, dan tumbuhan yang
terkena paparan radiasi radioaktif akibat ledakan Chernobyl. Seperti contoh gambar
dibawah ini :

Gambar 3 : beberapa foto anak-anak yang terkena radiasi radioaktif Chernobyl


Gambar 4: beberapa hewan yang terkena mutasi akibat terkena debu dan racun radioaktif
dari ledakan Chernobyl

 Pasca ledakan reactor Chernobyl, kota Chernobyl menjadi tidak berpenghuni disebabkan
tingkat radiasi di kota tersebut sangat tinggi sekitar 5,6 roentgen per second (R/s).
 Meledaknya reactor nuklir Chernobyl menyebabkan hampir seluruh daratan Eropa
terkena radiasi radioaktif dari ledakan tersebut hingga saat ini.

Gambar 5: peta Negara-negara eropa dan besar persen kandungan cesium di masing-masing
Negara tersebut (diambil pada 8 May 1998).

 Dampak dari ledakan Chernobyl juga mempengaruhi kandungan radioaktif


pada sungai dekat kota Prypiat selama beberapa tahun, yang ditunjukkan
dalam grafik berikut ini
Gambar 6: Tingkatan 90Sr dan 137Cs di sungai Prypiat, dekat kota Chornobyl.

Kesimpulannya adalah radiasi radioaktif akibat ledakan reactor Chernobyl tidak


hanya berdampak di daerah Chernobyl saja tetapi hampir di seluruh daratan eropa,
baik itu pada manusia, flora, maupun fauna di eropa.

2.4 Penanganan Tragedi Chernobyl


36 jam setelah insiden ini, otoritas Soviet memberlakukan zona eksklusi 10-kilometer
yang menyebabkan evakuasi cepat 49.000 orang beserta hewan mereka, terutama dari
pusat populasi terbesar dekat reaktor, kota Pripyat.Meskipun tidak dikomunikasikan saat
itu, evakuasi langsung setelah insiden tidak disarankan karena jalanan keluar kota
dipenuhi dengan debu yang berisi partikel nuklir didalamnya, kotanya sendiri cukup aman
karena diuntungkan oleh arah angin, sehingga penduduk disarankan untuk berdiam di
rumah sebelum dievakuasi sebelum arah angin berubah.
Karena debu terus menerus dihasilkan, zona evakuasi diperbesar dari 10 menjadi 30
km sekitar seminggu setelah insiden, mengakibatkan 68.000 penduduk lagi harus
dievakuasi, termasuk dari kota Chernobyl sendiri.
Sebuah zona larangan kemudian ditetapkan, yaitu lokasi pada radius sekitar 30-an km
dari bangunan pembangkit yang tersisa. Zona larangan Chernobyl dengan luas sekitar
2800 km persegi, mungkin dapat dikatakan sebagai salah satu zona paling terkontaminasi
radioaktif di dunia. Sekitar 400-an hektar hutan pinus musnah seketika setelah bencana
Chernobyl dan berbagai keanekaragaman hayati beserta sumber-sumber air yang ada di
lokasi menjadi sangat terkontaminasi.
Ledakan tersebut melepaskan partikel radioaktif dalam jumlah besar ke atmosfer dan
menyebar ke sepanjang perbatasan Ukraina, Rusia, Belarusia dan beberapa negara Eropa
Timur. Sekitar 100 orang meninggal secara langsung akibat ledakan tersebut.
Setelah 35 tahun, ternyata zona larangan Chernobyl mengalami transformasi yang
mengagumkan. Suksesi secara alami terjadi di lokasi tersebut. Meskipun pada awal-awal
bencana, kerusakan ekosistem yang terjadi sangat parah, namun alam berhasil pulih.
Salah satu yang menonjol adalah meningkatnya keanekaragaman hayati di lokasi tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa satwa langka seperti lynx dan bison Eropa populasinya
ikut pulih. Ketiadaan manusia karena manusia dievakuasi dari lokasi tersebut dan dilarang
tinggal di zona larangan tampaknya memberikan dampak yang signifikan bagi pulihnya
populasi tumbuhan dan satwa tersebut.

BAB III
PENUTUP

2.3 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah di atas yakni:
 Kecelakaan Chernobyl berubah jadi bencana karena reaktor tidak dimatikan. Ledakan
merobek reaktor dan menyebarkan pencemaran radioaktif ke Ukraina, Rusia, dan
hampir seluruh wilayah Eropa.
 Dari rentetan kronologis kecelakaan reactor Chernobyl maka dapat disimpulkan
penyebab Chernobyl menjadi kecelakaan yang berdampak sangat besar yakni:
 Desain reaktor yang tidak stabil pada daya rendah
 Adanya pelanggaran prosedur.
 Tidak adanya budaya keselamatan yang diterapkan.
 Radiasi radioaktif akibat ledakan reactor Chernobyl tidak hanya berdampak di daerah
Chernobyl saja tetapi hampir di seluruh daratan eropa, baik itu pada manusia, flora,
maupun fauna di Eropa.
 Dampak-dampak yang terjadi tidak hanya pada makhluk hidup (berupa kanker, mutasi
gen, atau gangguan psikologi) tetapi juga di segala aspek lingkungan di daerah
tersebut (darat, udara, maupun laut)
 Hal-hal yang telah dilakukan untuk mengatasi dampak radiasi bahan radioaktif di
daratan eropa, khusunya daerah sekitar Chernobyl yakni: membangun sarkofagus,
membentuk forum Chernobyl yang mengurusi dampak kecelakaan ini terhadap
kesehatan, lingkungan hidup dan sosial ekonomi kawasan beserta penduduknya,
melakukan teknik fitoremediasi dan bioremediasi, dan melakukan berbagai riset
penelitian.

3.2 Saran
Pengalaman operasional dari tahun ke tahun, juga pelajaran dari beberapa insiden
dan kecelakaan kritikalitas (criticality accidents) di beberapa fasilitas pemrosesan bahan
nuklir, maupun kecelakaan (Chernobyl) memberikan pelajaran yang sangat berarti dalam
peningkatan standar keselamatan di masa depan. Disamping perbaikan dari sisi teknologi,
standar, persyaratan, dan pedoman pengoperasian PLTN juga senantiasa ditinjau ulang.
Kecelakaan Chernobyl memberikan pengalaman berharga untuk pengembangan sumber
daya manusia tentang nuklir yang kompeten dan berdisiplin tinggi, peningkatan standar,
dan budaya keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Reditya, T. H. (2021, Oktober 19). Bencana Nuklir Chernobyl: Sejarah, Dampak, dan
Korbannya. p. 1.
by Bidang Rehabilitasi dan Konservasi Alam. (n.d.). Mengenang 35 Tahun Tragedi Nuklir
Chernobyl: Sebuah Kecelakaan Suksesi Lingkungan. Tragedi Nuklir Chernobyl, p. 1.
Darma, Satya ;. (2019, juni 15). 5 Kengerian Dampak Radiasi Nuklir di Serial Chernobyl.
Hadi, A. (22, maret 24). Sejarah Tragedi Chernobyl Ukraina: Sebab, Kronologi, dan
Dampaknya. Sejarah Tragedi Chernobyl Ukraina, p. 1.
Wikipedia. (n.d.). Bencana Chernobyl. Penanggulangan, p. 1.

Anda mungkin juga menyukai