Anda di halaman 1dari 42

Pemantauan

Tumbuh Kembang

Aula Pkm Dukupuntang, 20 Oktober 2022


Tujuan
● Tujuan Umum
Meningkatkan Kapasitas kader dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang balita

● Tujuan Khusus
1. Peserta mampu melakukan pemantauan tumbuh kembang balita
2. Peserta mampu melakukan pengukuran dengan benar sehingga menghasilkan data
Akurat
3. Peserta mampu memahami manfaat pemantauan tumbuh kembang balita dalam upaya
percepatan penurunan stunting
Apersepsi
Pengertian Pemantauan Pertumbuhan Balita

Definisi pemantauan
pertumbuhan balita

• Pemantauan pertumbuhan adalah proses mengamati


pertumbuhan anak melalui pengukuran antropometri berkala
yang dibandingkan dengan standar untuk mengukur
kecukupan pertumbuhan dan mengidentifikasi gangguan
pertumbuhan secara dini (WHO)
Tujuan Pemantauan Pertumbuhan

Untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan sedini mungkin,


sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan untuk
mengembalikan pertumbuhan ke normal, agar balita terhindar
dari masalah gizi
Sebagai tindakan pencegahan dan promotif.

Sebagai sarana pemantauan pelaksanaan program gizi lainnya.


Menimbang Balita
Jenis dan Syarat Umum Timbangan
Jenis-jenis timbangan yang dianjurkan:

1. Timbang Dacin 1. Timbanga


n injak
1.Triple
an bayi beam
(baby digital
(konvensi balance
scale) onal atau
tared)
Jenis dan Syarat Umum Timbangan
Syarat umum timbangan yang dapat digunakan:

1 Kuat dan tahan lama. 5 Memiliki Standar Nasional


Indonesia (SNI).

Mempunyai ketelitian 10 g untuk bayi dan 100 g Dikalibrasi sebelum


2 6
untuk balita. dipakai.
Jika timbangan menggunakan baterai, jenis dan
3 ukuran baterai sebaiknya tersedia di daerah 7 Ditera secara berkala.
setempat.

Bukan merupakan timbangan pegas


4 Mudah dimobilisasikan untuk kunjungan rumah. 8 (bathroom scale) kecuali untuk bayi di
bawah usia 6 bulan.
Menimbang Balita Menggunakan Dacin
Persiapan alat

Memastikan dacin telah dipasang dengan sempurna


1 pada tempat yang kokoh seperti pelana bangunan atau
penyangga kaki tiga yang kuat.

Memeriksa kekokohan pemasangan dacin dengan cara


2 menarik batang dacin ke bawah.

Tinggi batang dacin harus sejajar dengan mata


3 penimbang yang membaca berat badan balita.

Meletakkan bandul geser pada angka nol dan


4 memeriksa ujung kedua paku timbang harus dalam
posisi lurus.
Menimbang Balita Menggunakan Dacin
Persiapan alat
PERIKSA KELAYAKAN DACIN
• Periksa kelayakan dacin dengan cara meletakkan
bandul geser pada angka nol.
• Jika ujung kedua paku timbang tidak dalam posisi
lurus atau bandul geser longgar, maka timbangan
tidak layak digunakan.

Meletakkan sarung timbang/kotak timbang kosong/celana timbang


5 yang bersih pada dacin.
Menyetimbangkan dacin dengan memasang kantung plastik
berisikan pasir, beras, kerikil, dan bahan lainnya yang sejenis
6 diujung batang dacin, sampai kedua jarum dalam posisi
lurus/bertemu dalam satu garis.
Menimbang Balita Menggunakan Dacin
Pelaksanaan Penimbangan

1
• Balita memakai pakaian seminimal mungkin dan
tidak memegang sesuatu.
• Jaket, baju, celana yang tebal, sepatu, popok, topi,
dan aksesoris harus dilepas.

2 Mengobservasi apakah balita menderita edema atau


tidak.

3
Balita diletakkan ke dalam sarung timbang/celana
timbang/kotak timbang yang bersih.
Menimbang Balita Menggunakan Dacin
Pelaksanaan Penimbangan

4
Bandul digeser sampai jarum tegak lurus lalu baca
berat badan balita dengan cara melihat angka di ujung
bandul geser.

5
Hasil penimbangan dicatat dalam kg dengan satu
angka di belakang koma.

6 Bandul dikembalikan ke posisi awal/angka nol dan


balita dapat dikeluarkan dari sarung/celana/kotak
timbang.
Pengukuran panjang dan
tinggi badan
Pengukuran Panjang dan Tinggi Badan
• Pengukuran panjang dan tinggi badan balita dibedakan berdasarkan umur dan
kemampuan balita untuk berdiri.

Untuk balita berusia kurang dari 2 tahun


• Pengukuran panjang badan dilakukan dalam posisi
telentang/tidur.
• Jika diukur dalam posisi berdiri, hasil pengukuran ditambah
dengan 0,7 cm untuk mendapatkan panjang badan.

Untuk balita berusia 2 tahun atau lebih


• Pengukuran tinggi badan dilakukan dalam posisi berdiri.
• Jika diukur dalam posisi telentang/tidur, hasil pengukuran
dikurangi dengan 0,7 cm untuk mendapatkan tinggi badan.
Mengukur Panjang Badan Balita Menggunakan Infantometer
Persiapan alat (Length Board)
Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat
1 penunjuk ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak
terkelupas atau tertutup.
Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata, keras, dan cukup
2 cahaya.
Alat ukur panjang badan dipasang sesuai petunjuk. Harus
3 dipastikan bahwa alat geser dapat digerakkan dengan baik.

Pada bagian kepala papan ukur dapat diberikan alas kain


4 yang tipis dan tidak mengganggu pergerakan alat geser.
Panel bagian kepala diposisikan pada sebelah kiri pengukur.
5 Posisi pembantu pengukur berada di belakang panel bagian
kepala.
Mengukur Panjang Badan Balita Menggunakan Infantometer
(Length Board)
Pelaksanaan Pengukuran
1. Sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan
rambut, tutup kepala, dan aksesoris
lainnya pada balita harus dilepaskan.
2. Menyiapkan alas tipis (bukan bantal)
untuk bagian kepala balita.
3. Balita dibaringkan telentang pada
papan dengan puncak kepala
menempel pada panel bagian kepala
(yang tetap).
4. Pengukur pertama memegang dan
menekan lutut atau tulang kering balita
agar kaki lurus dengan permukaan alat
ukur.
Mengukur Panjang Badan Balita Menggunakan Infantometer
Pelaksanaan Pengukuran (Length Board)
5. Pengukur kedua meletakkan tangan
pada telinga anak (lengan pembantu
pengukur harus lurus dan tidak tegang).
6. Pengukur kedua memastikan kepala
balita datar di papan dan garis imajiner
(dari titik cuping telinga ke ujung mata)
tegak lurus dengan lantai tempat balita
dibaringkan.
Mengukur Panjang Badan Balita Menggunakan Infantometer
Pelaksanaan Pengukuran (Length Board)
7. Pengukur pertama menggerakkan alat
geser ke arah telapak kaki balita hingga
posisi telapak kaki tegak lurus
menempel pada alat geser.
8. Pengukur pertama membaca hasil
pengukuran dimulai dari angka kecil ke
besar.
9. Pembacaan hasil pengukuran harus
dilakukan dengan cepat dan seksama
karena balita akan banyak bergerak.
10. Hasil pembacaan disampaikan kepada
pengukur kedua untuk segera dicatat.
Mengukur Tinggi Badan Balita Menggunakan Microtoise
Persiapan alat

Pengukur pertama meletakkan microtoise di lantai yang datar


1 dan menempel pada dinding yang rata.

Pengukur kedua menarik pita meteran tegak lurus ke atas


2 sampai angka pada jendela baca menunjukkan nol (dinyatakan
oleh pengukur pertama).
Untuk memastikan microtoise terpasang dengan tegak lurus,
3 dapat digunakan bandul yang ditempatkan di dekat microtoise.
Bagian atas pita meteran direkatkan di dinding dengan
4 memakai paku atau dengan lakban/selotip yang menempel
dengan kuat dan tidak mungkin akan bergeser.

5 Kepala microtoise dapat digeser ke atas.


Mengukur Tinggi Badan Balita Menggunakan Microtoise
Pelaksanaan Pengukuran

1. Sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut,


tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita
harus dilepaskan.
2. Pengukur pertama memposisikan balita berdiri
tegak lurus di bawah microtoise membelakangi
dinding.
• Tangan kiri pengukur pertama memegang
dagu dan melihat skala ukur.
• Pastikan pandangan balita lurus ke depan.
• Kepala harus dalam posisi tegak lurus
dengan dinding.
Mengukur Tinggi Badan Balita Menggunakan Microtoise
Pelaksanaan Pengukuran
3. Pengukur kedua memposisikan tangan kirinya
pada lutut balita, menekan kaki balita ke papan
dengan lembut agar anak berdiri tegak.
• Tangan kanan pada tulang kering, tungkai
anak menempel ke papan dan tempat
berpijak
4. Pengukur pertama memastikan bahu balita
datar, tangan balita di samping, dan lurus.
5. Pengukur pertama memastikan 5 bagian tubuh
anak menempel di dinding yaitu bagian
belakang kepala, punggung, bokong, betis, dan
tumit.
• Pada anak dengan obesitas, minimal 2
bagian tubuh menempel di dinding yaitu
punggung dan bokong.
Mengukur Tinggi Badan Balita Menggunakan Microtoise
Pelaksanaan Pengukuran

6. Pengukur pertama menarik alat geser atau


kepala microtoise sampai menyentuh puncak
kepala balita dalam posisi tegak lurus ke
dinding.
7. Pengukur membaca angka pada jendela
baca tepat pada garis merah dengan arah
baca dari kecil ke besar.
8. Pengukur mencatat hasil pengukuran.
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin balita
• Warna KMS untuk anak laki-laki: biru
• Warna KMS untuk anak perempuan: merah
muda
2. Memastikan identitas balita sesuai dengan
identitas pada halaman depan Buku KIA
• Pastikan KMS diisi sesuai dengan identitas
balita yang ditimbang pada halaman identitas
pada buku KIA, dengan menyesuaikan nama
ibunya.
3. Menghitung umur anak
• Umur anak dihitung dengan menggunakan umur
bulan penuh.
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
4. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan
anak
• Tulis tanggal, bulan dan tahun lahir anak
pada kolom bulan penimbangan di bawah
umur 0 bulan.
• Apabila anak tidak diketahui tanggal
kelahirannya, tanyakan perkiraan umur anak
tersebut.
• Tulis kolom bulan berikutnya dengan tanggal
penimbangan (tanggal hari penimbangan,
bulan, tahun) secara berurutan.
• Tulis semua kolom berikutnya secara
berurutan.
• Tulis bulan dan tahun saat penimbangan
pada kolom sesuai umurnya. (Tanggal diisi
pada saat hari penimbangan posyandu)
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
Sebagai contoh:
Data penimbangan berat badan Aida adalah sebagai berikut:
● Bulan Oktober 2019, berat badan Aida 6,2 kg.
● Bulan November 2019, berat badan Aida 6,3 kg.
● Bulan Desember 2019, berat badan Aida 7,4 kg
● Bulan Januari 2020, Aida tidak datang ke Posyandu.
● Bulan Februari 2020, berat badan Aida 9,2 kg.
● Bulan Maret 2020, berat badan Aida 10,2 kg.
● Bulan April 2020, berat badan Aida 10,2 kg.
● Bulan Mei 2020, berat badan Aida 9,7 kg.

Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis


pertumbuhan tidak dapat dihubungkan.
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
7. Menentukan status pertumbuhan anak Kesimpulan dari penentuan
status pertumbuhan:
• Status pertumbuhan anak dapat diketahui
dengan 2 cara, yaitu:
 menilai garis pertumbuhannya →
diutamakan berdasarkan kurva
pertumbuhan anak
 menghitung kenaikan berat badan anak
dibandingkan dengan Kenaikan Berat
Badan Minimum (KBM) → digunakan
bila ada keraguan menginterpretasikan
arah kurva pertumbuhan
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
Contoh di samping menggambarkan status pertumbuhan
berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS:
a. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat badan <KBM
(<300 g)
b. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan di atasnya; kenaikan berat badan >KBM
(>300 g)
c. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan di atasnya; kenaikan berat badan >KBM
(>200 g)
d. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan
berat badan <KBM (<200 g)
e. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun; kenaikan
berat badan <KBM (<200 g)
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
8. Mengisi kolom pemberian ASI Eksklusif
• Pada bayi usia 0-6 bulan, kader posyandu
harus menanyakan kepada ibu/pengasuh
mengenai praktik pemberian ASI Eksklusif.

• Beri tanda () bila pada bulan tersebut bayi


masih diberi ASI saja, tanpa makanan dan
minuman lain.
• Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan
tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan
tanda (-).
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
Aplikasi SIGIZI Terpadu dan KMS Elektronik
• Dalam e-PPGBM pada aplikasi SIGIZI Terpadu
terdapat tampilan KMS elektronik yang secara
otomatis mem-plotting hasil entri penimbangan di
Posyandu.
• KMS elektronik pada e-PPGBM mengacu pada
database aplikasi WHO Anthro yang
menggunakan perhitungan umur hari.
• Status pertumbuhan ditentukan dengan
membandingkan nilai pengukuran bulan
sebelumnya.
Hal-hal yang Dilaporkan

Jumlah S, K, D, N, T, O, dan B yang disajikan secara agregrat menurut


posyandu atau wilayah

Penghitungan efektivitas pemantauan pertumbuhan balita


•% D/S = partisipasi masyarakat terhadap pemantauan pertumbuhan balita.
•% K/S = cakupan pemantauan pertumbuhan balita.
•% N/D = keberhasilan pemantauan pertumbuhan balita
•Jumlah balita T
•Jumlah balita O
•Jumlah balita B

Hal-hal lain
•Jumlah balita dengan risiko gangguan pertumbuhan yang ditindak lanjuti ke fasyankes
•Ketepatan antara penetapan risiko gangguan pertumbuhan di posyandu dengan hasil
konfirmasi status pertumbuhan oleh tenaga kesehatan di fasyankes.
•Jumlah balita dengan gangguan pertumbuhan yang kembali ke posyandu dengan status
pertumbuhan baik.
DESA : POSYANDU TANGGAL :

v 1: Terlentang 2: Berdiri

Umur Th
No NIK nama_anak tgl_lahir JK nama_ortu TINGGI CARA UKUR BERAT LILA LK
Bln

1. 3209210803212533  AFIF 2021-03-08  1 7 L WASTIAH          

2. 3209216509195896  AFIFAH 2019-09-25  3 0 P SAINA          

3. 3209212005203019  ALBIANSYAH 2020-05-20  2 4 L NURAZIZAH          

4. 3209215204211021  ALENA 2021-04-12  1 5 P EEN          

5. 3209216209204194  ALIFA 2020-09-22  2 0 P MELIKA          

6. 3209165409210002  ALYA CITRA 2021-09-14  1 0 P RATINI          

7. 3209211303206380  AMAR FATIH 2020-03-13  2 6 L JUJU          

8. 3209165703190001  AMELIA.. 2019-03-17  3 6 P UMMI          

9. 3209216603216481  ANDIN 2021-03-26  1 6 P SRI MARYATI          


Import Identitas
Balita

Klik untuk
Download
Format
Identitas
Format
Identitas Format
Judul kolom tidak “TEXT”
boleh diubah

Format
Penulisan
yyyy-mm-dd
NIK diisi 16 digit dgn susunan :
NIK Ortu bisa
NO KK bisa 6 digit kode wilayah ; 320207
menggunakan 6 digit
menggunakan 6 6 digit tanggal lahir ; 090620
Kode Wilayah (Prov,
4 digit no acak (Jika bayi blm
digit Kode Wilayah Kab, Kec)
memiliki NIK) : 1234/ 5478/
(Prov, Kab, Kec) Misal : 320207
9956, dll
Misal : 320207
Upload Identitas
Balita
Pilih
Posyandu

Masukan File excel yang


sudah
diisi
Import Pengukuran
Balita

Pilih
Posyandu

Klik untuk
Eksport
Data Balita
Upload Pengukuran
Balita

Masukan File excel yang sudah


diisi
Cara Pengisian Format
Pengukuran
Format
Judul kolom “TEXT”

tidak
boleh diubah

Format Desimal
Penulisan gunakan
yyyy-mm-dd TITIK

Cara Ukur
;
1. Terlent
ang
2. Berdiri
Diisi Tanggal Tindakan/Kunjungan
Rumah

Diisi Faktor
Determinan
1. JKN/BPJS
2. Air Bersih
3. Jamban Sehat
4. Merokok
(Keluarga)
5. Kecacingan
6. Riwayat
Kehamilan Ibu
7. Penyakit
Penyerta
Pemanfatanan Data Tumbang
Kesimpulan

● Pencatatan pemantauan pertumbuhan balita adalah suatu bentuk dokumentasi data dan
pengamatan yang terjadi sebagai bagian dari kegiatan pemantauan pertumbuhan balita.
● Pelaporan pemantauan pertumbuhan balita adalah tindakan menghasilkan laporan
dengan tujuan untuk mengomunikasikan kegiatan pemantauan pertumbuhan kepada
pihak lain dalam jangka waktu tertentu secara teratur.
● Pencatatan dan pelaporan dapat dilakukan secara manual maupun elektronik.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai