Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN


Pengukuran dan Penilaian Antropometri pada Bayi Ny. A dengan BBLR

NAMA : RENNY INDAH SARI


NPM : H522018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
TAHUN 2022-2023
LAPORAN PENDAHULUAN
KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN
Pengukuran dan Penilaian Antropometri pada Bayi

NAMA : RENNY INDAH SARI


NPM : H522018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
TAHUN 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antropometri berasal dari kata “Anthropos” yang berarti manusia dan
“Metricos” yang berarti ukuran. Secara definitive antropometri dinyatakan sebagai suatu
yang menyangkut geometri fisik, massa, dan kekuatan tubuh. Sedangkan pengertian
Antropometri adalah satu kumpulan dan numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data
tersebut untuk penanganan masalah desain. (Arif, M. dkk, 2021)

1.2 Tujuan
Pemeriksaan antropometri adalah salah satu pemeriksaan fisik pertama pada
bayi baru lahir dimana pemeriksaan fisik ini bertujuan untuk memastikan apakah bayi
lahir dalam keadaan sehat dengan berat badan normal atau BBLR.
1.3 Manfaat
Sebagai panduan pelaksanaan tindakan praktik kebidanan dalam prosedur
pengukuran dan penilaian Antropometri pada anak.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh
dan metros artinya ukuran. Antropometri berarti ukuran dari tubuh. Metode
antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan status
gizi manusia. Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan antropometri
secara Antropometri adalah konsep pertumbuhan. Pengukuran antropometri adalah
pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang bayi
meliputi BB, TB, LK, LLA, dan LD dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti
timbangan dan pita pengukur (meteran).

2.2 Manfaat Antropometri


Manfaat antropometri bagi anak yaitu :
a. Sebagai acuan dalam penilaian status gizi pertumbuhan anak
b. Sebagai dasar untuk mendukung kebijakan kesehatan dan dukungan publik terkait
dengan pencegahan gangguan pertumbuhan
c. Dapat membantu memantau perkembangan fisik anak
d. Membantu menentukan beberapa hal terkait tumbuh kembang anak, misalnya:
berat badan apakah normal, berlebih, atau kurang; tinggi apakah stunted atau
tidak; lalu terkait gizi apakah anak bergizi baik, buruk atau justru mengalami
obesitas.
e. Dapat menilai tumbuh kembang anak.

2.3 Jenis- Jenis Antropometri


Jenis-jenis pada antropometri dibagi menjadi yaitu :
a. Umur
faktor umur ini sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan dalam
penentuan umur dapat meningkatkan status gizi yang salah.
b. Berat badan
Merupakan antropometri terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru
lahir (neonatus), berat badan ini digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau
BBLR, Saat menimbang berat badan diusahakan pakaian seminimal mungkin,
untuk sepatu, baju, tutup kepala yang cukup tebal harus dilepas , timbangan
dipastikan pada posisi 0,00, untuk bayi < 2 tahun dibaringkan dalam timbangan,
sedangkan untuk anak > 2 tahun disuruh naik di atas timbangan sampai angka
pada timbangan tidak berubah lagi kemudian dicatat hasilnya. Normal berat badan
pada bayi = 2500-4000 gram.
c. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan skletal, pada keadaan normal TB tumbuh seiring dengan
pertambahan umur. Cara mengukur Tinggi Badan di ukur dari ubun-ubun besar ke
simpisis lalu ke tumit dan catat hasilnya. Untuk bayi normal nilai Tinggi Badan =
48-52 Cm
d. LILA (Lingkar Lengan Atas)
Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, murah
dan cepat dan tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh.
Caranya pastikan bayi pada posisi nyaman/dipangku, lengan dalam posisi tidak
tertutup kain/pakaian, tetapkan bagian yang akan diukur, yaitu : pertengahan
lengan atas sebelah kiri, dengan cara diukur panjang lengan atas dari bahu ke siku
kemudian dibagi dua, lalu meteran dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut
sampai terukur keliling lingkaran lengan. meteran tidak ditarik terlalu kuat, tapi
juga tidak terlalu longgar. lalu lihat angka pada meteran dan catat dengan teliti.
Ukuran Normal Lingkar Lengan Atas bayi 10-12cm.
e. Lingkar Kepala
Lingkar kepala biasanya digunakan untuk mengetahui keadaan patologi dari
besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala contoh hidro sefalus dan
mikrosefalus. Dalam pengukuran lingkar kepala pastikan bayi pada posisi nyaman
(berbaring/dipangku), lalu meteran/pita pengukur dilingkarkan antara tonjolan
supra orbita sampai dengan tonjolan oksipital mayor di belakang kepala bayi,
kemudian lihat angka pada meteran dengan teliti dan catat hasilnya. Normal LK
bayi 33-35 cm.
f. Lingkar dada
Lingkar dada biasa digunakan untuk anak usia 2-3 tahun karena pertumbuhan
lingkar dada pesat sampai anak umur berumur 3 tahun. Cara mengukur lingkar
dada: Pita ukur dilingkarkan pada dada dengan memasukkan ujung pita di sela
ketiak melalui ujung terendah scapula lalu lilitkan melingkar ke arah depan dan
melewati kedua puting susu dan catat hasil, Normal Lingkar dada bayi yaitu antara
30-33 Cm.
g. Lingkar perut
Lingkar perut ini biasa digunakan untuk menentukan status gizi pada anak, untuk
mengetahui apakah ada pembesaran bagian abdomen. Cara mengukur Lingkar
Abdomen yaitu pita ukur dilingkarkan di abdomen tepat di bawah pusat lalu catat
hasilnya, Normal lingkar abdomen atau lingkar perut = 31-35 Cm.

LANGKAH / PROSEDUR PEMERIKSAAN


PENGKAJIAN
1. Kaji keadaan umum bayi
2. Identifikasi faktor-faktor yangmempengaruhi keadaan psikologis bayi
sebelum pengukuran
3. Diagnosa Keperawatan
FASE PERENCANAAN
1. Baca catatan medis dan keperawatan.
2. Siapkan Alat-alat :
• Timbangan
• Papan pengukur PB (infantometer)
• Meteran
• Buku Catatan
• Alat Tulis
3. Cuci tangan
FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2. Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan(nama,tanggal lahir
dan mencocokan dengan identitas pasien)
3. Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya sebelum memulai
tindakan
4. Menanyakan kesiapan keluarga sebelum kegiatan dilakukan
5. Mendekatkan alat-alat, bila bayi siap dilakukan tindakan
6. Membaca Doa dan Siapkan bayi
7. Berikan privacy pada bayi (pasang tirai/scarm
A. PENGUKURAN BERAT BADAN
1. Letakkan timbangan di tempat yang datar
2. Pastikan timbangan pada posisi 0,00 untuk bayi < 2 tahun dibaringkan
dalam timbangan, sedangkan untuk anak > 2 tahun disuruh naik di atas
timbangan sampai angka pada timbangan tidak berubah lagi
3. Jelaskan prosedur penimbangan kepada pasien dan keluarga
4. Pakaian seminimal mungkin : sepatu, baju, tutup kepala yang cukup
tebal harus dilepas
5. Baca dan catat berat badan pada status
B. PENGUKURAN PANJANG BADAN BAYI INFANTOMETER
1. Tutup kepala dan sepatu kepala bayi dilepas
2. Letakkan alat pengukur/infantometer pada meja yang rata dan stabil/lantai
yang beralas apapan yang rata
3. Bayi ditidurkan lurus di dalam alat pengukur, kepala diletakkan hati-hati
sampai menyinggung bagian atas alas pengukur
4. Pandangan mata lurus kelangit-langit, gunakan keduatangan untuk
menahan kedua sisi kepala bayi dekat telinganya
5. Luruskan posisi kaki bayi dengan menekan kedua lutut, yakinkan posisi
bayi benar-benar rata dan lurus pada alat pengukur
6. Jika posisi sudah benar, baca dan sebutkan panjang badan bayi
7. Segera catat pada formulir / buku catatan
8. Periksa kembali hasil pengukuran yang sudah dicatat untuk menghindari
kesalahan
C. PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA)
1. Pastikan pita Lila tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
2. Pastikan bayi pada posisi nyaman /dipangku
3. Lengan dalam posisi tidak tertutup kain/ pakaian
4. Tetapkan bagian yang akan diukur, yaitu: pertengahan lengan atas
sebelah kiri,dengan cara diukur panjang lengan atas dari bahuke siku
kemudian dibagi 2.
5. Meteran dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai terukur
keliling lingkaran lengan. Meteran tidak ditarik terlalu kuat,tapi juga
tidak terlalu longgar.
6. Lihat angka pada meteran dan catat dengan teliti.
D. PENGUKURAN LINGKAR KEPALA BAYI
1. Pastikan bayi pada posisi nyaman (berbaring/dipangku)
2. Meteran/pita pengukur dilingkarkan antara tonjolan supra orbita sampai
dengan tonjolan oksipital mayor dibelakang kepala bayi
3. Lihat angka pada meteran dan catat dengan teliti
4. Catat hasilnya
E. PENGUKURAN LINGKAR DADA
1. Pita ukur dilingkarkan pada dada dengan memasukkan ujung pita di sela
ketiak melalui ujung terendah scapula
2. Lilitkan melingkar ke arah depan dan melewati kedua putting susu
3. Catat hasil pada buku catatan
F. PENGUKURAN LINGKAR ABDOMEN
1. Pita ukur dilingkarkan di abdomen tepat di bawah pusat
2. Catat hasilnya
FASE TERMINASI
1. Baca Doa sesudah kegiatan
2. Rapikan bayi dan beri posisi yang nyaman
3. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukansesuai dengan tujuan yang
diharapkan (subyektif dan obyektif)
4. Beri reinforcement positif pada bayi dan ibu
5. Kontrak pertemuan selanjutnya
6. Mengakhiri pertemuan dengan baik, bersama-bersama dengan ibu dan
keluarga mendoakan agar bayi senantiasa diberikan kesehatan dan
menjadi anak yangsoleh/solehah
7. Kumpulkan dan bersihkan alat -alat
8. Mencuci Mencuci tangan tangan
EVALUASI
1. Status kesehatan bayi.
2. Respon bayi setelah dilakukan tindakan
3. Evaluasi diri
BAB III
KASUS DAN PENATALAKSANAAN

Kasus :
By. Ny. A, umur 0 hari, Lahir spontan Langsung menangis dengan Jenis
Kelamin Laki-laki, reflek hisap Positif dan kuat, KU bayi sehat dengan BBLR

Penatalakasanaan :
1. Bidan melakukan pemeriksaan Antropometri dengan hasil sebagai berikut:
Berat Badan 2450 Gram, Panjang Badan 50 Cm, Lingkar kepala 31 Cm,
Lingkar dada 30 Cm, Lingkar lengan 10 Cm, Lingkar Perut 31 Cm
2. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada keluarga
3. Mengajarkan keluarga agar menjaga kehangatan bayi
4. Mengajarkan pada ibu dan keluarga metode kangguru

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

I. DATA SUBYEKTIF
A. Identitas / Biodata
Nama : By. Ny. A Nama ayah : Tn. B
Umur : 0 Hari Umur : 39 tahun
Suku/Kebangsaan : Sunda Suku/Kebangsaan : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat rumah : Kp. Kancah RT 02 RW 14 Desa Cihideung
B. Status Kesehatan
1. Bayi Lahir tanggal : 23 Oktober 2022 Pukul: 06.00 WIB
2. Usia Kehamilan : 38 Minggu
2. Cara Persalinan : Lahir spontan
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Kelainan Fisik : Tidak ada
II. DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmestis
2. Berat Badan : 2450 gram
Tinggi Badan : 50 cm
LILA : 10 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar Dada : 30 cm
Lingkar Perut : 31 cm
Nadi : 130x/menit
Pernafasan : 40x/menit
Suhu : 36,5 C
III. ANALISA
By. Ny. S, umur 0 hari, Lahir Spontan Langsung menangis dengan Jenis Kelamin
Laki-laki, reflek hisap Positif dan kuat, KU bayi sehat dengan BBLR

IV. PENATALAKSANAAN
1. Bidan melakukan pemeriksaan Antropometri dengan hasil sebagai berikut:
Berat Badan 2450 Gram, Panjang Badan 50 Cm, Lingkar kepala 31 Cm, Lingkar
dada 30 Cm, Lingkar lengan 10 Cm, Lingkar Perut 31 Cm
2. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada keluarga
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan tetap memberikan ASI ekslusif
4. Mengajarkan keluarga agar menjaga kehangatan bayi
5. Mengajarkan pada ibu dan keluarga metode kangguru
6. Memberitahukan ibu jadwal kunjungan ulang hari ke-5, Ibu bersedia datang kembali
pada tanggal 28 Oktober 2022 sesuai jadwal yang sudah ditentukan atau ketika ada
keluhan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
By. Ny. A, umur 0 hari, Lahir Spontan Langsung menangis dengan Jenis
Kelamin Laki-laki, reflek hisap Positif dan kuat, KU bayi sehat dengan BBLR.
Penatalakasanaan Bidan melakukan pemeriksaan Antropometri dengan hasil
sebagai berikut: Berat Badan 2450 Gram, Panjang Badan 50 Cm, Lingkar kepala 31
Cm, Lingkar dada 30 Cm, Lingkar lengan 10 Cm, Lingkar Perut 31 Cm, Menyampaikan
hasil pemeriksaan kepada keluarga, Mengajarkan keluarga agar menjaga kehangatan
bayi, Mengajarkan pada ibu dan keluarga metode kangguru, Memberitahukan ibu
jadwal kunjungan ulang hari ke-5, Ibu bersedia datang kembali pada tanggal 28 Oktober
2022 sesuai jadwal yang sudah ditentukan atau ketika ada keluhan.

4.2 Saran
Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk
mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang bayi meliputi BB, TB, LK, LLA, dan LD
dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran).
Pemeriksaan antropometri adalah salah satu pemeriksaan fisik pertama pada
bayi baru lahir dimana pemeriksaan fisik ini bertujuan untuk memastikan apakah bayi
lahir dalam keadaan sehat dengan berat badan normal atau BBLR,
Pengukuran/pemeriksaan Antropologi dapat digunakan sebagai panduan pelaksanaan
tindakan praktik kebidanan pada pemeriksaan bayi dan anak balita.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M., & Ramadani, D. M. 2021. Perancangan Alat Pemanggang Menggunakan
Pendekatan Antropometri. JURNAL UNITEK, 14(1), 38-46.
Rianti dea, https://www.sehatq.com/artikel/pemeriksaan-antropometri-fisik-bayi-baru-lahir
Ernawati rini dkk, https://laboratorium.umkt.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/MODUL-
ANTROPOMETRI-converted.pdf
Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi
dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta. JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran
Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan
Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Anda mungkin juga menyukai