PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Antropometri adalah ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh manusia.Dalam bidang
ilmu gizi digunakan untuk menilai status gizi. Ukuran yang sering digunakan adalah berat badan
dan tinggi badan. Selain itu juga ukuran tubuh lainnya seperti lingkar lengan atas, lapisan
lemak bawah kulit, tinggi lutut,lingkaran perut, lingkaran pinggul. Ukuran-ukuran
antropometri tersebut bisa berdiri sendiri untuk menentukan status gizi dibanding baku atau
berupa indeks dengan membandingkan ukuran lainnyaseperti BB/U, BB/TB. TB/U (Sandjaja,
dkk., 2010).
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari
sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, dkk.,
2001).
Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi
tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran
persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu
urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 percentile sampai 100 persentil. Data
dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan produk dengan tujuan mencari
keserasian produk dengan manusia
yang memakainya (Nugroho, 2002).
Di masyarakat, cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan
adalah antropometri gizi. Dewasa ini dalam program gizi masyarakat, pemantauan status gizi
anak balita menggunakan metode antropometri,sebagai cara untuk menilai status gizi. Di
samping itu pula dalam kegiatan penapisan status gizi masyarakat selalu menggunakan metode
tersebut (Supariasa, dkk., 2001).
4. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan
1.2 Tujuan
Adapun tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk mengetahui status gizi perseorangan
dengan pengukuran antropometri.
BAB II
PROSEDUR KERJA
bawah kuat-kuat
Posisikan bandul geser pada angka nol
Berikan tali pengaman pada batang dacin agar tidak menciderai pengukur saat melakukan
penimbangan
Pasang sarung timbang pada dacin. Pastikan bandul geser berada pada angka nol
Timbang balita dengan pakaian yang seminimal mungkin dan seimbangkan dacin dengan
menggeser bandul
Catat hasil penimbangan dengan cara melihat ujung bandul geser
Pindahkan bandul geser ke angka nol kembali, kemudian angkat balita dari sarung timbang
Responden mengenakan pakaian biasa (usahakan dengan pakaian yang minimal). Responden
tidak mengguakan alas kaki
Dipastikan timbangan berada pada penunjukan skala dengan angka 0
Responden diminta naik ke alat timbang dengan berat badan tersebar merata pada kedua kaki
dan posisi kaki tepat di tengah alat timbang.
Diperhatikan posisi kaki responden tepat di tengah alat timbang, usahakan agar responden
tetap tenang dan kepala tidak menunduk (memandang lurus kedepan)
Jarum akan bergeser dan menunjukkan berat badan responden pada angkat yang ada di skala
Dibaca dan dicatat berat badan pada tampilan dengan skala 0 terdekat
Sebelum mengukur panjang bayi, letakannlah alat pada permukjaan yang rata dengan
ketinggian yang nyaman untuk mengukur dan cukup kuat.
Beri alas yang tidak terlalu tebal
Lepaskan penutup kepala bayi, topi, hiasan rambut dan kaos kaki bayi
Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi, sebaiknya sisi yang paling dekat dengan
skala pengukur
Letakkan bayi pada kepala menempel pada bagian kepala atau head board
Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut atas liang telinga berada pada garis
yang tegak dengan bidang infantometer
Usahakan dapat mempertahankan kepala bayi pada posisi
Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan pengukur menahan agar lutut bayi lurus
Dengan tangan yang lain pengujkur mendorong atau menggerakkan bagian kaki atau foot
board sehingga menempel dengan tumit bayi
Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
Responden menggunakan pakaian yang longgar (tidak menekan) sehingga alat ukur dapat
diletakkan dengan sempurna.
Responden berdiri tegak dengan perut dalam keadaan rileks
Pengukur menghadap ke responden dan meletakkan alat ukur melingkar pinggang secara
horizontal tepat diatas pusar responden
Hasil pengukuran pada pita dibaca dengan teliti dan dicatat
Biceps Skinfold
Responden berdiri tegak dengan kedua lengan tergantung bebas pada kedua sisi tubuh
Pengukuran dilakukan pada bisep atau bagian lengan yang paling putih
Pada sekitar 1 cm diatas titik yang telah ditandai tersebut, tarik lipatan kulit dan jaringan
lemak dibawahnya secara vertical, dan pasang penjepit caliper dan biarkan 2 asmpai 3 detik
setelah penahan / pegas penjepit caliper dilepas
Biceps skinfold diukur dengan mendekati 0,1 mm
Baca dan catat hasil
BAB III
HASIL PRAKTEK
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengukuran Antropometri
Pertumbuhan dipengaruhi oleh determinan biologis yang meliputi jenis kelamin,
lingkungan di dalam rahim, jumlah kelahiran, berat lahir pada kehamilan tunggal atau
majemuk, ukuran orang tua, dan konstitusi genetis, serta faktor lingkungan (termasuk
iklim, musim dan keadaan sosial-ekonomi). Pengaruh lingkungan, terutama gizi, lebih
penting ketimbang latar belakang genetis atau faktor biologis lain, terutama pada
masapertumbuhan. Ukuran tubuh tertentu dapat memberikan keterangan mengenai jenis
malnutrisi.Pada masyarakat, cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan
adalahantropometri gizi. Dewasa ini dalam program gizi masyarakat, pemantauan status
gizianak balita menggunakan metode antropometri, sebagai cara untuk menilai status
gizi.Disamping itu pula dalam kegiatan penapisan status gizi masyarakat
selalumenggunakan metode tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
- Antropometri
- Klinis
- Biokimia
- biofisik