Anda di halaman 1dari 8

Nama: Lofiana. E. P.

Hutabarat

NIM : P07131219014

LAPORAN PRAKTEK PSG


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Istilah Antropometri !erasal dari “anthro” yang berarti manusia
dan “metri” yang berarti ukuran. Pada dasarnya manusia akan memiliki bentuk, ukuran
(tinggi, lebar) berat tubuh dan lain-lain yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Antropometri yaitu studi
yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang akan
digunakan sebagai pertimbangan - pertimbangan ergonomis dalam memerlukan
interaksi manusia dengan ukuran yang digunakan yaitu standar rata-rata2/ kurva
normal.
Antropometri merupakan salah satu alat ukur yang digunakan dalam penentuan
status gizi pada anak-anak maupun orang dewasa pada masyarakat. Salah satu ukuran
antropometri yang sering digunakan adalah pengukuran berat badan serta tinggi badan.
Selain itu juga sering digunakan pengukuran tebal lemak di bawah kulit serta lingkar
lengan atas. Pengukuran berat badan pada dewasa ini merupakan sesuatu yang menjadi
masalah bagi sebagian orang, terutama pada orang dewasa (Waspadji dkk, 2010).

2. Tujuan
o Agar mahasiswa dapat mengenal alat-alat apa saja yang digunakan untuk
melakukan pengukuran antropometri
o Agar setiap mahasiswa tau kegunaan dari masing-masing alat tersebut

B. PROSEDUR PRAKTEK

1) Menonton vidio yang sudah di kirimkan oleh dosen mengenai alat-alat apa saja yang ada
di ruangan PSG
2) Mencatat setiap alat yang telah disebutkan oleh dosen
3) Mengetik laporan praktek sesuai dengan format laporan yang sudah dikirimkan oleh
dosen
4) Jika ada beberapa hal tidak kita dapati dari vidio tersebut, kita dapat mencari informasi
mengenai peralatannya dari internet
5) Setelah mengerjakan laporannya, kita dapat mengumpulkan laporan praktek kita melalui
grup PSG yang ada di google classroom.

C. HASIL PRAKTEK

No Nama Gambar Alat Fungsi Merk Jenis Ketelitian & Cara Penggunaan
Alat Alat Bahan Kapasitas
1. Dacin Untuk Besi Kapasitasny 1. Gantung dacin pada dahan
menimban a 25 kg, pohon/palang rumah/
g BB bayi tingkat penyangga kaki tiga
dan balita ketelitian 2. Periksa apakah dacin telah
0,1 tergantung kuat dgn cara tarik
batang dacin ke bawah kuat2
3. Sebelum dipakai letakkan
bandul geser pd titik nol.
Batang dacin diikat dgn tali
pengaman
4. Pasang kotak timbangan
atau sarung pd dacin
5. Seimbangkan dacin yg telah
dipasangi sarung atau kotak
timbangan
6. Anak ditimbang dan
seimbangkan dacin
7. Tentukan BB anak dgn
membaca angka di ujung
bandul geser
8. Catat hasil penimbangan
9. Geser bandul ke angka nol,
letakkan batang dacin pada
tali pengaman setelah itu anak
dapat diturunkan.
2. Baby Untuk GEA Besi Kapasitasny 1.Sebelum timbangan
scale menimban dan a 20 kg, digunakan untuk pertama kali,
g BB bayi plastik tingkat lepaskan penyangga yang ada
yang baru ketelitian di dua sisi timbangan, pasang
lahir 0,1 Nampan dan Skrup dengan
kuat.
2. Letakkan di meja yang rata.
3. Sebelum melakukan
pengukuran putar knob
(berada dibelakang) untuk
menyesuaikan index pada
posisi “0”, dan kemudian
berikanlah tekanan 1-2 Kg
beberapa kali. Jika index tetap
pada posisi “0”, maka
timbangan dapat mulai
dipergunakan.

3. Timba Untuk Kapasitasny 1. Atur skala pada angka 0


ngan menimban a 7 kg, pada pengatur skala
Pegas g massa tingkat 2. Gantung beban pada
benda dan ketelitian pengait Neraca Pegas
juga BB 0,1 3. Amati angka yang tertera
anak usia pada pegas setelah berhenti
3-4 bulan bergerak

4. Timba Untuk Salter Besi Kapasitasny 1. Atur skala pada angka 0


ngan menimban dan a 25 kg, pada pengatur skala
Salter g massa plastik tingkat 2. Gantung beban pada
benda dan ketelitian pengait tombangan
juga BB 0,1 3. Amati angka yang tertera
anak pada pegas setelah berhenti
bergerak

5. Bathr Untuk Oxon Besi Kapasitasny 1.Tempatkan timbangan


oom menimban e a 130 kg, ditempat yang keras dan
scale g BB pada tingkat dipermukaan yang datar.
biasa anak dan ketelitian 1 2. Kalibarasikan alat timbang
orang sesuai standar dan skala di
dewasa angka nol
3. Balita yang akan diukur
menggunakan pakaian
se`minimal mungkini.
4. Apabila anak < 2thn maka
ibu yang diukur telebih dahulu
kemudian di catat dan ibu
ditimbang bersama balita
5. Minta subjek berdiri tegak
ditengah pijakan timbangan
6. Pandangan menghadap ke
depan, berdiri relax namun
tetap tegak,
7. Baca hasil scala dengan
posisi pembaca berada di
depan alat dan pandangan
mata lurus ke arah scala pada
alat.
8. Catat hasil penimbangan
dengan tepat dan benar
6. Bathr Untuk Nuwo Transpa Kapasitasny 1.Tempatkan timbangan
oom menimban ri rant a 150 kg, ditempat yang keras dan
scale g BB pd glass tingkat dipermukaan yang datar.
digital anak dan ketelitianny 2. Kalibarasikan alat timbang
orang a 0,1 sesuai standar dan skala di
dewasa angka nol
3. Balita yang akan diukur
menggunakan pakaian
se`minimal mungkini.
4. Apabila anak < 2thn maka
ibu yang diukur telebih dahulu
kemudian di catat dan ibu
ditimbang bersama balita
5. Minta subjek berdiri tegak
ditengah pijakan timbangan
6. Pandangan menghadap ke
depan, berdiri relax namun
tetap tegak,
7. Baca hasil scala dengan
posisi pembaca berada di
depan alat dan pandangan
mata lurus ke arah scala pada
alat.
8. Catat hasil penimbangan
dengan tepat dan benar
7. Detect Untuk Besi Kapasitasny 1. tempatkan timbangan
o menimban a 120 kg, detecto pada lantai yang datar
g BB dan tingkat 2. Kalibarasikan alat timbang
mengukur ketelitian sesuai standar dan skala di
tinggi 0,1 angka nol
badan 3. Pandangan menghadap ke
depan, berdiri relax namun
tetap tegak,
4. Baca hasil scala dengan
posisi pembaca berada di
depan alat dan pandangan
mata lurus ke arah scala pada
alat.
5. Catat hasil penimbangan
dengan tepat dan benar
6. Jika ingin menguku TB maka
kita tinggal menarik tuasnya
yang di samping ke atas.
8. Alat Untuk Papan Kapasitasny 1. Letakan pengukur panjang
pengu mengukur dan a 105 cm badan pada meja atau tempat
kur panjang Plastik ketelitianny yang rata .Bila tidak ada meja,
panja badan a 0,1 alat dapat diletakkan di atas
ng pada bayi tempat yang datar (misalnya,
badan lantai).
2. Letakkan alat ukur dengan
posisi panel kepala di sebelah
kiri dan panel penggeser di
sebelah kanan pengukur.
Panel kepala adalah bagian
yang tidak bisa digeser.
3. Tarik geser bagian panel
yang dapat digeser sampai
diperkirakan cukup
panjang untuk menaruh
bayi/anak.
4. Baringkan bayi/ anak
dengan posisi terlentang,
diantara kedua siku, dan
kepala bayi/anak menempel
pada bagian panel yang tidak
dapat digeser.
5. Rapatkan kedua kaki dan
tekan lutut bayi/ anak sampai
lurus dan menempel pada
meja/tempat menaruh alat
ukur. Tekan telapak kaki
bayi/anak sampai membentuk
siku, kemudian geser bagian
panel yang dapat digeser
sampai persis menempel pada
telapak kaki bayi/ anak.
6. Bacalah panjang badan
bayi/anak pada skala kearah
angka yang lebih
besar. Misalkan: 67,5
cm.Jangan lupa untuk
mencatat hasil pengukuran.
7. Setelah pengukuran selesai,
kemudian bayi/anak diangkat.

9. Micro Untuk GEA Plastik Kapasitasny 1. pemasangan alat adalah


toise mengukur da besi a 2 m, didinding harus datar dan
(Mikr TB pada tingkat rata dan tegak lurus dengan
otoa) orang ketelitianny lantai.
dewasa a 0,1 2. Hal yang harus
dan juga diperhatikan saat
pada anak pemasangan mikrotoise
balita
adalah saat sudah
terpasang dan direntang
maksimal ke lantai harus
terbaca pada skala 0 cm
3. Pasien berdiri
membelakangi dinding
dimana microtoie terpasang
dengan posisi siap santai
(bukan siap miiter), tangan
disamping badan terkulai
lemas, tumit, betis, pantat,
tulang belikat dan kepala
menempeldi dinding.
4. Pandangan lurus ke
depan. Sebagai pegukur
harus diperiksa ketentuan
ini sebelum membaca hasil
pengukuran.
Tarik microtiose ke bawah
sampai menempel ke
kepala. Bagi terukur yang
berjilbab agak sedikit
ditekan agar pengaruh
jilbab bisa diminimalisir.

10. Pita Untuk fiber 1.Pengukuran dgn


LILA mengukur menggunakan pita pengukur
lingkar yang tidak molor
lenga atas 2. Lingkarkan pita pada titik
tengah lengan atas yang non-
dominan (lengan kiri) di antara
puncak prosesus akromialis
scapula dan prosesus
olekranon os ulna
4.Sementara lengan bawah
difleksikan 90° dengan lengan
dalam posisi bergantung
bebas
5.Kencangkan pita pengukur
yang telah dipasang melingkari
titik tengah lengan atas tanpa
menimbulkan penekanan pada
jaringan lunak
6.Lakukan pembacaan pada
cm terdekat.
11. Harpe Untuk Besi Kapasitasny 1. Berdiri tegak dan
nden mengukur a 40mm, sebaiknya telanjang dada
Calipe tebal ketelitianny dan kaki saat melakukan
r lemak a 0,2 pengukuran
dibawah 2. perhatikan diagram diatas
kulit dan ukurlah titik-titik yg
ditunjuk disitu. Rilekskan
bagian yang mau diukur dan
cubit dengan jempol dan
telunjuk lalu tertarik sedikit
lengan kulit tersebut dan
jepit dengan cpiler
3. Hitung titik yang sama 3x
lalu ditotal dan dibagi 3,
angka rta-rata ini catat di
kertas (ukuran dalam m).
4. Lakukan hal yang sama
disemua titik yang ditunjuk
pada diagram, catat hasil
rata-rata hitungnya semua
dalam mm
5. setelah selesai, totalkan
angka mm-nya semua
6. Timbang badan dan catat
hasilnya untuk menentukan
prosentse lemak.
12. Pita Untuk Fiber 1. Lepas atau angkat
ukur mengukur baju. Untuk mendapat
lingkar pengukuran akurat, kita harus
pinggang, memastikan pita meteran
panjang menempel langsung pada
depa, perut. Jadi, harus melepaskan
lingkar pakaian yang menutupi
panggul, pinggang. Lepas atau angkat
dan baju sampai di bawah dada.
panjang Jika celana mencapai
ulna pinggang, longgarkan dan
turunkan sampai ke pinggul.
2. Temukan letak
pinggang. Telusuri bagian atas
pinggul dan dasar tulang rusuk
dengan jari. Pinggang adalah
bagian paling kecil di torso dan
biasanya ada di atau di atas
pusar.
3. Lingkarkan pita meteran di
sekeliling pinggang. Pastikan
Anda berdiri tegak dan
bernapas normal. Tahan
pangkal meteran di pusar dan
lingkarkan ke belakang hingga
kembali ke depan. 
4. Baca angkanya. Embuskan
napas dan cek angka di
meteran.
5. Cek lagi. Ulangi pengukuran
sekali lagi untuk memastikan
akurasi pengukuran pertama.
Jika hasilnya berbeda, ukur
untuk ketiga kalinya dan ambil
rata-rata dari ketiga hasil
pengukuran tersebut.

13. Pita Untuk Fiber Kapasitasny 1. Siapkan pita pengukur


ukur mengukur a 45 cm, 2.Lingkarkan pita pengukur
LDA lingkar tingkat pada daerah dada bayi
dan dada dan ketelitian 3. Catat hasil pengukuran pada
Lingk lingkar 0,1 KMS
ar kepala
kepala pada bayi

D. Pembahasan

Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthoropos artinya tubuh dan metros
artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran tubuh. Pengertian ini bersifat sangat umum
sekali (Supariasa, dkk, 2001). Sedangkan sudut pandang gizi, Jelliffe (1966) mengungkapkan
bahwa antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaan antropometri,
khususnya pengukuran berat badan pernah menjadi prinsip dasar pengkajian gizi dalam asuhan
medik. Berikut ukuran antropometri:

1) Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan. Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral pada
tulang. Berat badan seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
umur, jenis kelamin, aktifitas fisik, dan keturunan (Supariasa, 2001). Berat badan
merupakan salah satu ukuran antropometri yang memberikan gambaran masa tubuh
(otot dan lemak). Karena tubuh sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang
mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan dan
menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Maka BB merupakan ukuran
antropometri yang sangat labil (Reksodikusumo, dkk, 1989). Dalam keadaan normal
dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara intake dan keutuhan gizi
terjamin, berat badan mengikuti perkembangan umur. Sebaiknya dalam keadaan
abnormal terdapat dua kemungkinan perkembangan BB, yaitu dapat berkembang lebih
cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.

2) Tinggi Badan (TB)


Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan gizi yang telah
lalu dan keadaan sekarang jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu tinggi
badan merupakan ukuran kedua yang penting,karena menghubungkan berat badan
terhadap tinggi badan, faktor umur bisa dikesampingkan. Tinggi badan merupakan
antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dalam keadaan
normal, tinggi badan tumbuh bersamaan dengan pertambahan umur. Pertumbuhan
tinggi badan, tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah
defisiensi gizi dalam waktu pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan
baru akan tampak pada saat yang cukup lama. Dalam penilaian status gizi tinggi badan
dinyatakan sebagai indeks sama halnya dengan berat badan (Supariasa, 2001).

Pengukuran Antropometri

Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran


fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita
pengukur (meteran)

Ukuran antropometri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran disbanding dengan umur. Misalnya, BB terhadap
usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud
tersebut tergolong normal untuk anak seusianya.

2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya
tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur.

Untk melakukan pengukuran antropometri diperlukan beberapa alat agar bisa mendapatkan
hasil yang akurat, contoh alatnya seperti dacin, timbangan biasa, pita ukur, microtoise, dan lain
sebagainya.

E. Kesimpulan
Melalui praktikum yang sudah saya lakukan, saya dapat lebih mengenal peralatan apa saja yang
akan dipakai untuk melakukan pengukuran antropometri, dan melalui praktikum ini juga saya
jadi tahu cara menggunakan alat-alat untuk pengukuran antropometri.

F. Daftar Pustaka

1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI DASAR TEORI,

https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-content/uploads/2016/12/PENGUKURAN-
ANTROPOMETRI.pdf

2. PENGUKURAN ANTROPOMETRI PADA BAYI, I GUSTI AGUNG BULAN ANDARI, BY BHULAN, 29


januari 2014, https://gungbulan8.wordpress.com/2014/01/29/pengukuran-antropometri-pada-
bayi-by-i-gusti-agung-bulan-andari/

Anda mungkin juga menyukai