Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN STATUS GIZI BALITA

No. Dokumen : SOP/GIZI/ /2019

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS BUDIYANTO,A.Md.Kep


BANTAI Nip.19660705199503 1 007
BAMBURE
1. Pengertian Status gizi adalah keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi.
Penilaian status gizi terdiri dari 2 cara :
1. Penilaian status gizi secara langsung (antropometri, klinis, biokimia,
biofisik).
2. Penilaian status gizi secara tidak langsung (survey konsumsi makanan,
statistik vital, faktor ekologi)
Pada tingkat Puskesmas, Penilaian status gizi menggunakan metode
antropometri yaitu menentukan status gizi dengan menggunakan ukuran tubuh
dan metode klinis yaitu menentukan status gizi dengan melihat tanda klinis
yang terjadi pada fisik langsung.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menilai status gizi balita

3. Kebijakan a. SK Kepala UPTD Puskesmas Bantai Bambure Nomor .............................

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Buku pegangan Ahli Gizi Nutrition Care Procession (NCP)
5. Alat Dan 1. Alat Tulis
2. Alat Ukur Panjang Badan/Tinggi Badan
Bahan
3. Dacin, Timbangan
6. Langkah- Penilaian status gizi yang biasa dilakukan di Puskesmas adalah penilaian status gizi
secara antropometri dan klinis
Langkah
1. Penilaian status gizi secara antropometri
a. Parameter yang digunakan :
- Umur (dalam bulan)
- Panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB)
- Berat badan (BB)
b. Petugas mengkombinasikan beberapa parameter di atas sehingga memperoleh
indeks antropometri :
- Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur
(TB/U)
- Berat Badan menurut Umur (BB/U)
- Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut
Tinggi Badan (BB/TB)
c. Petugas menilai status gizi dengan melihat tabel penentuan status gizi menurut
WHO 2005 berdasarkan Z-score
- Indikator PB/U atau TB/U
Normal : Z score ≥ -2 SD
Pendek (Stunted) : -3 SD ≤ Z score < - 2 SD
Sangat Pendek : Z score < - 3 SD
- Indikator BB/U
BB Lebih : Z score > 1 SD
BB Normal : -2 SD ≤ Z score ≤ 1 SD
BB Kurang (Underweight) : -2 SD > Z score ≥ -3 SD
BB Sangat Kurang : Z score < -3 SD
- Indikator BB/PB atau BB/TB
Sangat gemuk (Obesitas) : Z score > 3 SD
Gemuk (Overweight) : 2 SD < Z score < 3 SD
Resiko Gemuk : 1 SD < Z score < 2 SD
Normal : - 2 SD < Z score < 1 SD
Kurus (Wasted) : - 3 SD < Z score < -2 SD
Sangat Kurus : Z score < -3 SD
2. Penilaian status gizi secara klinis
Petugas menilai status gizi balita kurang gizi/Kurang Energi Protein (KEP)
berdasarkan tanda klinis :
a. Marasmus
- Anak tampak sangat kurus
- Wajah seperti orang tua
- Cengeng, rewel
- Kulit keriput, jaringan lemak sub kutis sangat sedikit/tidak ada
- Sering disertai diare kronis atau konstipasi
- Detak jantung, tekanan darah dan pernapasan berkurang
b. Kwashiorkor
- Oedema umumnya di seluruh tubuh dan terutama pada punggung kaki
- Wajah bulat dan sembab
- Otot mengecil
- Cengeng, rewel, apatis
- Anoreksia
- Pembesaran hati
- Sering disertai infeksi, anemia dan diare
- Rambut kusam dan mudah dicabut
- Gangguan kulit berupa bercak merah
- Pandangan mata sayu
c. Marasmic Kwashiorkor
Tanda-tanda marasmis kwashiorkor merupakan gabungan dari marasmus dan
kwashiorkor
Pendataan Sasaran oleh Surveilans
Gizi, Bidan desa dan Kader Penilaian status gizi secara
(Sasaran prioritas berstatus Gizi Kurang
dan Buruk) antropometri berdasarkan
parameter umur (dalam
bulan), Berat Badan dan
Identifikasi Status Gizi Tinggi badan (termasuk jenis
7. Bagan Alir
kelamin)

Penilaian status gizi secara


klinis berdasarkan tanda klinis
(fisik) yang terlihat

8. Hal-hal 1. Riwayat Penyakit yang pernah diderita sebelumnya


yang perlu 2. Pola asuh di rumah
diperhatikan 3. Cara pengolahan dan pemberian makanan di rumah
9. Unit terkait 1. Unit Poli Umum
2. Unit KIA
3. Unit Gizi
4. UKM KIA
5. UKM Promkes
10. Dokumen 1. Kohort Bayi
terkait 2. Kohort Balita
3. Buku KIA
4. Arsip
5. Buku Pemantauan (termasuk kantong Balita BGM)
6. Rekaman historis perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai